PENGUMPULAN DATA
Kedua, pembaca bisa melacak dan menilai akurasi dari pernyataan penulis.
Ketiga, pembaca dapat mengakses lebih lanjut dari sumber yang penulis
rujuk untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Keempat, dengan
mengikuti teknik referensi secara tepat, penulis dapat terhindar dari
plagiarism.
JENIS-JENIS REFERENSI
Sumber tertulis
• Apa latar belakang penulis, atau organisasi
yang menyusun informasi tersebut?
• Tujuan apa naskah tersebut dibuat? Dalam
forum apa?
• Apakah terdapat referensi yang
memungkinkan pembaca melacak kekuatan
argumen?
Sumber tidak tertulis
• Berdasarkan jenis narasumber (narasumber
primer dan narasumber sekunder)
• Apakah narasumber memiliki relevansi
kedudukan (jabatan, posisi, peran) dengan
topic yang disampaikan?
• Apakah narasumber memiliki latar legitimasi
akademik atau professional dalam
memberikan informasi?
• Apakah narasumber dapat memberikan
informasi secara objektif?
Membuat Catatan
KUTIPAN • RINGKASAN
• PARAFRASE
TIDAK
LANGSUNG
KUTIPAN LANGSUNG PENDEK
• Kutipan Langsung Pendek adalah kutipan langsung
yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris ketikan.
Kutipan ini cukup dimasukkan ke dalam teks dengan
memberikan tanda petik diantara kutipan tersebut
("....").
• Contoh :
"Kata kunci dalam strategi manajemen jaringan adalah
bagaimana membuat para aktor melakukan kerja sama
untuk mencapai hasil-hasil yang diharapkan" (Pratikno,
2007:11).
KUTIPAN LANGSUNG PANJANG
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya mel
ebihi tiga baris ketikan dan kutip- an harus diberi tempat tersendiri dalam
alinea baru.
Contoh :
Dalam pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tahun 1945,
Presiden Soekarno mengobarkan semangat kemerdekaan
dengan menyatakan bahwa,
"Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya
merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang
semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam
kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup
memberi sandang pangan kepadanya?"
Catatan dalam Kutipan langsung
Belajar dari penanganannya di Provinsi Bali, dinamika sosial dalam kegiatan ke- agamaan se
mpat menjadi permasalahan. Kepala Pelaksana Badan Penanggula- ngan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Bali Drs. I Made Rentin menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan terseb
ut cenderung melibatkan banyak warga dan menimbulkan kerumunan, sebagai contoh u
pacara Ngaben.
Ini sangat berpotensi menjadi klaster penularan di Bali. Menyikapi potensi ter- sebut, Pem
erintah Provinsi Bali melakukan pendekatan terhadap desa adat untuk mendukung pen
anganan di tingkat mikro, yaitu membentuk satuan tugas (satgas) berbasis desa. Upaya ini u
ntuk merespons risiko penularan saat ber- langsungnya kegiatan-kegiatan keagamaan, a
dat dan masyarakat lain. “Budaya tetap berjalan, tradisi lestari, tetapi kemudian bagaiman
a penyebaran Covid dapat di- cegah, misalnya kegiatan maksimal 15 orang dan harus m
elakukan tes antigen,” kata Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Herry Yogaswara
mengenai pembelajaran yang disampaikan BPBD Provinsi Bali, Sabtu (4/9/2021).
Kapan sebaiknya parafrase digunakan?
• Tahun kutipan yang diikuti dengan tanda: (titik dua) tidak diberi
kan spasi, tetapi setelah tanda : (titik dua) ada satu spasi.
• Contoh : Sugiyono (2000: 300)
• Jika pengarang 1, 2, 3 orang
• Contoh : Thoha (1995: 20)
Fees and Warren (1999: 195)
Harold, Bonini and Hausman (1999: 75)
• Jika lebih dari 3 pengarang, maka digunakan singkatan et al, con
toh : Kotler, et al (2001: 75)