Mitigasi Bencana - Afifah Hakim - 2018210004 OK
Mitigasi Bencana - Afifah Hakim - 2018210004 OK
oleh :
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, 津波 ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, sehingga
secara umum diartikan sebagai gelombang/ombak yang besar di pelabuhan. Tsunami dapat
diartikan sebagai gelombang laut yang disebabkan oleh gempabumi dengan pusat di bawah laut,
letusan gunungapi bawah laut, longsor di bawah laut, dan atau hantaman meteor di laut.
tsunami memiliki panjang gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100 km di laut lepas dan
selisih waktu antara puncak-puncak gelombangnya berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat
mencapai pantai yang dangkal, teluk,atau muara sungai gelombang ini menurun kecepatannya,
namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
Indonesia memiliki potensi rawan tsunami yang besar dikarenakan berada di antara 3 lempeng
tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Kemungkinan
pergeseran dan pergesekan antar lempeng bawah laut ini menjadi salah satu pemicu gempa
bawah laut yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami, selain itu ada kemungkinan terjadinya
tsunami karena letusan gunung bawah laut yang cukup aktif di Indonesia
Jenis-Jenis Tsunami
a)Tsunami Jarak Dekat Terjadi sekitar { 0-30 menit Setelah Gempa Bumi terjadi } Gempa Bumi
yang menyebabkan Tsunami ini sangat terasa oleh Orang orang yang ada di daerah tersebut.
Lokasinya sejauh 200 km
b)Tsunami Jarak Menengah Terjadi sekitar { 30 menit-2 jam Gempa Bumi terjadi } Gempa Bumi
yang menyebabkan Tsunami ini tidak terlalu besar. Tetapi banyak Bangunan yang hancur.
Sebelum Tsunami, Air laut surut Tiba Tiba dan di ikuti getaran yang sangat besar. Lokasinya
sejauh 200-1.000 km.
c)Tsunami Jarak Jauh Terjadi sekitar { 2 jam lebih dari Gempa Bumi tersebut } Gempa Bumi yang
menyebabkan Tsunami ini tidak terasa gempa yang sangat kuat. Tetapi hanya merasakan sedikit
saja. Lokasinya sejauh Lebih dari 1.000 km.
Penyebab Tsunami
1.Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar
laut dapat menjadi pernyebab tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut:
a.Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
b.Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
c.Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR.
d.Jenis pensesaran gempa sesar vertikal (sesar naik atau turun).
a.Pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempabumi besar dan susut laut.
b.Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempabumi sebagai sumber tsunami dengan
waktu tiba tsunami di pantai.
c.Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang
sangat kuat.
d.Di Indonesia tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempabumi besar di
bawah laut.
a.Kecepatan Tsunami
Secara empiris, kecepatan tsunami tergantung pada
kedalaman laut dan percepatan gravitasi di tempat
tersebut. Untuk di laut dalam, kecepatan tsunami bisa
setara dengan kecepatan pesawat jet, yaitu sekitar
800 km/jam. Semakin dangkal lautnya, kecepatan
tsunami semakin berkurang, yaitu berkisar antara 2 –
5 km/jam.
b.Ketinggian Tsunami
Ketinggian gelombang Tsunami berbanding terbalik
dengan kecepatanya. Artinya, jika kecapatan tsunami
besar, tetapi ketinggian gelombang tsunami hanya
beberapa puluh centimeter saja. Sebaliknya untuk di
daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil, sedangkan
ketinggian gelombangnya cukup tinggi, bisa mencapai
puluhan meter.
Skema Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air
90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar
laut. yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau
akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi,
energinya sangat merusak daerah pantai yang dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang benua. Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan
meter, namun saat mencapai pantai tinggi air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya,
karena terjadi penumpukan masa air. Saat dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga
mencapai pantai tsunami akan merayap masuk keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor
mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini
beberapa kilometer. cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.
Dampak Tsunami
Untuk mitigasi bahaya tsunami atau untuk bencana alam lainnya, sangat diperlukan
ketepatan dalam menilai kondisi alam yang terancam, merancang dan menerapkan
teknik peringatan bahaya, dan mempersiapkan daerah yang terancam untuk mengurangi
dampak negatif dari bahaya tersebut. Ketiga langkah penting tersebut:
1) penilaian bahaya (hazard assessment)
2) peringatan (warning)
3) persiapan (preparedness) adalah unsur utama model mitigasi.
Unsur kunci lainnya yang tidak terlibat langsung dalam mitigasi tetapi sangat mendukung
adalah penelitian yang terkait (tsunami-related research).
Menghadapi Tsunami
a.Mengetahui pusat informasi bencana dan mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko terkena
Tsunami.
b.Jika pergi perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, penting mengetahui rute jalan keluar c.Siapkan kotak Persediaan
Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa (ransel punggung)
d.Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
e.Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
f.Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
g.Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan informasi tentang tsunami.
h.Jika hanya sedikit waktu ,segera mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
i.Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami
j.Utamakan keselamatan terlebih dahulu
k.Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi.
l.Jika tsunami terjadi saat sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.
m.Setelah Terjadi Tsunami, Periksa kesediaan makanan.
n.Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan.o.Segera membangun tenda
pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah tidak memungkinkan.
p.Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali ke rumah.
Upaya Penyelamatan Diri Saat Terjadi Tsunami
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, 津波 ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, sehingga
secara umum diartikan sebagai gelombang/ombak yang besar di pelabuhan. Tsunami dapat
diartikan sebagai gelombang laut yang disebabkan oleh gempabumi dengan pusat di bawah
laut, letusan gunungapi bawah laut, longsor di bawah laut, dan atau hantaman meteor di laut.
Mitigasi bencana tsunami sangat diperlukan, agar resiko yang terjadi saat tsunami tiba bisa
dihindari atau diperkecil sehingga dapat memperkecil dampak tsunami
Terimakasih
wassalamu’alaikum