Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN JAGA

Jumat, 17 Juli 2018


Visum Hidup - Penganiayaan
Koas Jaga:
 A. A. Ardhi (Trisakti)  Jennifer Evangelica (Atma Jaya)
 Harvilia S (Trisakti)  Melly Riana Sari (Atma Jaya)
 Oe Mahardika (UNIB)  Ignatio Armando Kenzi (Atma Jaya)
 Robert Shen (Atma Jaya)  Mellisa Noviyanti (Atma Jaya)
 Fidia Tania (Atma Jaya)  Gabriel Budianto (Atma Jaya)
 Yohannes Denny Tanugrah (Atma  Sesria (Abdurrab)
Jaya)

Penanggung Jawab:
dr. Sigid Kirana LB, MH. Sp. KF(K)
Residen Jaga:
dr. Stephanie RA, dr. Hendrik, dr. Anton
KRONOLOGIS

2
• Hari selasa,
tanggal 17 Juli
2018 pukul 15.00 • Korban mengatakan
WIB di Indikos
daerah pelaku sudah sering
Sampangan, • Pelaku marah kemudian melakukan kekerasan
korban memergoki mencakar tangan korban fisik dan psikis.
ayah korban serta mendorong korban
bersama pelaku sehingga kepala korban
(selingkuhan Ayah
korban).
membentur dinding
• Pelaku juga menendang
kemaluan korban

3
1
Identitas Umum
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 19 th 6 bln
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 151 cm
 Warna kulit : Sawo Matang
 Ciri rambut : Hitam, panjang, distribusi merata
 Keadaan gizi : Kesan gizi cukup (IMT 26,3 kg/m2)
Keadaan Umum dan Tanda Vital
 Tingkat kesadaran : Sadar penuh
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Pernapasan : 18 x/menit
 Denyut nadi : 110 x/menit
 Suhu : 36,7°C
Pemeriksaan tubuh bagian luar
1. Permukaan kulit A
tubuh
Kepala :
 Daerah berambut : dua buah
luka memar
A. Luka memar pada kepala
bagian belakang di sisi
kanan tubuh p:2cm x l:1cm A
Titik pusat 1,5 cm dari
kanan garis tengah tubuh, 4
cm dibawah puncak kepala
Pemeriksaan tubuh bagian luar
1. Permukaan kulit
B
tubuh
Kepala : (daerah berambut)
B. Luka memar pada kepala
bagian belakang di sisi kanan
tubuh p:2cm x l: 1,5 cm
Titik pusat 2,5 cm kanan
garis tengah tubuh, 3 cm B
bawah puncak kepala
 Wajah : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelainan
Bahu : tidak ada kelainan.
Dada : tidak ada kelainan.
Punggung : tidak ada kelainan.
Pinggang : tidak ada kelainan.
Perut : tidak ada kelainan
Anggota gerak atas
1. Kanan : Dua buah luka lecet
A. Luka lecet lengan kanan
bawah sisi belakang p:0,3 x l:
0,2 cm
Titik pusat 3 cm dari lipat siku
A

A
B
Anggota gerak atas
1. Kanan : Dua buah luka lecet
B. Luka lecet lengan kanan
bawah sisi belakang p: 0,5 x l:
0,2 cm
Titik pusat 4,5 cm di bawah
A lipat siku

B B
Anggota gerak atas
1. Kiri : Sebuah luka lecet pada
lengan kiri bawah sisi belakang
p:0,5 cm x l: 0,5 cm
Titik pusat 3,5 cm diatas
pergelangan tangan
Anggota gerak bawah

1. Kiri : tidak ada kelainan

2. Kanan : tidak ada kelainan


Bagian Tubuh Tertentu
1. Mata : tidak ada kelainan
2. Hidung: tidak ada kelainan
3. Telinga : tidak ada kelainan
4. Mulut : tidak ada kelainan
5. Tulang – tulang : tidak ada kelainan
6. Alat kelamin: tidak ada kelainan
Kesimpulan
 Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan
dari pemeriksaan atas korban tersebut maka
saya simpulkan bahwa korban adalah seorang
perempuan, umur sembilan belas tahun enam
bulan, kesan gizi cukup. Dari pemeriksaan
didapatkan luka akibat kekerasan tumpul
berupa luka memar pada kepala dan luka lecet
pada anggota gerak. Akibat hal tersebut tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencarian untuk sementara waktu
Tinjauan Pustaka
Traumatologi
kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup (living
Trauma tissue)

Logos Ilmu

Ilmu yang mempelajari semua aspek yang


berkaitan dengan kekerasan terhadap jaringan
tubuh manusia yang masih hidup

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik.


Traumatologi
Trauma

Mekanik Fisik Campuran Kimiawi

TajamTumpul Kaca Listrik Senjata Asam


Api
Memar Petir Basa

Lecet
Suhu Tinggi
Robek
Suhu Rendah

Barotrauma
Dahlan
Dahlan S.
S. Ilmu
Ilmu Kedokteran
Kedokteran Forensik
Forensik ::
Pedoman
Pedoman bagi
bagi Dokter
Dokter dan
dan Penegak
Penegak Hukum.
Hukum.
Badan
Badan Penerbit
Penerbit Universitas
Universitas Diponegoro
Diponegoro
LUKA MEMAR (KONTUSI)

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
2007.
FASE PENYEMBUHAN
LUKA MEMAR

Source: https://www.ncjrs.gov/html/ojjdp/portable_guides/abuse/bruises.html
LUKA LECET

Luka yang disebabkan oleh


rusaknya atau lepasnya lapisan
luar dari kulit

Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang: 2007.
Klasifikasi luka lecet

Budiyanto, Arief, et all. Ilmu Kedokteran Forensik Edisi Pertama. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 1997.
Fase Penyembuhan Luka

Melibatkan 2 proses:
1. Regenerasi jaringan
2. Penggantian oleh
jaringan ikat (fibrosis)

Kumar, Cotran, Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC


Sjamsuhidajat, R. dan De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
KUHP Pasal 352
DASAR HUKUM  (1) Kecuali yang tersebut
KUHP Pasal 351 dalam pasal 353 dan 356,
 (1) Penganiayaan diancam dengan maka penganiayaan yang tidak
pidana penjara paling lama dua menimbulkan penyakit atau
tahun delapan bulan atau pidana halangan untuk menjalankan
denda paling banyak empat ribu pekerjaan jabatan atau
lima ratus rupiah, (2) Jika pencarian, diancam, sebagai
perbuatan mengakibatkan luka- penganiayaan ringan, dengan
luka berat, yang bersalah diancam pidana penjara paling lama
dengan pidana penjara paling tiga bulan atau pidana denda
lama lima tahun. (3) Jika
paling banyak empat ribu lima
mengakibatkan mati, diancam
ratus rupiah. Pidana dapat
dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun. (4) Dengan
ditambah sepertiga bagi orang
penganiayaan disamakan sengaja yang melakukan kejahatan itu
merusak kesehatan. (5) Percobaan terhadap orang yang bekerja
untuk melakukan kejahatan ini padanya, atau menjadi
tidak dipidana. bawahannya. (2) Percobaan
untuk melakukan kejahatan ini
tidak dipidana.
Perempuan, 19 tahun, • Korban
mengaku dipukul. penganiayaan

Luka memar dan luka • Luka akibat


lecet kekerasan tumpul

Hal tersebut tidak


menimbulkan penyakit atau
halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata • KUHP 352
pencarian atau kegiatan
sehari-hari

Analisis Kasus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai