Pokok Bahasan :
1. Definisi Komunikasi dalam organisasi.
2. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi.
3. Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi.
4. Komunikasi yang Efektif.
5. Hambatan Hambatan Dalam Komunikasi.
A. DEFINISI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.
Menurut Robbin (2003), komunikasi memiliki Empat Fungsi Utama dalam suatu
kelompok atau organisasi : Pengendalian, Motivasi, Pengungkapan emosi, dan
Informasi.
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan ; perilaku anggota dengan beberapa
cara. Setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang
harus dipatuhi oleh karyawan.
Komunikasi memperkuat motivasi , dengan menjelaskan ke para karyawan apa
yang harus dilakukannya, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat
dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.
Komunikasi Pengendali Emosi, yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi
merupakan mekanisme untuk memfasilitasi para anggota menunjukkan
kekecewaan dan kepuasan.
Komunikasi memberikan informasi, yang diperlukan oleh individu dan kelompok
untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data.
Panuju, (2001). Mengatakan, Fungsi dari Komunikasi organisasi itu antara lain sebagai fungsi :
1. Integratif.
Komunikasi yang dilakukan di dalam suatu organisasi akan bertindak sebagai
penyedia saluran atau channel untuk memberikan kemudakan bagi seluruh
individu yang ada di dalam organisasi tersebut.
2. Persuasif.
Komunikasi yang dilakukan merupakan bentuk dari suatu perintah yang
lebih menekankan pada peningkatan kesadaran individu akan tugasnya.
3. Informatif.
Komunikasi sebagai informatif, ini berarti bahwa komunikasi
ditujukan untuk memberikan informasi dalam segala hal kepada
seluruh individu yang ada di dalam organisasi.
4. Regulatif.
Komunikasi yang terjadi berhubungan erat dengan aturan yang
diperlukan di dalam suatu organisasi. Tentunya segala aturan yang
ditujukan untuk memberikan standar atau petunjuk yang sesuai
fungsi dan tugas masing-masing individu.
Pendekatan Komunikasi Organisasi :
Schermerhorn (2012), berpendapat bahwa terdapat dua tipe aliran informasi dalam organisasi
yakni ; Saluran komunikasi Formal dan Informal.
Saluran komunikasi Formal ; mengikuti rantai komando organisasi, berupa pesan resmi seperti
kebijakan, prosedur, ataupun pengumuman resmi lainnya yang mengikuti tingkat hirarki
kekuasaan sesuai dengan struktur organisasi.
Saluran komunikasi Informal ; dapat berupa pesan tidak resmi atau gosip/desas desus
(grapevine) yang disampaikan dengan tidak mengikuti tingkat hirarki otoritas organisasi atau
memotong garis Divisi/Departemen.
Komunikasi informal memiliki keuntungan mampu menyampaikan informasi secara cepat dan
efisien namun kekurangannya adalah jika informasi yang disampaikan tidak benar atau tidak
tepat waktu.
Robbin (2003), menyebutkan bahwa Aliran Komunikasi terjadi secara Vertikal atau Lateral
(Horisontal).
Dimensi Vertikal dibagi menjadi aliran Komunikasi Kebawah dan Keatas.
Aliran Komunikasi Kebawah adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkatan
dalam kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah. Komunikasi aliran
kebawah tidak perlu harus komunikasi oral atau kontak temu muka.
Aliran Komunikasi Keatas adalah komunikasi yang menuju ke tingkatan yang lebih
tinggi dalam suatu kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk
memberikan umpan balik kepada orang-orang yang memegang kekuasaan, memberi
informasi mengenai kemajuan pencapaian tujuan dan menyampaikan masalah-
masalah terkini.
Aliran Komunikasi Lateral adalah komunikasi yang terjadi antar anggota dari
kelompok kerja yang sama, antara anggota dari kelompok kerja pada tingkatan yang
sama, antar manajer pada tingkatan yang sama, atau diantara individu yang setara
secara horizontal. Komunikasi horizontal sering kali dibutuhkan untuk menghemat
waktu dan membantu koordinasi.
Menurut Robbin (2003), Komunikasi Antar Pribadi digolongkan menjadi
3 (tiga) jenis, yaitu :
1) Komunikasi Lisan.
Sarana utama dalam mengumpulkan pesan adalah komunikasi lisan.
Pidato, diskusi formal satu lawan satu dan kelompok, dan rumor atau
selentingan informal adalah bentuk komunikasi lisan yang populer.
Keuntungan komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik.
Pesan verbal dapat disampaikan dan tanggapan diterima dalam waktu
yang relatif singkat.
2) Komunikasi Tertulis.
Komunikasi secara tertulis meliputi memo, surat, surat elektronik, transmisi fax,
laporan berkala organisasi, pengumuman di papan, bulletin dan alat-alat lain yang
yang mengkomunikasikan informasi lewat kata tertulis atau simbol.
Keuntungan komunikasi tulisan adalah berwujud dan dapat dibuktikan atau dapat
dijadikan sebagai bukti.
3) Komunikasi Non Verbal.
Komunikasi non verbal seperti gerakan tubuh, intonasi atau penekanan pada kata-
kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima. Setiap gerakan
tubuh memiliki arti dan tidak ada gerakan yang tidak disengaja. Nada lembut dan
halus menciptakan makna yang berbeda dari intonasi yang kasar dengan
penekanan kuat pada kata terakhir.
D. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF.
Hambatan Personal
Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan
personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka,
bias, dan lain-lain.
Hambatan Kultural atau Budaya
Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar
belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami
perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh
orang lain.
Hambatan kultural atau budaya mencakup; bahasa, kepercayan dan keyakinan.
Hambatan Fisik
Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
Hambatan fisik komunikasi mencakup ; panggilan telepon, jarak antar
individu, dan radio.
Hambatan Lingkungan
Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses
komunikasi yang efektif, yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana
komunikasi terjadi.
Hambatan lingkungan ini mencakup ; tingkat aktifitas, tingkat kenyamanan,
gangguan, serta waktu.
Robbin (2003), menyebutkan beberapa Hambatan Komunikasi yakni ; Penyaringan,
Persepsi selektif, Informasi yang berlebihan, Gaya, Jenis kelamin, Emosi dan Bahasa.
Penyaringan, mengarah kepada pengirim yang memanipulasi informasi sehingga
akan tampak lebih menguntungkan bagi si penerima. Jumlah level dalam struktur
organisasi sebagai penentu utama dari penyaringan. Semakin vertikal level
dalam hierarki organisasi, semakin banyak terjadi peluang penyaringan.
Proses komunikasi secara selektif, melihat dan mendengar berdasarkan
kebutuhan, motivasi, pengalaman, latarbelakang, dan karakteristik individu
lainnya.
Individu memiliki batasan kapasitas dalam mengolah data. Ketika informasi yang
ada melebihi kapasitas pemrosesan maka hasilnya adalah informasi berlebih.
Pria dan wanita menggunakan komunikasi oral untuk alasan yang
berbeda. Akibatnya, gender menjadi penghambat komunikasi yang efektif
antara jenis kelamin.
Bagaimana perasaan penerima disaat menerima komunikasi pesan akan
mempengaruhi cara dia menginterpretasikan pesan tersebut. Pesan
serupa yang diterima ketika marah atau kesal sering diinterpretasikan
secara berbeda dibandingkan ketika perasaan senang.
Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pula.
Usia, pendidikan, dan latar belakang budaya merupakan tiga dari variabel-
variabel yang begitu mempengaruhi bahasa yang digunakan seseorang
dan definisi yang dia berikan ke kata-kata itu.