Anda di halaman 1dari 20

RETARDASI MENTAL

Winda Permata
retardasi mental

●Retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan


mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama
ditandai dengana daya rendahnya (impairment)
keterampilan ( kecakapan, skill ) selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh terhadap intelegensia
yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. ICG
( WHO, 1992 )
●Retardasi Mental adalah kelainan fungsi intelektual yang
subnormal terjadi pada masa perkembangan dan
berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari:
1. Maturasi
2. Proses belajar
3. Penyesuaian diri secara social
ETIOLOGI
Penyebab biologis atau sering disebut retardasi mental tipe klinis mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
Pada umumnya merupakan retardasi mental sedang sampai sangat
berat

Tampak sejak lahir atau usia dini

Secara fisis tampak


berkelainan/aneh

Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal, perinatal maupun postnatal

Tidak berhubungan dengan kelas sosial


Penyebab psikososial atau sering disebut tipe sosiokultural mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :

Biasanya merupakan retardasi mental ringan

Diketahui pada usia sekolah

Tidak terdapat kelainan fisis maupun laboratorium

Mempunyai latar belakang kekurangan stimulasi mental (asah)

Ada hubungan dengan kelas sosial


Faktor organik
Faktor Prakonsepsi

01 Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit


metabolic,kelainan neurocutaneos)

02 Kelainan kromosom (X-linked,translokasi,fragile-X) – sindrom


polygenic familial
faktor pranatal

● a. Gangguan pertumbuhan otak trimester I


● b. Kelainan kromosom (trisomi,mosaic)
● c. Infeksi intrauterine,misalnya TORCH,HIV (Human
Immunodeficiency virus )
● d. Zat-zat teratogen (alcohol,radiasi,kokain,logam
berat)
● e. Disfungsi plasenta
● f. Kelainan congenital dari otak (idiopatik)
● g. Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
● h. Ibu:diabetes mellitus,PKU(Phenylketonuria)
● i. Toksemia gravidarum
● j. Ibu malnutrisi
Penyebab perinatal

Trauma lahir : Perdarahan


Saat premature Intakranial

Asfiksia neonatorum Meningitis

Kelainan metabolic : Hipoglikemia,Hiperbilirubinemia


Penyebab postnatal
● a. Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat
● b. Neuro toksin,misalnya logam berat
● c. CVA (Cerebrovascular accident)
● d. Anoksia,misalnya tenggelam
● e. Metabolic
● f. Gizi buruk
● g. Kelainan hormonal,misalnya hipotiroid,pseudohipoparatirid
● h. Aminoaciduria,misalnya PKU (phenyl ketonuria)
● i. Kelainan metabolism karbohidrat,galaktosemia
● j. Polisakaridosis,misalnya sindrom Hurler
● k. Cerebral lipidosis (Tay Sachs),dengan hepatomegali (Gaucher)
● l. Penyakit degeneratif /metabolic lainnya
● m. Infeksi
● n. Meningitis,ensefalitis
● o. Subakut sklerosing panesefalitis
Manisfestasi Klinik
● 1. Gangguankognitif ( pola, proses pikir )
● 2. Lambatnya ketrampilan ekspresi dan
resepsi bahasa
● 3. Gagal melewati tahap perkembangan
yang utama
● 4. Lingkar kepala diatas atau dibawah
normal ( kadang-kadang lebih besar atau
lebih kecil dari ukuran normal )
● 5. Kemungkinanlambatnyapertumbuhan
● 6. Kemungkinan tonus otot abnormal
( lebih sering tonus otot lemah )
● 7. Kemungkinanciri-ciridismorfik
● 8. Terlambatnya perkembangan motoris
halus dan kasar
Patofisiologi
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi
mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa
kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di
bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan
lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa,
kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumah tanggaan, ketrampilan sosial,
penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan,
akademik fungsional, bersantai dan bekerja. Penyebab retardasi mental bisa
digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental
ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.
Penyebab non organik

1 2 3
Penelantaran anak Interaksi anak kurang Sosial cultural
Pemeriksaan Penunjang

●Kromosomal Kariotipe
●EEG ( Elektro Ensefalogram)
●CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI ( Magnetic Resonance
Imaging)
●Titer virus untuk infeksi kongenital
●Serum asam urat (uric acid serum)
●Laktat dan piruvat darah
Pencegahan

Pencegahan primer Pencegahan


Pencegahan sekunder tersier
Dapat dilakukan dengan
pendidikan kesehatan pada Meliputi diagnosa dan Merupakan pendidikan penderita
masyarakat, perbaikan keadaan- pengobatan dini peradangan atau latihan khusus sebaiknya
sosioekonomi, konseling genetik otak, perdarahan subdural, disekolah luar biasa. Dapat
dan tindakan kedokteran kranio stenosis (sutura diberineurol eptika kepada yang
(umpamanya perawatan prenatal tengkorak menutup terlalu gelisah, hiperaktif atau
yang baik, pertolongan persalinan cepat, dapat dibuka dengan dektrukstif.Konseling kepada orang
yang baik, kehamilan pada wanita kraniotomi; padamikrosefali tua dilakukan secara fleksibel dan
adolesen dan diatas 40 tahun yang kogenital, operasi tidak pragmatis dengan tujuan antara lain
dikurangi dan pencegahan menolong). membantu mereka dalam
peradangan otak pada anak-anak). mengatasi frustrasi oleh karena
mempunyai anak dengan Retardasi
Penatalaksanaan

1. Dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual
untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin
2. Melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama
kemampuan kognitifnya,dokter anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis
penyebab,dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada,pekerja social
diperlukan untuk menilai situasi keluarganya.
3. Melibatkan ahli saraf bila anak juga menderita epilepsi,cerebral palsy
4. Melibatkan psikiater bila anak menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila
orangtuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga
5. Melibatkan ahli rehabilitasi medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan
motorik dan sensoriknya
Komplikasi

● Serebral palcy
● Gangguan kejang
● Gangguan kejiwaan
● Gangguan konsentrasi /hiperaktif
● Defisit komunikasi
● Konstipasi
Perencanan Pulang dan Perawatan di Rumah

1. Rujuk anak dan keluarga ke lembaga dan ahki yang dapat memberi
bantuan khusus sehubungan dengan perawatan anak serta
perawatan dan hygene gigi
2. Rujuk keluarga ke lembaga-lembaga kemasyarakatan untuk
konseling genetik, bantuan keuangan, peralatan adaptif, dan
layanan-layanan pendukung
3. Bekerja sama dengan kelurga dalam membentuk dan
mengimplementasikan renacana perbaikan perilaku
4. Fasilitas pembelajaran keterampilan yang benar dalam hal sosial,
kemasyarakatan, komunikasi, keamanaan masyarakat, dan
menghindari orang asing ,serta perkembangan minat
berhubungan dengan kelompok sebaya dan bersantai dan
berekreasi.
5. Fasilitas keikut sertaan anak dalam program sekolah, program
rekreasi, dan lingkungan masyarakat.
Diagnosa ASUHAN KEPERAWATAN
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan fungsi
kognitif
Intervensi
1. Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulusi dini pada bayi untuk membantu
memaksimalkan perkembangan anak.
2. Kaji kemajuan perkembangan anak dengan interval reguler,nuat catatan yang terperinci
untuk membedakan perubahan fungsi samar sehingga rencana perawatan dapat
diperbaiki sesuai kebutuhan.
3. Bantu keluarga menyusun tujuan yang realistis untuk anak,untuk mendorong
keberhasilan pencapaian sasaran dan harga diri.
4. Berikan penguatan positif/tugas-tugas khusus untuk perilaku anak karena hal ini dapat
memperbaiki motivasi dan pembelajaran
5. Dorong untuk mempelajari keterampilan perawatan diri segera setelah anak mencapai
kesiapan.
6. Kuatkan aktivitas diri untuk memfasilitasi perkembangan yang optimal
Implementasi
Setelah rencana keperawatan di buat,kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan,pelaksanaan dengan asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau
tindakan yang diberikan dengan menerapkan pengetahuan dengan kemampuan
klinik
yang dimiliki oleh perawat berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu
lainnya yang terkait,seluruh perencanaan tindakan yang telah di buat dapat
terlaksana
dengan baik.

Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan,tahap evaluasi dalam
proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data
objektif yang akan menunjukan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah
tercapai sepenuhnya,sebagian atau belum tercapai. Serta menentukan
masalah apa yang perlu di kaji,direncanakan,dilaksanakan dan di nilai kembali.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai