Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS KESEHATAN BANK

BCA SYARIAH DENGAN


METODE RGEC

Iman rohiman
118020548
• Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah mengumumkan
bahwa PT Bank Interima Indonesia telah efektif bergabung dengan
perseroan sejak 10 Desember 2020. Dalam pengumuman FENOMENA
dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia hari ini (11/12/2020),
Direksi BCA Syariah mengumumkan hal-hal sehubungan dengan
penggabungan PT Bank Interim Indonesia ke dalam perseroan.
Pertama, penggabungan telah disetujui oleh masing-masing rapat
umum pemegang saham perseroan dan Bank Interim. Hal ini
sebagaimana tercantum dalam akta berita acara rapat umum
pemegang saham luar biasa perseroan No. 63 dan akta berita
acara rapat umum pemegang saham luar biasa Bank Interim No.
64 tertanggal 16 November 2020, yang dibuat di hadapan
Christina Dwi Utami SH MHum MKn, Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Barat.
•Bank
•menurut kbbi adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan
uang dalam masyakarat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang;
LANDASAN dan meurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN yang
TEORI berbunyi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak;
•bank Syariah
•adalah bank yang operasinya berdasarkan prinsp Syariah Syariah yang tercantum pada UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN yang berbunyi Prinsip Syariah adalah
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana
dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan
syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)
•Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, yaitu pemilik dan pengelola bank,
masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas. Perbankan
harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya. Bank yang
tidak sehat bukan hanya membahayakan perbankan itu saja akan tetapi pihak lain (Khalil & Fuadi,
2016), (McGuire & Tarashev, 2008).Kesehatan bank diiindonesia diukur dengan metode rgec (Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings and Capital). Sesuai dengan peraturan bi
NO.13/1/PBI/2011
•Profil Risiko (Risk Profile) Berdasarkan PBI Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Pasal 7 yang berisi tentang penilaian terhadap profil risiko terhadap
delapan jenis risiko yaitu : risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi.
LANDASAN Good Corporate Governance
Pengertian good corporate governance menurut Bank Dunia (World Bank) adalah sebagai
TEORI kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong
kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat
sekitar secara keseluruhan (Effendi, 2009). Good Corporate Governance (GCG) adalah mekanisme
penting yang diharapkan dapat mendorong praktik bisnis yang sehat. Penilaian faktor good
coorporate governance (GCG) merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG (Mulazid, 2016).
Rentabilitas(Earnings)
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh hasil bersih (laba) dengan modal
yang digunakannya. Rentabilitas dapat dihitung dengan membandingkan laba usaha dengan
jumlah modalnya (Gilarso, 2003). Penilaian faktor rentabilitas bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Faktor rentabilitas ini meliputi evaluasi
terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas, dan
manajemen rentabilitas. Tujuan penilaian rentabilitas adalah untuk mengevaluasi kemampuan
rentabilitas bank untuk mendukung kegiatan
• Permodalan (Capital)
• Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan
kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan, bank wajib
mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum. Bank juga harus memenuhi Rasio Kecukupan Modal yang disediakan untuk
mengantisipasi risiko (Pramana, 2015).
  Pada penelitian ini dalam mengukur risk profile dapat menggunakan dua
factor yaituNPF (non performing finance) dan FDR (financing to deposit ratio).
Menghitung dengan rumus:
•non performing finance
non performing finance adalah rasio pembiyaan yang bermasalah, terdiri dari kurang lancar
PROFILE RESIKO/ ,diragukan dan macet .npf dihitung dengan membagi pembiayaan beramasalah dengan
seluruh pembiayaan pihak ketiga
RISK PROFILE

  •fdr
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh
bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).
Pengertian good corporate governance menurut Bank Dunia (World Bank)
adalah sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib
dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk
berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang
GOOD CORPORATE berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar
secara keseluruhan (Effendi, 2009). Good Corporate Governance (GCG) adalah
GOVERNANCE mekanisme penting yang diharapkan dapat mendorong praktik bisnis yang
sehat. Penilaian faktor good coorporate governance (GCG) merupakan penilaian
terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
(Mulazid, 2016).
• ROA
• Pengertian ROA atau Return On Assets adalah salah satu jenis rasio
profitabilitas yang mampu menilai kemampuan perusahaan dalam hal
RENTABILITAS/ memperoleh laba dari aktiva yang digunakan. ROA akan menilai
kemampuan perusahaan berdasarkan penghasilan keuntungan masa
EARNINGS lampau agar bisa dimanfaatkan pada masa atau periode selanjutnya.
•  ROE
• ROE adalah metriks guna membandingkan jumlah pendapatan bersih (net
income) perusahaan dan jumlah total modal investor/pemilik di dalamnya.
RENTABILITAS/ Sementara itu di dunia saham, pengertian ROE adalah jumlah pendapatan
bisnis bersih per dana investor yang masuk.ROE atau return on equity
EARNINGS adalah salah satu unsur penting demi mengetahui sejauh mana suatu
bisnis mampu mengelola permodalan dari para investornya.

peringkat keterangan kriteria Predikat komposit

1 Pk-1 >20% Sangat sehat

2 Pk-2 12,51%-20% sehat

3 Pk-3 5,01%-12,5% Cukup sehat

4 Pk-4 0%-5% Kurang sehat

5 Pk-5 <0% Tidak sehat


• Net
  Interest Margin(NIM)
• Rasio NIM diperoleh dengan membagi antara Pendapatan Bunga Bersih
dengan Rata-Rata Aktiva Produktif. Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
RENTABILITAS/ menghasilkan pendapatan bunga bersih.
EARNINGS
•  BOPO
• Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau yang disingkat
BOPO merupakan rasio profitabilitas perusahaan yang membandingkan
RENTABILITAS/ beban operasional dengan pendapatan operasional. BOPO dapat melihat
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola beban
EARNINGS operasionalnya. Makin bengkak beban operasional, berarti makin buruk
pengelolaan perusahaan tersebut.

peringkat keterangan kriteria Predikat komposit


1 Pk-1 Kurang dari 88% Sangat sehat

 
2 Pk-2 89% sampai sehat
dengan 93%
 
3 Pk-3 94% sampai Cukup sehat
dengan 96%
 
4 Pk-4 97% sampai Kurang sehat
dengan 100%
 
5 Pk-5 Lebih dari 100% Tidak sehat

 
• Penilaian
  atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan
permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan
perhitungan permodalan, bank wajib mengikuti ketentuan Bank Indonesia
yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum. Bank
juga harus memenuhi Rasio Kecukupan Modal yang disediakan untuk
CAPITAL mengantisipasi risiko (Pramana, 2015).

• Rasio pemodalan dihitung menggunkan rasio CAR yang berfungsi untuk


mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi cadangan permodalan
dan kemampuan mengelola modal yang dimilikinya. Rumus dalam
menghitung CAR adalah sebagai berikut
• Metode penelitian
• Objek penelitian
• Objek dari penelitian ini adalah bank bca Syariah
METODOLOGI • Variable dependen
PENELITIAN
• Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor:13/24/DPNP tahun 2011,
• Variable independent
• Variable independent dalam penilitian ini adalah rgec
• Jenis dan sumber data
• Sumber data dari penelitian ini adalah data skunder ,data skunder adalah
data yang didapat secara tidak langsung dan telah diolah oleh pihak
narasumber ,dalam penelitian ini menggunanakan hssil laporan keuangan
bank bca Syariah dari tahun 2016-2020 yang diambil dari website
resminya
• Teknik analisis
• Dalam penilitian ini mengunakan rasio keuangan yang didapat dari
laporan keuangan ,teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif
kuatitatif dan Teknik analisi yang digunakan adalah metode rgec
•Profil Risiko (Risk
HASIL   npf
PENELITIAN Profile). 2016 2017 2018 2019 2020  

Nama % pk % pk % pk % pk % pk
bank
a.non performing finance(npf)  

Bca 0.50 1 0.32 1 0.35 1 0.58 1 0.50 1


 
syariah

Tabel 2
Rasio Npf bank bca Syariah periode 2016-2020
Dari table diatas diketahui bank bca Syariah memiliki rasiio npf yang sangat
sehat selama 5 tahun terakhir ini ,hal ini menunjukan sedikitnya kredit macet
dan pembiayaan bermasalah yang dialami nasabah bca Syariah
•Profil Risiko (Risk Profile).
HASIL   fdr
PENELITIAN
2016 2017 2018 2019 2020
 
Nama bank % pk % pk % pk % pk % pk
b. financing deposit ratio (fdr)  

Bca syariah 90 3 88.5 3 89.0 3 91.0 3 81.3 2


.1  
Tingkat fdr yang tinggi menunjukan
bahwa pembiayaan tumbuh lebih
cepat dari pertumbuhan sumber
dana yaitu dana pihak ketiga
Fdr bank bank bca Syariah masuk
dalam kategori cukup sehat dari
periode 2016-2019 yang terjadi
karena tingginya fdr dan pada tahun
2020 fdr bca Syariah masuk dalam
kategori sehat
• good corporate governance

  gcg
HASIL Nama
2016
  pk
2017
  pk
2018
  pk
2019
  pk
2020
  pk
 

PENELITIAN bank
 

Bca 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1  
syariah

GOOD CORPORATE
GOVERNANCE

Pada tabel diatas dapat diputuskan bahwa gcg bank bca


Syariah masuk kedalam kategori sangat sehat berararti
operasional manajemen sudah sesuai standar yang
ditetapkan
a.return on asset
  roa
HASIL 2016 2017 2018 2019 2020  

Nama % pk % pk % pk % pk % pk
PENELITIAN bank  

Bca 1.1 3 1.2 3 1.2 3 1.2 3 1.1 3


 
syariah

EARNINGS

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi bca syariah


masuk kategori cukup sehat,Semakin tinggi ROA artinya bank
dapat memanfaatkan aset yang dimilikinya dengan baik untuk
mendapatkan laba
• Return on equitty

HASIL   roe
2016 2017 2018 2019 2020  
PENELITIAN Nama bank % pk % pk % pk % pk % pk
 
Bca syariah 3.1 4 4.0 4 5.0 4 4.3 4 3.5 4  

EARNINGS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa roe bank bca sayriah
berda dalam kondisi kurang sehat yang berarti perusahaan
kurang mampu mengelola nya dengan baik untuk
menghasilkan keuntungan
• Net interest margin
  NIM
HASIL 2016 2017 2018 2019 2020  
PENELITIAN Nama bank % pk % pk % pk % pk % pk
 
Bca syariah 4.8 1 4.3 1 4.4 1 4.3 1 4.6 1  
EARNINGS

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bank bca Syariah


memiliki tingkat nim yang tergolong sangat sehat karena memiliki
nilai nim yang tinngi
Tingginya rasio NIM menunjukkan pendapatan bagi hasil bank yang
tinggi dibandingkan dengan beban yang dikeluarkan bank. Jika NIM
suatu bank tinggi mengindikasikan bahwa bank tersebut mendapatkan
pendapatan bagi hasil yang besar dengan beban pokok yang
dikeluarkan sedikit.
• Bopo
  bopo
HASIL 2016 2017 2018 2019 2020  
PENELITIAN Nama % pk % pk % pk % pk % pk
 
bank

Bca 92.2 2 87.2 1 87.4 1 87.6 1 86.3 1


syariah
 
EARNINGS
• Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bank bca syariah mengalami
perbaikan dan dalam keadaan sangat sehat karena memiliki tingkat bopo
yang lebih rendah dari 88% sehingga bank bca syariah memiliki system
operasional yang efektif
• CAR

  car
HASIL 2016 2017 2018 2019 2020  
PENELITIAN Nama % pk % pk % pk % pk % pk
bank  
Bca 36.7 1 29.4 1 24.3 1 38.3 1 45.3 1
syariah  
PEMODALAN

Dari tabel diatas dapat disimpulakan bank bca Syariah


masuk dalam kategori sangat sehat karena memiliki nilai
komposit car lebih dari 11%
risk profile npf
2016 2017 2018 2019 2020  
  % pk % pk % pk % pk % pk  
0.50 1 0.32 1 0.35 1 0.58 1 0.50 1  
TABULASI fdr
DATA 90.1 3 88.5 3 89.0 3 91.0 3 81.3 2  
PENILAIAN Good corporate gcg
governace
KESEHATAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1  
BANK METODE rentabilitas(earni roa
RGEC BANK ngs)
1.1 3 1.2 3 1.2 3 1.2 3 1.1 3  
BCA SYARIAH   roe                    
PEERIODE 2016-   3.1 4 4.0 4 5.0 4 4.3 4 3.5 4  
2020   nim
4.8 1 4.3 1 4.4 1 4.3 1 4.6 1  
  bopo                    
  92.2 2 87.2 1 87.4 1 87.6 1 86.3 1  
pemodalan car
(capital)
36.7 1 29.4 1 24.3 1 38.3 1 45.3 1  
Nama bank tahun
2016 2017 2018 2019 2020  

PEMBAHASAN Bca syaiah Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat


Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat  

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas dijelaskan bahwa penelaian tingkat Kesehatan
bank bca Syariah dengan metode rgec ini menunukan tingkat Kesehatan bank bca Syariah
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan bank Indonesia
Dari periode 2016-2020 bank bca masuk dalam predikat sangat sehat karena telah
menerpkan good governance secara efektif dan memiliki nilai car yang tinggi
Hal ini mengindikasikan bahwa bank bca syariah mampu menghadapi pengaruh negtif yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan pengaruh eksternal lainya hal ini didukung
juga dengan perkembangan yang sangat baik dari sisi kredit bermasalah, dana pihak ketiga,
laba yang di hasilkan, pendapatan bunga dan modal Bank bca Syariah juga secara
keseluruhan banyak mengalami peringkat komposit terendah pada variabel-variabel seperti,
Risk Profile pada risiko likuiditas yaitu rasio aset likuid primer dan sekunder, Earnings
(Rentabilitas) pada Return On Asset (ROA),dan return on equity (ROE) di mana dari
variabel tersebut Bank bca syariah masih mendapatkan predikat kurang sehat dari beberapa
variabel yang masuk kedalam peringkat tidak sehat tidak mempengaruhi tingkat kesehatan
bank secara keseluruhan
• Kesimpulan
• Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penilaian
tinkat Kesehatan bank bca syariah dengan menggunakan metode rgec
KESIMPULAN ini menunjukan bahwa Kesehatan bank tersebut sudah sesuai
SARAN dengan standar yang telah ditetapkan BI. . Hal ini mengindikasikan
kondisi bank yang secara umum sangat sehat sehingga dinilai mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya serta masing-masing bank umum
syariah yang masuk kedalam peringkat sangat sehat dinilai memiliki
perkembangan yang sangat baik dari sisi kredit bermasalah, dana pihak
ketiga, laba yang di hasilkan, pendapatan bunga dan modal.

• Saran
• Dari penelitian tersebut bank bca syariah harus mampu memkasimalkan
keuanganya dengan mengurangi pembiayaan yang masuk
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai