Anda di halaman 1dari 16

Trigger Case

Gagal Jantung Akut


Dosen Pengampu: Ns. Sahran, S.Kep, M.Kep
Mata Kuliah: KMB 1
Nama Anggota
1. Seftiani Tambang Kurnia        (P05120320038)
2. Nia susanti        (P05120320)
3. Aurelia Ramadhila        (P05120320)
4. Elza lita        (P05120320)
5. Ervina triwahyuni        (P05120320)
6. Fera oktavia        (P05120320)
7. Rezeki oktari sarita        (P05120320)
8. Tasya fadilah        (P05120320)
-Trigger Case- Seorang pasien Tn.M dirawat di ICCU
dengan keluhan sesak nafas berat,
Capek,Lemah,Kulit pucat, dan dingin
Riwayat : menurut keluarga pasien,
kejadian tiba-tiba, ditandai dengan nyeri
dada, berkeringat dingin, penurunan
kesadaran saat serangan.
Terapi yang telah dijalani: IVFD RL
asnet, aspilet 3x1 mg (PO), lasix injeksi
3x2 ampul (IV)
Pemeriksaan : ECG, Kimia darah
• Gejala lainnya yang memungkinkan didapatkan
oleh Tn.M selain kasus diatas adalah:
Lelah berlebihan hingga merasa lemas.
Detak jantung tak normal.
Kemampuan untuk berolahraga berkurang drastis.
Keinginan untuk buang air kecil di malam hari
meningkat drastis.
Pembengkakan pada area perut.
Kenaikan berat badan akibat retensi cairan.
Nafsu makan berkurang.
Tidak bisa berkonsentrasi.

-Gejala lainnya-
Diagnosa
Diagnosa yang didapatkan dari kasus diatas adalah Gagal jantung Akut.
Mengapa Gagal jantung Akut? Pada kasus diatas dari gejala ataupun terapi
yang diberikan menunjukkan, kondisi gagal jantung Akut :
● Dada terasa Nyeri, Nyeri dada timbul secara mendadak. Penyebabnya
yaitu suplai oksigen ke miokardium mengalami penurunan yang
berakibat pada kematian sel jantung.
● Keringat dingin, keringat dingin sendiri bukanlah suatu penyakit, akan
tetapi merupakan gejala penyerta dari kondisi tertentu yang
mendasarinya. Keringat dingin terutama muncul di kaki, telapak tangan,
bawah lengan, dan ketiak. Keringat dingin yang menyertai keluhan nyeri
dada khas atau sesak nafas mengindikasikan adanya serangan jantung
akut.
● Sesak nafas, Sesak nafas juga merupakan salah satu keluhan tersering
penyakit jantung, terutama gagal jantung dan serangan jantung akut.
Sesak nafas yang disebabkan oleh gagal jantung, biasanya dicetuskan
atau diperberat oleh aktivitas fisik, seperti berjalan atau naik tangga.
● Berdebar, Berdebar dapat merupakan pertanda adanya gangguan listrik
jantung atau non-listrik jantung. Gangguan non-listrik jantung dapat
menimbulkan gejala berdebar, misalnya pada penyakit jantung bengkak,
● Pemberian Aspilet 3x1 mg(PO) dan injeksi lasix 3x2 ampul. Obat Aspilet
merupakan Obat yang berfungsi untuk mengencerkan darah dan mencegah
penggumpalan di pembuluh darah. aspilet biasanya digunakan untuk
mencegah penyakit tromboemboli dan kardiovaskular, seperti: stroke iskemik.
Pada kasus di atas obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri bagian dada
akibat adanya penggumpalan di bagian pembuluh darah. Sedangkan Injeksi
Lasix digunakan untuk mengurangi kadar garam yang lebih didalam tubuh
dengan cara dikeluarkan melalui urine, serta dapat digunakan untuk
mengurangi pembengkakan yang terjadi pada penyakit gagal jantung, penyakit
hati dan penyakit kronis lainnya. Pada kasus di atas obat ini digunakan untuk
mengeluarkan cairan berlebih edema (edema) pada penderita.
JENIS
Keadaan yang dialami oleh Tn.M adalah akut, karena menurut
keterangan keluarga pasien, Tn.M terkena serangan secara
tiba tiba
 
TERAPI YANG DI JALANI
Terapi farmakologi :
Terapi yang dapat iberikan antara lain golongan diuretik,
angiotensin converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker,
angiotensin receptor blocker (ARB), glikosida jantung ,
antagonis aldosteron, serta pemberian laksarasia pada pasien
dengan keluhan konstipasi.
Terapi non farmakologi :
Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring,
perubahan gaya hidup, pendidikan kesehatan mengenai
penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan
kekambuhan, monitoring dan kontrol faktor resiko.
Identitas pasien -Pengkajian-
● Nama :Tn.M
● Usia :50 Tahun
● Jenis Kelamin :Laki- Laki
● Alamat :Jalan rindu
● Tanggal masuk :22 agustus
2021
● Tanggal pengkajian :23
agustus 2021, pukul 10.00
WIB
● Diagnosa medis :
Gagal Janjung Akut
 
Data riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan Riwayat kebi
kesehatan Riwayat kesehatan keluarga sehari-ha
arang Awal mula menyerang yaitu ketika
yang lalu Tn.M 1 bulan yang lalu pergi keluar a)Pola n
n klien saat kota, dengan kepentingan pekerjaan. Selama dirumah sa
Riwayat kesehatan
umah sakit, Tn.M, sebelumnya: Setelah beberapa hari dirumah Tn.m mampu menghab
saat dikaji : Tn.M tidak pernah
mengalami gejala seperti sesak makan. Nafsu Ma
da, ringan , pusing, keringat dingin, drast
menderita Penyakit lelah saat beraktivitas dan puncaknya b)Pola istirah
ngat dingin, jantung dan belum adalah ketika Tn.M marah marah Pola istirahat T
afas, Edema pernah mengonsumsi dengan Anak pertamanya karena terganggu disebab
rgelangan obat penyakit jantung. berani bonceng tiga pakai motor di tiba - tiba, kadang
ema), lelah, Penyakit yang diderita jalan raya. Dan setelah di telaah dan keringa
nya nafsu Tn.M hanya dianggap ternyata Ayah dari Tn.M sebelum c)Pola ak
meninggal mengidap gagal jantung Aktifitas yang dilak
Maag karna Terdapat
kronik sebelah kanan. terhambat. Dikaren
nyeri dada.
melakukan aktifitas
terasa sangat lelah,
X Pemeriksaan Fisik

1). Keadaan umum


Tn.M terlihat pucat
2). Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pemeriksaan
penunjang
a. Laboratorium

Y
Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal
24 agustus 2021 menunjukkan nilai
Hemoglobin 11,9 g/dl (N:14- 16), Leukosit :
16.360/mm3 (N : 5.000-10.000), Trombosit
Suhu : 37°C 90.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
Pernapasan : 22 x/menit Hematokrit 36%(N:40-48), Ph 7, 43 (N :
3). Keadaan psikologis

Z
7,35-7,45), PCO2 30 mmHg (N: 35-
Saat dikaji ekspresi wajah Tn.M terlihat 45mmHg), PO2 : 140mmHg (N : 95-
cemas terhadap penyakit yang dialami, dan

X
10mmHg) , HCO3-19,9 mmol/L , GDS:156
klien berharap cepat sembuh. mg/dl (N: 200)
1)Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraksi vertikel

2)Gangguan pertukaran gas b.d edema paru

3)Kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan air

—Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa: Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi ventrikel
Intervensi:
Cardiac Care
1. Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi, frekuensi)
2. Catat adanya disritmiajantung
3. Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output.
4. Monitor status kardiovaskuler
5. Monitorstatus pernafasan yg menandakan Heart Failure
6. Monitor abdomen sebagai indicator adanya penurunan fungsi
7. Monitor balance cairan
8. Monitor adanya perubahan Tekanan darah
9. Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
10. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
11. Monitor adanya dispnea, ortopnea, dan takipnea
12. Anjurkan untuk menurunkan stress
Diagnosa keperawatan
Vital Sign Monitoring :
1. Monitor TD, nadi, suhu dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor vital sign pasien saat berbaring, duduk, berdiri
4. Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, Nadi, RR sebelum, selama dan setelah aktivitas
6. Monitor kualitas nadi.
7. Monitor adanya pulsusparadoksus
8. Monitor jumlah dan iramajantung
9. Monitor bunyi jantung
10. Monitor suara paru
11. Monitor pola pernafasan abnormal
12. Monitoradanya sianosis perifer
13. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Diagnosa Keperawatan
2. Diagnosa: Gangguan pertukaran gas b/d edema paru
Intervensi:
Airway Manajemen
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu Vital Sign Monitoring
3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara 1. Monitor TD, Nadi, Suhu, dan
nafas tambahan RR
4. Monitor resirasi dan statusO2 2. Catat adanya flutuasi tekanan
Oxygen Therapy : darah
1. Pertahankan kepatenanjalan nafas 3. Monitor kualitas nadi
2. Atur peralatan oksigen 4. Monitor suara paru
3. Monitor aliran oksigen 5. Monitor suara pernafasan
4. Pertahankan posisi pasien 6. Monitor suhu, warna, dan
5. Observasi adanya tandatanda hipoventilasi. kelembapan kulit.
6. Monitor adanya kecemasan
 
Diagnosa Keperawatan
3 .Diagnosa: Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air
 
Intervensi Fluid Monitoring
Fluid Management 1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
1. Pertahankan catatan intake output yang akurat dan eliminasi
2. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan 2. Tentukan kemungkinan
retensi cairan (BUN, Hematokrit, faktor risiko dari ketidakseimbangan cairan
Osmolaritas urine) 3. Monitor berat badan
3. Monitor vital sign 4. Monitor TD, Nadi, RR
5. Monitor tekanan darah
4. Monitor indikasi retensi
orthostatik dan perubahan
5. Kaji luas dan lokasi edema irama jantung
6. Monitor status nutrisi 6. Monitor parameter
7. Kolaborasi dengan dokter jika tanda hemodinamik infasif
cairan berlebuhan muncul memburuk 7. Monitor tanda dan gejala
Edema
Terimakasih
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai