Anda di halaman 1dari 23

Analisis Penggunaan

Antibiotik Untuk COPD


1
Treatment Of Stable Copd:
Pharmacological Treatment
(GOLD, 2021)
Pharmacological therapies can reduce symptoms,
and the risk and severity of exacerbations, as well
as improve thehealth status and exercise
tolerance of patients with COPD.

GOLD. 2021. Pocket Guide To Copd Diagnosis,


Management, and Prevention : A Guide
for Health Care Professionals. Global
Initiative for Chronic Obstructive Lung
Disease
Follow-up pharmacological management
• The need to treat primarily dyspnea/exercise limitation or
prevent exacerbations further should be evaluated. If a change
in treatment is considered necessary then select the
corresponding algorithm for dyspnea or exacerbations;
• the exacerbation algorithm should also be used for patients
who require a change in treatment for both dyspnea and
exacerbations.
• Identify which box corresponds to the patient’s the current
treatment.
GOLD, 2021
2
Huckle, A. W., Fairclough, L. C., & Todd, I. (2018). Prophylactic antibiotic use in COPD and the potential anti-inflammatory activities of antibiotics. Respiratory care, 63(5), 609-619.
3
NICE. 2018. Guideline : Chronic obstructive pulmonary disease (acute
exacerbation): antimicrobial prescribing. National Institue for Health and Care
Excellence, England
4
• Latar Belakang dan Tujuan : Untuk menentukan management terapi
pengobatan dan penggunaan antibiotic profilaksis pada pasien PPOK
untuk mengurangi frekuensi eksaserbasi dan meningkatkan kualitas hidup
pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
• Prosedur dan Metode Penelitian : Melakukan uji coba terkontrol secara
acak pada pasien menggunakan metode Cochrane standar yang terdafar
pada Daftar Percobaan Group Cochrane Airways dan bibliografi studi
yang relevan.
• Memasukkan 14 studi yang melibatkan 3932 peserta pada tahun 2001-
2015.
• 9 penelitian : antibiotic makrolida
• 2 penelitian : profilaksis antibiotic intermiten (3x dalam seminggu)
• 2 penelitian : pulsed antibiotic regimens misalnya( 5 hari setiap 8 minggu)
• 1 penelitian : 1 intermiten dan 1 : pulsed antibiotic regimens : (azitromisin,
eritromisin, klaritromisin, doksisilin, roksitromisin, dan moksifloksasin.
Ringkasan
Temuan
Hasil Penelitian

• Penggunaan antibiotic profilaksis terus menerus dan intermiten


menghasilkan manfaat klinis yang signifikan dalam mengurangi
eksaserbasi pada PPOK pasien. Antibiotik makrolida tercatat bermanfaat
untuk penggunaan yang diresepkan setidaknya 3x seminggu. Dampak dari
pulsed antibiotic regimens tidak dapat dipastikan dan membutuhkan
penelitian lebih lanjut.
• Antibiotik yang diberikan 3x seminggu lebih efektif daripada pemberian
antibiotic setiap hari diikuti dengan istirahat beberapa minggu / pulsed
antibiotic regimens.
5
• Antibiotik hanya boleh dimulai/dilanjutkan pada pasien dengan gejala
infeksi bakteri meliputi :
1. Peningkatan dispnea, peningkatan purulensi sputum, dan
peningkatan volume sputum, atau
2. Dukungan ventilator (infasif atau non-infasif)

• Untuk membantu dalam menentukan apakah antibiotic diperlukan dalam


terapi atau dalam menentukan durasi pengobatan dapatdengan memantau
procalcitonin (PCT).
• Pasien dengan PCT < 0,1 ng/mL tidak mendapatkan manfaat dari terapi
antibiotic, akan tetapi putusan pemberian antibiotic secara individual dapat
berdasarkan factor klinis dan keparahan penyakit.
• Antibiotik yang direkomendasikan oleh pedoman GOLD termasuk agen
seperti: amoksisilin/klauvulanat, azitromizin atau doksisiklin, kecuali
diperlukan cakupan organisme yang lebih resisten berdasarkan factor
klinis.
• Pada pasien dengan penggunaan antibiotic selama 30 hari terakhir atau
berulang harus dikonsultasikan dan dipertimbangkan.
• FEV 1 = Volume ekspirasi paksa dalam 1 detik.

Anda mungkin juga menyukai