Anda di halaman 1dari 11

LOGIKA

ANGGOTA

1. Fitri Novita Sari (18081034)


2. Clara Mitha (18081731)
3. Alexander Jholias (17081213)
4. Dwi Dian Anggraeni (18081081)
5. Naya Agilfie Br Purba (17081427)
6. Ulul Azmi (18081434)
DEFINISI LOGIKA
• Logika berasal dari bahasa Yunani, logos atau logike yang berarti hasil
pertimbangan akal yang dinyatakan dengan kata.
• Karenanya, sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin:
logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari
kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
• Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan
kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan ke dalam tindakan. Dan Kata logis yang dipergunakan
tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang
berbeda menurut spesianya. Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar
kita mudah dalam berhubungan dengan benda-benda itu. Pengelompokan ini
sudah dilakukan dari masa ke masa, manusia primitif mengelompokkan
binatang menjadi binatang berbisa dan binatang yang tidak berbisa,
membedakan antara tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
• Klasifikasi diartikan sebagai karya budi manusia, untuk dapat menganalisis,
membagi-bagi menggolong-golongkan dan menyusun pengertian-pengertian
dan barang-barang menurut persamaan dan perbedaannya. Ada dua macam
cara membuat klasifikasi, dengan pembagian dan dengan penggolongan,
PENGERTIAN DAN PENJELASAN PEMBAGIAN
• Pembagian (logical division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang
dicakupnya. Pada definisi mempelajari pengertian kata sedangkan pembagian
membicarakan denotasinya., pembagian lebih ke arah analisis denotasi.
Pembagian merupakan penjelasan yang lebih lengkap mengenai suatu genera
kepada spesianya.
LANJUTAN…

• 1.      Pembagian harus didasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara
menyeluruh. Spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu.
• Pembagian yang berdasarkan sifat yang ada pada genera secara menyeluruh adalah
pembagian yang dalam bahasa latin disebut fundamentum divisionis. Syarat ini
menjamin agar pembagian itu dapat menghasilkan spesia yang langsung di bawah
generanya, jika tidak demikian kita akan mendapatkan spesia yang tidak langsung, jadi
ada spesianya yang dilewati.
• 2.     Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja. Pembagian yang
berlandaskan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur
(overlap, cross division, terselip tidak karuan).
• 3.    Pembagian harus lengkap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup
oleh suatu genera. Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan
spesial suatu general. Hal ini sangat tergantung akan keluasan pengetahuan kita akan
kelompok barang-barang.
LANJUTAN…

• Pembagian dikotomi. Suatu ketika, kita tidak bisa membagi dengan model di


atas, karena terbatasnya pengetahuan kita akan kelompok barang-barang dan
juga sering kita dapati pembagian tersebut tidak bisa kita laksanakan, maka
kita menggunakan model pembagian logika jenis lainm yaitu pembagian
dikotomi. Pembagian dikotomi adalah pembagian dari suatu genera kepada
spesia yang dicakupnya dengan cara mengelompokkan menjadi dua golongan
yang dibedakan atas “ada” dan “tidak ada” kualitas tertentu.
• Dikotomi dijadikan alat politis dan alat psikologis bagi meningkatkan derajat
golongan sendiri dan merendahkan golongan-golongan lainnya. Tapi dalam
lapangan ilmiah, dikotomi terpandang sistem pembagian yang lebih
mengandung kepastian. Dikotomi diambil dari bahasa Latin Dichotomia, artinya
pembagian secara dua-dua, berpasangan, dalam bahasa Arab Sunaiyyah.
Metode ini masih dianggap berguna sebagai suatu cara membuat klasifikasi. 
PENGERTIAN DAN PENJELASAN PENGGOLONGAN

• Pembagian menguraikan denotasi suatu genera, sedangkan dalam


penggolongan mengatur barang-barang dalam kelompok spesia.
Sehingga pembagian dan pengolongan mempunyai arah yang
bertentangan. Pembagian bergerak dari atas ke bawah, yakni dari
genera kepada spesia, sedangkan penggolongan bergerak dari bawah
ke atas, dari individu-individu menuju kepada spesia. Penggolongan
didasarkan atas persamaan atribut dan perbedaannya. Barang-barang
yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan kepada
golongan yang sama dan barang-barang yang mempunyai ciri berbeda
dengan kelompok pertama digolongkan kepada golongan yang lain
pula.
MANFAAT LOGIKA
Beberapa manfaat logika dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
• Memberikan pertolongan pada individu untuk mengembangkan pola berpikir secara lurus dan benar atau sah
(sahih) sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis.
• Membantu manusia untuk menyelaraskan dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak yang ada atau yang
diterapkan pada semua disiplin ilmu pengetahuan untuk menyusun kesimpulan mengenai suatu fenomena yang
sedang dijelaskan.
• Menjembatani filsafat dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, logika merupakan kunci penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
• Meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir secara abstrak dan kemampuan berpikir yang sesuai dengan
disiplin keilmuan tertentu, secara logis, objektif dan sistematis.
• Mengembangkan kemampuan imajinatif, kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan prediktif dalam mengkaji
beragam fenomena kehidupan di masyarakat.
• Membangun sikap mental individu yang cakap, tepat, kritis, dan objektif, tidak mudah mengikuti atau percaya
pada opini yang tidak jelas atau tidak memiliki landasan teoretis yang benar.
• Mengembangkan daya intuisi individu dengan mengembangkan nalar yang runtut, rasional, dan logis sesuai
dengan disiplin keilmuan yang dimiliki seseorang.
• Meningkatkan daya inkuiri atau daya problem solving individu dalam mengkaji beragam fenomena kehidupan di
masyarakat (Gie, dkk. 1979; Poespoprodjo, 1999; Maran, 2007).
LANJUTAN…

Sementara menurut Jan Hendrik Rapar, mengungkapkan bahwa dengan logika, kita
akan mampu untuk :
• Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, serta berpikir koheren.
• Dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, serta objektif
• Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam
• Meningkatkan rasa ingin menggapai kebenaran guna menghindari kekeliruan dan
kesesatan
SELESAI…

Anda mungkin juga menyukai