Kutipan Dan Notasi Ilmiah
Kutipan Dan Notasi Ilmiah
Kelompok 2
Kelas 3A
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai pendukung
keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau
sebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi
tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa,
hal yang sama dibahas di dalam tulisan; tempat menya-takan penghargaan atas karya
atau data yang diterima dari orang lain.
Ada tiga istilah dalam catatan kaki singkat, yaitu sebagai
berikut:
1. Ibid. adalah bentuk singkat dari Ibidum, artinya sama dengan di atas. Ibid
digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang
tepat di atasnya. Cara penulisan ibidum yaitu tulis Ibid di bawah sumber bacaan
yang diacu.
2. Loc. cit. adalah bentuk singkat dari loco citati,artinya tempat yang telah dikutip.
Loc. cit. digunakan untuk pencantuman sumber bacaan yang sama, tetapi sudah
diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara penulisannya: nama pengarang loc. cit.
(tanpa nomor halaman).
3. Op. cit. adalah bentuk singkat dari opere citati, artinya dalam karya yang telah
dikutip. Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi halaman berbeda dan telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya: nama pengarang, op. cit, dan nomor halaman.
contoh penerapan notasi ibid, loc. cit., dan op. cit.. Perhatikan contoh
footnote pada makalah Bab II Landasan Teori dan penjelasannya.
• Berarti, sumber bacaan pada notasi ke-6 ini sama dengan di atas
(footnote nomor 3 atau buku yang ditulis Sukirno). tetapi halaman
berbeda dan sudah diselingi sumber bacaan lain.
DAFTAR PUSTAKA
● Ketika menulis karangan ilmiah, dengan tujuan memperkuat pendapat kita, tentunya kita akan
mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang kajian untuk dijadikan bahan
referensi dari berbagai sumber bacaan,baik itu berupa buku,majalah,surat kabar, maupun jurnal-
jurnal ilmiah lainnya. Kemudian, bahan referensi ini harus kita kumpulkan dalam suatu tempat yang
dinamakan daftar pustaka. Jadi, daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang
merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
● Jika kita sudah mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, pembaca atau dosen
pembimbing atau penguji bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang dijadikan patokan kita
dalam menulis karangan ilmiah. Selain itu, mereka dapat mengukur kedalaman pembahasan
masalah ketika mereka membaca daftar pustaka.
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka yang lazim digunakan
dalam penulisan karangan ilmiah.
Dari Contoh Gambar diatas dapat dijelaskan untuk penulsan daftar pustaka tentang buku
urutannya yaitu (a) Nama Pengarang (b) Tahun Terbit (c) Tempat Penerbit (d) Nama Penerbit.
Setiap penyebutan keterangan (kecuali penyebutan tempat terbit) dakhiri dengan tanda titik.
Setelah tempat terbiit diberi tanda titik dua.
LANJUTAN
Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang memiliki nama liga
unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma,cara mencantumkan dalam daftar
pustaka
bukan
Primakusuma,Andromeda Romeo.
Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika itu terjadi, cantumkan nama
lembaga yang menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi pada 2005 di Jakarta. Cara penulisan dalam daftar pustaka adalah
Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang yang sama, buatlah garis di
bagian nama penulis.
• Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang,cara pen-cantuman dalam
daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama diba- lik dan diikuti lambang ‘&'(dan)
diikuti nama pengarang yang kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama
pengarang lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang nama
penulis pertama. Contoh:
• Lebih lanjut, penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan diakhiri
tanda titik. Masalah yang timbul biasanya ketika Anda mengambil beberapa sumber
buku dari pengarang dan tahun yang sama. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang
terbitnya lebih dahulu dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun
yang terbit terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini ber¬fungsi untuk
memudahkan perujukan dalam innote. Perhatikan contoh berikut ini.
PENDEKATAN
PENELITIAN
Ketika kita akan mengetahui secara lengkap sumber bacaan yang digunakan pada kutipan tersebut, kita akan
mengalami kesulitan jika tidak tercantum huruf a dan b. Apakah kedua kutipan tersebut berasal dari buku yang
sama atau berbeda. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihatnya di dalam daftar pustaka.
Kemudian, jika kita mengambil beberapa sumber bacaan dari pengarang yang sama dengan tahun yang
berbeda-beda, urutkan berdasarkan tahun yang terdahulu dan ikuti dengan sumber bacaan yang tahun
terbitnya terakhir, seperti contoh berikut ini.
Selanjutnya, jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit, tulislah frase tanpa tahun
dan akhiri dengan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini.
Cara penulisan buku, surat kabar, majalah, antologi, dan web- site internet menggunakan huruf miring jika
memakai komputer dan menggunakan huruf tegak dan garis bawah jika memakai mesin ketik atau tulisan
tangan, sedangkan judul artikel, makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi ditulis dengan
menggunakan tanda petik Perhatikan contoh berikut ini.