Anda di halaman 1dari 27

PENYAKIT

KULIT PADA
IBU HAMIL,
BERSALIN, &
NIFAS
Moch. F. Afif Mochyadin, dr., Sp.N
POKOK
BAHASAN
Anatomi & fisiologi kulit

Perubahan kulit normal pada kehamilan, persalinan, dan

nifas Penyakit kulit pada kehamilan, persalinan, dan nifas

Kesimpulan
ANATOMI &
FISIOLOGI
KULIT
PENDAHULUA
N
◦ Kulit  organ tubuh yang terletak paling
luar
& membatasi dari lingkungan hidup manusia
◦ Luas kulit orang dewasa 1,5 m2
◦ Berat kulit 15% dari berat badan
◦ Merupakan organ esensial & vital serta
cermin kesehatan dan kehidupan
◦ Sangat kompleks, elastis & sensitif, bervasiasi pada keadaan iklim, umur, jenis
kelamin, ras, & bergantung lokasi tubuh
◦ Warna kulit berbeda-beda (berwarna terang (telapak tangan/kaki) gelap (daerah
genialia)
◦ Bervariasi mengenai lembut, tipis & tebalnya; elastis & longgar pada kelopak
mata, bibir sedangkan tebal & tegang pada telapak kaki
ANATOMI KULIT
(HISTOPATOLOGIK)
◦ Lapisan utama kulit
1. Epidermis (kutikel)
2. Dermis (korium, kutis vera, true
skin)
3. Subkutis (hypodermis)
◦ Tidak ada garis tegas yang
memisahkan dermis dan
subkutis
◦ Subkutis ditandai dengan
adanya jaringan ikat longgar
dan adanya sel & jaringan
lemak
INTEGUMENTUM

5. Stratum corneum
1. Epidermis
6. Stratum germinativum

2. Papillary layer of
7. Dermal papillae
the dermis
(corium)
8. Hair follicle (l.s)

9. Erector muscle
(arrector pili
muscle)

10. Sebaceous gland


3. Reticular layer of
the dermis 11.Sweat gland
(corium) (sudoriferous gland)
a. Secretory sections
b. Duct sections

12. Bulb and papilla of


hair follicle (l.s)

4. Subcutaneous 13. Hair follicle (o.s)


layer

Thin skin, general body surface 6


LAPISAN UTAMA
KULIT
Lapisan Epidermis
• Stratum korneum
(lapisan tanduk)
• Stratum lusidum
• Stratum granulosum
(lapisann
kerato-hialin)
• Stratum spinosum
(stratum Malphigi)
• Stratum basale

Lapisan Dermis
• Pars papilare
• Pars retikulare
ADNEKSA
KULIT
Kelenjar Kulit

• Kelenjar keringat
(glandula sudorifera)
• Kelenkar palit
(glandula sebasea)

Rambut

Kuku
FUNGS Proteks
i
I KULIT Absorps
i
Ekskresi
Persepsi
Termoregulas
i
Pembentukan pigmen
Keratinisasi
Pembentuka vitamin
PERUBAHAN
KULIT NORMAL
PADA
KEHAMILAN,
MELAHIRKAN, &
NIFAS
PENDAHULUA
N
◦ > 90% wanita mengalami perubahan kulit yang signifikan dan kompleks
◦ Disebabkan oleh perubahan endokrinologis, imunologis, metabolik, & vaskular
◦ Produksi de novo berbagai protein & hormone steroid oleh unit feto-plasental (peningkatan
aktivitas pituitari, tioid, & kelenjar adrenal ibu)
◦ Perubahan ini bersifat fisiologis karena perubahan endokrinoligis dan mungkin ada
perubahan dalam perjalanan penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya yang
dapat menunjukkan perbaikan atau eksaserbasi
◦ Ada kelompok penyakit kulit yang spesifik untuk kehamilan & hanya terlihat pada
kehamilan dan/atau periode post partum
◦ Banyak dokter yang mengetahui perubahan fisiologis normal kulit pada kehamilan
tetapi jarang sekali yang mengetahui penyakit kulit pada kehamilan  misdiagnosis
& pengobatan pasien yang salah
PERUBAHAN WARNA KULIT
(PIGMENTASI) FISIOLOGIS
• Hiperpigmentasi  peningkatan level serum MSH, estrogen, atau progesterone
• Estrogen meningkatkan pengeluaran melanin oleh melanosit & efek
estrogen ditingkatkan oleh progesterone

Trimester I Trimester II Trimester III

• Pigmentasi • Linea nigra •


puting,
Cholasma/ abdomen melasma/
areola, &  mask of
• genital
Bercak kulit, perbanyak pregnancy
tahi lalat, & konsumsi • Strie
jaringan as. folat gravidaru
parut m
menggelap & • Fibromas
melebar
Linea nigra Cholasma/melasma/mas
k of pregnancy
Linea nigra

Fibroma
PERUBAHAN PERUBAHAN
RAMBUT KUKU
sedang FISIOLOGIS
◦ Hirsutisme & hipertrikhosis ringan hingga

progesterone
stimulasi estrogen &
FISIOLOGIS
◦ Perbaikan setelah melahirkan ◦ Kuku rapuh
◦ Kebotakan pasca hamil (6-12 minggu) 
perbaikan spontan (3-12 bulan)
PERUBAHAN VASKULAR
FISIOLOGIS
◦ Peningkatan sekresi hormone
pituitary, adrenal, & plasenta 
multiple vascular growth factors
 menstimulasi perubahan
vascular
◦ Spider
angioma/nevus/angioma/telangiec Spider angioma Eritema palmaris
t asis  peningkatan kemerahan
pada kulit
◦ Eritema palmaris
◦ Hemangioma kapiler
◦ Epulis kehamilan/granuloma
gravidarum  terpat di Hemangioma kapiler Granuloma gravidarum
rongga mulut  hipertrofi
gusi
PERUBAHAN KELENJAR
 miliaria,FISIOLOGIS
◦ Peningkatan fungsi kelenjar ekrin
hyperhidrosis, eksema
dishidrotik
◦ Penurunan fungsi kelenjar apokrin
 hidradenitis supuratif, penyakit
fox- Fordyce
◦ Peningkatan fungsi kelenjar
sebasea
 jerawat, kelenjar
Montgomery’s/
tuberkle

Miliria
Penyakit Fox-
Fordyce
Eksema dishidrotik
PENYAKIT KULIT
PADA KEHAMILAN,
MELAHIRKAN, &
NIFAS
PENYAKIT KULIT YANG SUDAH
ADA SEBELUMNYA
BERPOTENS BERPOTENS
I MEMBAIK I
- Dermatitis - Infeksi: candida MEMBURUK
vaginitis, condyloma acuminata,
kontak alergi herpes simplex, lepra, trichomoniasis, varicella
- Penyakit - Penyakit yang dimediasi autoimun: SLE,
Fox- dermatomiosisti, polimiositis, pemphigus,
Fordyce impetigo herpetiformis
- Hidradenitis - Penyakit metabolic: acrodermatitis
supuratif enteropathica, porphyria cutanea
- Psoriasis - Kelainan jaringan ikat: sindroma ehlers-danlos,
pseudoxanthoma elesticum
Dermatiti kontak iritan Penyakit Fox-Fordyce Hidradenitis supuratif

Psoriasis

Condyloma
Varicella acuminata
Lepra

Herpes
SLE Dermatomiositis
Impetigo
herpetiformis

Porphyria cutanea

Acrodermatitis
Pseudoxanthoma elesticum
enteropathica
PENYAKIT
KULIT SPESIFIK
PADA
KEHAMILAN
Atopic Eruption of Pregnancy
(AEP)
◦ Penyakit kulit spesifik pada kehamilan yang sering
ditemukan (50%)
◦ Muncul sebelum trimester ketiga
◦ Cenderung berulang pada kehamilan berikutnya
◦ Gangguan pruritus jinak pada kehamilan  lesi
eksim dan/atau papula pada pasien dengan
riwayat atopi dan/atau peningkatan kadar IgE
pada pasien dengan riwayat pribadi dan/atau
keluarga
◦ Patogenesis AEP  perubahan imunologi spesifik
kehamilan
◦ Penurunan imunitas seluler & penurunan produksi sitokin Th1 (IL-
2, interferon gamma, IL-12)
◦ Imunitas humoral yang dominan & peningkatan sekresi sitokin
Th2 (IL-4, IL-10)
◦ Ini mencakup tiga entitas: Eksim dalam kehamilan,
prurigo kehamilan/prurigo gestasi, dan folikulitis pruritik
PEMPHIGOID GESTATIONIS
(PG)
◦ Nama lain herpes gestationis (Milton, 1872)
◦ Penyakit langka, kelainan bulosa autoimun
yang bersifat terbatas
◦ Muncul pada akhir kehamilan (akhir trimester
2 – trimester 3)  perbaikan beberapa
minggu – bulan setelah melahirkan
◦ Insidensi 1:50.000 kehamilan
◦ Patogenesis: produksi auto-antibody subkelas
IgG1
◦ Gambaran klinis: papula urtikaria eritematosa
pruritus & plak
◦ Khas di perut, umbilikus hampir selalu terlibat
◦ Tidak terna  wajah, membrane mukosa,
telapak
tangan, & telapak kaki
Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy
◦(ICP)
Pruritus pada kehamilan dengan/tanpa bukti laboratorium kolestasis
◦ Insidensi 1:50-5.000 kehamilan
◦ Bergantung pada estrogen yang terkait seca ra genetic
◦ Muncul pada trimester kedua
◦ Ada riwayat keluarga dengan penyakit kuning pada 50% kasus
◦ Kekambuhan pada kehamilan berikutnya terjadi pada 60-70%
kasus
◦ Patofisiologi: defek pada ekskresi garam empedu  peningkatan
asam empedu pada serum  pruritus parah pada ibu
◦ Racun asam empedu dapat masuk ke sirkulasi janin  efek
merusak
 anoksia plasenta akut & depresi jantung
◦ Gambaran klinis
◦ Pruritus parah pada telapak tangan & kaki lalu menyeluruh
◦ Lesi kulit sekunder berkembang karena garukan (ekskoriasi halus 
Polymorphic Eruption of Pregnancy
(PEP)
◦ Insidensi 1 : 160-200 kehamilan
◦ Dikaitkan dengan penambahan berat badan
yang berlebihan & kehamilan ganda
◦ Dimulai di perut, di dalam striae distensae,
dengan papula urtikaria yang sangat gatal
yang menyatu menjadi plak, menyebar ke
bokong & paha proksimal
◦ Erupsi tetap terletak di tempat-tempat ini tetapi dapat dengan
cepat digeneralisasikan pada kasus yang parah dengan menyisakan
daerah pusar
◦ Sebuah vesikel polimorf tetapi tidak pernah bula, eritema
nonurtikaria,
lesi eksim targetoid muncul pada lebih dari setengah pasien
◦ Ruam biasanya sembuh dalam 4-6 minggu
◦ Resolusi biasanya terjadi 7-10 hari setelah melahirkan
KESIMPULA
N
◦ Banyaknya perubahan fisiologi kulit pada kehamilan
◦ Kurangnya pengetahuan penyakit spesifik kulit pada kehamilan
◦ Beberapa kelainan kulit akan memberat saat kehamilan
◦ Pruritus pada kehamilan tidak boleh diabaikan
◦ Anamnesis & pemeriksaan yang cermat akan membantu mengidentifikasi
setiap kondisi secara klinis.
◦ Sebagian besar kondisi kulit sembuh setelah melahirkan dan hanya
memerlukan
pengobatan simtomatik
◦ PENYAKIT KULIT SAAT KEHAMILAN  RUJUK KE DOKTER SPESIALIS KANDUNGAN
DAN SPESIALIS DERMATOLOGI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai