Anda di halaman 1dari 24

‫عل َيْك ُْم َو َر ْح َم ُة ٱلَل ّـَّ ِٰه َوبَ َرك َاتُ ُه‬

َ ‫ٱلَسل َا ُم‬
َّ ‫ّـ‬ Seminar Hasil

ISOLASI JAMUR ENDOFIT DARI TANAMAN


MANGROVE PAKU LAUT ( Acrostichum
aureum L.) DAN UJI AKTIVITAS
SITOTOKSIK DENGAN METODE
Brine Shrimp Lethality Test

Rahma Deanni Yunardi


1601082

Dosen Pembimbing :
1. Prof. rer.nat. apt. Dian Handayani
2. apt. Aried Eriadi, M.Farm

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


STIFARM
PADANG
2021
LATAR BELAKANG

Mangrove adalah tumbuhan berkayu yang hidup diantara daratan dan lautan yaitu
daerah pasang surut, dengan kondisi tanah berlumpur dan salinitas tinggi.
Mangrove juga merupakan tumbuhan yang kaya akan jamur endofit .

Jamur endofit merupakan jamur yang terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan
Jamur endofit berpotensi sebagai antibakteri, antifungi, insektisida, antioksidan,
antihiperlipidemia, dan sitotoksik.

Hasil penelitian Uddin et al (2012) ekstrak metanol dari mangrove paku laut
dinyatakan memiliki aktivitas sitotoksik menggunakan metode uji MTT dengan nilai
IC50> 2,5 mg – 1 mL yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker lambung
(AGS), sel kanker payudara, dan sel kanker usus besar. Penelitian Thomas et al.,
(2016) Daun dari tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L) mengandung 5
fitosterol yaitu, stigmasterol, γ-sitosterol, campesterol, cycloartanol, dan 24-methylene
cycloartanol dengan menggunakan perbandingan spektro massa dan diuji sitotoksisitas
menggunakan Cell Line Cytotoxic Predictor (CLC-Pred) untuk menekan proliferasi sel
kanker di lambung, paru-paru, dan pleura.
Acrostichum aureum L. merupakan tumbuhan paku yang hidup di
habitat air payau, di kawasan hutan mangrove. (Lobo & Khrisnakumar,
2015). Paku laut memiliki aktivitas farmakologi seperti antiinflamasi,
antioksidan, analgesik, dan sitotoksik (Raja & Ravindranadh, 2014).
RUMUSAN MASALAH

Apakah tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)


mengandung jamur endofit?

Bagaimana aktifitas sitotoksik ekstrak etil asetat jamur endofit yang


berasal dari tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)
terhadap larva udang?

Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak


etil asetat jamur endofit tanaman mangrove paku laut (Acrostichum
aureum L.) yang memiliki aktifitas sitotoksik dengan nilai LC 50
50
< 100
ppm?
TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apakah tanaman mangrove paku laut (Acrostichum


1. Untuk mengetahui apakah tanaman mangrove paku laut (Acrostichum
aureum L) terdapat jamur endofit.
aureum L) terdapat jamur endofit.

2. Untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak etil asetat jamur endofit


2. Untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak etil asetat jamur endofit
tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L) terhadap larva
tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L) terhadap larva
udang
udang

3. Untuk mengidentifikasi golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak


3. Untuk mengidentifikasi golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak
etil asetat jamur endofit mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.
etil asetat jamur endofit mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.
yang memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC < 100 ppm
yang memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC 50<50100 ppm
HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN

1. Tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.) terdapat jamur


endofit.
2. Ekstrak etil asetat jamur endofit tanaman mangrove paku laut (Acrostichum
aureum L.) memiliki aktivitas sitotoksik terhadap larva udang.
3. Ekstrak etil asetat jamur endofit tanaman mangrove paku laut (Acrostichum
aureum L.) dengan LC50 < 100 ppm mengandung golongan senyawa
metabolit sekunder yang beraktivitas sitotoksik.

MANFAAT PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan senyawa antikanker dari tanaman


mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)
2. Dapat menambah pengetahuan tentang metode isolasi jamur endofit dari tanaman
mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)
3. Dapat menambah referensi tentang tumbuhan penghasil jamur endofit dan menambah
tinjauan ilmiah tentang tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)
4. Pengembangan ilmu pengetahuan kimia bahan alam dan memberikan informasi
tentang aktivitas sitotoksik yang dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga
bermanfaat di bidang farmasi dan kesehatan.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan bulan Agustus


2020 sampai Maret 2021di Laboratorium Biota
Sumatera, Universitas Andalas (UNAND).
ALAT DAN BAHAN
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah


gelas ukur (Pyrex®®), erlemeyer (Pyrex®®), tabung reaksi Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
(Pyrex®®), rak tabung reaksi, cawan petri (normax), adalah tanaman mangrove paku laut
pipet volumetric (Pyrex®®), kapas (Promedik), tisu, (Acrostichum aureum L.) (akar, daun, dan
kain kasa (Promedik), plastik wrap, lampu spiritus, kulit batang) , aquadest, Sabouraud Dextrose
jarum ose, mistar, pinset, pipet mikro (Thermo Agar (Merck), etanol 70% (Bratacem), etil
Scientific), bejana kromatografi lapis tipis (chamber), asetat (Bratacem), spritus (Bratacem),
inkubator (Gallenkamp®®), Laminar Air Flow (LAF)
metanol (PT Brataco), dimetil sulfoksida
Cabinet (Innotech®®), vortex (Etech®®), timbangan
analitik (Kern Abj®®), autoklaf (All American®®), (Emsure), ferri klorida (Merck), asam klorida
penangas air (IKA®® HB10), plat tetes, spatel, oven (Merck), bismuthi subnitrat (Merck), kalium
(Kirin®®), aluminium foil, lampu UV254nm
254nm
dan UV366nm
366nm
iodida (Merck), asam nitrat (Merck), serbuk
(Chromatographic Merck), wadah pembiakan larva, magnesium (Merck), asam asetat anhidrat
aerator (pembentuk gelembung udara), (Amaran) (Merck), asam sulfat (Merck), kloroform
hotplate (Cimarec®®), pisau cutter (Kenko), desikator, (Merck), beras, air laut dan Telur udang
spatel, vial, magnetic stirrer (IKA), corong pisah Artemia salina Leach.
(Pyrex), rotary evaporator (IKA)®®RV8), dan
mikroskop (Meiji).
Skema Kerja Isolasi Jamur Endofit Mangrove Paku Laut (Acrostichum aureum L.) dan
Skema Kerja Isolasi Jamur
Uji Aktivitas Endofit
sitotoksik Mangrove
dengan MetodePaku
BrineLaut (Acrostichum
Shrimp aureum L.) dan
Lethality Test
Uji Aktivitas sitotoksik dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test
Lanjutan
Lanjutan
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Morfologi isolat jamur endofit dari mangrove paku laut Acrostichum aureum L.

No Kode Sampel Morfologi jamur endofit Jamur endofit

1. AB1 Berwarna abu-abu, tepian berwarna


putih, dengan permukaan halus

2. AB2 Berwarna coklat, tepian bergelombang


, dengan permukaan bergelombang

3. AB3 Berwarna putih, tepian bergelombang,


dengan permukaan bergelombang
Lanjutan
Lanjutan

4 AB4 Berwarna putih, tepian bergelombang,


dengan bagian bawah permukaan
berwarna coklat, dan permukaan halus

5. AB5 Berwarna abu-abu, dengan permukaan


bergelombang

6. AA1 Berwarna putih, dengan permukaan


bergelombang

7. AA2 Berwarna putih, tepian bergelombang,


dengan permukaan bergelombang
Lanjutan
Lanjutan

8. AA3 Berwarna hijau, tepian berwarna putih,


dengan permukaan bergelombang

9. AD1 Berwarna putih dengan permukaan halus

10. AD2 Berwarna hijau, tepian berwarna putih,


dengan permukaan bergelombang

11. AD3 Berwarna putih, tepian bergelombang,


dengan permukaan bergelombang
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Berat ekstrak etil asetat jamur endofit tanaman mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.)
No Kode Sampel Berat sampel (g)

1 AB1 1,5060

2 AB2 4,6090

3 AB3 3,6043

4 AB4 5,8538

5 AB5 1,7610

6 AA1 2,9992

7 AA2 3,3545

8 AA3 1,7040

9 AD1 1,3407

10 AD2 3,1919

11 AD3 2,0569
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil uji sitotoksik (LC50) ekstrak etil asetat jamur endofit dari tanaman mangrove paku laut
(Acrostichum aureum L.) metode Brine Shrimp Lethality Test.
No Sampel Konsentrasi (ppm) Jumlah Kematian Larva Persentase Nilai Probit LC50 (ppm)
(Ekstrak etil Udang Kematian Larva
asetat) (%)

Pengulangan
1 2 3

1 AB1 1000 9 10 10 96,6% 6,751 139,31


(Toksik)
100 1 1 2 13,3% 3,874

10 2 1 0 10% 3,718

2 AB2 1000 9 9 9 90% 6,282 69,18


(Toksik)
100 7 7 8 73,3% 5,613

10 1 1 1 10% 3,718

3 AB3 1000 10 7 10 90% 6,282 161,06


(Toksik)
100 1 2 1 16,6% 4,006

10 1 2 1 16,6% 4,006

4 AB4 1000 8 6 4 60% 5,253 920,449


(Tidak Toksik)
100 0 3 2 16,6% 4,006

10 3 2 1 20% 4,158
Lanjutan
Lanjutan
5 AB5 1000 3 2 2 23,3% 4,261 4602,565
(Tidak
Toksik)
100 2 2 2 20% 4,158

10 2 1 1 13,3% 3,874

6 AA1 1000 5 9 3 56,6% 5,151 398,10


(Toksik)

100 2 3 2 23,3% 4,261

10 2 2 2 20% 4,158

7 AA2 1000 9 10 10 96,6% 6,751 65,765


(Toksik)

100 4 5 4 43,3% 4,824

10 2 2 2 20% 4,158
Lanjutan
Lanjutan
8 AA3 1000 9 10 9 93,3% 6,476 28,01
(Sangat Toksik)
100 10 8 5 76,6% 5,706

10 3 2 4 30% 4,476

9 AD1 1000 3 2 2 23% 4,261 1896,69


(Tidak Toksik)
100 2 1 0 10% 3,718

10 1 0 0 3% 3,119

10 AD2 1000 9 8 6 76,6% 5,706 287,872


(Toksik)
100 3 1 2 20% 4,158

10 2 1 1 13,3% 3,874

11 AD3 1000 10 10 10 100% 8,090 57,75


(Toksik)
100 3 2 1 20% 4,158

10 2 1 3 20% 4,158
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian

Diagram batang hasil uji sitotoksik (LC50) ekstrak etil asetat jamur endofit dari tanaman
mangrove paku laut (Acrostichum aureum L.) metode Brine Shrimp Lethality Test.

Hasil Uji Sitotoksik Ekstrak Jamur Endofit


Acrostichum aureum L.

5000
4602,57
4500
4000
3500
LC50

3000
2500
1896,69
2000
1500
920,449
1000 398,1
139,31 161,06 287,872
65,795
500 69,18 28,01
57,75
0
AB1 AB2 AB3 AB4 AB5 AA1 AA2 AA3 AD1 AD2 AD3

Jamur Endofit
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian

Hasil uji kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak etil asetat jamur endofit dari tanaman mangrove
paku laut (Acrostichum aureum L.) memiliki aktivitas sitotoksik tertinggi

1. Ekstrak jamur endofit dengan kode AB2 dan AA2 mengandung


flavonoid dan triterpenoid.
2. Ekstrak jamur endofit dengan kode AA3 dan AD3 mengandung
flavonoid dan steroid.
3. Ekstrak jamur endofit dengan kode AD3 mengandung steroid.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan Penelitian

1. Isolat jamur endofit yang diisolasi dari tanaman mangrove paku


1. laut
Isolat jamur endofit
berjumlah yang
11 isolat diisolasi
jamur endofitdariyangtanaman
terdiri mangrove paku
dari 5 koloni
lautkulit
dari berjumlah
batang, 311koloni
isolatdari
jamur
akar,endofit
dan 3 yang
koloniterdiri dari 5 koloni
dari daun
dari kulitsitotoksik
2. Aktivitas batang, 3 koloni dari akar,
dari sebelas dan 3 koloni
ekstrak jamur dari daun hanya
endofit,
2. empat
Aktivitas sitotoksik
ekstrak dari sebelas
yang memiliki nilai LCekstrak jamur endofit, hanya
50 < 100 ppm yaitu AB2,
empat
AA2, AA3,ekstrak yangdengan
dan AD3 memilikinilainilai
LC50LC 50 < 100 ppm yaitu AB2,
berturut-turut 69,18; 65,76;
AA2, AA3, dan AD3 dengan nilai LC50 berturut-turut 69,18; 65,76;
28,01; dan 57,75 ppm.
3. Uji 28,01; dan 57,75
golongan ppm.
metabolit sekunder ekstrak AB2 dan AA3
3. mengandung
Uji golongan metabolit sekunder ekstrak
flavonoid dan triterpenoid; ekstrakAD3AB2 dan AA3
mengandung
mengandung
steroid; flavonoid
dan ekstrak dan triterpenoid;
AA2 mengandung ekstrakdan
flavonoid AD3 mengandung
steroid.
steroid; dan ekstrak AA2 mengandung flavonoid dan steroid.
Saran Penelitian
Saran Penelitian

Disarankan kepada peneliti selanjutnya melakukan fraksinasi pada jamur


endofitnya dan uji sitotoksik lanjutan dengan metode microculture
tetrazolium test (MTT) assay dan melakukan isolasi senyawa aktif yang
bersifat sitotoksik dari jamur endofit yang berasal dari mangrove paku laut
(Acrostichum aureum L.)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai