Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN

SAK ETAP PADA


KOPERASI
SITI AMINAH
1901010015
Pengertian SAK ETAP Penerapan SAK ETAP
SAK ETAP (Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa pada Koperasi
Akuntantabilitas Publik) atau The Indonesian
Accounting Standars for Non-Publicly-Accountable
 Permen KUKM No. 12 Th 2015 – Pedoman
Entities diterbitkan oleh IAI pada 17 Juli 2009 dan
Akuntansi Koperasi Sektor Riil
telah diratifiksi oleh DSAK IAI pada 19 Mei 2009
 Permen KUKM No. 13 Th 2015 – Pedoman
SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam
dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian  Permen KUKM No. 14 Th 2015 – Pedoman
besar menggunakan konsep biaya historis; Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan
mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi
bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal
perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah
selama beberapa tahun.
Manfaat & Tujuan SAK ETAP
SAK ETAP bertujuan agar semua unit usaha dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan sebagai wujud pertanggunggjawabannya dalam akuntansi.

Penyajian laporan keuangan sesuai standar, akan memudahkan manajemen perusahaan seperti pengambilan
keputusan di masa yang akan datang dan kemudahan memperoleh pinjaman dari pihak ketiga.

Standar ETAP disusun secara sedehana jadi tidak akan menyulitkan perusahaan yang merupakan entitas
tanpa akuntantabilitas publik yang mayoritas adalah perusahaan kecil dan menengah. ETAP merupakan unit
kegiatan yang melakukan aktifitas tapi sahamnya tidak dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain usaha
ini dimiliki oleh perorangan atau sekelompok orang dimana kegiatan modalnya terbatas.
Ciri-ciri entitas ini adalah :
● Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika suatu entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran
atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk
tujuan penerbitan efek dan Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang, dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksadana dan
bank investasi
● Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
Tujuan umum disini adalah para pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Penyajian Laporan
Keuangan Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang
Asas-asas penyusunan laporan keuangan pada koperasi diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non kas
sesuai SAK ETAP : yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada
1. Pengakuan saat terjadinya kewajiban. Pengakuan awal aset
Merupakan proses pembentukan suatu pos/akun harus diukur sebesar biaya perolehan.
dalam neraca atau laporan perhitungan hasil usaha •  Nilai Wajar
(PHU) yang mempunyai nilai atau biaya yang dapat Adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan
diukur, dimana manfaat ekonomi yang berkaitan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban
dengan pos/akun tersebut mengalir dari atau ke dalam antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
entitas koperasi. pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang
2. Pengukuran wajar.
Merupakan proses penetapan jumlah uang yang 3. Penyajian
digunakan koperasi untuk mengukur nilai aset, Merupakan proses penempatan pos/akun dalam
kewajiban, pendapatan, dan beban dalam laporan laporan keuangan koperasi secara tepat.
keuangan. Dasar pengukuran yang umum adalah : 4. Pengungkapan
•  Biaya Historis Adalah pemberian informasi tambahan yang
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun
atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan atas
untuk memperoleh aset pada saat perolehan. laporan keuangan koperasi.
   
Komponen Laporan Keuangan Koperasi
1. NERACA

HARTA HUTANG MODAL

2. LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA (PHU)


Laba/Rugi Komprehensif :
Transaksi Usaha
Anggota Pendapatan & Biaya :
Usaha dengan Anggota & Non-Anggota
Transaksi Usaha
Kegiatan Non-Anggota Pendapatan & Biaya :
Koperasi Non-Usaha/Lain-Lain
Transaksi Non-
Usaha

Ekuitas/Modal :
• Laba Tahun Berjalan
• Cadangan
• SHU Dibagikan
3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Merupakan laporan yang berisi jumlah/saldo ekuitas/modal ditambah atau dikurangi surplus/defisit hasil
usaha tahun ini sehingga menunjukkan kapitalisasi modal yang bertambah jika laba/surplus atau penurunan
modal jika rugi/defisit.

4. ARUS KAS
Merupakan satu-satunya laporan yang menggunakan metode kas (cash basis). Laporan ini menghitung saldo
akhir kas yang didapat dari saldo awal kemudian ditambah atau dikurangi penambahan atau pengurangan
kas dari kegiatan operasi koperasi, investasi koperasi dan pendanaan koperasi.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Merupakan catatan yang berisi tambahan informasi atas laporan keuangan seperti metode pencatatan
akuntansi yang dipakai dalam laporan keuangan, detail/rincian/penjelasan saldo-saldo dalam laporan
keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria standar akuntansi.
Penyajian Laporan Keuangan
Jurnal Harian
Bukti-Bukti
Transaksi Posting

Buku Besar

Pembuatan Neraca Saldo

Adjusment/Koreksi

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pembuatan Laporan Keuangan :


• Neraca
• PHU
• Perubahan Ekuitas
• Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan
Karakter Laporan Keuangan Secara
Kualitatif
1. Dapat dipaham
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus mudah dipahami oleh pengguna.

2. Relevan
Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan dan
membantu melakukan evaluasi.

3. Keandalan
Informasi keuangan harus memiliki kualitas handal dan bebas dari kesalahan material yang dapat mem-
biaskan pengambilan keputusan atau kebijakan untuk pencapaian tujuan.

4. Dapat dibandingkan
Pengguna laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode untuk
dapat mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain, untuk evaluasi
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
5. Materialitas
Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan harus cukup material. Pos-pos yang jumlahnya
material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan, sedangkan yang tidak material dapat
digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

6. Pertimbangan sehat
Pertimbangan yang sehat berarti laporan keuangan mengandung unsur kehati-hatian sehingga aset
atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah.

7. Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan
untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan.

8. Tepat waktu
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para
penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi dalam jangka waktu pengambilan
keputusan.

9. Keseimbangan antara biaya dan manfaat,


Evaluasi biaya dan manfaatnya merupakan proses pertimbangan yang substansial. Manfaat informasi
juga merupakan manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.
 
Pemakai Laporan
Keuangan Koperasi
Pihak internal :

THANK
o Anggota
o Pengelola

Pihak eksternal :
o Pejabat berwenang
YOU
o Bank
o Kantor pajak

Anda mungkin juga menyukai