Anda di halaman 1dari 27

SUPREMASI HUKUM DAN

HAK AZASI MANUSIA


SUPREMASI HUKUM
Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
1. Prof. Dr. Moctar Kusumaatmadja adalah semua kaidah dan asas yang
mengatur pergauan hidup dalam masyarakat dimana tujuannya untuk
memelihara ketertiban yang dilaksanakan berbagai Lembaga dan proses
guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam
masyarakat
2. Simorangkir adalah segala aturan yang bersifat memaksa dan
mementukan segala tingkah laku manusia dalam masyarakat yang
dibuat oleh Lembaga yang berwenang
3. Plato adalah seperangkat peraturan peraturan yang tersusun dengan
baik dan teratur dimana sifatnya mengikat baik terhadap hokum atau
masyarakat
4. Prof. Dr. Van Kan adalah keseluruhan peraturan hidup yang berbangsa
dimana tujuannya untuk melindungi kepentingan manusia dalam
masyarakat suatu negara
Secara umum hukum adalah suatu system peraturan
yang didalamnya terdapat norma-norma dan
strategi-strategi yang bertujuan untuk
mengendalikan prilaku manusia, menjaga ketertiban
dan keadilan serta mencegah terjadinya kekacauan
atau suatu peraturan atau ketentuan yang dibuat
baik secara tertulis atau tidak tertulis yang isinya
mengatur kehipan bermsyarakat dan terdapat
sanksi atau hukuman bagi yang melanggarnya
Karakteristik Hukum
Adanya perintah
Sifatnya memaksa
Adanya saksi

Unsur- unsur Hukum


Mengatur tingkah laku manusia
Hukum dibuat oleh Lembaga khusus
Sifatnya memaksa
Adanya sanksi bagi yang melanggar
Tujuan Hukum

Mengatur interaksi manusia dalam negara


Memberikan jaminan keamanan, kenyamanan
dan kebahagiaan bagi setiap anggota
masyarakat
Mengupayakan kemakmuran bagi seluruh
masyarakat
Melaksanakan dan mewujudkan keadilan social
bagi seluruh masyarakat
Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap
anggota masyarakat
 sebagai sarana penegak dalam proses
pembangunan
JENIS-JENIS HUKUM
BERDASARKAN ISINYA
1. Hukum privat yaitu hokum yang mengatur hubungan antar sesama manusia
berdasarkan kepentingannya. Contoh hokum sipil, hukum dagang dan hokum
perdata
2. Hokum public yaitu hokum yang mengatur hubungan setuiap individu
didalam masyarakat dengan negara dan sangat berkaitan dengan kepentingan
umum
BERDASARKAN SUMBERNYA
1. Hukum UU yaitu hokum yang tertera dalam peraturan perundang-undangan
2. hokum adat yaitu hokum yang dibuat berdasarkan peraturan atau kebiasaan
disuatu daerah
3. hokum traktat yaitu perjanjian yang dibuat antara dua negara/lebih dalam
bidang keperdataan
4. hokum yurispudensi yaitu hokum yang dibuat berdasarkan putusan hakim
terdahulu untuk menyelesaikan permasalahan yang sama
5. hokum doktrin yaitu suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan pendapat
seseorang atau beberapa para ahli hokum dan disepakati semua pihak
Hukum berdasarkan bentuknya
1. hokum tertulis yaitu hokum yang terdapat
dalam kitab perundang-undangan
2. hokum tidak tertulis yaitu hokum yang
berlaku didalam masyrakat dan ditaati meskipun
tidak tertulis
Hukum berdasarkan tempatnya
1. hokum nasioanal yaitu hokum yang berlaku
hanya didalam wilayah suatu negara
2. hokum internasional yaitu hokum mengatur
tentang hubungan antar negara didalam dunia
internasional
Hukum berdasarkan cara mempertahankannya
1. hokum material yaitu hokum yang mengatur tentang kepentingan
dan hubungan dimana wujudnya adalah perintah dan larangan
2. hokum formal yaitu hokum yang mengatur bagaimana car
melaksanakan hokum material

Hukum berdasarkab sifatnya


1. hokum yang memaksa yaitu sifatnya memaksa bagaimanapun
keadaannya
2. hokum yang mengatur yaitu hokum yang boleh dikesampingkan jika
pihak-pihak yang bersangkutan telah memiliki peraturan sendiri

Hukum berdasarkan wujudnya


1. hokum objektif yaitu hokum yang ada dalam suatu negara dan
berlaku secara umum
2. hokum subjektif yaitu hokum yang berlaku pada pihak-pihak
tertentu saja atau disebut sebagai hak
KEGUNAAN HUKUM
• Sebagai alat mengatur tata tertib masyarakat
• Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir dan bathin
• Sebagai sarana penggerak pembangunan
• Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci siapa yang
boleh melakukan pelaksanaan penegakan hokum, siapa yang
harus menaatinya yang tepat dan adil
• Sebagai alat penyelesaian sengketa contoh sengketa ahli waris
• Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan cara
merumuskan kembali hubungan-hubungan esensial antar anggota
–anggota masyarakat
• Secara umum kegunaan hokum adalah
untuk mengatur tingkah laku masyarakat
untuk mengatur tingkah laku masyarakat
agar masyarakat tidak bertindak
sewenang-wenang yang dapat merugikan
masyarakat lain
Lembaga-Lembaga penegak hokum di Indonesia
1.Kepolisian berfungsi sebagai pemeliharaan keamanan masyarakat,
penegak hokum perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap
masyarakat (pasal 2 UU no.2 Tahun 2002 tentang kepolisian negara
republic Indonesia
2.MK berfungsi sebagai penafsir konstitusi, sebagai penjaga HAM,
pengawal konstitusi (UU no 24 Tahun 2003), menjaga konstitusi
dengan kesadaran hebat dengan menggunakan kecerdasan,
kreativitas dan wawasan ilmu yang luas serta kearifan yang tinggi
sebagai seorang negarawan, sebagai penegak demokrasi
3.Mahkamah Agung. Pada tingkat pertama pengadilan negeri, pada
tingkat kedua pada pengadilan tinggi dan Mahkamah agung untuk
tingkat kasasi, pengadilan militer sebagai representasi kekuatan
kehakiman di lingkungan angkatan bersenjata
Isu-isu seputar penegakan hokum di Indonesia
Kasus nenek Minah
Kasus susu formula berbakteri
Kasus mantri desa Miran
Kasus Prita Mulyasari
Dari beberapa kasus penegakan hokum diatas secara
umum dapat di ibaratkan seperti benang kusut yang mana
disebabkan oleh “Judicial Corruption” yang telah
membudaya serta pola piker penegak hokum terkait HAM
yang harus di lepaskan dari kultur lama.
Untuk mewujudkan penegakan hokum
yang efektif perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
Reformasi internal penegak hokum
harus dilakukan secara konsisten,
professional, dan berkelanjutan
Penyusunan dan pembentukan UU dan
perkembangna hokum harus sesuai
atau serasi dengan kebutuhan
masyarakat, objektiv dan tidak
mendiskriminnasi
Kesadaran public terhadap hukum
HAM (HAK AZASI MANUSIA)
• Pengertian dan Hakekat HAM
Secara defenitif “hak” merupakan unsur normatif yang
berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi
manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya.
Unsur-unsur hak sebagai berikut:
a. Pemilik hak,
b. Ruang lingkup penerapan hak,
c. Pihak yang bersedia dalam penerapan hak
• Pengertian HAM
HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu
anugrah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi
oleh setiap individu, masyarakat dan negara

• Hakekat HAM
Menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara hak dan kewajiban, keseimbangan
perorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM, menjaga
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pememrintah
(aparatur pemerintahan baik sipil/militer) bahkan negara.
• Ciri-ciri pokok hakekat HAM
1. HAM tidak perlu diberikan,dibeli/diwarisi karena
HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, pandangan
politik ataupun asal sosial dan bangsa
3. HAM tidak bisa dilanggar karena tidak seorangpun
mempunyai hak untuk membatsi/melanggar hak
orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah negara membuat hukum yang
tidak melindungi atau melanggar HAM
Sejarah Pemikiran Perkembangan HAM
A. Perkembangan HAM secara Umum
• Konsep HAM pertama kali lahir di kawasan Eropa dimulai
dengan lahirnya Magna Charta yang memuat pandangan
bahwa raja yang memiliki kekuasaan absolut, menjadi
dibatasi kekuasaannya dan dapat diminta
pertangunggjawabannya secar umum.
• Munculnya The American Declaration of Independence yang
lahir dari paham Rousseau dan Montesquieu yang
menjelaskan bahwa manusia adalah merdeka sejak dari
perut ibunya, sehingga tidak logis ketika lahir ia harus
dibelenggu
• Lahirnya The Franch Declaration pada tahun 1789 , yang
berbunyi bahwa tidak boleh ada penangkapan dan
penahanan yang semena-mena, penangkapan tanpa alasan
yang sah dan penahanan tanpa surat perintah yang
dikeluarkan oleh pejabat yang sah (dikenal dengan istilah
Rule of Law).
• Munculnya The Four Freedom dari Presiden roosevelt pd
tgl 06 januari 1941, yg isinya :
a. Hak kebebasan berbicara dan menyampaikan
pendapat
b. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah
sesuai dengan ajaran agama yg dipeluk
a. Hak kebebasan dari kemiskinan dlm pengertian
setiap bangsa berusaha mencapai tingkat
kehidupan yg damai dan sejahtera bagi
penduduknya
b. Hak kebebasan dai ketakutan,yg meliputi usaha,
pengurangan peersenjataan.

• Tahun 1944 diadakan Konferensi Buruh


Internasional di Philadelphia, yang melahirkan
Declarasi Philadelphia yg berisi tentang
“Kebutuhan untuk menciptakan perdamaian
dunia yang berdasarkan kepada keadilan sosial
dan perlindungan seluruh manusia, apapun ras,
kepercayaan atau jenis kelamin
4 generasi perkembangan pemikiran HAM
1. Fokus pd bidang hukum dan politik yang disebabkan
oleh dampak dan situasi perang dunia II
2. Menuntut hak-hak yuridis, seperti hak sosial, ekonomi,
politik dan budaya
3. Menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi,
sosial, budaya, politik dan hukum dalam satu
keranjang yang disebut dengan Hak-Hak
melaksanakan Pembangunan
4. Adanya tuntutan struktural yang berpuihak pada
terciptanya tatanan sosial yang berkeadilan.
B. Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia
1. Periode sebelum kemerdekaan (1908 – 1945 )
a. Boedi Oetomo, melahirkan adanya kesadaran berserikat dan
mengeluarkan pendapat, melalui petisi yg ditujukan kepada
pemerintah kolonial
b. Perhimpunan Indonesia, menitikberatkan pada hak untuk
menentukan nasib sendiri
c. Sarikat Islam, menekankan pd usaha untuk memperoleh
pengjidupan yg layak dan bebas dari penindasan dan
diskriminasi rasial
d. PKI, menenkankan kepada hak yang bersifat sosial yg
menyentuh isu yg berkenaan dengan alat produksi
e. Indische Partij, menekankan atas hak utk mendapatkan
kemerdekaan dan perlakuan yg sama
f. Organisasi Pendidikan Nasional, menekankan pd hak politik
untuk menentukan nasib sendiri, mengeluarkan pendapat,
berserikat dan berkumpul, dan hak persamaan dimuka hukum.
2. Periode Setelah kemerdekaan (1945 – sekarang)
a. Periode 1945 – 1950, menekankan pd hak
untuk merdeka, hak kebebasan utk berserikat
melalui organisasi politik dan kebebasan dlm
menyampaikan pendapat
b. Periode 1950 – 1959, menekankan pada
kebebasan dalam berpolitik, kebebasan pers
dan pemilu
c. Periode 1959 – 1966, pada masa ini terjadi
pemasungan HAM dlm kebebasan sipil dan
kebebasan politik, karena pada masa ini
Presiden Soekarno menjalankan sistem
pemerintahan Demokrasi terpimpin
d. Periode 1966 – 1988, pada Tahun 1997 lahirlah rekomendasi
untuk pembentukan pengadilan HAM, pembentukan komisi
dan pengadilan HAM untuk wilayah Asia. Tahun 1998
diadakan seminar nasional hukum II yang merekomendasikan
perlunya hak uji materi (judisia review), pada awal tahun
1970an-akhir 1980an HAM di Indonesia mengalami
kemunduran karena para penguasa saat itu menganggap
HAM adalah produk barat yang bersifat individualistik yang
bertentangan dengan paham kekeluargaan yang dianut
bangsa Indonesia dan pemmerintahpun bersifan defensif dan
represif. Pada periode menjelang Tahun 1990 HAM di
Indonesia mengalami perbaikan dengan terjadinya
pergeseran strategi pemerintah dari reprensif dan defensif ke
strategi akomodatif terhadap tuntutan yang berkaitan
dengan penegakan HAM, salah satu bentuk dari strategi itu
adalah dibentuknya KOMNAS HAM berdasarkan Kepres No.
50 Tahun 1993
e. Periode 1998-Sekarang, penegakan HAM pada periode ini
dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahap status penentuan dan tahap
penataan aturan secara konsisten. Pada masa pemmerintahan
Habibi, HAM sangat mengalami kemajuan yang pesat ditandai oleh
adanya Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM dan
disahkannya sejumlah konvensi HAM yaitu:
 Konvensi tentang penyiksaan dan perlakuan kejam (UU No.
5/1999)
 Konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial
(UU 29/1999)
 Konvensi ILO No. 87 tentang kebebasan dan perlindungan hak
untuk berorganisasi (Kepres No. 83 Tahun 1998)
 Konvensi ILO No. 105 tentang penghapusan kerja paksa (UU No.
19/1999)
 Konvensi ILO No.111 Tentang diskriminasi dalam pekerjaan dan
jabatan (UU No. 21 Tahun 1999)
 Konvensi ILONo. 138 Tentang usia minimum untuk diperbolehkan
Bentuk-Bentuk HAM
berdasarkan pendapat Prof. Bagir Manan dan Prof.
Baharuddin Lopa HAM terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosbud. Sementara
dalam deklarasi Universal tentang HAM terbagi dalam
beberapa jenis yaitu hak personal, hal legal, hak sispil dan
politik, hak subsistensi, serta hak ekonomi, hak sosial
budaya.
Dalam UUD 1945 (amandeman I-IV UUD 1945) HAM
terdiri dari: hak berpendapat, persamaan dalam hukum,
kebebasan berkumpul, kebebasan beragama, penghidupan
yang layak, berserikat, memperoleh pendidikan/pengajaran.
Pelanggaran dan Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan
seseorang/kelompok orang termasuk aparat negara baik
sengaja/tidak sengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut
HAM seseorang/kelompok orang yang dicermin oleh UU.
Berdasarkan bentuknya pelanggaran HAM dibagi dua;
1. Pelanggaran HAM berat, meliputi kejahatan genosida
dan kejahatan kemanusiaan
2. Pelanggaran HAM ringan yaitu selain pelanggaran HAM
berat diatas
Pengadilan HAM
Pengadilan Ham berkedudukan di daerah kab/kota yang
daerah hukumnya meliputi daerah hukum pengadilan negeri
yang bersangkutan. Pengadilan ham memiliki tugas dan
wewenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran
HAM berat, dan berwenang untuk memutuskan dan
memeriksa perkara pelanggaran HAM yang berada atau
dilakukan di luar batas adeah teritorial wilayah NKRI.
Pengadilan HAM tidak berwenang untuk memutuskan dan
memeriksa perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan
oleh anak yang umurnya dibawah 18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai