Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI LAPORAN

KASUS

Dokter internsip : Ella Nurul Aulia

Pembimbing : dr. Leaderman


Anamnesis
keluhan utama : sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang :
Awal sesak nafas ringan dan batuk. Pasien sering mengabaikan.
1 tahun puskesmas selama satu tahun os kambuh kambuhan merasa sesak nafas dan
batuk yang dianggap biasa oleh os.

Sesak sudah terasa namun belum menimbulkan hambatan


1 minggu puskesmas aktifitas fisik. Batuk (+). Demam (-). Sesak tidak dipengaruhi oleh
makanan dan minuman.

Sesak sudah terasa semakin memberat menurut os, terus


menerus dan terdengar bunyi “ngik-ngik’ dan disertai dengan
batuk berdahak yang sulit dikeluarkan, pilek (-), demam (-).
hari masuk puskesmas Sesak tidak terpengaruh oleh cuaca, makanan dan minuman.
riwayat mual dan muntah disangkal. Bengkak di kedua kaki (-).
Os memiliki kebiasaan mengonsumsi rokok 2 bungkus per hari
sejak 25 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
pasien saat datang ke puskesmas

• Keadaan Umum : sadar, tampak sesak


• Kesadaran : compos mentis
• Tanda vital :
• TD : 140/90 mmHg
• Nadi : 92 x/menit, reguler, kuat angkat (+)
• Pernapasan : 26 x/menit
• SpO2 : 96 %
• Suhu : 36,8° C
• BB : 58 Kg
• TB : 159 cm
Status generalis

• Kepala : normocephal, simetris


• Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Telinga : darah (-), sekret (-)
• Hidung : darah (-), sekret (-)
• Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-)
• Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
• Thorax:
I: bentuk dan gerak simetris, retraksi-/-, ictus cordis tidak tampak
P: fremitus ka=ki
P: sonor
A: SDV +/+, wh -/-, rh +/+ minimal, S1S2 regular
• Abdomen
I: datar, sejajar dengan dinding dada
A: peristaltic (+) normal
P: timpani
P: massa (-), nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak teraba, supel
• Ekstremitas : akral hangat +/+, edem -/-
Diagnosis :
1. suspect PPOK

Penatalaksanaan :
• N Acetylcysteine 3 x 200 mg tab P.O
• Salbutamol 3 x 2 mg P.O
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK
Definisi PPOK

PPOK adalah penyakit yang umum, dapat dicegah, dan dapat


ditangani, yang memiliki karakteristik gejala pernapasan yang
menetap dan keterbatasan aliran udara, dikarenakan
abnormalitas saluran napas dan/atau alveolus yang biasanya
disebabkan oleh pajanan gas atau partikel berbahaya

KEY POINT:
•Persistent airflow limitation
•Progressive
•Chronic inflammatory
•Noxious particles or gases
Bronkitis kronik (Dx Klinis)
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk
kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun,
sekurang-kurangnya 2 tahun berturut -turut, tidak
disebabkan penyakit lainnya.

Emfisema (Dx Patologis)

Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh


pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal,
disertai kerusakan dinding alveoli.
Etiologi
Merokok dan polusi
Host factors

Patobiologi
• Gangguan perkembangan paru
• Accelerated decline
• Kerusakan paru
• Inflamasi paru & sistemik

Patologi
• Gangguan atau abnormalitas
saluran napas kecil
• Emfisema
• Efek Sistemik

Hambatan aliran
Manifestasi klinis
udara
• Gejala
• Hambatan aliran
• Eksaserbasi
udara yang
• Komorbidities
persisten
ASTHMA VS COPD
Asthma COPD
Reversible air flow obstruction +++ +
Airway inflammation + ++ ++
Mucus hypersecretion + + ++
Goblet cell metaplasia + ++
Impaired mucus clearance ++ ++
Epithelial damage ++ —
Alveolar destruction — ++
Smooth muscle hypertrophy ++ —
Basement membrane thickening +++ —

The predominant inflammatory cells in The predominant inflammatory cells


asthma include: Eosinophils, Mast in COPD include: Neutrophils,
cells, CD4+ T lymphocytes CD8+ T lymphocytes,
Macrophages
Diagnosis
Gejala:
Sesak napas, batuk kronis
atau produksi sputum,
dan/atau riwayat pajanan
akan faktor resiko

Spirometri:
Pasca bronkodilator
VEP1/KVP < 0.70
Anamnesis

Gejala Keterangan

sesak Progresif
Bertambah berat dengan aktifitas
persisten

Batuk kronik Hilang timbul dan mungkin tidak


berdahak
Batuk kronik berdahak Setiap batuk berdahak dapat
mengindikasikan PPOK

Riwayat terpajan faktor resiko Asap rokok


Debu
Bahan kimia di tempat kerja
Asap dapur
Pemeriksaan Fisik

•Pursed –lips breathing


•Barrel chest (diameter antero -posterior dan transversal
sebanding)
•Penggunaan otot bantu napas
Inspeksi •Hipertropi otot bantu napas
•Pelebaran sela iga
•Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis di leher dan edema tungkai
•Penampilan pink puffer atau blue bloater

Pada emfisema fremitus melemah, sela iga


Palpasi melebar
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
Pada emfisema hipersonor dan
Perkusi batas jantung mengecil, letak
diafragma rendah, hepar terdorong
kebawah

•Suara vesikuler N, atau melemah


•Terdapat ronki dan atau mengi pada
Auskultasi waktu bernapas biasa atau pada
ekspirasi paksa
•Ekspirasi memanjang
•bunyi jantung menjauh
Pemeriksaan Lanjutan

•Spirometri (FEV1/FVC ≤ 0,70 post bronchodilator)


•Radiologi: Foto thorax PA dan lateral

Bronkitis kronik: Emfisema:


Normal / Corakan Hiperinflasi, hiperlusen,
ruang retrosternal melebar,
bronkovaskuler bertambah diafragma mendatar, jantung
pada 21 %kasus menggantung
I : MILD IV : VERY
II : MODERATE IIII: SEVERE
SEVERE

FEV1/FVC <70%
FEV1 <30%
•FEV1/FVC <70% FEV /FVC <70% predicted or FEV1
<50%predicted
FEV1/FVC <70% •50% <FEV1 30% <FEV1 <50%
plus chronic
predicted
FEV1 <80% predicted respiratory failure
>80%predicted
Active reduction of risk factor(s); influenza vaccination
Add short-acting bronchodilator (when needed)
Add regular treatment with one or more long-acting
bronchodilators(when needed);Add rehabilitation
Add inhaled glucocorticosteroids if
Repeated exacerbations
Add long term
oxygen if chronic
respiratory
failure. Consider
surgical
Penilaian gejala PPOK

1. Modified British Medical Research Council (mMRC)


questionnaire

2. COPD Assessment Test (CAT TM


)
Modified British Medical Research
Council (mMRC) questionnaire
Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja)

mMRC Grade 0. Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat

mMRC Grade 1. Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan bergegas atau
berjalan ke tanjakan

mMRC Grade 2. Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman sebaya karena susah
bernapas, atau saya harus berhenti untuk mengambil napas ketika berjalan di tangga

mMRC Grade 3. Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di tangga, saya harus
berhenti untuk mengambil napas

mMRC Grade 4. Saya tidak bisa keluar rumah karena susah bernapas atau tidak bisa
mengganti baju karena susah bernapas
COPD Assessment Test (CATTM)

I never cough 1 2 3 4 5 I cough all the time

I have no phlegm (mucus) in My chest is full of phlegm


my chest at all 1 2 3 4 5 (mucus)

My chest does not feel


tight at all 1 2 3 4 5 My chest feels very tight

When I walk up a hill or one flight When I walk up a hill or one flight
of stairs I am not breathless of stairs I am very breathless
1 2 3 4 5

I am not limited doing any I am very limited doing any


activities at home 1 2 3 4 5 activities at home

I am confident leaving my home I am not at all confident


despite my lung condition 1 2 3 4 5 leaving my home despite my
lung condition
GOLD 2017 Global Strategy
for the Diagnosis,
I don’t sleep soundly Management and Prevention
of COPD. Available online at
I sleep soundly 2 3 4 because of my lung
1 5 http://goldcopd.org/.
condition
Accessed 21stNovember
2016.

1 2 3 4 I have no energy at all


I have lots of energy 5
20
MANAGE STABLE COPD
Prescribe Treatment
•Pharmacologic
•Non-pharmacologic
•Rehabilitation Kriteria PPOK stabil:
Tidak dalam kondisi gagal
•Exercise training
napas akut pada gagal napas
•Nutrition counseling kronik
Dapat dalam kondisi gagal
•Education napas kronik stabil, yaitu hasil
•Oxygen therapy analisa gas darah
menunjukkan PCO2 < 45
• Surgical interventions mmHg dan PO2 > 60mmHg
Relive symptom Dahak jernih tidak berwarna
Reduce Aktivitas terbatas tidak
Improve exercise tolerance symptoms
Improve health tatus disertai sesak sesuai derajat
berat PPOK (hasil spirometri)
And Penggunaan bronkodilator
Prevent diseae progression sesuai rencana pengobatan
Prevent and treat
Reduce tidak ada penggunaan
exacerbation risk bronkodilator tambahan
Reduce mortality
Pilihan terapi PPOK
Farmakologi

Beta2 - agonis
Short – acting Beta2 – agonis (SABA)
Long – acting Beta2 – agonis (LABA)
Antikolinergi
Short-acting anticholinergics (SAMA)
Long-acting anticholinergics (LAMA)
Kombinasi short-acting beta2-agonists + anticholinergic dalam satu
inhaler
Kombinasi long-acting beta2-agonists + anticholinergic dalam satu inhaler
Methylxanthines
Kombinasi long-acting beta2-agonists + ICS dalam satu inhaler
Phosphodiesterase-4 inhibitors
Rehabilitasi

• Meningkatkan toleransi latihan dan memperbaiki kualitas hidup


penderita PPOK
• Terdiri dari 3 komponen : latihan fisik, psikososial dan latihan
pernapasan
• Penderita yang dimasukkan ke dalam program rehabilitasi adalah :
1. Simptom pernapasan berat
2. Beberapa kali masuk ruang gawat darurat
3. Kualitas hidup menurun
Manage Exacerbation COPD
• Gejala eksaserbasi:
-Sesak bertambah
-Produksi sputum meningkat
-Perubahan warna sputum

•Infection of tracheobronchial tree


Most common caues •Air pollution
of exacerbation •In 1/3 severe of exacerbation caue
cannot be identified
Manage exacerbation COPD
Monitoring dan Follow-Up pasien selama pengobatan

1. Pengukuran
• Penurunan VEP1 dapat dipantau dengan spirometri min 1x dalam setahun
• Kapasitas fungsi (diukur dengan test berjalan sesuai waktu yang ditentukan)
• Oksigenasi pada saat istirahat
2. Gejala
3. Eksaserbasi (frekuensi, keparahan, tipe dan penyebab
eksaserbasi)
4. Foto (imaging)
5. Status merokok

27
Daftar Pustaka

1. GOLD 2019 Global Strategy for the Diagnosis, Management and


Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/.
2. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan PPOK di Indonesia.
Perhimpunan dokter paru Indonesia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai