Anda di halaman 1dari 22

LANGKAH-LANGKAH

OBSERVASI
(FORMAT RANCANGAN OBSERVASI)
1. Tentukan Obyek, Subyek dan Orientasi
tempat
(untuk judul observasi)

Ex:
 Perilaku bermain anak di TK Tulip
O S OT
 Perilaku agresif waria di Taman Lawang
O S OT
2. Tentukan Tujuan Observasi
Riset, alasan :
ex: ingin mengetahui....../penelitian
kualitatif
Atau
Psikodiagnostik , alasan:
ex: dilakukan untuk memperlakukan
treatment yang tepat
3. Landasan Teori
Cari tinjauan Teori tentang Obyek, dan Subyek observasi
serta informasi tentang tempat dilaksanakannya
observasi. Info tentang tempat diperlukan, karena
karakteristik satu tempat pasti berbeda dengan tempat
lain.

Ex: Perilaku bermain anak di TK Tulip


O S OT

- O: Apa itu perilaku bermain?


- S: Siapa yang dimaksud anak?
(mis: batasan usia anak)

- OT: Kenapa TK Tulip?


(Apa yang membedakan dengan TK
yang lain)
4. Tentukan Definisi Operasional
Yaitu Definisi yang Anda gunakan untuk
operasionalisasi observasi.
Ex: tentang Agresivitas
Ada macam-macam tokoh yang memberikan
definisi, maka akan ambil pendapat siapa, atau
membuat definisi sendiri dengan cara
mengkombinasi dari beberapa tokoh
5. Tentukan kategori perilakunya dan
diperinci dalam indikator perilaku
(yang dapat diamati)
Ex: Observasi perilaku agresif
Kategori Perilaku Indikator Perilaku
1. Agresif verbal a. mengumpat
b. Memaki, dst.
2. Agresif nonverbal a. memukul
b. Menendang,dst.
6. Lakukan Pra Observasi
Pra observasi dilakukan bila:
– Wawasan observer tentang obyek observasi
terbatas
– Informasi yang kurang dari landasan teori
– Dilakukan observasi time sampling yang
sistematis, sementara observer belum memiliki
gambaran yang jelas tentang kerangka observasi
yang akan dilakukan
Dari proses pra observasi dapat ditemukan
indikator perilaku tambahan
7. Tentukan pendekatan observasi
yang sistematis
(menurut teori Sunberg)
a. Berdasarkan tempat: Field setting/simulated
setting/laboratory setting? Sertakan alasan

b. Berdasarkan apa yang diobservasi: Event


sampling/time sampling? Sertakan alasan
c. Berdasarkan cara observasi:
• Partisipan/non partisipan? Alasan
• Eksperimental/non eksperimental? Alasan
• Sistematik/non sistematik? Alasan

Ex: Perilaku agresif anak gelandangan di lampu


merah Salemba :Non partisipan, non
eksperiman, non sistematik

d. Berdasarkan waktu mencatat:


Immediate/Retrospective Recording? Alasan
8. Membuat bentuk pencatatan
Buat design pencatatan yang hendak dipakai
sesuai dengan tujuan anda. Apakah:
Anecdotal /Check list/Rating Scale/Kombinasi.

A. Anecdotal, sifatnya:
 deskriptif (berupa paparan/cerita)
 kronologis, yaitu harus ada urutan
ex: perilaku pacaran
-menatap pacarnya
-membelai tangan
-membelai pipi
-pasangannya membalas, dst.
 Pencatatan harus:
 Faktual, dan
ex: contoh di atas merupakan faktual,
 interpretatif
ex: perilaku seksual
 Dapat dibuat dalam penggalan waktu
ex: observasi selama 60 menit, dapat dibagi
menjadi 15’ pertama, 15’ kedua, dst.
B. Tabulasi Check list
Pembuatan check list dapat dimodifikasi berdasarkan
tempat, peserta/nama observee, waktu, hari,dll.
Atau tambahkan frekuensi, keterangan:
intensitas,durasi, urutan kejadian,dll.

Kategori Indikator Muncul Tdk muncul Ket.

1. Verbal a. Mengumpat V

b. Memaki,dst

2. Non verbal a. memukul V

b.Menendang,
dst
Keterangan dapat berupa:
 Frekuensi, ex: berapa kali memukul
 Intensitas, ex: menangis berurai air mata,
terisak-isak, meraung, dst
 Durasi waktu, ex: selama berapa menit suatu
perilaku muncul
C. Rating Scale: (langsung dibuat rating
perilakunya)

Sangat bersahabat Sikap membenci semua orang


Ket:
1. Sangat membenci semua orang
2. Membenci semua orang
3. Sikap bermusuhan
4. Kadang-kadang dapat bersikap sosial
5. ramah tamah
6. Bersahabat
7. Sangat bersahabat
9. Pelaksanaan observasi
• Identitas Observee, tempat observasi, jadwal
observasi.
10.Pembahasan
Analisis dari hasil pencatatan anecdotal/check
list/rating scale/kombinasi

11.Kesimpulan
CONTOH KASUS
Perkembangan:
o Perilaku tantrum anak, demensia pada manula,
konformitas pada remaja
Pendidikan :
o Perilaku belajar,ex: cara belajar membaca dengan
suara terdengar, dengan musik, dsb.
o Motivasi tidak bisa, karena tidak dapat dilihat
secara kasat mata
Sosial:
o gelandangan, PSK, anti sosial

Klinis:
o Menopause

PIO:
o Situasi tes, presentasi, rapat, diskusi, ex: interupsi,
cara bicara
Untuk diperhatikan:

Jangan mengamati perilaku yang terlalu


sederhana
Ex: penjual koran, pa ogah, PRT, orang
menunggu di halte
Jika diperlukan dapat melakukan pra observasi
sebelum melakukan observasi, tujuannya
untuk mendapatkan indikator tambahan
dalam observasi
ex:
Anak jalanan: pada pra observasi ternyata
kompak maka dapat dilihat konformitas,
pemakai obat-obatan dilihat narkoba, agresif,
kehidupan religi
Dalam mengobservasi, amati secara
keseluruhan/total, agar tidak salah dalam
penilaian.
ex: cara bicara, gerak tubuh, ekspresi wajah
PIO: isi bicara/pikiran yang
diungkapkan,dsb.

Anda mungkin juga menyukai