Anda di halaman 1dari 8

A story of

Chairul Tanjung
(si anak singkong)

Nama: Rafiif Satriatama (1211800140)


Biodata
Name: Prof. drg. Chairul Tanjung, M.B.A

Lahir, Tgl: Jakarta, 16 Juni 1962

Umur: 58 Tahun

Chairul Tanjung saat ini adalah pengusaha asal Indonesia. Ia menjabat sebagai Menko
Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014.
Namanya dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.[4]
• Chairul memulainya bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia [4]. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya.
[5][6].[5]

• Saat ini, Chairul Tanjung juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, yaitu Pariarti
Shindutama, CT Corp, dan Para Rekan Investama.
• Chairul Tanjung lahir di keluarga pas-pas-an
• merupakan anak dari enam saudara dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung yang berasal dari
Sibolga, Sumatera Utara, dan Halimah kelahiran Cibadak, Jawa Barat. Masa muda Chairul
tidaklah bergelimang harta dan kecukupan. Sang ayah hanya seorang jurnalis dari koran yang
terbilang kecil. Bahkan, memasuki periode Orde Baru, perusahaan tempat ayahnya bekerja
tersebut ditutup karena dianggap bertentangan dengan pemerintahan. Jatuhnya keadaan
ekonomi keluarga Chairul memaksa mereka untuk menjual rumahnya dan tinggal dalam
sebuah losmen kecil yang sangat sempit bila dihuni keseluruhan anggota keluarga mereka.
Dari sinilah Chairul disebut – sebut sebagai Si Anak Singkong karena memiliki latar belakang
keluarga yang sangat biasa – biasa saja.
• Dengan keadaan ekonomi yang tidak dapat dikatakan berkecukupan, Chairul masih
tetap dapat menempuh pendidikan dengan baik sampai lulus SMA pada waktu itu.
Tidak menunda waktu, Chairul langsung memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang Universitas. Pada saat itu, Chairul memilih Jurusan Kedokteran Gigi di
Universitas Indonesia dan lulus pada 1987. Saat ingin memenuhi kebutuhan kuliahnya
dirinya mulai mencoba dunia bisnis kecil – kecilan mulai dari berjualan buku
kuliah di kampus, kaos, hingga fotokopi. Walaupun berasal dari keluarga yang pas-
pasan, tak Chairul patah semangat. Hingga akhirnya ia  memperoleh predikat
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 84 Kemudian, Chairul melanjutkan
studinya pada 1993, ia mendapatkan gelar MBAnya dari Executive Institut Pendidikan
dan Pembinaan Manajemen (IPPM).
Pertama kali ia serius berbisnis, ia mencoba membuka toko peralatan kedokteran dan
laboratorium di daerah Senen, Jakarta Pusat. Namun usaha tersebut akhirnya tutup karena
bangkrut.

Dia juga pernah membuka usaha kontraktor, bekerja di perusahaan baja dan perusahaan
rotan, tapi semuanya gagal. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya Chairul Tanjung bersama
tiga rekannya berhasil membangun bisnis baru di bidang ekspor sepatu anak yg bernama
PT Pariarti Shindutama dengan modal 150jt pinjaman dari bank. Dan akhirnya bisnis itu
sukses tapi chairul tanjung memilih mundur karena adanya perbedaan visi dan misi
• .
• Selain memiliki kepiawaian dan naluri yang baik dalam bidang bisnis, Chairul juga merupakan pria
yang memiliki relasi sangat luas. Karena sangat easy going. Dengan keahlian yang dimilikinya dan
luasnya relasi dari Chairul, kesuksesan pun perlahan datang. Chairul kemudian mendirikan Para
Group yang memiliki sebuah perusahaan ‘payung’ bernama Para Inti Holdindo.
• Chairul pun berusaha memusatkan bisnisnya pada tiga sektor yaitu keuangan (finansial), multimedia
dan properti. Untuk mengorganisir sektor keuangan, Chairul memiliki anak perusahaan bernama
Para Global Investindo. Dalam sektor multimedia dan investasi, ia mendirikan Para Inti Investindo.
Sedangkan untuk sektor properti, ia mendirikan Para Inti Propertindo. Dalam menjalankan usahanya,
Chairul lebih gemar melakukan akuisisi terhadap perusahaan – perusahaan lain dibanding
membangunnya dari awal yaitu dengan cara membeli saham atau menaruh saham pada perusahaan
teresebut. Contohnya Bank Mega.
• Selain itu, ia juga membeli sebagian besar saham dari Carefour Indonesia sebesar 40% melalui
perusahaannya yang bernama Trans Corp. Pembelian itu diresmikan pada bulan Maret 2010.
Penandatanganan penjualan saham tersebut bahkan tidak dilakukan di Indonesia melainkan di
Prancis.Berselang satu tahun kemudian, pada 1 Desember 2011, Chairul merubah nama Para Group
menjadi CT Corp yang dikenal sekarang ini. CT Corp sendiri terdiri dari tiga perusahaan anak yaitu
Mega Corp, CT Global Resources, dan Trans Corp atau Trans TV.
• Pada saat ini, Trans TV dan Trans7 menjadi salah satu sumber utama kekayaan dari
Chairul.
• Setelah berjalan bertahun – tahun ia melakukan akuisisi saham bahkan membelinya,
Chairul kemudian mengambil alih saluran TV7 milik Kompas dan merubah namanya
menjadi Trans7. Mulai dari situlah kedua stasiun televisi ini menjadi salah satu
penyumbang kekayaan terbesar untuk Chariul dengan pendapatan mencapai triliunan
Rupiah.
• Dari kisah chairul tanjong kita bisa mengambil contoh baiknya seperti
• “jangan sia siakan masa mudamu dengan melakukan hal hal yang negattif tapi
gunakanlah dengan hal positif seperti, bekerja, nabung, investasi, dan pintar
mencari peluang.” dan
• Kerja Keras yang Berbuah Hasil
• Melihat perjalanan hidup dan karir dari seorang Chairul Tanjung mungkin dapat
membuat Anda menyadari bahwa tak ada sukses yang bisa didapatkannya secara instan.
Hal ini tentunya bisa dijadikannya sebagai motivasi. Chairul terus berjuang dan bangkit
di setiap kegagalan – kegagalan yang ia alami untuk mewujudkan mimpinya hingga
menjadi orang yang seperti sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai