Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN BANGUNAN

PENGOLAHAN AIR BUANGAN (TLI 736)

PENDAHULUAN
pertemuan 1

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNIK INDUSTRI - PADANG
28 Agustus 2021
POTRET UMUM KONDISI PRASARANA
PLP DI INDONESIA

Infiltrasi air limbah ke air


tanah
Access Coverage Sanitasi Di ASEAN
Sanitasi di Indonesia

• Sanitasi (PLP)
meliputi Air
Limbah,
Persampahan dan
Drainase
• Tingkat pelayanan
Sanitasi (air limbah)
masih rendah
61%(2015)
4
KERUGIAN AKIBAT SANITASI
BURUK

Potensi kerugian
dapat mencapai 56
Triliun Rupiah per
75% sungai di Indonesia
sudah tercemar tahun 50 dari 1000 bayi
meninggal
karena diare

20% buang air besar (BAB) 70% air tanah di 140.000 ton per Masyarakat membayar 25%
di tempat terbuka Indonesia hari lebih mahal untuk air
tercemar tinja mencemari min6um perpipaan
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-
2024 ”Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi
diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti
industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai
upaya mendorong pertumbuhan ekonomi”.

 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-


2019 “Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air
limbah domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100 %
pada tingkat kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional,
kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun
di pedesaan”.
Strategi Pemenuhan Target Akses Sanitasi
Sebesar 100% Di Tahun 2019
Kebutuhan Pendanaan Untuk Pembangunan Sektor Sanitasi
Peluang Investasi Di Sektor Sanitasi
HIRARKI PENGELOLAAN LIMBAH
Prinsip hirarki pengelolaan limbah adalah suatu prinsip yang memberikan
pedoman tentang tahapan-tahapan dalam pengelolaan limbah mulai dari
yang lebih prioritas hingga yang tidak prioritas.

Bagan 6M
dalam Hirarki Pengelolaan Limbah
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH PERMUKIMAN
Pendekatan Berbasis Masyarakat Berbasis Institusi

Skala Skala Lingkungan/


Skala Kota (city wide) Skala Regional/Nasional
Penanganan Kawasan

Pengembangan PS pelayanan kota


1.Pro poor berdasarkan demand responsive Pembangunan
prasarana dan
2.Kawasan kumuh & sarana air limbah
rawan sanitasi  Kota metropolitan & besar : off site mendukung
/sewerage sistem kerjasama antar
 Kota sedang/kecil: off site sistem kota/daerah
1. Desa : terpadu – fokus pada pelayanan dalam melindungi
Model CLTS IPLT (peningkatan on site pencemaran
 On-site management) badan air
 Kota/kawasan lama:
2. Kumuh perkotaan : Shallow/small bore sewer atau
Model SANIMAS sewerage skala kawasan, terpadu Prokasih dan
 Off-site skala kecil dengan PS pelayanan kota sejenisnya
mendukung revitalisasi kota lama (one river one
 Kota/kawasan baru:
 Pembangunan sistem sewerage
management)
untuk kawasan Rumah Sederhana
Sehat (RSH)
 Mendorong pembangunan sistem
sewerage untuk kota baru melalui
investasi 10
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)

IPL
Unit T
Pengolaha Unit
n Pengangkut
Setempat
o Tangki septik  paling o Truk tinja o Pengolahan primer: Tangki
banyak digunakan di o Motor tinja Imhoff, bak sedimentasi
Indonesia o Pengolahan sekunder:
o Biofilter sistem
kolam/lagoon, oxidation
ditch
o Pengering Lumpur

12
PEMBANGUNAN IPAL DI KAWASAN RSH

 Pembangunan IPAL Kawasan di RSH (Rumah


Sederhana Sehat), di Indonesia membutuhkan biaya
hingga Rp 6 Juta/KK
 Untuk 100 KK = Rp 600 Juta
 Readiness Criteria:

 Ketersediaan lahan dari Masyarakat/Pemda


sebesar ± 100 m2
 Masyarakat bersedia untuk mengelola sarana
pendukung perpipaan disekitar rumahnya
(mengecek manhole, membersihkan grease trap)
 Masyarakat bersedia untuk membayar iuran untuk
pemeliharaan IPAL
13
KLASIFIKASI AIR LIMBAH

1. Limbah Domestik
Menurut PermenLHK no. 68 Tahun 2016 tentang baku mutu
air limbah domestik “Air Limbah yang berasal dari aktivitas
hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan
pemakaian air”.
Kontaminan : organik

2. Air limbah non domestik adalah air bekas pemakaian yang


berasal dari daerah non pemukiman, yaitu daerah komersial,
laboratorium, rumah sakit, dan industri.
Kontaminan : organik, logam berat, bersifat infeksius, B3
Kualitas Air Limbah (Domestik)

 Umumnya seragam,
Perbedaan  konsumsi air, pola makan

 Parameter
 Senyawa organik : BOD5 dan COD
 Senyawa golongan Nitrogen : NH3, NO3, NO2, N-organik
 Padatan : TSS
 Bahan lain : Deterjen
 Mikrobiologi : Total coli
Kualitas Air Limbah (Industri)

 Berbeda dengan air limbah domestik

 Bervariasi jenis : industri dan proses

 Parameter Kimia : beragam


 Logam berat : industri elektroplating, industri metal, industri
penyamakan kulit, industri batu batere dll.
 BOD/COD
 industri makanan-minuman : biodegradable
 Industri kimia/farmasi BOD/COD kecil
Perbedaan Limbah Cair
Domestik dan Industri
PARAMETER SATUAN DOMESTIK INDUSTRI

BOD mg/l 100-300 0 -70.000

COD mg/l 150-500 0-100.000

SS mg/l 100-500 0->>

NH4 mg/l 15-50 0->>


+

Logam berat mg/l 0 0->>


PermenLHK no. 68 Tahun 2016
Baku Mutu Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar Maks *)

pH - 6– 9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
M&L mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Coliform Jumlah /100ml 3000
DEBIT L/orang/ hari 100
Kuantitas Air Limbah

 Domestik
 cukup seragam ~ pemakaian air bersih 80% pemakaian air
bersih
 pola discharge mengikuti pemakaian air keb domestik

 Industri
 sulit diprediksi  pola pemakaian air di industri 
perlu survey lapangan
 Bila tidak ada proses basah  tidak ada air limbahnya
(industri) hanya dari kegiatan domestik
Fluktuasi Pemakaian Air
Pengolahan Air Limbah

 Tujuan:
1. Penyisihan collodial, suspended, floatable
materialTSS
2. Pengolahan biodegradable organics 
BOD
3. Eleminasi organisme patogen.

4. Penyisihan nutrien nitrogen dan fosfat


Pengolahan Air Limbah
Metode Pengolahan

 Unit Operation  aplikasi penyisihan


didominasi oleh gaya-gaya fisika.

 Unit Proses  penyisihan kontaminan


dilakukan melalui reaksi kimia atau biologi
Skema Pengolahan Air Limbah
Secondary
Pre-treatment
Tertiary Treatment
Secondary
Pre-treatment
(Primary
(Advance
Tertiary Treatment
Treatment
(Primary
Treatment)
(Advance
Treatment)
Treatment
Treatment)
Treatment)

Sl
u
d
g
e
H
a
n
d
li
n
g
Pengolahan Air Limbah

Pre-treatment • Menghilangkan Suspended solid dan materi-materi


(Primary Treatment) kasar

Secondary • Menghilangkan kandungan organik terlarut


Treatment

Tertiary Treatment • Menghilangkan nutrien (N&P) atau bahan-bahan


(Advance pencemar sepesifik yang tidak dapat dihilangkan pada
pengolahan tingkat sebelumnya
Treatment)

• Mengolah lumpur yang dihasilkan dalam proses


Sludge Handling sebelumnya sehingga siap dibuang ke lingkungan
Pengolahan Air Limbah (Unit Proses)

Pengolaha Pengolaha Pengolaha


n secara n secara n secara
Fisika Kimia Biologi
Pengolahan Air Limbah (Unit Proses)
 Pengolahan secara Fisika-Kimia
 Diaplikasikan untuk menghilangkan bahan
tersuspensi, senyawa yang tidak biodegradable
serta logam-logam

 Contoh:
 Koagulasi – Flokulasi
 Oksidasi
 Presipitasi
 Filtrasi
 Teknologi Membran
Pengolahan Air Limbah (Unit Proses)
 Pengolahan Secara Biologi
 Ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan
organik terutama yang terlarut dalam air limbah

 Prinsip
 Menggunakan mikroorganisme (biokatalis) dalam reaksi
perombakan (degradasi) bahan organik menjadi
mineral (CO2 dan H2O (aerob) atau CH4 (anaerob)

 Mikroorganisme  Biomassa diukur sebagai


Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)
JAZAKUMULLAH
KHAIR

Anda mungkin juga menyukai