Tulang tengkorak terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis kranii. Tulang
tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan
oksipital.
Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3 fosa yaitu : fosa anterior tempat
lobus frontalis, fosa media tempat temporalis dan fosa posterior ruang bagi
bagian bawah batang otak dan serebelum
Meningen
EPIDEMIOLOGI
SDH Akut dilaporkan terjadi pd 5-25% pasien
dengan trauma kepala berat
SDH Kronik terjadi pada 1-3 kasus per 100.000
populasi
Laki-laki memiliki insiden yang lebih tinggi
daripada perempuan
Lebih sering ditemukan pada umur 50-70 tahun
(bridging veins mulai rapuh mudah ruptur bila
trauma
Pada bayi perdarahan subdural bilateral
ETIOLOGI
TRAUMA
Trauma Kapitis
Trauma tempat lain pada badan yang mengakibatkan
terjadinya geseran atau putaran otak terhadap duramater
(JATUH TERDUDUK)
Trauma leher Guncangan pada badan
NON TRAUMA
Pecahnya aneurysma atau malfomasi PD di dalam ruangan
subdural
Gangguan pembekuan darah dan keganasan maupun perdarah
dari tumor
Orang tua
Alkoholik
Penggunaan antikoagulan
Atrophy of the brain, resulting in a space between the brain surface and the
skull, increases the risk of subdural hematoma (SDH)
PATOFISIOLOGI
Robeknya bridging veins atau robeknya otak cairan serebrospinal (bergerak),
arakhnoidea sedangkan sinus venosus dalam keadaan
terfiksir)
trauma
Perdarahan baru
Menarik cairan dari ruang sub
arakhnoid
BERDASARKAN KETERLIBATAN
JARINGAN OTAK KARENA TRAUMA
Isodense subdural hematoma (SDH) as pictured with MRI
Kronis subdural hematoma (SDHs) umumnya bilateral dan memiliki area
perdarahan akut kepadatan heterogen. Perhatikan kurangnya midline
shift akibat adanya hematoma bilateral.
SDH kronis pd sisi kiri. Perhatikan penipisan dari ventrikel lateral kiri.
DIAGNOSIS
1. Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan (oksigenasi) jika
terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
3. Pemeriksaan Laboratorium
-Protrombine time (PT), activated Partial Thromboplastin Time (aPTT), atau hitung
platelet.
MRI lebih sensitif untuk mendeteksi lesi otak nonperdarahan, kontusio, dan cedera
axonal difus. MRI dapat membantu mendiagnosis bilateral subdural hematom kronik
karena pergeseran garis tengah yang kurang jelas pada CT-scan.
Foto Polos
CT-SCAN
CT-SCAN
CT-SCAN
Pneumonia, empiema
Tension pneumocephalus
PROGNOSIS
Tidak semua perdarahan subdural bersifat letal.