PROTEKSI

DISTRIBUSI DAN
POWER QUALITY
01 FUNGSI DAN PRINSIP KERJA DAN
KARAKTERISTIK PERALATAN SISTEM
PROTEKSI
SELA BATANG

Saluran

Sela batang digunakan pada :

d
• Bushing insulator dari trafo.
Isolator
• Pada isolator hantaran udara , berupa tanduk api
Celah Batang
(Arching Horn) atau ring api.
• Pemutus daya (Circuit Breaker).

www.pln.co.id | 07
LIGHTNING ARRESTER (LA)
Definisi
Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh
petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang
membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak
menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik.

Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat
sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat meneruskan arus yang tinggi
ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi isolasi.

Umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk, atau pada SUTM
sebelum masuk trafo distribusi atau keluaran PLTD.

www.pln.co.id | 07
LIGHTNING ARRESTER (LA)
Jenis Arrester
1. EXPULSION TYPE LIGHTNING ARRESTER (PROTECTOR TUBE)

Saluran

• Dinding tabung yang terbuat dari bahan yang mudah

menghasilkan gas jika dilalui arus (bahan fiber).
Celah Seri Luar

Elektroda Metal
• Sela batang (external series) yang biasanya diletakkan pada
isolator porselin, untuk mencegah arus mengalir dan
Celah Seri Dalam membakar fiber pada tegangan jala-jala setelah gangguan
diatasi.
• Sela pemutus bunga api diletakkan didalam tabung salah
Tabung Fiber
satu elektroda dihubungkan ketanah.
Elektroda Metal

Lubang Untuk
Gas

www.pln.co.id | 07
LIGHTNING ARRESTER (LA)

2. Non Linear Type Lightning Arrester (Arrester Tipe Tahanan Tak Linear).
Jenis Silicon Carbide ( SiC)
Saluran

Elektroda
(Terminal Arus)

Sela percik seri

Tahanan tak
linear (tahanan
Katup)

Elektroda
(Terminal
tanah)

www.pln.co.id | 07
LIGHTNING ARRESTER (LA)
3. Struktur arrester ZnO (Zinc oxide) di dalam
penutup porselen untuk 20 kV

www.pln.co.id | 07
www.pln.co.id | 07
www.pln.co.id | 07
02 KINERJA SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK
FUNGSI PROTEKSI :
 Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan tidak wajar pada sistem.
 Memutus bagian yang terganggu dari sistem sehingga bagian yang tidak terganggu
dapat terus beroperasi.

KOMPONEN YANG TERPENTING DALAM SISTEM PROTEKSI :

 Relay Pengaman
 PMT
 Trafo Arus/ Trafo Tegangan
 Battery

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK
ASPEK TERPENTING DALAM SISITEM PROTEKSI :
 Kepekaan ( Sensitivity )
Mampu mendeteksi gangguan yang sekecil mungkin
 Keandalan ( Realibility )
- Tidak boleh gagal mendeteksi bagian yang terganggu
- Tidak boleh salah kerja
 Selektivitas ( Selectivity )
Mampu memilih sekecil mungkin bagian yang terganggu
 Kecepatan
Mampu melepas bagian yang terganggu dengan cepat

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK
JENIS RELAY PROTEKSI 20 KV :
 OVER CURRENT RELAY ( OCR )
Untuk mendeteksi adanya gangguan antar fasa
 DIRECTIONAL GROUND RELAY ( DGR )
Untuk mendeteksi gangguan 1 fasa ke tanah dengan arah
 GROUND FAULT RELAY ( GFR ) ATAU EARTH FAULT ( EF )
Untuk mendeteksi gangguan 1 fasa ke tanah tidak solid atau un balance beban
 UNDER FREKWENSI RELAY ( UFR )
Untuk mendeteksi frekwensi turun

www.pln.co.id | 07
RANGKAIAN SISTEM PROTEKSI PENYULANG
20 KV

PT
PMT
PERINTAH TRIP

CT

Relai OCR Relai 51G

(Io) (Vo)

ZCT
Relai 67G
BEBAN
www.pln.co.id | 07
RANGKAIAN SISTEM PROTEKSI TRAFO DAN
PENYULANG 20 KV

P51
NP51: NS51+3det

87
NGR 500 Ohm

S51 (sesuai kap. Trf)

NS51: 8A, td=0,175 LTI
Bus 20 kV

CT 400-800/5 OCR : I>400A, td=0.05 SI

OCM : I>> 5 x Is = 2000 A
ZCT 200/5
DGR : 2A, 5V, td=0.3 SI
GFR : 4 A, td=0.4 SI Penyulang

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK
SETTING RELAY PROTEKSI :
 OVER CURRENT RELAY ( OCR )
I > 400 A I >> 5 x Is (Tergantung kapasitas Trafo)
td > 0,05 SI td >> instant
 DIRECTIONAL GROUND RELAY ( DGR )
Io > 2 A Io > 2 A
Vo > 5 V Vo > 5 V
td ≥ 2 sec (DT) td > 0,3 (SI)
 GROUND FAULT RELAY ( GFR ) ATAU EARTH FAULT ( EF )
Io > 5 A Io > 4 A
td > 5 sec (DT) td > 0,4 (SI)

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI
PMCB/RECLOSER JARINGAN
SETTING RELAY PROTEKSI :
 OVER CURRENT RELAY ( OCR )
I > 200 A I >> 2 x Is
td > 0,05 SI td >> instant
 DIRECTIONAL GROUND RELAY ( DGR )
Io > 2 A
Vo > (Bervariasi)
td > 0.5 sec (DT) atau 0.2 (SI)
 GROUND FAULT RELAY ( GFR ) ATAU EARTH FAULT ( EF )
(Tidak Dioperasikan)

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK KOORDINASI OCR
1 ´103

100

aS(I ) 10
bS(I )
t (detik)

cOCR(I )
dOCRInst(I )

eOCRrec(I )
1

0.1

0.01
1 10 100 1 ´103 1 ´104 1 ´105
I
(ampere)
S51
S51 Instant
OCR Penyulang
OCR Instant Penyulang
OCR Recloser

www.pln.co.id | 07
SISTEM PROTEKSI 20 KV DI GARDU
INDUK 110
3
KOORDINASI DGR

100

aNS ( I) 10

bNS ( I)
t (d e tik)

cDGR( I)

dEF( I )

eDGRrec ( I)
1

0.1

0.01
1 10 100
I
(ampere)
NS51 Instant
NS51
DGR
EF
Recloser

www.pln.co.id | 07
GANGGUAN TRIP IKUTAN
PENYEBAB :
1. FAKTOR RELAY
- SYMPHATITIK HANYA TERJADI BILA RELAYNYA DGR DAN
DARI BUS BAR YANG SAMA
- POLARITAS TERBALIK SEHINGGA RELAY DGR MEMBACA KE BELAKANG
- RELAY EARTH FAULT DIAKTIFKAN DENGAN SETTING YANG SAMA ( DEFINITE)

2. FAKTOR JARINGAN
- JARINGAN DOUBLE CIRCUIT
- KOMPONEN JARINGAN BREAK DOWN ( SUDAH MUNCUL Io SAAT KONDISI NORMAL)
SEHINGGA BILA KENA SPEK TEGANGAN ( TEGANGAN NAIK SESAAT ) KOMPONEN
TERSEBUT TEMBUS PHASA KE TANAH.

UPAYA PENCEGAHAN :
2. FAKTOR RELAY
- UJI FUNGSI/ SIMULASI GANGGUAN 1 PHASA KE TANAH SEBELUM PENGOPERASIAN
- MENGAKTIFKAN RELAY EARTH FAULT DENGAN SETTING STANDART INVERSE (SI)
SEHINGGA JARINGAN YANG TERGANGGU/ Io PALING BESAR TRIP LEBIH DULU.

2. FAKTOR JARINGAN
- BERSIH ROW
- PENGECEKAN SECARA PERIODIK KONDISI KOMPONEN JARINGAN ( ARRESTER,
ISOLATOR, CLEARENCE KONDUKTOR DLL )

www.pln.co.id | 07
PMT TRIP AKIBAT GANGGUAN FUSE CO
PUTUS
FUSE CO PUTUS DAPAT MENGAKIBATKAN :

1. PMT TRIP DENGAN RELAY OCR INSTAN

2. PMT TRIP DENGAN RELAY DGR
3. PMT TIDAK TRIP NAMUN INDIKASI KV nol DI GI MENUNJUK

1. PMT TRIP AKIBAT CO PUTUS DENGAN RELAY OCR INSTAN

- CO PUTUS KARENA ARUS LEBIH / GANGGUAN FASA-FASA
- ARUS GANGGUAN SUDAH MENCAPAI SETTING OCR INSTAN
- PMT TRIP LEBIH CEPAT ATAU BERSAMAAN DENGAN PUTUSNYA CO

2. PMT TRIP AKIBAT CO PUTUS DENGAN RELAY DGR

- CO PUTUS AKIBAT BEBAN LEBIH ATAU GANGGUAN FASA KE TANAH
- ARUS GANGGUAN SUDAH MENCAPAI SETTING DGR
- PMT TRIP LEBIH CEPAT DARI PUTUSNYA CO ATAU PMT TRIP KARENA
UN BALANCE BEBAN.

3. CO PUTUS TIDAK MENGAKIBATKAN PMT TRIP

- ARUS GANGGUAN BELUM MENCAPAI SETTING RELAY DI GI
- GANGGUAN TIDAK SOLID / UN BALANCE BEBAN DAN DI GI TIDAK ADA
RELAY EARTH FAULT.

KESIMPULAN :
PMT DI GI TRIP KARENA GANGGUAN FASA-FASA, GANGGUAN FASA KE TANAH ATAU UN BALANCE BEBAN, BUKAN KARENA PUTUSNYA
CO.

www.pln.co.id | 07
Kurva OCR

GR
vaD
ur
K
PMT TRIP AKIBAT GANGGUAN IML

RELAY DI PELANGGAN HANYA SEBAGAI PEMBATAS DAYA, BUKAN UNTUK GANGGUAN

FASA-FASA MAUPUN FASA KE TANAH DENGAN SETTING :
- I > 105% Is  t > 1 jam
- I > 120% Is  t < 20 menit
- I > 150% Is  t < 5 menit
- I > 400% Is  t = instan

DIHARAPKAN GANGGUAN FASA-FASA DI PELANGGAN DAPAT TERCOVER OLEH SETTING

INSTAN SEHINGGA TIDAK SAMPAI PMT DI GI TRIP

UNTUK GANGGUAN 1 FASA KE TANAH ATAU UN BALANCE BEBAN DI PELANGGAN DAPAT

MENGAKIBATKAN PMT DI GI TRIP.
SOLUSINYA:
MENGGANTI ATAU MENGAKTIFKAN RELAY DI PELANGGAN UNTUK GANGGUAN EARTH FAULT
DENGAN SETTING DIBAWAH GI.

www.pln.co.id | 07
PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV
SESUAI SPLN 53-2 TH 1983, SISTEM DISTRIBUSI DENGAN TAHANAN 500 OHM :
- PMT DI GI SEBAGAI PENGAMAN UTAMA YANG DILENGKAPI DENGAN RECLOSER
- DI SISI JARINGAN MENGGUNAKAN SAKLAR SEKSI OTOMATIS ( SSO ) DAN PELEBUR
- SISTEM JARINGAN RADIAL ATAU OPEN LOOP

KONDISI LAPANGAN :
- SSO LOCK OUT PERLU 2 KALI TRIP PMT ( PELANGGAN PADAM 2 KALI )
- PERTUMBUHAN BEBAN SULIT DIKENDALIKAN
- BILA OCR INSTAN YANG KERJA PMT DI GI TIDAK BOLEH RECLOSE
SEHINGGA SISTEM OPEN LOOP TIDAK DAPAT OPERASI DENGAN OPTIMAL.

PENGGUNAAN PELEBUR / FUSE CO

- SESUAI SPLN DIATAS, FUSE CO HANYA MENGAMANKAN GANGGUAN FASA-FASA
BUKAN UNTUK PENGAMAN GANGGUAN FASA KETANAH
- FUSE CO HANYA UNTUK PENGAMAN GANGGUAN FASA-FASA DENGAN ARUS GANGGUAN
KECIL/ BEBAN LEBIH, BILA ARUS GANGGUAN BESAR MAKA PMT DI GI AKAN TRIP LEBIH
CEPAT.

MAKA:
PENGAMAN JARINGAN ATAU SEKSIONALISER YANG COCOK UNTUK SISTEM 20 KV DI
JAWA TIMUR ADALAH SEKSIONALISER YANG DILENGKAPI DENGAN RELAY YANG DAPAT
DIKOORDINASIKAN DENGAN RELAY DI GARDU INDUK, SEPERTI RECLOSER ATAU PMCB.

www.pln.co.id | 07
LANGKAH PENINGKATAN KEHANDALAN
DI SISI JARINGAN 20 KV :
- PENGGANTIAN SUTM SECTION I ( +/- 3 KM DARI GI ) DENGAN SUTM BERISOLASI,
MINIMAL UNTUK PHASA S
- PEMASANGAN KEMBALI GROUND WIRE TERUTAMA SECTION I DARI GI
- PEMERIKSAAN SECARA PERIODIK KONDISI ARRESTER DAN GROUNDING
- PEMASANGAN SEKSIONALISER YANG RELAYNYA BISA KOORDINASI DENGAN GI
- PEMASANGAN/ PENGGANTIAN RELAY DI SISI PELANGGAN YANG BISA DI SETTING
UNTUK PEMBATAS DAYA DAN EART FAULT

DI SISI GARDU INDUK

- PENGGANTIAN RELAY MEKANIK TERUTAMA RELAY-RELAY YANG KURANG HANDAL DAN
TIDAK ADA DISTURBANCE RECORD
- PERUBAHAN SETTING RELAY DGR DARI DIFINITE MENJADI STANDART INVERSE
- PERUBAHAN SETTING OCR INSTAN DARI 3 X Is MENJADI 5 X Is ( SESUAI KAPASITAS TRF )

www.pln.co.id | 07
KESIMPULAN

 PERALATAN PROTEKSI HANYALAN SARANA UNTUK MEMBEBASKAN / MEMUTUSKAN

JARINGAN YANG TERGANGGU DARI SISTEM.

 YANG TERPENTING ADALAH BAGAIMANA CARA MENCEGAH TERJADINYA GANGGUAN ITU

SENDIRI SEHINGGA PERALATAN PROTEKSI TIDAK PERLU BEKERJA UNTUK
MEMERINTAHKAN PMT TRIP.

www.pln.co.id | 07
03 PENGENALAN POWER QUALITY
PARAMETER POWER QUALITY

Power quality menyangkut mutu tegangan dan arus listrik, yaitu tingkat kemurnian
gelombang sinusoida dari tegangan atau arus listrik.

www.pln.co.id | 07
PARAMETER POWER QUALITY

Parameter yang mempengaruhi mutu dari tegangan dan arus:

• Bentuk gelombang
• Besar amplitudo atau magnitude
• Nilai frekuensi,baik nilai perioda penuh maupun nilai setengah
perioda

www.pln.co.id | 07
BENTUK GELOMBANG TEG/ARUS CACAT

www.pln.co.id | 07
AMPLITUDO TEGANGAN TIDAK SAMA

www.pln.co.id | 07
FREKUENSI TIDAK SAMA

www.pln.co.id | 07
STANDAR POWER QUALITY

SPLN D5.004-1:2012
• Menetapkan batasan maksimum level distorsi harmonisa yang
diperbolehkan di titik sambung pelanggan
• menetapkan batasan maksimum ketidakseimbangan tegangan dan
fluktuasi tegangan yang dinyatakan dalam depresi tegangan
hubung singkat (DTHS) pada titik sambung pelanggan

www.pln.co.id | 07
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POWER
QUALITY
• Harmonisa
• Kedip Tegangan (SAG/DIP)
• Lonjakan Tegangan (SWELL)
• Kelip Tegangan (Flicker)
• Ketidakseimbangan Tegangan

www.pln.co.id | 07
HARMONISA

• Gelombang sinusoidal tegangan atau arus yang besar frekuensinya

merupakan kelipatan bulat dari frekuensi dasar.
• Harmonisa memiliki komponen hingga orde tertentu, baik orde ganjil
maupun genap.

www.pln.co.id | 07
HARMONISA
0 Hz 50 Hz 100 Hz
I I I

t t

Komponen DC Fundamental Harmonik ke -2

Gelombang Arus
yang terdistorsi

I I

150 Hz 200 Hz

t
t

Harmonik ke-3 Harmonik ke-4

www.pln.co.id | 07
PENYEBAB HARMONISA

• Harmonisa timbul disebabkan oleh beban non-linier, yaitu beban atau

peralatan listrik yang menghasilkan arus yang tidak sinusoidal ketika
disuplai oleh tegangan yang sinusoidal.

•Komputer, programmable logic control (PLC), adjustable speed drive

(ASD), peralatan tanur induksi (induction furnace), tanur busur listrik
(arc furnace) dan peralatan listrik berbasis switching elektronik lainnya.

www.pln.co.id | 07
HUBUNGAN TEGANGAN & ARUS BEBAN
NON LINIER

V, I Tegangan

Arus beban non linear

www.pln.co.id | 07
DISTORSI HARMONISA INDIVIDU (IHD)

• Rasio antara nilai RMS dari harmonisa individual dan nilai

RMS dari fundamental.

www.pln.co.id | 07
 DISTORSI HARMONISA TOTAL (THD)

• Perbandingan nilai rms semua komponen

harmonisa selain fundamental terhadap nilai
rms komponen fundamental

THD = Total Harmonic Distortion (%)

Mn = Nilai RMS dari arus atau tegangan harmonisa ke n
M1 = Nilai RMS dari arus atau tegangan pada frekuensi dasar (50 Hz)

www.pln.co.id | 07
Hubungan antara THD dengan IHD

Total Demand Distortion (TDD)

Merupakan distorsi harmonisa arus total, yang
dapat dinyatakan :

IL : arus beban maksimum pada

frekuensi dasar (fundamental).

www.pln.co.id | 07
Nilai rms Tegangan & Arus Harmonisa

www.pln.co.id | 07
Batasan Harmonisa Tegangan

www.pln.co.id | 07
Batasan Harmonisa Arus

www.pln.co.id | 07
 PENGUKURAN HARMONISA (Pelanggan)

Pengukuran Harmonisa pada titik sambung pelanggan

• Pada sistem tegangan rendah pengukuran harmonisa

tegangan dilakukan secara langsung
• Pada tegangan menengah (medium voltage – MV) atau
tegangan tinggi (high voltage – HV) pengukuran harmonisa
dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan trafo
tegangan (PT).

www.pln.co.id | 07
PENGUKURAN HARMONISA (Pelanggan)

• Pengukuran harmonisa dilakukan dengan menggunakan meter

energi transaksi yang memiliki karakteristik Kemampuan
pengukuran energi sesuai IEC 62053-22
• Dalam hal tertentu dan atas kesepakatan antara pihak PLN dan
pihak Pelanggan, untuk pengukuran harmonisa dapat juga
menggunakan jenis peralatan Analisa Harmonisa Portabel atau
Power Quality Monitoring (Power Quality Monitoring Devices)

www.pln.co.id | 07
Durasi Pengukuran Harmonisa

• Dilaksanakan selama periode minimum 7 (tujuh) hari

pada kondisi instalasi beban listrik beroperasi dengan
beban dan siklus normal
• Minimum 95% dari data pengukuran harus memenuhi
batasan harmonisa yang dipersyaratkan

www.pln.co.id | 07
KEDIP TEGANGAN (SAG /DIPS)

• Penurunan tegangan RMS atau arus antara 0,1 dan

0,9 pu pada frekuensi daya selama 0,5 cycle sampai
30 Cycle t

• SAG pada dasarnya mempunyai pengertian yang

sama dengan DIP. Istilah DIP lebih familier untuk
definisi menurut standar EIC

www.pln.co.id | 07
PENYEBAB KEDIP TEGANGAN

• Gangguan Satu fasa ke tanah

• Starting motor motor dengan kapasitas besar
• Penyalaan beban beban kapasitas besar.

www.pln.co.id | 07
Kedip Tegangan akibat Gangguan 1 Ph ke Tanah

a) Gelombang RMS pada kejadian kedip tegangan

b) Bentuk gelombang kedip tegangan.
www.pln.co.id | 07
Kedip Tegangan akibat Asutan Motor

• Motor induksi akan menarik antara 6 sampai 10 kali dari

arus beban penuh selama asutan (start up).
• Dalam hal ini kedip tegangan mencapai 80 % secara
cepat dan kemudian kembali normal secara berlahan
selama lk 3 detik
www.pln.co.id | 07
LONJAKAN TEGANGAN (SWELL)

• Kenaikan tegangan atau arus rms antara 1,1 dan 1,8 pu pada
frekuensi daya dengan durasi 0,5 cycle sampai dengan 1
menit
• Terjadi pada fasa yang tidak terganggu dari gangguan 1 fasa
ketanah
• Besarnya nilai swell pada saat gangguan dipengaruhi oleh
lokasi gangguan, impedansi sistem, dan pentanahan

www.pln.co.id | 07
Gambar Lonjakan Tegangan Sesaat

www.pln.co.id | 07
KELIP TEGANGAN (FLICKER)

• Merupakan drop tegangan akibat beban industry yang

berfluktuasi seperti tanur busur listrik (arc furnace),
beban peleburan logam (smelter), las listrik (arc
welders).

www.pln.co.id | 07
Depresi Tegangan Hubung Singkat (DTHS)

Tingkat kelip tegangan dinyatakan dengan Depresi

Tegangan Hubung Singkat (DTHS)

Sf = MVA hubung singkat tanur busur = (MVA tanur

busur/Xf)
Xf = Reaktansi tanur busur dalam keadaan operasi beban
maksimum, dihitung dari titik sambung.
Sj = MVA hubung singkat jaringan pada titik sambung pada
kondisi pembangkitan minimum.

www.pln.co.id | 07
Batasan Depresi Tegangan Hubung Singkat

www.pln.co.id | 07
KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN

• Disebabkan oleh beban antar fasa yang tidak seimbang,

Baik akibat perbedaan beban antar fasa atau sifat beban
dalam satu proses produksi yang membebani setiap fasa
pada waktu yang berbeda
• Ketidakseimbangan tegangan menyebabkan timbulnya
tegangan urutan negatif dan tegangan urutan nol

www.pln.co.id | 07
KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN

www.pln.co.id | 07
KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN

www.pln.co.id | 07
KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN

• Batasan ketidakseimbangan tegangan rata-rata adalah

maksimum 2 % dalam 95% rentang waktu pengukuran.
• Periode pengukuran dilakukan selama 1 minggu
dengan rentang pengambilan waktu 10 menit

www.pln.co.id | 07
DAMPAK HARMONISA

• Pada Trafo Daya menyebabkan susut meningkat, daya

mampu menurun, umur operasi menurun.
• Pada motor-motor listrik menyebabkan tambahan thermal
stress.
• Pada Kapasitor Bank menyebabkan terjadinya resonansi,
menambah thermal stress dan rugi-rugi dielektrik.

www.pln.co.id | 07
DAMPAK HARMONISA

• Pada Penghantar menyebabkan naiknya rugi-rugi di

jaringan.
• Pada kabel menyebabkan meningkatnya Dielectric Stress
pada kabel.
• Pada kWh-meter mekanik (tipe fluksi) menyebabkan
pengukuran energi cendrung tidak akurat.

www.pln.co.id | 07
DAMPAK HARMONISA

• Arus netral membesar mengakibatkan tegangan sentuh peralatan

membesar.
• Pada Thermal/Magnetic Trip Circuit Breakers, harmonisa arus
meningkatkan rugi eddy current pada inti baja metallic strip.
• Pada Electronic Trip Circuit Breakers, sangat dipengaruhi oleh besarnya
harmonisa arus dan sudut fasa.
• Pada Computer (data errors/data loss), akibat suplai daya dan
komponen elektronik yang sensitif.

www.pln.co.id | 07
Dampak Kedip Tegangan

Akibat yang dirasakan karena terjadinya kedip tegangan adalah berhenti

operasi mesin-mesin produksi yang sensitif terhadap perubahan
tegangan (umumnya mesin-mesin berbasis komputer : adjustable speed
drive, power logic controller dll) yang umumnya menyebabkan kerugian
produksi yang besar, dan shutdown pada peralatan kantor dan peralatan
rumah tangga seperti komputer, AC, mesin cuci

www.pln.co.id | 07
Dampak Kedip Tegangan

Akibat yang dirasakan karena terjadinya kedip tegangan adalah berhenti

operasi mesin-mesin produksi yang sensitif terhadap perubahan
tegangan (umumnya mesin-mesin berbasis komputer : adjustable speed
drive, power logic controller dll) yang umumnya menyebabkan kerugian
produksi yang besar, dan shutdown pada peralatan kantor dan peralatan
rumah tangga seperti komputer, AC, mesin cuci

www.pln.co.id | 07
DAMPAK KETIDAKSEIMBANGAN
TEGANGAN
• Pada Motor, susut daya di rotor akan meningkat dengan cepat.
Pemanasan tambahan di stator dan rotor akan menyebabkan
umur isolasi stator akan berkurang dengan cepat
• Pada kondisi tegangan tak seimbang, riak tegangan dc yang
dihasilkan penyearah mengandung harmonisa orde dua, empat,
dan kelipatannya. Riak yang besar ini bisa menurunkan kwalitas
tegangan keluaran yang dihasilkan inverter (jika digunakan pada
VSD) dan mempercepat penuaan kapasitor dc

www.pln.co.id | 07
UPAYA PERBAIKAN POWER QUALITY

Mitigasi Pengaruh Harmonisa

• Pemisahan peralatan yang menghasilkan harmonisa pada instalasi
pelanggan terpisah dari beban lainnya.
• Pemasangan Filter Pasif
• Pemasangan Filter Aktif
• Pemilihan Hubungan Belitan Trafo (dengan memakai belitan stabilizer
delta atau belitan zig-zag)

www.pln.co.id | 07
UPAYA PERBAIKAN POWER QUALITY

Mitigasi Pengaruh Harmonisa

• Relokasi Shunt Capacitor Banks agar tidak terjadi resonansi
• Pemindahan sambungan instalasi pelanggan ke instalasi
dengan level hubung singkat yang lebih tinggi

www.pln.co.id | 07
UPAYA PERBAIKAN POWER QUALITY

Mitigasi Pengaruh Kelip Tegangan (Flicker)

1. Memisahkan trafo tenaga instalasi yang menjadi sumber fluktuasi
terhadap pelanggan-pelanggan lain;
2. Memasang kompensator.

www.pln.co.id | 07
UPAYA PERBAIKAN POWER QUALITY
Mitigasi Pengaruh Ketidakseimbangan Tegangan

1. Penyeimbangan beban pada instalasi pelanggan;

2. Pemindahan sambungan instalasi pelanggan ke
instalasi dengan level hubung singkat yang lebih
tinggi;
3. Pemasangan peralatan kompesator (misal voltage
compensator)

www.pln.co.id | 07
TERIMAKASI
H