0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan9 halaman
Rakyat Singaparna di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa memberontak melawan kebijakan Jepang pada Februari 1944. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan pasukan Kiai Zainal Mustafa oleh tentara Jepang yang lebih besar jumlah dan persenjatannya. Kiai Zainal Mustafa dan 27 pengikutnya kemudian dieksekusi mati di Jakarta pada 25 Oktober 1944.
Rakyat Singaparna di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa memberontak melawan kebijakan Jepang pada Februari 1944. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan pasukan Kiai Zainal Mustafa oleh tentara Jepang yang lebih besar jumlah dan persenjatannya. Kiai Zainal Mustafa dan 27 pengikutnya kemudian dieksekusi mati di Jakarta pada 25 Oktober 1944.
Rakyat Singaparna di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustafa memberontak melawan kebijakan Jepang pada Februari 1944. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan pasukan Kiai Zainal Mustafa oleh tentara Jepang yang lebih besar jumlah dan persenjatannya. Kiai Zainal Mustafa dan 27 pengikutnya kemudian dieksekusi mati di Jakarta pada 25 Oktober 1944.
Kebijakan-kebijakan Jepang yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, banyak
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Tasikmalaya, Jawa Barat.
20XX Pitch deck title 2
Kebijakan negatif Jepang • Para romusha dari Singaparna dikirim ke berbagai daerah di luar Jawa. • Rakyat juga diwajibkaan menyerahkan padi dan beras • Rakyat Singaparna di bawah Kiai Zainal Mustafa menentang keras untuk melakukan seikeirei.
20XX Pitch deck title 3
Rakyat Singaparna melawan Jepang Perlawanan meletus pada bulan Februari, 1944, dipimpin oleh seorang Kiai Zainal Mustafa, seorang ajengan (tokoh ulama) di Sukamanah, Singaparna. Ia adalah pendiri Pesantren Sukamanah.
Zainal Mustafa secara diam-diam telah membentuk
“Pasukan Tempur Sukamanah” yang dipimpin oleh ajengan Najminudin. Kiai Zainal Mustafa memulai pertempuran pada salah satu hari Jumat di bulan Februari 1944.
20XX Pitch deck title 4
Rakyat Singaparna melawan Jepang Mendengar akan adanya rencana penyerangan, Jepang mengirim rombongan utusan Jepang ke Sukamanah untuk mengadakan perundingan dengan Zainal Mustafa.
Akan tetapi, utusan Jepang itu bersikap
congkak dan sombong untuk menunjukkan bahwa Jepang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih kuat.
20XX Pitch deck title 5
Rakyat Singaparna melawan Jepang
Setelah kejadian ini, Jepang mengirimkan pasukan ke
Sukamanah, yang terdiri dari 30 orang kempetai dan 60 orang polisi negara istimewa (Tokubetsu keisatsu) dari Tasikmalaya dan Garut. Pertempuran terjadi lebih kurang satu jam di kampung Sukamanah. Pihak rakyat menyerang dengan mempergunakan pedang dan bambu runcing yang diikuti dengan teriakan takbir. Zainal Mustafa dengan pengikutnya bertempur mati- matian untuk menghadapi gempuran dari pihak Jepang.
20XX Pitch deck title 6
Rakyat Singaparna melawan Jepang Karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang lebih lengkap, tentara Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Dalam pertempuran ini banyak berguguran para pejuang Indonesia.
20XX Pitch deck title 7
Meninggalnya Kiai Zainal Mustafa Kiai Zainal Mustafa ditangkap Jepang bersama gurunya Kiai Emar. Selanjutnya Kiai Zainal Mustafa bersama 27 orang pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada tanggal 25 Oktober 1944, mereka dihukum mati. Sementara Kiai Emar disiksa oleh polisi Jepang dan akhirnya meninggal.