Anda di halaman 1dari 39

Combustio

Pembimbing:
Dr. H. Lili K Djoewaeny, Sp.B
Oleh:
Marham
2008730084
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. W
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Cilitung Cibeber
Pekerjaan : kuli serabutan
Tgl MRS : 9-2-12
No RM : 506233
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Luka bakar dari leher hingga ujung jari kedua kaki.

Keluhan Tambahan
Luka bakar pada sebagian besar tubuh dari leher
bagian atas sampai ujung jari ke dua kaki. Mengenai
bagian depan dan belakang tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang

OS datang ke Rumah Sakit dengan luka bakar


pada sebagian besar tubuhnya 2 jam SMRS, luka
bakar terjadi saat os membakar daun bambu disekitar
rumahnya, saat itu angin kencang dan tiba – tiba api
makin membesar dan mengenai tubuhnya, os merasa
panas dan sakit pada bagian tubuh yang terbakar,
beberapa saat os langsung pingsang selama ± 2 menit
dan setelah sadar os langsung dibawah kerumah sakit.
Mual dan muntah, sesak napas, panas dan sakit
bagian tubuh yang terbakar, os mengeluh susah tidur,
merasa cemas. Susah makan, dan setelah makan dada
terasa nyeri, mencret 4 kali, saat BAK sedikit terasa
nyeri dan terkadang urin bercampur dengan darah,
tangan dan kaki terasa susah untuk digerakan, badan
sangat lemas.
Riwayat penyakit dahulu.
• Tidak pernah mengalami hal seperi ini.
• Asma (-)
• riwayat trauma juga disangkal.

Riwayat pengobatan
• Langsung dibawa kerumah sakit.

Riwayat psikososial

• Sehari – hari menjadi pekerja serabutan.


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan umum : Sakit Berat
Kesadaran : GCS : E4 V5 M6
GCS : 15 BB : 60 kg
Airway : Clear
Breathing : Napas cepat, ada escar pada leher
Circulation : Nadi 88x per menit,reguler, isi cukup, CRT tidak dapat dinilai.
Disability : Reflek motorik baik
Reflek sensorik kurang.
Exposure : Luka bakar diseluruh tubuh dari atas leher hingga ujung jari kedua kaki.
Kepala, wajah dalam kondisi baik, dan sedangkan kedua telapak tangan dan telapak kaki sedikit
berwarna merah.
Pemeriksaan fisik
 
Vital Sign
TD : Tidak dilakukan
HR : 88 x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 36, 8 o C
 
Status Generalis
Kepala : normochepal
Mata : - Diameter Pupil : 3 mm/3 mm
Refleks pupil : +/+, isokor
Konjungtiva : anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
THT : Tidak ada tanda – tanda terbakar dan jelaga di bulu hidung
Leher :Terdapat jejas warna hitam (escar) pada bagian leher depan,
bagian tengah luka berwarna putih
Thorax :
Paru-paru
Inspeksi : Luka bakar diseluruh lapang dada, ada yang melepuh
ada juga berisi cairan, berwarna hitam dan merah, pergerakan dada
simetris, napas cepat, sebagian luka telah dibalut dengan perban.
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri
tekan (+),
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : vesikular (+/+) normal, Rh (-/-),
Wh (-/-), stridor (-/-)
 
Jantung
BJ I dan II murni regular
Murmur (-), gallops (-)
Abdomen
Inspeksi : Luka bakar mengenai seluru bagian
abdomen, kulit mengelupas dan dasar berwarna
Merah dan sedikit basah, dibalut dengan perban.
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (+),
lengket.
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Ekstremitas atas dextra + sinistra : menegani kedua
extremitas atas, berwarna merah dan sebagian ada
yang yang hitam, kulit berisi air, berwarna merah,
dan mengenai kulit dalam berwarna putih , sulit
dilakukan penilain CRT

Ekstremitas bawah dextra : luka mengenai hampir


seluruh bagian , luka berwarna hitam, merah dan ada
yang berwarna putih, nyeri (+), sulit dilakukan
penilaian CRT

Ekstremitas bawah sinistra : luka mengenai hampir


seluruh mengenai, kulit berisi cairan , nyeri(+), sulit
dilakukan penilaian CRT.
Status lokalis
Status lokalis

Body anterior Body posterior

• Regio cervicalis anterior 2 % • Regio cervicalis posterior 1%


• Regio pectoralis dan regio abdominalis • Regio veterbralis 9% dan regio
15% scapularis 2 %
• Regio inguinalis dextra 0,5-2 % Regio • Regio infracsapularis 3% regio lumbalis
inguinalis sinestra 1-2% 3%
• Regio femoralis dextra 4.5% dan cruris • Regio bracii 0,5%, regio ante bracii 2%,
dextra 3.5% dorsum manus 1% posterior sinestra
• Regio femoralis sinestra 4 dan cruris • Regio bracii 2%, regio ante bracii 1%,
sinestra 4 % dorsum manus 0,5% posterior dextra
• Regio bracii dextra 1- 2% dan ante bracii • Regio femoralis 4% dan regio cruris 4%
dextra2% anterior posterior sinestra
• Regio bracii sinestra 2% dan ante bracii • Regio femoralis 3,5% dan regio cruris
sinestra 2% anterior 4,5% posterior dextra.

Total = 85%
Resume
laki – laki 19 tahun OS datang dengan keluhan luka bakar pada
sebagian besar tubuhnya 2 jam SMRS, luka bakar terjadi saat os
membakar daun bambu disekitar rumahnya, saat itu angin
kencang dan tiba – tiba api makin membesar dan mengenai
tubuhnya.
pingsan(+), panas(+), nyeri(+), mual dan muntah (+), os mengeluh
susah tidur, merasa cemas. Susah makan, dan setelah makan dada
terasa nyeri, mencret 4 kali, saat BAK sedikit terasa nyeri dan
terkadang urin bercampur dengan darah, tangan dan kaki terasa
susah untuk digerakan, badan sangat lemas.

pemeriksaan penunjang
leukositosis
Status lokalis

Body anterior Body posterior

• Regio cervicalis anterior 2 % • Regio cervicalis posterior 1%


• Regio pectoralis dan regio abdominalis • Regio veterbralis 9% dan regio
15% scapularis 2 %
• Regio inguinalis dextra 0,5-2 % Regio • Regio infracsapularis 3% regio lumbalis
inguinalis sinestra 1-2% 3%
• Regio femoralis dextra 4.5% dan cruris • Regio bracii 0,5%, regio ante bracii 2%,
dextra 3.5% dorsum manus 1% posterior sinestra
• Regio femoralis sinestra 4 dan cruris • Regio bracii 2%, regio ante bracii 1%,
sinestra 4 % dorsum manus 0,5% posterior dextra
• Regio bracii dextra 1- 2% dan ante bracii • Regio femoralis 4% dan regio cruris 4%
dextra2% anterior posterior sinestra
• Regio bracii sinestra 2% dan ante bracii • Regio femoralis 3,5% dan regio cruris
sinestra 2% anterior 4,5% posterior dextra.

Total = 85%
Diagnosis differential

 Luka bakar grade II 85%


 Luka bakar grade III 85 %
 Luka bakar Derajat II dangkal/superficial
(IIA) 85%
 Luka bakar Derajat II dalam / deep (IIB)
85%
 Luka bakar berat > 25%
Diagnosis kerja

Luka bakar grade IIb 85% dengan luka


bakar garde III
• Baxter methods: 4ml x BB x % luka bakar
• 4ml x 60kg x80% = 19200 ml
• 50% 8 jam pertama, 50% 16 jam berikutnya.
• 8 jam pertama : 9600ml/ 8jam = 1200ml / jam.
• 16 jam berikutnya : 9600ml/ 16jam = 600 ml/jam
Terapi
• Infus RL 1500 cc/24 jam
• Infus dextrose 500 cc/24 jam
• Analgetik dan antibiotic
• ketorolac 2x30
• Ceftriaxone 1x1 g
• ATS 3000 IM
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad malam
Quo ad fungsional : Dubia ad malam.
Quo ad sanationam : Ad malam
Tinjauan pustaka

Cedera luka bakar membawa prognosis buruk.


Dengan kemajuan dalam resusitasi cairan dan
munculnya eksisi dini pada luka bakar, memberi
harapan dalam kelangsungan hidup bahkan untuk
pasien dengan luka bakar berat. Perbaikan lanjutan
dalam perawatan dan kemajuan dalam bioteknologi
untuk kepentingan pasien sangat penting , demi
kelangsungan hidup itu sendiri.
Epidemiologi
 Menurut laporan tahun 2002 dari American Burn
Association, lebih dari 1,1 juta orang di Amerika
mengalami luka bakar setiap tahunnya, yang mana
lebih dari 50.000 jiwa di rawat di rumah sakit dan 4500
jiwa meninggal

 Di rumah sakit anak di Inggris, selama satu tahun,


terdapat sekitar 50.000 pasien luka bakar dimana 6400
diantaranya masuk ke perawatan khusus luka bakar.
Anatomi dan fisiologi.
Fungsi Kulit :
1. Mempertahankan tubuh dalam keadaan homeostasis
walaupun mendapat serangan dari lingkungan setiap harinya.
2. Melindungi jar tubuh dibawahnya terhadap serangan dari
luar, mikrooranisme, zat – zat berbahaya , radiasi.
3.Mengatur suhu tubuh
4.Fungsi sensorik
5. dll
Luka bakar
Ialah luka yang disebabkan oleh termis, elektris
maupun khemis
> Termis :
- benda panas: padat, cair, udara/uap
- api
- sengatan matahari / sinar panas
> Elektris : aliran listrik tegangan tinggi
> Khemis : asam kuat, basa kuat
Etiologi

1. Suhu
Panas ( api, uap, air )
2. Listrik
3. Kimia Asam – basa
4 Radiasi
5 Laser
“Rule of nine”
• Kepala dan leher 9 %
• Lengan 18 %
• Badan Depan 18 %
• Badan Belakang 18 %
• Tungkai 36 %
• Genitalia/perineum 1 %
• Total 100
Patofisiologis
Patofisiologis
Luka bakar terjadi karena proses koagulasi dan nekrosis dari epidermis dan jaringan
yang mendasarinya, dengan kedalaman tergantung dari terpaparnya kulit oleh suhu
dan durasinya
flame Burns
Kerusakan berasal dari suhu yang tinggi
Scald Burns
Kerusakan berasal dari kontak langsung dengan cairan panas
Contact Burns
Kerusakan berasal dari kontak langsung dengan material solid yang panas ataupun
dingin
Chemicals Burns
Diakibatkan karena iritasi zat kimia berbahaya
Electricity Burns
Konduksi listrik langsung ke jaringan.
 
Derajat luka bakar
Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian
dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujung-ujung
saraf sensorik teriritasi

Partial thickness superficial (IIA)

Partial Thickness Deep ( II B)


Luka bakar derjat III
Berdasarkan berat ringannya

Dibagi menjadi 3.
- Luka bakar ringan.
- Luka bakar sedang
- Luka bakar berat
Komplikasi
Syok hipovolemik
Kekurangan cairan dan elektrolit
Hypermetabolisme
Infeksi
Gagal ginjal akut
Masalah pernapasan akut; injury inhalasi, aspirasi
gastric, pneumonia bakteri, edema.
Paru dan emboli
Sepsis pada luka
Ilius paralitik
Indikasi rawat :
1. Derajat 2 > 15% pada dewasa, > 10% pada anak
2. Derajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum, atau
persendian
3. Derajat 3 > 2% dewasa, setiap derajat 3 pada anak
berapapun luasnya
4. Disertai trauma jalan nafas, luka listrik dan
komplikasi lain
Penatalaksanaan:

Anda mungkin juga menyukai