Anda di halaman 1dari 10

Konsep

Dasar
Perkoperasian
Kelompok 10

Firda Silvia 1901010010


Siti Aminah 1901010015
Bagaskara Aji Prasetiyo 2001020017
Ery Wibowo 2001020016
Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi menurut Undang Undang di Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan :
● UU Nomor 79 Tahun 1958, “Koperasi ialah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan hukum yang tidak merupakan konsentrasi modal”.
● UU Nomor 14 Tahun 1965, “Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai
tempat persemaian insan masyarakat serta wahana menuju Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila”.
● UU Nomor 12 Tahun 1967, “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasar azas kekeluargaan”.
● UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang merupakan pengganti Undang – Undang
sebelumnya pada pasal 1 dijelaskan, “Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-
perorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Asas Koperasi
“Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas
kekeluargaan”
Bunyi pasal 2 UU Nomor 25 Tahun 1992 tersebut telah menjelaskan bahwa koperasi dikelola
berdasarkan asas kekeluargaan.
Asas kekeluargaan juga disebutkan dalam penjelasan pasal 33 Undang Undang Dasar 1945
bahwa, “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.
Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
Asas kekeluargaan dalam koperasi bisa diartikan sebagai pengelolaan bersama secara
demokratis dan terbuka.

Fungsi dan Peran Koperasi


Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 4, fungsi dan peran koperasi yaitu :
• membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
• berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;
• memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
• berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Tujuan Koperasi
Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 3 tentang tujuan koperasi disebutkan bahwa “Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992 tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan koperasi
Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
● Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
● Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
● Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi Menurut International Cooperative Alliance (ICA) :
• Keanggotaan koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka;
• Koperasi harus diselenggarakan secara demokratis;
• Modal yang berasal dari simpanan uang dibatasi tingkat bunganya;
• Sisa hasil usaha, jika ada, yang berasal dari usaha koperasi harus menjadi milik anggota;
• Koperasi harus menyelenggarakan pendidikan terhadap anggota-anggotanya, pengurus, pegawai koperasi, serta
terhadap warga masyarakat pada umumnya;
• Seluruh organisasi koperasi, baik koperasi pada tingkat lokal, pada tingkat propinsi, pada tingkat nasional, dan koperasi
di seluruh dunia, hendaknya menyelenggarakan usaha sesuai dengan kepentingan anggotanya. Peningkatan pelayanan
kepentingan anggota itu hendaknya dilakukan melalui kerja sama antar koperasi, baik secara lokal, nasional, regional,
maupun internasional.
 
Prinsip Koperasi Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
• Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal;
• Kemandirian;
• Pendidikan perkoperasian;
• Kerjasama antar koperasi.
Perangkat Organisasi Koperasi

Rapat Pengurus Pengawas


Anggota
Rapat Anggota
Rapat anggota memiliki kekuasaaan tertinggi dalam koperasi, dengan pelaksanaan rapat minimal satu kali dalam
satu tahun. Ini berarti anggota dapat mengadakan rapat anggota luar biasa apabila terjadi hal-hal sangat
mendesak.
Kekuasaan rapat anggota ditegaskan dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 dalam pasal 23 adalah sebagai berikut:
• Menetapkan anggaran dasar koperasi;
• Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha;
• Menetapkan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
• Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan
keuangan;
• Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
• Menetapkan pembagian sisa hasil usaha;
• Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Pengambilan keputusan dalam rapat anggota telah diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 24 yaitu :
• Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
• Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusandilakukan
berdasarkan suara terbanyak.
• Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
Pengurus
UU Nomor 25 Tahun 1991 Pasal 29 :
• Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
• Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
• Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota Pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
• Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun.
• Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 30 disebutkan tugas dan wewenang pengurus koperasi.
Tugas Pengurus :
• mengelola Koperasi dan usahanya;
• mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi.
• menyelenggarakan Rapat Auggota;
• mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
• menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
• memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Wewenang Pengurus :
• mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
• memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar,
• melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya
dan keputusan Rapat Anggota.
Pengawas
UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 38 :
• Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
• Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
• Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 39 :


Pengawas bertugas :
• melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi;
• membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Pengawas berwenang :
• meneliti catatan yang ada pada Koperasi;
• mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 40 :


Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik.
THANK
YOU
Kelompok 10

Anda mungkin juga menyukai