Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PELAKSAANAAN

KERJA PRAKTIK POLITEKNIK


SUKABUMI
Prodi Teknik Sipil

BALOK BETON BERTULANG

NAMA : DANI IRAWAN


NIM. 112019023
BETON DAN BETON BERTULANG

BETON:
Capuran yang tediri dari pasir, kerikil atau batu pecah yang dicampur menjadi satu dengan
pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang
suatu bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu,
seperti untuk tujuan kemudahan pengerjaan (workability), durability, waktu pengerjaan dsb.
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang lemah

BETON BERTULANG:
Kombinasi antara beton dan baja, dimana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik
yang tidak dimiliki oleh beton. “Tulangan baja juga dapat menahan gaya tekan sehingga
sering digunakan pada kolom atau bagian lain dari struktur.
KELEBIHAN BETON BERTULANG SEBAGAI STRUKTUR
KELEBIHAN:
 Struktur beton bertulang sangat kokoh. Tahan terhadap api dan air
 Memiliki kekuatan tekan yang relative lebih tinggi dari pada kebanyakan bahan lainnya
 Lebih ekonomis dari segi harga dibandingkan bahan lain seperti baja struktur
 Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dan mempunyai masa layan yang sangat panjang

KEKURANGAN:
× Beton memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik
× Memiliki sifat susut (shrinkage) dan rangkak (creep) pada beton bila tidak diperhatikan dapat
menimbulkan masalah yang berarti
× Mempunyai berat satuan per meter yang berat, mengakibatkan beban mati akibat berat sendiri yang
besar dan akan mepengaruhi momen lentur.
PENGERTIAN BALOK BETON :
Balok merupakan elemen struktural yang utamanya memikul beban lateral, beban – beban
pada balok akan menghasilkan gaya reaksi pada titik tumpu/perletakan balok, beban – beban
yang bekerja juga akan menimbulkan gaya geser momen lentur pada balok efek total dari
semua gaya yang bekerja pada balok menghasilkan gaya geser dan momen lentur pada balok,
menimbulkan gaya dalam berupa tarik dan tekan, dan menimbulkan lendutan pada balok.
Balok juga berfungsi menyalurkan beban ke kolom. Balok merupakan bagian dari struktur
inti bangunan selain kolom dan pondasi.
JENIS PERLETAKAN PADA BALOK

a. Terletak Bebas
Pelat diletakkan begitu saja diatas balok, atau antara pelat & balok
tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada
tumpuannya, pelat yang ditumpu oleh balok, termasuk pelat dalam
ketegori terletak bebas.

b. Terjepit Elastis
Pelat dan balok di cor bersamaan secara monolit, ukuran balok cukup
kecil,sehingga balok tidak cukup kuat mecegah terjadinya rotasi pelat.

c. Terjepit Penuh
Pelat dan Balok dicor bersama-sama secara monolit, ukuran balok
cukup besar, sehingga mampu mencegah terjadinya rotasi pelat.
PERHITUNGAN PENAMPANG BALOK BETON

 Tinggi Balok Induk (h) = (1/12 hingga 1/10) x Bentang Balok Induk

 Lebar Balok Induk (b) = (1/3 hingga 2/3) x Tinggi Balok Induk

 Tinggi Balok Anak (h) = (1/2 hingga 2/3) x Tinggi Balok Induk

 Lebar Balok Anak (b) = (1/2 hingga 2/3) x Lebar Balok Induk

 Balok Anak harus diberikan bila bentang ≥ 6 m

 Dianjurkan menambah balok pada daerah pelat yang memikul dinding batako (bukan partisi)

 Tinggi Balok Kantilever (h) = 1/4 x Bentang Balok Kantilever

 Panjang Balok Kantilever maksimum 1/3 x Bentang Kolom


DIAGRAM REGANGAN TEGANGAN BALOK BETON

KETERANGAN : εcu = Regangan ultimate beton a = ß1.c, dimana nilai ß1 Fy = Tegangan leleh baja
h = Tinggi balok sebesar 0,003 diambil sebagai berikut :koef tulangan
whitney
b = Lebar balok εs = Regangan Tarik tulangan baja C = 0,85 x f ‘c x b x a
untuk f’c ≤ 30 MPa ß1 = 0,85
d = Tinggi efektif balok T = As x Fy
εy = Regangan leleh baja untuk f’c > 55 MPa ß1 = 0,65
As = Luas tulangan C = Jarak dari serat tekan terluar ke
tarik sumbu netral Jd = d – 1/2a
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai