Anda di halaman 1dari 17

METODE PROBLEM SOLVING

PADA PEMBELAJARAN IPS

Dosen pengampu mata kuliah : Dr. Rarasaningsih, S.E, M.Pd.


Anggota kelompok
1. Lilis amilia safitri ( 208000214 )
2. Hilda aulia riswana ( 208000249 )
3. Auliya’ ayu fatichah sari ( 208000253 )
4. Aulia putri eka fadya ( 208000140 )
5. Nurul Aulia listya mastuti ( 208000250 )
SUB SUB PEMBAHASAN
1. Pengertian model pembelajaran
2. Pengertian problem solving
3. Tujuan model pembelajaran problem solving
4. Langkah-langkah pembelajaran problem solving
5. Strategi pemecahan masalah
6. Kelemahan dan kelebihan problem solving
7. Karakteristik penyelesaian masalah
8. Tujuan pengajaran berdasarkan masalah
Pengertian model pembelajaran

Model pembelajaran adalah pedoman yang dimana bentuk dari


sebuah program atau petunjuk strategi mengajar yang pada
dirancang untuk dapat mencapai suatu pembelajaran.
Pengertian problem solving

problem solving adalah suatu pendekatan pengajaran yang telah


menghadapkan pada peserta didik dari semua permasalahan
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan permasalahan, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi
pembelajaran.
Tujuan model pembelajaran problem solving
1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang revan
kemudian menganalisisnya dan akhirnyavmeneliti kembali hasilnya
2. Kepuasan intelektual aksn timbul dari dalam sebagai hadiah
intrinsik bagi siswa
3. Potensi intektual siswa meningkat
4. Siswa belajar bagimana melakukan penemuan dengan melalui
preses penemuan.
LANGKAH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
Langkah 1
(klarifikasi permasalahan.)
- Guru menyajikan fenomena yang mengandung masalah yang
sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator bentuknya bisa
berupa gambar, teks, video, vignettes, fenomena riil, dan
sebagainya.
- Siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menemukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
- Siswa melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan.
Langkah 2
(brainstorming )

- Siswa mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming dengan fasilitas guru.


- Guru memfasilitasi siswa untuk mengklarifikasi fakta, konsep , prosedur, dan kaidah
dari masalah yang ditemukan.
- Siswa melakukan brainstorming dengan cara sharing information, klarifikasi
informasi, dan data tentang masalah yang ada melakukan peeling dan bekerjasama
(working together.)
- Siswa mendapatkan deskripsi dan masalah apa saja yang perlu dipelajari untuk
menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah dan belum diketahui,
menemukan penyebab masalah, dan menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah.
- Siswa menyusun dan mengembangkan action plan untuk menyelesaikan masalah.
Langkah 3
(pengumpulan informasi dan data.)
- Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi terkait dengan
penyelesaian masalah : perpustakaan, web, dan berbagai sumber data lain serta
melakukan observasi.
- Siswa secara mandiri mengolah hasil pengumpulan informasi atau data untuk
dipergunakan sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah.

Langkah 4
(berbagai informasi dan berdiskusi untuk menemukan solusi penyelesaian masalah.)
- Siswa kembali melakukan brainstorming klarifikasi informasi, konsep, dan data terkait
dengan permasalahan yang ada dan menemukan solusinya melakukan peeling dan
bekerjasama (working together.)
- Siswa merumuskan dan menetapkan solusi pemecahan masalah.
- Siswa menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah.
Langkah 5
(presentasi hasil penyelesaian masalah.)
+ Siswa mempresentasikan hasil brainstorming nya tentang solusi yang dikemukakan
untuk penyelesaian masalah.
+ Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
+ Siswa mereview, menganalisis, mengevaluasi dan refleksi terhadap Penyelesaian
masalah yang ditawarkan beserta resoningnya dalam diskusi kelas.
+ Siswa melakukan perbaikan berdasarkan hasil diskusi
Langkah 6
(Refleksi.)
+ Siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
+ Guru dan siswa memberikan apresiasi atas partisipasi semua pihak.
+ Guru dan siswa melakukan refleksi atas kontribusi setiap orang dalam proses
pembelajaran guru dan siswa merayakan.
Strategi pemecahan masalah secara sistematis
Strategi pemecahan masalah sistematis (systematic approach to problem
solving) adalah petunjuk yang digunakan untuk membantu seseorang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. . Pengajaran problem solving
dirancang untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir,
memecahkan masalah, dan kemampuan intelektual. Strategi pemechan
masalah ini membantu mendorong siswa untuk berfikir secara sistematis
dengan menghadapkannya kepada masalah – masalah.
Kelemahan dan kelebihan problem solving
Kelebihan problem solving
a. pemecahan masalah merupakan teknik yang paling bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran
b. pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa dan
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
c. pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa
d. pemecahan masalah dapat membatu siswa menerapkan pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata
Kelemahan dan kelebihan problem solving
Kelemahan problem solving :
a. jika siswa tidak memiliki keinginan dan kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit maka mereka akan enggan untuk menyelesaikan
masalah tersebut
b. keberhasilan dalam strategi pembelajaran melali problem solving
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan
c. tanpa ada pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang diipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari
karakteristik penyesaian masalah
+ pemecahan masalah adalah proses menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke
dalam situasi baru yang belum dikenal. Salah satu
factor kesulitan siswa memecahkan masalah adalah
adanya miskonsepsi terhadap konsep-konsep yang
terkait dengan masalah sehingga berdampak pada
rendahnya kemampuan pemecahan masalah sains
siswa.
Secara umum karakteristik soal pemecahan masalah adalah soal yang menuntut siswa untuk :

1. Menggunakan beragam prosedur dimana para siswa dituntut untuk menemukan


hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan masalah yang diberikan untuk
mendapatkan solusi.
2.  Melibatkan manipulasi atau operasi dari pengetahuan yang telah diketahui
sebelumnya.
3.  Memahami konsep-konsep dan istilah-istilah matematika
4.  Mencatat kesamaan, perbedaan dan perumpamaan.
5.  Mengidentifikasi hal-hal kritis dan memilih prosedur dan data yang benar
6.  Mencatat perincian yang tidak relevan.
7. Memvisualisasikan dan menginterpretasikan fakta-fakta yang kuantitatif atau
fakta-fakta mengenai tempat dan hubungan antar fakta.
8.  Membuat generalisasi dari contoh-contoh yang diberikan
9. Mengestimasi dan menganalisa
Tujuan pengajaran berdasarkan masalah
Menurut Arends (2008:70) bahwa :
+ “Pembelajaran Berbasis Masalah bertujuan untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan
pemecahan masalah,belajar peranan orang dewasa secara autentik,
memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas
kemampuan yang dimilikinya sendiri, untuk berfikir dan menjadi
pelajar yang mandiri”.
+ Jadi dalam Pembelajaran Berbasis Masalah tugas guru adalah
merumuskan tugas-tugas kepada siswa bukan untuk menyajikan
tugas-tugas pelajaran.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai