Devi Presentasi1
Devi Presentasi1
METHOD (PDM)
1. Pada AOA, kegiatan ditampilkan dengan anak panah, sedangkan AON dan PDM
menggunakan node. Anak panah menunjukkan hubungan lgos antara kegiatan.
2. Pada AOA bentuk node adalah lingkaran, sementara pada AON dan PDM bentuk
node adalah persegi panjang.
3. Ukuran node pada AON dan PDM lebih besar dari node AOA karena berisi lebih
banyak keterangan.
Contoh 1 Contoh 2
Aktivitas Aktivitas sebelum Aktivitas Aktivitas sebelum
A -
A -
B A
B A
C A
Aktivitas
C
Dalam precedence diagramming method, aktivitas atau kegiatan
ditunjukkan dengan nodes yang berbentuk kotak dan berukuran besar.
Di dalam node tersebut biasanya diisikan hal hal sebagai berikut :
1. Durasi.
3. Deskripsi aktivitas.
4. ES, EF, LS, LF.
Apapun bentuk dan isi node yang dipilih tidak menjadi masalah sejauh
penjadwal konsisten dengan node pilihannya. Beberapa program komputer
memiliki medote sendiri untuk mengindikasikan kegiatan kegiatan dengan
metode PDM, sementara yang lainnya membebaskan penjadwal memilih
informasi yang akan ditampilkan pada node.
B. Hubungan logika dalam PDM
Dalam gambar 6.1 terlihat bahwa aktivitas pada node AON dan PDM
memiliki “sisi mulai” pada sebelah kiri node dan “sisi selesai” pada sebelah
kanan node. Pada AON/PDM, baik anak panah dimulai atau berakhir pada
“sisi mulai” atau “sisi selesai” tidak menjadi masalah. Karena pentingnya
“sisi” node pada PDM, maka metode ini menggunakan kepala anak panah
untuk menunjukan hubungan antar kegiatan seperti halnya dengan AON.
Metode PDM dapat juga menggunakan konsep lag (jarak hari) antar
kegiatan untuk lebih memudahkan dalam penjadwalan.
1. Finish to start (FS)
2. Start to start (SS)
3. Finish to finish (FF)
4. Start to finish (SF)
1. 1. Hubungan finish to start (FS)
Hubungan finish to start merupakan hubungan yang paling sering digunakan dalam
PDM. Hubungan ini juga merupakan hubungan yang terjadi pada AOA. Suatu aktivitas
tidak dapat dimulai sebelum aktivitas sebelumnya selesai. Hubungan finish to start
dapat dibuat dalam tiga jenis jika lag yang digunakan yaitu lag nol, lag positif, dan log
negatif.
lag positif biasa digunakan untuk situasi dimana kebutuhan material untuk perawatan
atau penguatan sebelum pekerjaan lain dilakukan. Contohnya bekisting beton tidak
dapat dilepaskan sebelum beton mengeras. Mengerasnya beton membutuhkan waktu.
10 20 10
Reinforced & from Pour floor slab Remove floor
floor slab shoring
20 3 2
Gambar 6.3 hubungan finish to start dengan lag positif dan lag nol
Gambar 6.3 menunjukan hubungan tipikal untuk pembesian dan pemasangan
bekisting dengan pengecoran plat. Lag nol ditunjukan pada akhir kegiatan pembesian
dana pemasangan bekisting serta diawala kegiatan pengecoran sebab beton dapat
dituangkan sesegera mungkin setelah pembesian dan bekisting selesai dilakukan.
Lag negatif digunakan dalam situasi dimana suatu aktivitas diizinkan dilakukan
sebelum aktivitas sebelumnya selesai.
Seperti telah di jelaskan dalam hubungan finish to start dengan lag negatif,
beberapa aktivitas tidak harus menunggu aktifitas sebelumnya selesai.
Hubungan start to start dengan lag negatif digunakan untuk menunjukkan hubungan
antara dua aktifitas yang di mulai bersamaaan. Contohnya, pemasangan bekisting
dibuat bersamaan dengan pembesian pada pelat beton.
Hubungan start to start dengan lag nol juga biasanya di buat untuk dua kegiatan
dengan dua sub kontraktor yang berbeda atau dua kegiatan dengan di bawah satu
kontraktor, tetapi menggunakan tenaga kerja, material, dan peralatan yang berbeda
3. Hubungan finish to finish
sama halnya dengan hubungan start to start, hubungan finish to finish digunakan
untuk menunjukkan hubungan antara selesainya dua aktivitas hubungan finish to finish
dengan lag nol dapat dilihat dalam contoh pada gambar 6.7 berikut :
Hubungan finish to finish dengan lag positif digambarkan dengan instalasi tanki
tidak dapat selesai hingga satu hari setelah penyelesaian pengukuran dan penggalian
tanah, seperti yang terlihat pada gambar 6.8 berikut.
4. Hubungan start to finish
Hubungan yang tepat adalah mulainya kegiatan pemasangan lantai kayu dengan
selesainya pekerjaan pemasangan karpet (dengan lag positif).penggunaan hubungan
start to finish secara umum menghindari kebingungan pada ketidktergantungan
kegiatan pada jadwal.
C. PERHITUNGAN MAJU DAN MUNDUR PADA PDM
Tujuan dari perhitungan maju pada PDM adalah untuk menentukan waktu mulai paling awal (early start)
c.Nilai ES pada kegiatan berikutnya didapatkan dengan menambahkan lag pada anak panah dengan nilai
EF pada kegiatan sebelumnya sesuai dengan hubungan logis di antara kegiatan tersebut.
2. Perhitungan mundur
Perhitungan mundur diselesaikan dengan menghitung durasi dari kanan ke kiri diagram. Langkah
d.Nilai terbesar ayng mungkin terjadi untuk LS dan LF adalah nilai durasi proyek.
f.Nilai LF pada kegiatan sebelum di dapat dari nilai LS dikurangi lag pada anak panah pada kegiatan
sesudah
Contoh soal :
• Susunlah jaringan PDM berikut :
• Penyelesaian :
a. Membuat denah node sesuai jumlah kegiatan
b. Menentukan urutan kegiatan