Anda di halaman 1dari 12

Psikologi Industri dan Organisasi

Kepuasan Kerja
Disusun Oleh :
Arief Rahman (31218052)
Ayu Lestari (31218058)
Galih Budi P (31218131)
Iin Ismaunna (31218147)
Lutfi Nadzar Haq (31218173)
Mochamad Rizky (31218195)
Reni Herlinawati (31219214)
 
Pengertian Kepuasan Kerja
Pengertian Kepuasan Kerja Secara Umum adalah ukuran dari tingkat kepuasan pekerja dengan jenis pe
kerjaan mereka yang berkaitan dengan sifat dari tugas pekerjaannya, hasil kerja yang dicapai, bentuk pe
ngawasan yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai terhadap pekerjaan yang ditekuninya.

Sedangkan Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli diantaranya adalah :


1.      Lock (1995)
Kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai
hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja.
2.      Robbins (1996)
Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya.
3.      Porter (1995)
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak sesuatu yang seharusnya diterima dengan seb
erapa banyak sesuatu yang sebenarnya dia terima.
Aspek Kepuasan Kerja
1. Kerja yang Secara Mental Menantang.
Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesemp
atan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tu
gas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakt
eristik ini membuat kerja secara mental menantang.

2. Ganjaran yang Pantas.


Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka perse
psikan sebagai adil, dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang
baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar
pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.
3. Kondisi Kerja yang Mendukung.
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun u
ntuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyaw
an lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan.

4. Rekan Kerja yang Mendukung


Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwu
jud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan ak
an sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyen
angkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat.

5. Kesesuaian Kepribadian dengan Pekerjaan


Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun)
dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka me
mpunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerj
aan mereka.
Teori Kepuasan Kerja
1. Teori Keseimbangan (Equity Theory)
Dalam teori keseimbangan yang menjadi tolak ukur dalam kepuasan kerja dengan
membandingkan antara nilai yang menunjang pelaksanaan kerja sebagaiinput dan
nilai yang dirasakan pegawai sebagaioutcome.

2. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory)


Teori perbedaan berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan
cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya diterima dengan kenyataanyan
g dirasakan pegawai.

3. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)


Teori pemenuhan kebutuhan berpendapat bahwa, Kepuasan kerja pegawai bergant
ung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai.
Lanjutan…

4. Teori Pandangan Kelompok (Social Refrence Group Theory)


Menurut teori pandangan kelompok, Kepuasan kerja pegawai bukanlah bergantung pa
da kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan pendapat kelompo
k yang oleh pegawai dianggap sebagai kelompok acuan.

5. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Two Factor Theory)


Teori dua faktor mengemukakan dua faktor yang menyebabkan timbulnya rasa puas at
au tidak puas, yaitu faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan organisas
i, hubungan dengan subordinate, upah, keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. fakt
or pemotivasian yang meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan kesempat
an berkembang, dan tanggung jawab.

6. Teori Pengharapan (Exceptancy Theory)


Teori pengharapan mengemukakan bahwa pengharapan merupakan kekuatan keyakin
an pada suatu perlakuan yang diikuti dengan hasil khusus. Hal ini menggambarkan ba
hwa keputusan pegawai yang memungkinkan mencapai suatu hasil dapat menuntun h
asil lainnya.
Faktor-Faktor penentu kepuasan kerja
1. Tugas atau pekerjaan yang dilakukannya.
Karyawan  lebih menyukai pekerjaan yang memberikan mereka peluang untuk mengg
unakan skill dan kemampuan mereka, membuka kesempatan pada mereka untuk bela
jar dan menerima tanggung jawab sehingga memandang tugasnya sebagai pekerjaan
yang menarik.

2.Gaji.
Merupakan renumerasi finansial yang diterima oleh karayawan yang dipandang sebag
ai sesuatu yang adil dalam organisasi. Karyawan menginginkan sistem penggajian ya
ng adil dan sesuai dengan harapan mereka, yang berdasarkan tuntutan kerja, tingkat
ketrampilan, serta pengalaman yang dimilikinya.

3. Peluang untuk mendapatkan promosi dalam jenjang karir


Melalui promosi, perusahaan akan mendapatkan kestabilan moral karyawan, karena p
romosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tingg
i daripada posisi sebelmyumnya.
4.Supervisi
Tugas pengawasan tidak dapat dipisahkan dari fungsi kepemimpinan, yaitu men
gkomunikasikan kepada karyawan apa yang menjadi tujuan yang sudah ditetapk
an oleh organisasi

5.Rekan kerja
Team work yang yang baik, saling memberikan dukungan, bantuan, atau saran a
kan membuat pekerjaan lebih menyenangkan. Hubungan baik dengan rekan kerj
a akan sangat berarti jika pekerjaan tersebut membutuhkan kerja sama tim.

6.Lingkungan kerja yang bersih dan menyenangkan


Lingkungan kerja yang bersih, teratur, dan menyenangkan akan membuat pekerj
aan lebih mudah ditangani.
Dampak Kepuasan Kinerja

• Dampak terhadap produktivitas

Pekerja yang bahagia atau puas akan pekerjaannya kemungkinan besar menjadi
karyawan yang produktif.
• Dampak Terhadap Kepuasan Konsumen

Karyawan yang puas akan lebih bersahabat, ramah, dan responsive dalam meng
hargai pelanggan.
• Dampak Terhadap Kepuasan Hidup

Tentang suatu pekerjaan seseorang cenderung untuk mempengaruhi bagaimana


kita merasa dan / atau berpikir lebih luas
Dampak Ketidak Puasan Bekerja
• Terhadap Produktivitas
Bahwa performansi kerja menunjukkan tingkat kepuasan kerja seorang pekerja,
karena perusahaan dapat mengetahui aspek-aspek pekerjaan dari tingkat keber
hasilanyangdiharapkan.

• Ketidak hadiran
Menurut Porter dan Steers, ketidakhadiran sifatnya lebih spontan dan kurang me
ncerminkan ketidakpuasan kerja. Menurut Porter dan Steers, ketidakhadiran sifat
nya lebih spontan dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja.

• Keluarnya Pekerja
Sedangkan berhenti atau keluar dari pekerjaan mempunyai akibat ekonomis yan
g besar, maka besar kemungkinannya berhubungan dengan ketidakpuasan kerj
a.
Cara menghindari ketidakpuasan dalam bekerja

• Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan


• Pemberian gaji yang adil
• Right Person in the Right Place
• Menghindari kebosanan dalam pengulangan pekerjaan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai