Anda di halaman 1dari 17

BISNIS

INTERNASIONAL

Pertemuan 4
Memasuki Pasar
Luar Negeri

Bagian Kedua

1. Memperbaiki kinerja Ekspor dan Impor


2. Strategi Ekspor
3. Pembiayaan Ekspor
1. Memperbaiki kinerja
Ekspor dan Impor

Terdapat banyak cara bagi eksportir yang belum


berpengalaman untuk memperoleh informasi
mengenai peluang pasar luar negeri dan
menghindarkan perangkap-perangkap yang biasa ada
dan cenderung mengecilkan hati dan membuat
frustasi eksportir baru. Pada dasarnya terdapat
sumber informasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan mereka tentang peluang
pasar di luar negeri, yaitu:
1. Memperbaiki kinerja
Ekspor dan Impor

1. Sumber informasi pemerintah


2. Memanfaatkan perusahaan-perusahaan
manajemen ekspor.
2. Strategi Ekspor

Suatu perusahaan dapat mengurangi resiko yang terdapat


pada kegiatan ekspor jika perusahaan tersebut secara
hati-hati memilih strategi ekspornya.

Terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu


perusahaan untuk memperbaiki kekurangan keberhasilan
mereka dalam melakukan ekspor. Kemungkinan berhasil
dalam ekspor dapat meningkat secara dramatis dengan
cara menerapkan langkah strategi sederhana:
2. Strategi Ekspor

a. Bagi perusahaan pemula, sangat membantu jika


menyewa konsultan manajemen ekspor yang
berpengalaman.
b. Pada awalnya fokus pada satu atau beberapa
pasar.
c. Memasuki pasar luar negeri diawali dengan skala
kecil.
d. Adanya supervisor yang mengawasi aktivitas
ekspor
3. Pembiayaan Ekspor dan Impor

a. L/C (Letter of Credit)


Letter of credit berlaku dalam transaksi
perdagangan internasional. Dikeluarkan bank
atas permintaan importir. Letter of credit
menyatakan bank akan membayar sejumlah uang
tertentu kepada penerima yang berhak, biasanya
kepada eksportir yang disertai dokumen
tertentu.
3. Pembiayaan Ekspor dan
Impor

b. Surat Wesel
Surat wesel merupakan alat yang bisa
digunakan untuk pembayaran dalam
perdagangan internasional. Yaitu surat
perintah tertulis secara sederhana oleh
eksportir yang mengintruksikan kepada
importir atau agen importir untuk
membayar sejumlah uang pada waktu yang
telah ditentukan.
3. Pembiayaan Ekspor dan
Impor
c. Bill of Loading
Bill of loading diterbitkan untuk eksportir oleh
perusahaan pengangkutan barang.
Tujuan bill of Loading yaitu:
a. sebagai tanda terima,
b. sebuah kontrak,
c. dan sebagai dokumen of title.
3. Pembiayaan Ekspor dan
Impor
a. Sebagai tanda terima, bill of loading menunjukkan
perusahaan angkut telah menerima barang dagangan yang
dijelaskan pada faktur dokumen.
b. Sebuah kontrak, menjelaskan bahwa perusahaan
pengangkutan harus menyediakan jasa pengangkutan dengan
jumlah biaya tertentu.
c. Sebagai dokumen of title, dapat digunakan untuk
memperoleh pembayaran atau janji pembayaran tertulis
sebelum barang dagangan diberikan kepada importir. Dapat
juga befungsi sebagai jaminan bagi dana yang dapat
diberikan lebih dahulu oleh bank lokal sebelum atau selama
pengapalan dan sebelum pembayaran dilakukan oleh
importir.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 1: Importir Perancis menawarkan suatu


pesanan kepada eksportir Amerika dan
menanyakan apakah dia mau mengirimkan
barang dengan L/C

Langkah 2: Eksportir Amerika setuju untuk


mengirim dengan L/C dan menetapkan informasi
yang relevan seperti harga dan syarat-syarat
pengiriman
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 3: Importir Prancis meminta Bank of


Paris untuk membuka L/C yang ditujukan
kepada importir Amerika untuk barang yang
diimpornya.

Langkah 4: Bank of Paris membuka L/C untuk


kepentingan importir Perancis yang
mengirimkannya kepada bank eksportir yaitu
Bank of New York.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 5: Bank of New York menyarankan


kepada eksportir Amerika untuk membuka L/C
untuk kepentingan eksportir tersebut.

Langkah 6: Eksportir Amerika mengirimkan


barang kepada importir melalui Perusahaan
pengangkutan. Pegawai dari perusahaan
pengangkutan memberikan bill of loading
kepada eksportir.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 7: Eksportir Amerika memberikan surat wesel dengan


waktu 90 hari kepada Bank of Paris sesuai dengan L/C dan
Bill of Loading kepada Bank of New York. Eksportir Amerika
menguasakan Bill of Loading dari barang yang dikirim kepada
Bank of New York.

Langkah 8: Bank of New York mengirim surat wesel dan Bill of


Loading kepada Bank of Paris. Bank of Paris menerima surat
wesel, mengambil kepemilikan dokumen dan berjanji untuk
membayar surat wesel yang diterima dalam waktu 90 hari.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional
Langkah 9 : Bank of Paris mengembalikan surat wesel yang
sudah diterima kepada Bank of New York.

Langkah 10 : Bank of New York memberitahukan kepada


eksportir Amerika bahwa Bank telah menerima surat wesel
yang telah diterima bank yang dapat dibayarkan dalam
waktu 90 hari.

Langkah 11 : Eksportir menjual surat wesel tersebut kepada


Bank of New York dengan diskonto dari nilai yang tertera
dan menerima uang tunai dengan nilai setelah
didiscontokan.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 12 : Bank of Paris memberitahukan


importir Perancis tentang tibanya dokumen.
Importir setuju untuk membayar Bank of
Paris dalam waktu 90 hari. Bank of Paris
melepaskan dokumen-dokumen, sehingga
importir dapat mengambilalih barang yang
dikirim.

Langkah 13: Dalam waktu 90 hari Bank of


Paris menerima pembayaran dari importir,
sehingga bank tersebut memiliki dana untuk
membayar surat wesel yang jatuh tempo.
4. Studi kasus
Transaksi Perdagangan Internasional

Langkah 14: Dalam waktu 90 hari pemegang


acceptance yang telah jatuh tempo (dalam kasus ini
adalah Bank of New York0 menunjukkan acceptance
tersebut kepada Bank of Paris untuk meminta
pembayaran. Bank of Paris membayar.

Anda mungkin juga menyukai