Anda di halaman 1dari 27

PENILAIAN OLEH TIM PENILAI INTERNAL (TPI)

ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS


DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI
BERSIH DAN MELAYANI

Jakarta, Juli 2017


Perjalanan jauh selalu dimulai
dengan satu langkah awal dan penuh
rintangan.

Indonesia
Bebas dari Korupsi
Reformasi
Birokrasi Polri

Lingkungan
Diri sendiri

Indonesia
Resistensi Tdk ada Instansi
Loyalitas buta • Inkonsistensi pelaks;
RINTANGAN Perubahan. contoh kpd pimpinan. • Sistem lemah;
Pimpinan. • Dsb.
DASAR HUKUM ZONA INTEGRITAS
DASAR HUKUM PERMENPAN PERMENPAN tentang ZI

1. UU 28 / 1999 TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG


PERMEN PANRB 20/2012 TENTANG
BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN PEDOMAN UMUM
NEPOTISME; PEMBANGUNAN ZI MENUJU
2. UU 31 / 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA WILAH BEBAS DARI KORUPSI
KORUPSI;
3. UU 30 / 2002 TENTANG KOMISI TINDAK PIDANA KORUPSI; diubah
4. UU 14 / 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK ;
PERMEN PANRB 60 / 2012
5. UU 25 /2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK ; TENTANG PEDOMAN
6. PP 60 / 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PEMERINTAH; MENUJU WBK DAN WBBBM DI
LINGKUNGAN K/L DAN PEMDA
7. PERPRES 54 /2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH; diubah
8. PERPRES 81 / 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI
BIROKRASI 2010 -2025;
9. PERPRES 55 / 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PERMEN PANRB 52 / 2014
TENTANG PEDOMAN
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK
10. PERMEN PAN DAN RB 14 / 2014 TENTANG PEDOMAN DAN WBBM DI LINGKUNGAN
EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
3
4
ZONA INTEGRITAS (dicanangkan 2 September 2013)

Wilayah Bebas dari


Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi
POLRI Bersih Melayani
(WBBM)
SATKER
SATKER SATKER WBK/
Merupakan predikat
yang diberikan kepada
Satker di Lingkungan
SATKER
WBK/ Polri yang memenuhi
SATKER SATKER WBBM indikasi bebas dari
korupsi dan melayani
publik dengan baik
MINIATUR REFORMASI BIROKRASI POLRI
(ISLAND OF INTEGRITY)

KOMPENSASI WBK : KAT TUNKIN, DUKOPS, PENAMBAHAN PAL, KARIER


EVALUASI
YANG
EVALUASI
ZONA INTEGRITAS
DILAKUKAN REFORMASI BIROKRASI
(MENUJU WBK/WBBM)
Unit Kerja Pelayanan
OBJEK Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah
EVALUASI (Kementerian/Lembaga/Pemda) (contoh: RSUD, PTSP, Kantor
Imigrasi, Polres, Samsat dsb)

Proses (8 Area) Proses (6 Area)


Manajemen Perubahan Manajemen Perubahan
Akuntabilitas (6) Akuntabilitas (10)
(5) (5)
60 Tatalaksana
Pengawasan (12) Tatalaksana (5) Pengawasan (15)
% (5)
Manajemen SDM
Pelayanan Publik (6) Manajemen SDM (15) Pelayanan Publik (10)
UNSUR (15)
Peraturan
PENILAIAN Organisasi (6)
Perundang-undangan (5)

Hasil (3 Sasaran) Hasil (2 Sasaran)


1.Opini BPK (3) 1.Survei Persepsi
40 2.Survei Persepsi Korupsi Korupsi (15)
1.Nilai Akuntabilitas (14)
% 2.Survey Integritas (Survey Eksternal) (7) 2.Temuan Tindak
Survei Persepsi
Organisasi (Internal) (6) Lanjut Pemeriksaan Pelayanan Publik (20)
Survei Persepsi Pelayanan
Publik (Eksternal) (10) (5)

SURVEI PERSEPSI KORUPSI OLEH KEMENPANRB DAN KPK


SURVEI PERSEPSI PELAYANAN PUBLIK OLEH KEMENPANRB DAN BPS
SYARAT PENETAPAN WBK/WBBM

SYARAT WBK WBBM


Nilai Total (Pengungkit dan Hasil) minimal 75 85
Nilai komponen hasil “Terwujudnya
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” 18 18
minimal
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti
Korupsi” minimal 13,35 13,35

Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP”


minimal 3,5 3,5

Nilai komponen hasil “Terwujudnya


Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik - 16
kepada Masyarakat” minimal
MANAJEMEN PERUBAHAN (5)

Tim Kerja Dokumen Monev Perubahan pola


Perencanaan pikir dan budaya
 Kegiatan pembangunan
 Keberadaan tim kerja ZI dilaksanakan sesuai kerja
 Keberadaan dokumen dengan rencana  Pimpinan sebagai role
 Mekanisme
perencanan model
pembentukan tim  Dilakukan Monev
 Keberadaan target  Penetapan agen
pencapaian  Hasil monev perubahan
ditindaklanjuti  Pembangunan budaya
 Sosialisasi kepada
kerja dan pola pikir
anggota Organisasi
 Keterlibatan anggota
organisasi
PENATAAN TATALAKSANA (5)

SOP kegiatan utama


1. Proses bisnis utama
2. Proses bisnis
dijabarkan dalam SOP

E - Office
1. Sistem pengukuran
3. SOP dievaluasi
kinerja
1. Kebijakan

keterbukaan informasi publik


2. Manajemen SDM keterbukaan
informasi publik
3. Pelayanan Publik
2. Evaluasi kebijakan
4. Evaluasi atas
keterbukaan
pelaksanaan e-office
informasi publik
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15)
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai 2. Pola Mutasi Internal
 Kebijakan Pola mutasi pegawai antar jabatan
 Peta jabatan dan hasil analisis beban kerja  Pola mutasi pegawai antar jabatan telah
 Penempatan pegawai memperhatikan kompetensi jabatan

 Monitoring dan evaluasi  Monitoring dan evaluasi

3. Pengembangan pegawai berbasis 4. Penetapan kinerja individu


kompetensi
 Kebijakan rencana pengembangan kompetensi  Penetapan kinerja individu yang terkait dengan
 rencana pengembangan kompetensi didasarkan kinerja
kinerja organisasi
pegawai  Kesesuaian ukuran kinerja individu dengan indikator
 Kesenjangan standar kompetensi pegawai dengan jabatan kinerja individu diatasnya
 Upaya pengembangan kompetensi  Pengukuran kinerja individu
 Monitoring dan evaluasi  Penilaian kinerja individu dijadikan dasar reward

5. Penegakkan aturan disiplin/kode 6. Sistem Informasi Kepegawaian


etik/kode perilaku pegawai
 Pemutahiran Data Informasi kepegawaian
 Implementasi aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku
PENGUATAN AKUNTABILITAS (10)

Keterlibatan Keterlibatan pimpinan dalam penyusunan Perencanaan


pimpinan
Keterlibatan pimpinan dalam Penetapan Kinerja

Pimpinan melakukan Pemantauan Kinerja

Pengelolaan Keberadaan dokumen Perencanaan


Akuntabilitas
Kinerja Dokumen Perencanaanberorientasi hasil

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja telah SMART


Laporan kinerja telah disusun tepat waktu
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Oleh SDM kompeten
PENGUATAN PENGAWASAN (15)
• Public campaign pengendalian gratifikasi
• Implementasi pengendalian gratifikasi
1. Pengendalian Gratifikasi
• Pembangunan lingkungan pengendalian
• Penilaian resiko
• Kegiatan pengendalian meminimalisir risiko
2. Penerapan SPIP • SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan

• Implementasi Kebijakan Dumas


• Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat
3. Pengaduan Masyarakat • Monitoring dan evaluasi atas sistem Dumas
• Tindak lanjut atas Monev

• Internalisasi Whistle Blowing System


• Evaluasi penerpan Whistle Blowing System
4. Whistle Blowing System
• Tindak lanjut atas evaluasi WBS

• Identifikasi/pemetaan benturan kepentingan


5. Penanganan • Internalisasi Kebijakan benturan kepentingan
Benturan Kepentingan • Implementasi benturan kepentingan
• Tindak lanjut evaluasi benturan kepentingan
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
(10)

Standar Pelayanan Budaya Pelayanan Penilaian Kepuasan


Prima Terhadap Pelayanan

Kebijakan standar Sosialisasi/pelatihan


Budaya Pelayanan Prima Pelaksanaan survei
pelayanan
kepuasan masyarakat
Kemudahan Akses
Standar pelayanan Informasi Pelayanan
telah dimaklumatkan Sistem punishment & Keterbukaan hasil
Reward pelaksanaan survei kepuasan
layanan dan kompensasi
masyarakat
SOP pelayanan penerima layanan

Sarana layanan
Reviu atas standar terpadu/terintegrasi Tindak lanjut survei
pelayanan dan SOP kepuasan masyarakat
Inovasi layanan
HASIL (40)

PEMERINTAHAN YANG BERSIH


DAN BEBAS DARI KKN (20)
 Survei Persepsi Korupsi (IPAK)
 Tindak Lanjut Temuan

KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK (20)
 Survei Kepuasan
Masyarakat (IPP)
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN
ZONA INTEGRITAS

 11 K/L
 4 Provinsi
 12 Kabupaten/Kota

PENCANANGAN PEMBANGUNAN 13 UNIT WBK


EVALUASI UNIT
ZI ZI 9 UNIT WBBM
KERJA WBK/WBBM
Di UNIT KERJA

 56 Unit Kerja K/L


 44 Kementerian/Lembaga
 11 Unit Kerja Provinsi
 18 Provinsi
 58 Unit Kerja
 187 Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
HASIL EVALUASI 7 POLRES
CIMAHI PONTIANAK PALEMBANG BANYUMAS GRESIK SIDOARJO JEMBER
Manajemen Perubahan 3.64 4.31 4.31 4.78 2.91 3.16 3.16
Tatalaksana 3.67 3.59 3.59 3.59 3.42 3.84 3.50
SDM 10.07 11.08 11.08 11.42 9.32 10.83 10.83
Akuntabilitas Kinerja 8.21 8.70 8.10 8.70 6.55 7.97 6.68
Pengawasan 7.82 7.46 7.52 8.83 7.58 7.82 9.28
Pelayanan Publik 7.33 6.02 6.31 6.45 8.74 7.11 8.27
TOTAL PENGUNGKIT 40.75 41.15 40.91 43.76 38.51 40.72 41.71

PEMERINTAH YANG BERSIH


DAN BEBAS KKN
17.50 17.23 17.02 17.33 18.88 18.56 18.54
Nilai Survey Persepsi Korupsi 12.50 12.23 12.02 12.33 13.88 13.56 13.54
Persentase temuan hasil
pemeriksaan
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 16.06 15.48 15.77 16.62 17.80 16.29 17.73
TOTAL HASIL 33.55 32.71 32.79 33.95 36.68 34.84 36.27
TOTAL 74.30 73.85 73.69 77.71 75.19 75.57 77.98
HASIL SURVEI ANTI KORUPSI
4.00

3.80
3.70
3.62 3.61
3.60

3.40
3.33
3.26 3.29
3.21
3.20

3.00
SURVEI ANTI KORUPSI

CIMAHI PONTIANAK PALEMBANG BANYUMAS


GRESIK SIDOARJO JEMBER
HASIL SURVEI PELAYANAN PUBLIK
4.00

3.80

3.60 3.56 3.55

3.40
3.32
3.26
3.21
3.20 3.15
3.10
3.00
SURVEI PELAYANAN PUBLIK

CIMAHI PONTIANAK PALEMBANG BANYUMAS


GRESIK SIDOARJO JEMBER
REKOMENDASI
MANAJEMEN PERUBAHAN
• Pastikan perubahan/reformasi birokrasi berjalan melalui manajemen

TATALAKSANA
• Sempurnakan SOP dan pastikan SOP dilaksanakan

SDM
• Pastikan proses mutasi dan promosi didasarkan atas penilaian kinerja

AKUNTABILITAS KINERJA
• Pastikan kinerja polres terukur, dan dimonitor secara berkala

PENGAWASAN
• Tindak tegas pungli, calo dsb
REKOMENDASI PELAYANAN PUBLIK
• Manajemen kasus yang jelas, cepat, akurat
dan transparan
• Bermitra dengan komponen masyarakat dan
aparat penegak hukum lainnya
• Penanganan pengaduan masyarakat secara
cepat dan responsif
• Sentra pelayanan yang nyaman, bersih, banyak
fasilitas
KELENGKAPAN DATA DUKUNG
PER PROGRAM (file tersendiri)

Budaya Pelayanan Penilaian Kepuasan


Prima Terhadap Pelayanan
PENATAAN TATALAKSANA (5)

PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK (10)
PERUBAHAN (5)
MANAJEMEN

PENATAAN MANAJEMEN SDM


(15)

PENGUATAN AKUNTABILITAS
KINERJA (10)

PENGUATAN PENGAWASAN (15)


POLRES/POLRESTA/POLRETABES/POLRES METRO YANG AKAN DIUSULKAN
SBG SATKER BERPREDIKAT WBK
BERDASARKAN PENILAIAN PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PANRB

NO POLDA SATKER POLRES KETERANGAN


1 ACEH Polres Banda Aceh Penilaian Kementerian PANRB, kategori B. Nilai 74,00 (sudah dinilai ITK)
2 SUMUT Polrestabes Medan Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 66,25 (sudah dinilai ITK)
3 SUMBAR Polresta Padang Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 75,50 (sudah dinilai ITK)
4 RIAU Polresta Pekanbaru Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 82,00 (sudah dinilai ITK)
5 KEPRI Polres Tanjung Pinang Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 67,50 (sudah dinilai ITK)
6 SUMSEL Polres Palembang Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 69,00 (sudah dinilai ITK)
7 BABEL Polres Pangkal Pinang Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 80,25 (sudah dinilai ITK)
8 BENGKULU Polres Bengkulu Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 77,50 (sudah dinilai ITK)
9 LAMPUNG Polres Metro Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 75,25
10 METRO JAYA Polres Metro Bekasi Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 71,00
11 JABAR Polres Karawang Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 75,50
12 BANTEN Polres Serang Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 77,50 (sudah dinilai ITK)
13 JATENG Polrestabes Semarang Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 74,50 (sudah dinilai ITK)
14 DIY Polres Bantul Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 86,00 (sudah dinilai ITK)
15 JATIM Polrestabes Surabaya Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 81,75 (sudah dinilai ITK)
16 KALBAR Polresta Pontianak Kota Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 82,25 (sudah dinilai ITK)
17 KALSEL Polres Banjarmasin Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 70,25 (sudah dinilai ITK)
18 KALTENG Polres Palangkaraya Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 73,75 (sudah dinilai ITK)
19 KALTIM Polres Balikpapan Penilaian Kementerian PANRB, kategori A.Nilai 81,25 (sudah dinilai ITK)
SATKER
NO POLDA KETERANGAN
POLRES
20 BALI Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori A. Nilai 81,25
Gianyar
21 NTB Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori A. Nilai 79,40 (sudah dinilai
Mataram ITK)
22 SULSEL Polresta Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 71,75 (sudah dinilai
Makassar ITK)
23 SULTRA Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 75,75 (sudah dinilai
Kendari ITK)
24 SULTENG Polres Palu Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 75,50 (sudah dinilai
ITK)
25 GORONTALO Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 69,50 (sudah dinilai
Gorontalo ITK)
Kota
26 PAPUA Polres Disposisi Kapolri :
BARAT Manokwari Jadikan Polres Manokwari sbg Polres dgn zona integritas. Dukung
maksimal biaya + anggaran. Trims.
 27  PAPUA Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 73,25 (sudah dinilai
Jayapura ITK)
Kota
28 SULBAR Polres Penilaian Kementerian PANRB, kategori B.Nilai 74,88 (sudah dinilai
Mamuju ITK)
SATKER
NO POLDA NILAI
POLRES
1. JAMBI POLRESTA JAMBI Penilaian Kementerian PANRB, kategori C. Nilai 61.00

2. SULUT POLRES BITUNG Penilaian Kementerian PANRB, kategori C. Nilai 65,375

3. NTT POLRES KUPANG Penilaian Kementerian PANRB, kategori C. Nilai 50,875


KOTA
4. MALUKU POLRES PULAU Penilaian Kementerian PANRB, kategori C. Nilai 60,50
AMBON & PP.
LEASE
5. MALUKU POLRES TERNATE Penilaian Kementerian PANRB, kategori C. Nilai 56,75
UTARA
PEMBANGUNAN POLRES
PERCONTOHAN
HASIL YANG PELAYANAN PUBLIK YANG
PEMBERANTASAN KKN
DIHARAPKAN BERKUALITAS

Transparansi dan Transparansi dan


pengawasan Penyederhanaan Kemudahan
pengawasan
KONDISI DAN melekat pada prosedur pengaduan
melekat pada
PENEGAKAN proses pelayanan masyarakat
proses pelayanan
HUKUM YANG penegakkan
HARUS hukum Peningkatan
DIWUJUDKAN Kejelasan tarif dan
kecepatan respon
prosedur
pengaduan

PEMECAHAN MASALAH
KEGIATAN YANG KERJASAMA DENGAN APARAT
OPTIMALISASI IT SOSIAL DAN PENEGAKAN
HARUS DILAKUKAN GAKKUM LAINNYA
HUKUM MASYARAKAT

PEMBANGUNAN DAN EVALUASI TIM PENILAI INTERNAL


PERAN PENGAWAS INTERNAL DALAM
MENDORONG PENERAPAN
REFORMASI BIROKRASI POLRI

PERAN APARAT PENGAWASAN INTERNAL


Sebagai pendorong penerapan Reformasi Birokrasi

REFORMASI ZONA AKUNTABILITAS


BIROKRASI INTEGRITAS KINERJA

Pembangunan Area Pembangunan Unit Evaluasi Akuntabilitas


Pengawasan Kerja Percontohan Kinerja Unit Kerja

Koordinator Assessor Penilaian Unit Kerja


Penilaian Mandiri Pelaksanaan Percontohan (sebagai Tim
Reformasi Birokrasi Penilai Internal
PERUBAHAN DIMULAI DARI:
 DIRI SENDIRI
 HAL TERKECIL
 SEKARANG
SEKIAN
dan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai