Anda di halaman 1dari 16

Desain

Barang&Jasa
KELOMPOK 2:

MUSLIANA
(2010421004)
NURSIFA KAHFI
(2010421007)
BERNAT PARATU SARIRA
(2010421023)
DARMAYANTI DAPI
(1810421107)
RISAL
Pemilihan Barang Dan
Jasa
Sebagian besar produk memiliki siklus hidup yang terbatas dan bahkan dapat
diprediksi, perusahaan terus-menerus mencari produk baru untuk didesain,
dikembangkan dan dibawa ke pasar. Meskipun usaha yang terus-menerus giat
memperkenalkan produk-produk baru, banyak produk baru yang tidak sukses
di pasaran. Pemilihan produk, pendefinisian dan perancangan sering terjadi
mungkin ratusan kali bagi masing-masing produk yang sukses secara
finansial. Sebuah strategi yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan
investasi, pangsa pasar, siklus hidup produk (product life cycle) dan
mendefinisikan luasnya lini produk.
Siklus Hidup Produk
secara garis besar siklus kehidupan produk dibagi menjadi empat tahapan,
yaitu :
1. Tahapan perkenalan ( introduction ) adalah tahap awal dari kehidupan
produk. Pada tahap ini produk belum dikenal oleh masyarakat sehingga
perusahaan harus memperkenalkannya secara intensif melalui iklan serta
promosi lainnya.
2. Tahapan pertumbuhan ( Growth ), dalam tahap ini produk sudah dikenal dan
manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat.
3. Tahapan kejenuhan, Kejenuhan ini muncul karena masuknya para pesaing
atau pendatang baru ke pasar sehingga supply sama dengan demand.
4. Tahapan penurunan (decline), tahapan ini merupakan petunjuk bahwa
perusahaan sudah harus memperkenalkan desain produknya yang baru untuk
merespon keinginan konsumen.
Penciptaan Produk Baru
Karena banyaknya produk-produk yang sudah mati atau usang, produk-produk
tersebut harus dicabut dan diganti. Maka dari itu perusahaan menggunakan sebagian
besar pendapatan dan laba mereka untuk menciptakan produk baru. Pemilihan,
definisi dan desain produk dilakukan secara terus-menerus. Dalam mengembangkan
produk baru memusatkan perhatian pada kesempatan sebagai berikut :
1. Memahami pelanggan adalah isu utama dalam pengembangan produk baru.
2. Perubahan ekonomis membawa peningkatan level kemakmuran dalam jangka
panjang, namun menyebabkan siklus ekonomi dan perubahan harga dalam jangka
pendek.
3. Perubahan sosiologi dan demografi mungkin muncul dalam factor-factor tertentu
seiring dengan menurunnya ukuran keluarga.
4. Perubahan teknologi menyebabkan semuanya mungkin dari telepon genggam
hingga jantung buatan.
5. Perubahan politik dan hukum membentuk kesepakatan perdagangan, tarif, dan
peraturan pemenrintah baru.
6. Perubahan lain yang mungkin melahirkan standar professional, pemasok dan
distributor.
Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk umum merupakan langkah-langkah dasar yang
diperlukan untuk mendesain sebuah produk. Proses ini merepresentasikan
urutan dasar dari langkah-langkah atau aktivitas-aktivitas yang diterapkan
perusahaan untuk menyusun, mendesain dan menjual produk ke pasar. Setiap
organisasi menerapkan proses yang berbeda dengan organisasi lainnya.
Langkah-Langkah dalam pengembangan produk :
- Pemilihan produk
- Rancangan awal
- Konstruksi prototype
- Testing
- Final desain.
Ada beberapa alasan mengapa pemilihan produk harus dilakukan. Pertama,
alasan pertimbangan pemasaran, kedua alasan keuangan, ketiga alasan teknis.
Peluncuran Desain Produk

Selain pengembangan produk, terdapat beberapa pertimbangan penting bagi desain


sebuah produk. Ada enam factor penting yaitu :
1. Desain yang baik
2. Desain modular
3. Desain berbantu computer/manufacturing berbantu computer
4. Teknologi realitas virtual
5. Analisis nilai
6. Penilaian keberlanjutan/siklus hidup ( LCA )
Rangkaian kesatuan
Pengembangan Produk
Ketika siklus produk memendek, kebutuhan akan pengembangan produk lebih cepat
meningkat. Kemudian, ketika kecanggihan teknologi produk baru meningkat, peningkatan
juga terjadi pada pengeluaran dan risiko. Konsep ini disebut sebagai kompetisi berdasarkan
pada waktu. Karena kompetisi berdasarkan pada waktu sangat penting, daripada
membangun produk baru dari awal sejumlah strategi lain dapat digunakan.
Strategi Pengembangan Internal
• Pemindahan produk yang ada.
• Perbaikan produk yang ada.
• Pengembangan produk baru secara internal.
Strategi Pengembangan Eksternal
• Membeli teknogi
• Membangun ventura bersama
• Membangun aliansi
Pendefinisian Produk
Ketika barang dan jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus
didefinisikan. Pertama, barang atau jasa yang baik didefinisikan dalam hal
fungsinya yaitu, apa yang dapat dilakukannya. Produk kemudian di desain,
dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi-fungsi tersebut dicapai.
Sebagian besar item yang diproduksi serta komponen-komponennya,
didefinisikan dalam sebuah gambar, biasanya disebut sebagai gambar
perekayasaan. Suatu gambar perekayasaan (engineering drawing)
menunjukkan dimensi, toleransi, material, dan hasil akhir sebuah komponen.
Gambar perekayasaan akan menjadi sebuah item dalam sebuah tagihan
material.
Dokumen Untuk Produksi
Ketika produk telah dipilih, didesain, dan siap untuk diproduksi, produksi
dibantu oleh beragam dokumen. Beberapa dokumen tersebut antara lain :
 Gambar perakitan (assembly drawing) menunjukkan gambaran jelas suatu produk.
 Grafik perakitan (assembly chart) secara sistematis menunjukkan bagaimana suatu
produk dirakit.
 Lembaran rute (route sheet) memberikan daftar operasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi suatu komponen dengan material yang terspesifikasi dalam tagihan
material.
 Petunjuk kerja (work order) adalah sebuah instruksi untuk membuat sejumlah item
tertentu, biasanya pada jadwal tertentu.
 Pemberitahuan perubahan perekayasaan (engineering change notice) mengubah
beberapa aspek definisi atau dokumentasi produk. Manajemen konfigurasi
(configuration management) adalah system dimana perencanaan dan perubahan
konfigurasi produk diidentifikasi secara akurat
Desain Jasa
Menentukan Strategi Dan Produk Jasa
Strategi jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk,
sistem pelayanan, dan pengukuran. Hal ini menggambarkan arah bisnis
yang dirasakan oleh pelanggan dan karyawan, atau paling tidak
bagaimana mereka harus memandangnya. Sasser, Olsen dan Wyckoff
dalam Schroeder (2000:143) mendefenisikan produk jasa sebagai
bundelan/ikatan dari barang dan jasa yang terdiri dari:
- Barang secara fisik atau fasilitas barang
- Manfaat yang nikmat, atau jasa yang eksplisit
- Manfaat psikologis, atau jasa yang implisit
Pendesainan Produk Jasa
Kunci dalam merancang jasa adalah memahami atau mendefinisikan
fasilitas-fasilitas apa saja yang harus terlibat dalam rangkaian jasa itu
(Schroeder dalam Kosasih, 2009: 67). Caranya bisa dilakukan melalui
customizing, modularize atau automatization. Ada tiga faktor yang
perlu diperhatikan pada desain produk jasa:
1. Kesamaan dengan layanan yang dijalankan saat ini. Artinya bahwa
layanan baru harus sesuai dengan layanan pelanggan yang
dijalankan saat ini.
2. Kesamaan dengan proses yang dijalankan saat ini.
3. Pertimbangan finansial Pendesainan dan implementasi sebuah
pelayanan baru memakan biaya dan harus dipertimbangkan secara
finansial.
Analisis Jaringan Rantai Proses
(PCN)
Analisis yang memfokuskan pada cara dimana proses dapat didesain untuk
mengoptimalkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan. Kegiatan
diatur menjadi tiga wilayah proses untuk masing-masing partisipan.
• Wilayah interaksi langsung
• Wilayah interaksi pengganti
• Wilayah pemrosesan independen.
Penerapan Pohon Keputusan
(Decision Trees) untuk Desain Produk.

Untuk membentuk pohon keputusan, kita menggunakan prosedur berikut.


• Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan alamiahnya
disertakan dalam pohon.
• Hasil dimasukkan di akhir cabang yang tepat.
• Tujuannya adalah untuk menentukan nilai yang diharapkan di setiap tindakan
Dokumen Untuk
Jasa
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada Sebagian besar
jasa, dokumen untuk memindahkan produk ke produksi
sering kali berbentuk instruksi pekerjaan atau naskah yang
eksplisit. Misalnya, tanpa memperhatikan seberapa baik
produk sebuah bank dalam bentuk cek, tabungan, kredit,
pinjaman, hipotek, dan sebagainya. Jika interaksi
antarpartisipan tidak bejalan baik, produk mungkin diterima
dengan cara yang buruk.
Transisi Ke Produksi
Akhirnya, sebuah produk baik barang maupun jasa, telah dipilih,
didesain, dan didefinisikan, produk tersebut telah berkembang dari sebuah
ide menjadi definisi fungsional dan mungkin kemudian menjadi sebuah
desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan apakah
melaksanakan pengembangan dan produksi selanjutnya atau menghentikan
ide produk. Salah satu seni manajemen adalah mengetahui kapan akan
memindahkan sebuah produk dari pengembangan produk, pemindahan ini
disebut sebagai transisi ke produksi.
ketika keputusan ini dibuat, biasanya terdapat masa uji coba produksi
untuk memastikan bahwa desain benar-benar dapat diproduksi. Ini adalah
pengujian manufacturabilitas. Akhirnya, ketika produk dinilai dapat
dipasarkan dan diproduksi, manajemen ini akan mengambil alih tanggung
jawab.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai