Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK

PENGUMPULAN DATA

I PUTU DHARMANU YUDARTHA


PENGANTAR

Pertama, dengan merujuk ke referensi yang tepat maka argumentasi penulis


akan lebih kuat dan terpercaya.

Kedua, pembaca bisa melacak dan menilai akurasi dari pernyataan penulis.

Ketiga, pembaca dapat mengakses lebih lanjut dari sumber yang penulis
rujuk untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Keempat, dengan
mengikuti teknik referensi secara tepat, penulis dapat terhindar dari
plagiarism.
JENIS-JENIS REFERENSI

• Berdasar jenisnya dikenal referensi dalam


bentuk buku, jurnal, dokumen, website, surat
kabar, maupun transkrip wawancara. Berda
sar jangkauannya dikenal referensi
• Terpublikasi (published material) dan tidak
terpublikasi (unpublished material)
Sumber-sumber referensi Sumber yang tidak terpublikasi
terpublikasi adalah adalah informasi yang tidak
informasi yang telah beredar secara umum dan
beredar secara umum hanya dapat diakses secara
dan dapat diakses oleh terbatas oleh kalangan
tertentu. Contohnya,
siapa pun tanpa kecuali. dokumen negara, laporan
Contohnya, buku, kesehatan, laporan keuangan,
jurnal, dan surat kabar. hasil penelitian, makalah
seminar, skripsi, tesis,
disertasi, dan transkrip
wawancara
REFERENSI YANG LAYAK
• Buku, jurnal, Artikel surat Kabar
• Untuk menilai kelayakan referensi yang bersumber dari buku, j
urnal, maupun artikel surat kabar, beberapa pertanyaan be
rikut dapat digunakan sebagai indikator.
1) Apakah terdapat referensi yang memungkinkan pemba-ca untu
k melacak akurasi argumen?
2) Apakah buku atau artikel jurnal telah melewati proses peer-re
view sebelum dipublikasikan?
3) Siapa yang mempublikasikan? Apakah lembaga penerbit yang
memiliki kredibilitas atau penerbit tidak jelas?
4) Bagaimana reputasi jurnal, surat kabar, atau artikel itu diterbitk
an? Untuk jurnal, misalnya, bisa dilihat dari status akreditasi.
5) Bagaimana reputasi penulis dalam dunia akademik?
Halaman website

1) Siapakah pemilik situs atau penulis artikel dalam halama


n web yang di rujuk?
Jika pemilik situs atau penulis halaman web adalah ahli
atau memiliki gelar akademik sesuai dengan topik te
rkait, kemungkinan informasi yang diberikan layak di
jadikan rujukan. Informasi mengenai penulis atau pemili
k situs biasanya dapat ditemukan di bagi-an "about us"
atau "who we are", atau "tentang kami". Jika informasi
mengenai penulis atau pemilik si-tus tidak tersedia, kela
yakan informasinya patut diragukan. Contoh : wikipedia
2) Apakah data/informasi yang ditampilkan secara reguler meng
alami pembaruan (updating)?
Untuk informasi yang bersifat dinamis (misalnya data statistik
kependudukan) seharusnya digunakan data yang paling bar
u. Artinya, dalam halaman web harus ada informasi kapan (ta
nggal/bulan/tahun) data itu pertama kali ditayangkan.
3) Apakah website yang dimilki tersebut milik korporasi atau
lembaga dengan kepentingan tertentu ?
Jika ya, ada kemungkinan informasi yang ditayangkan
bersifat bias kepentingan.
4) Apakah karakter URL atau al amat web yang bersangkutan?
Karakter URL atau alamat web harus mengindikasikan jenis
lembaga pengelola web tersebut.
Kelayakan Referensi yang tidak terpublikasi

Sumber tertulis
• Apa latar belakang penulis, atau organisasi
yang menyusun informasi tersebut?
• Tujuan apa naskah tersebut dibuat? Dalam
forum apa?
• Apakah terdapat referensi yang
memungkinkan pembaca melacak kekuatan
argumen?
Sumber tidak tertulis
• Berdasarkan jenis narasumber (narasumber
primer dan narasumber sekunder)
• Apakah narasumber memiliki relevansi
kedudukan (jabatan, posisi, peran) dengan
topic yang disampaikan?
• Apakah narasumber memiliki latar legitimasi
akademik atau professional dalam
memberikan informasi?
• Apakah narasumber dapat memberikan
informasi secara objektif?
Membuat Catatan

1) selain membaca literatur, hal yang juga penting untuk


dilakukan adalah membuat catatan-catatan kecil tentang apa
yang dibaca.
2) catatan kecil juga memudahkan penulis merumuskan struktu
r argumen yang hendak dibangun, membantu membaca
dengan lebih efektif, serta memudahkan kita dlm mencantu
mkan sumber bacaan sehingga penulis akan terhindar dari
praktik plagiasi
Tahapan-tahapan
Menggunakan diagram atau spidergrams.

Mencatat poin penting setelah selesai membaca


(sembari mengingat).

Highlight poin-poin penting.

Mencatat untuk tiap-tiap bab pada kertas (catatan) yang


berbeda-beda.

Menulis di kertas baca (reading cards) kemudian


mengklasifikasikannya sesuai dengan bab atau topic bahasan.
MENCANTUMKAN
KUTIPAN
• KUTIPAN LANGSUNG
KUTIPAN PENDEK
• KUTIPAN LANGSUNG
LANGSUNG PANJANG

KUTIPAN • RINGKASAN
• PARAFRASE
TIDAK
LANGSUNG
KUTIPAN LANGSUNG PENDEK
• Kutipan Langsung Pendek adalah kutipan langsung
yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris ketikan.
Kutipan ini cukup dimasukkan ke dalam teks dengan
memberikan tanda petik diantara kutipan tersebut
("....").
• Contoh :
"Kata kunci dalam strategi manajemen jaringan adalah
bagaimana membuat para aktor melakukan kerja sama
untuk mencapai hasil-hasil yang diharapkan" (Pratikno,
2007:11).
KUTIPAN LANGSUNG PANJANG
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya mel
ebihi tiga baris ketikan dan kutip- an harus diberi tempat tersendiri dalam
alinea baru.
Contoh :
Dalam pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tahun 1945,
Presiden Soekarno mengobarkan semangat kemerdekaan
dengan menyatakan bahwa,
"Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya
merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang
semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam
kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup
memberi sandang pangan kepadanya?"
Catatan dalam Kutipan langsung

Lakukan penulisan kutipan dengan kaidah yang tepat.

Tuliskanlah kalimat pengantar sebelum masuk pada kutipan


langsung.

Jelaskan pada pembaca, mengapa menurut Anda kalimat tersebut


penting untuk dikutip secara langsung
Kapan mengkutip langsung

Mengutip pernyataan orang terkenal

Mengutip informasi yang sangat menarik

Hendak menegaskan dukungan atau kesetujuan

Hendak menekankan perbedaan pendapat.


KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
Ringkasan digunakan untuk mengemukakan
pokok gagasan yang dikutip dengan menggunakan kalimat penulis sendiri.
CONTOH :
“Mengingat kondisi remaja pada masa kini yang mudah berubah-ubah, ditam
bah dengan rasa ingin tahu yang besar sehingga mendorong mereka untuk mel
akukan tindakan coba-coba, tugas orang tua secara khusus dan masyarakat pad
a umumnya untuk mengawasi remaja. Pengawasan ini dimaksudkan untuk
menghindarkan remaja dari pengaruh pergaulan buruk yang akan menjeru
muskan mereka ke dalam perilaku-perilaku nega-tif yang mengarah pada kenak
alan remaja.” (Prajarto, 2010:34)

Maka Ringkasan adalah :


Karena remaja berada pada fase yang sangat labil, orang tua dan masy
arakat harus turut mengawasi agar remaja tidak terjerumus pada hal-
hal negatif (Prajarto, 2010).
LATIHAN 1
• “Kinerja kebijakan yang baik adalah dilihat pada
outcome kebijakan yang memperlihatkan hasil y
ang dapat dicapai, kepuasan para stakeholder, te
rjadi peningkatan kualitas dan efisiensi. Untuk m
enilai itu semua perlu diperhatikan faktor masuk
an, proses, output dan lingkungan kebijakan”. (H
alachmi 2000:80)
• Maka ringkasannya :
LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN RINGKASAN

1) Baca dan pahami materi yang hendak dikutip.


2) Tutup buku/artikel asli.
3) Tuliskan beberapa kata kunci dari paragraf/halaman
yang hendak diringkas.
4) Kembangkan kata kunci menjadi kalimat dengan m
enggunakan bahasa Anda sendiri.
5) Baca ringkasan yang telah Anda buat. Pastikan g
agasan pokok yang hendak Anda kutip telah t
ersampaikan dengan baik pada kalimat.
6) Cantumkan sumber kutipan sesuai dengan kaidah y
ang digunakan.
PARAFRASE
• Parafrase adalah penggabungan gagasan orang lain
ke dalam suatu karya dengan kalimat sendiri tanpa
harus mengidentifikasi kata kunci.
• Parafrase yang terpenting adalah memahami gagasan
yang hendak disampaikan oleh penutur asli lalu
menyampaikannya kembali dengan kalimat yang
disusun sendiri.
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PARAFRASE
1) Baca dan pahami paragraf asli yang hendak Anda parafrase.
2) Untuk memperoleh pemahaman yang mendalam, Anda bisa membacanya berkali-kal
i, tetapi bukan untuk menghafalkan.
3) Setelah Anda merasa paham dengan ide pokok paragraf tersebut, singkirkan referensi
yang tadi Anda baca.
4) Jelaskan pada diri Anda sendiri maksud dari paragraf asli yang hendak Anda parafrasek
an.
5) Tuliskan penjelasan tersebut dalam bahasa Anda sendiri.
6) Alihkan sejenak pikiran dan perhatian Anda dengan hal-hal lain.
7) Ketika kembali, mungkin sebagian ingatan Anda akan kata demi kata dalam paragraf as
li akan hilang. Namun, hal ini justru membantu menemukan kalimat Anda sendiri.
8) Baca dan perbaiki kembali draf yang tadi Anda tulis.
9) Bandingkan dengan naskah asli. Apakah kalimat yang Anda susun sudah mampu m
ewakili gagasan yang hendak disampaikan dalam kalimat asli? Apakah tidak ada un
sur plagiasi di dalamnya?
10) Cantumkan sumber dengan kaidah parafrase yang berlaku.
LATIHAN 2

• “Kinerja kebijakan yang baik adalah dilihat pada


outcome kebijakan yang memperlihatkan hasil
yang dapat dicapai, kepuasan para stakeholder,
terjadi peningkatan kualitas dan efisiensi. Untuk
menilai itu semua perlu diperhatikan faktor
masukan, proses, output dan lingkungan
kebijakan”. (Halachmi 2000:80)
• Buat paraphrase dari kutipan tersebut!
LATIHAN 3

Belajar dari penanganannya di Provinsi Bali, dinamika sosial dalam kegiatan ke- agamaan se
mpat menjadi permasalahan. Kepala Pelaksana Badan Penanggula- ngan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Bali Drs. I Made Rentin menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan terseb
ut cenderung melibatkan banyak warga dan menimbulkan kerumunan, sebagai contoh u
pacara Ngaben.
Ini sangat berpotensi menjadi klaster penularan di Bali. Menyikapi potensi ter- sebut, Pem
erintah Provinsi Bali melakukan pendekatan terhadap desa adat untuk mendukung pen
anganan di tingkat mikro, yaitu membentuk satuan tugas (satgas) berbasis desa. Upaya ini u
ntuk merespons risiko penularan saat ber- langsungnya kegiatan-kegiatan keagamaan, a
dat dan masyarakat lain. “Budaya tetap berjalan, tradisi lestari, tetapi kemudian bagaiman
a penyebaran Covid dapat di- cegah, misalnya kegiatan maksimal 15 orang dan harus m
elakukan tes antigen,” kata Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Herry Yogaswara
mengenai pembelajaran yang disampaikan BPBD Provinsi Bali, Sabtu (4/9/2021).
Kapan sebaiknya parafrase digunakan?

Ketika hendak menyampaikan secara detail gagasan


orang lain yang mendukung argumen Anda.

Ketika hendak membandingkan gagasan yang


ber- tentangan dengan argumentasi Anda.

Ketika penggunaan kata-kata asli tidak membawa


implikasi apa pun dalam argumentasi Anda.

Untuk menyelaraskan antara kutipan langsung dgn


kutipan tidak langsung dalam naskah Anda
MENCANTUMKAN KUTIPAN
DAN MENULISKAN REFERENSI
Identifikasi Kutipan
• Format penulisan terdiri dari: nama pengarang/penulis, kemudi
an tanda kurung; tahun dan halaman;

• Tahun kutipan yang diikuti dengan tanda: (titik dua) tidak diberi
kan spasi, tetapi setelah tanda : (titik dua) ada satu spasi.
• Contoh : Sugiyono (2000: 300)
• Jika pengarang 1, 2, 3 orang
• Contoh : Thoha (1995: 20)
Fees and Warren (1999: 195)
Harold, Bonini and Hausman (1999: 75)
• Jika lebih dari 3 pengarang, maka digunakan singkatan et al, con
toh : Kotler, et al (2001: 75)

Anda mungkin juga menyukai