Anda di halaman 1dari 12

Laporan Keuangan

Bank Syariah
Komponen Laporan Keuangan
 Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang dibuat oleh
entitas syariah untuk digunakan sebagai pembanding baik dengan laporan
keuangan sebelumnya atau laporan keuangan lainnya.
 Komponen laporan
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Lapaoran Arus Kas
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
g. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
h. Catatan Atas Laporan Keuangan
Acuan Penyusunan

 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah;
 Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia;
 Fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia;
 Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan Laporan Keuangan; dan
 Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah
Persamaan akuntansi dasar
Bank Syariah
Secara umum laporan keuangan, dalam hal ini “Neraca” pada suatu perusahaan dan
juga pada bank konvensional, memiliki persamaan akuntansi sebagai berikut :

Harta = Kewajiban/utang + Modal


Atau
Asset = Liability + Capital
Sedangkan persamaan akuntansi pada bank syariah adalah :

Harta = Kewajiban /utang+ Investasi Temporer + Modal


Atau
Asset = Liability + Dana Syirkah Temporer + Capital
Investasi temporer /
Dana syirkah temporer
 Dana syirkah temporer adalah investasi dari pihak lain yang menyimpan dananya di bank
syariah melalui produk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
 Karakteristik investasi temporer ini dapat diartikan sebagai MODAL, namun perbedaan
dengan modal bank syariah adalah dari sisi durasi, yang pada waktu tertentu dapat ditarik
kembali oleh para pemiliknya, sesuai dengan kesepakatan akad mudharabah yang telah
disepakati bersama.
 Modal bank syariah dari pihak kesatu yaitu pemilik, sedangkan modal temporer dari
pihak kedua/pihak lain
 Apabila bank syariah mengalami bangkrut, pemilik dana temporer tidak dijamin
pengembalian modalnya.
 Demikian pula dengan mudharabah pembiayaan, apabila peminjam mengalami bangkrut,
bank syariah seharusnya tidak akan mendapat pengembalian dana pinjamannya.
Laporan Posisi Keuangan

(PSAK 105 Akuntansi


Mudharabah)
Neraca
Laba rugi
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Penilaian Kesehatan Bank

Anda mungkin juga menyukai