Anda di halaman 1dari 30

MENGELOLA PEMASARAN

PRODUK BUMDES

Taufiq Hidayat, S.Pi


PSM Ahli Pertama BPPMDDTT Ambon
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI
PEMASARAN
Seni Menjual Produk

Proses pemasyarakatan atau sosialisasi dimana


individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan orang lain
TUJUAN PEMASARAN

Membuat penjualan berlimpah

Mempertahankan dan
Mengetahui dan memahami meningkatkan laba,
pelanggan dengan baik sehingga mempertahankan dan
meningkatkan penjualan
produk atau jasa bisa sesuai dengan
kebutuhannya

STRATEGI PEMASARAN
A. STRATEGI PEMASARAN

Melihat Peluang Pasar Strategi Bersaing Menyusun Rencana

Memilih Kelompok
Mengembangkan Sistem
Konsumen

Menjalankan Rencana Mengendalikan


B. PENGELOMPOKAN PASAR

Pengelompokan Pasar (Segmentasi Pasar) tindakan membagi-bagi pasar


yang bersifat berbeda dari sebuah produk ke dalam kelompok-kelompok
pasar yang memiliki karakteristik sama

Manfaat :
 Mudah mempelajari setiap segmen pasar
 Memilih segmen potensial
 Merespon pemasaran yang berbeda-beda
 Mengatur produk dan pemasaran
C. PASAR SASARAN / TARGET PASAR

1 Mudah mempelajari setiap segmen pasar

2 Memilih segmen potensial

Merespon pemasaran yang berbeda-


3 beda

Mengatur produk dan


3 pemasaran
Strategi Pemilihan Pasar Sasaran

Pasar Tidak Dibeda-bedakan Pasar Dibeda-bedakan

Memproduksi satu produk untuk Memproduksi berbagai produk dan


semua konsumen dengan kegiatan ditujukan kepada kelompok
yang sama. konsumen (segmen) yang berbeda
dengan program pemasaran yang
berbeda
Strategi Pemilihan Pasar Sasaran

Pasar Terkonsentrasi Pasar Atomisasi

Memusatkan pada segmen pasar Menghasilkan barang-barang unik


tertentu yang paling potensial, dengan kualitas tinggi, harganya mahal
kemudiann mengembangkan produk (memperhitungkan selektifitas
yang ideal untuk melayani segmen konsumen)
tersebut

Sifat barang

Kepemilikan Tahapan Daur


Sumber Daya Hidup
d. POSISI PRODUK

Tujuan : mempermudah konsumen mengenali perusahaan dengan


memposisikan produk di pasar, sehingga produk tersebut terpisah atau
berbeda dengan merek-merek pesaing

1) Atribut 2) Manfaat 3) Harga Terhadap Mutu

4) Penggunaan Spesifik/ Khusus 5) Pengguna Produk

6) Posisi Melawan Pesaing 7) Dikaitkan dengan Produk Lain


e. BAURAN PEMASARAN

4P
Product

Place

Price

Promotion
Barang Bauran Produk
1. Produk Upaya menunjukan perbedaan (diferensiasi)
produk di mata konsumen untuk
Proses yang memberikan memudahkan konsumen mengenali produk
sejumlah nilai manfaat pada yang dipasarkan
konsumen

Jasa
Atribut Produk

Atribut produk sangat penting untuk


menentukan penentuan keputusan
konsumen

Peran :
Identitas, alat promosi dan informasi,
cerminan inovasi, alat membina citra
(jaminan kualitas), serta alat
mengendalikan pasar.
Atribut Produk
Merek

Kemasan

Jaminan

Label
Harga
Salah satu faktor penentu pilihan
keputusan konsumen

Orientasi
Penjualan

2. Price (Harga)
Keseluruhan biaya yang harus
dibayarkan konsumen yang
bersifat moneter untuk dapat Memperoleh
memiliki, membeli, dan Laba
memanfaatkan produk

Manfaat
Bukan Laba
Metode Penetapan Harga
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
b. Penetapan Harga Penambahan (Mark-Up Pricing Method)
c. Penetapan Harga Titik Impas (Break-Even Pricing / BEP)
d. Penetapan Harga Menyesuaikan Harga Pasar
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)

Harga Jual = (1+Margin Keuntungan) x Total Biaya Produksi


Harga Jual = (1+Margin Keuntungan) x Total Biaya Produksi
= (1+20%) x Rp. 2.000.000
= Rp. 2.400.000 atau Rp. 24.000 / kg

Dengan demikian pengelola BUMDES akan menjual untuk


setiap kilogram ikan seharga Rp. 24.000/kg
b. Penetapan Harga Penambahan (Mark-Up Pricing Method)
Kelebihan harga jual di atas harga belinya

Harga Jual = Harga Beli + Mark-Up


c. Penetapan Harga Titik Impas (Break-Even Pricing)
Secara sederhana, metode BEP (Break-Even Point) dapat diasumsikan
jika penjualan yang diacapai beradai di atas titik break-even maka
usaha akan mendapat laba, sedangkan jika penjualan berada dibawah
titik break-even maka usaha akan merugi

BEP

LABA

RUGI
Syarat penetapan harga break-even :
1. Seluruh biaya usaha dapat digolongkan dalam kelompok biaya
variabel dan biaya tetap
2. Seluruh barang yang diproduksi akan terjual
3. Biaya variabel per unitnya tetap

Rumus BEP dalam “unit”


BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Rata-rata

Rumus BEP dalam “unit”


BEP = Biaya Tetap : [1-(Harga Variabel Rata-rata : Harga Jual per Unit)
Biaya Tetap (Fixed Cost):
Biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Contoh: Biaya gaji tetap per-bulan

Biaya Variabel (Variable Cost):


Biaya-biaya yang dapat berubah tergantung dari volume produksi atau
perubahan output. Contoh: biaya bahan baku
BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Rata-rata
= Rp. 300.000 : (Rp. 7500 – Rp. 5.000)
= Rp. 300.000 : Rp. 2.500 = 120 kemasan

Dari hasil perhitungan maka BUMDES harus mampu menjual produk


sebanyak 120 kemasan atau menjual sebesar Rp. 900.000 agar
mencapai titik impas (BEP).

Artinya, penjualan mencapai 120 tidak akan mencapai kerugian, dan


semua biaya pengeluaran dapat terbayarkan. Namun untuk
memperoleh keuntungan, BUMDES harus menjual produk >120 unit
d. Penetapan Harga Menyesuaikan Harga Pasar

Preferensi metode ini berdasarkan penentuan harga sama dengan


harga pasar agar dapat ikut bersaing atau dapat juga ditentukan lebih
tinggi atau lebih rendah dari tingkat persaingan (Tergantung segmen
pasar)
Saluran Distirbusi Langsung
Tanpa Perantara

3. Place Saluran Distirbusi Semi Langsung


Menggunakan satu perantara
(Saluran Distribusi)
Saluran yang digunakan
perusahaan untuk menyampaikan
produknya sampai ke tangan
konsumen
Saluran Distirbusi Dua/Lebih
Menggunakan dua atau lebih
perantara
Faktor-faktor untuk memilih distribusi:
1.Karakteristik barang/produk
2.Karakter perusahaan
3.Karakteristik pasar
4.Karakterik perantara
Komunikasi persuasif untuk mengajak dan
4. Promotion (Promosi) meyakinkan konsumen untuk mengarahkan
pada transaksi

Tujuan Promosi
1. Memberikan informasi produk
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman
produk
3. Mendorong konsumen untuk memilih dan
membeli produk
4. Menjelaskan persepsi produk
5. Membujuk konsumen
6. Menanamkan citra yang baik
7. Mengimbangi kelemahan unsur bauran
pemasaran
BAURAN PROMOSI

PENJUALAN PERSONAL
PERIKLANAN (PERSONAL SELLING)
(ADVERTISING)

PROMOTION

PROMOSI
PENJUALAN (SALES HUBUNGAN MASYARAKAT
PROMOTION) (PUBLIC RELATION)
1. Periklanan (Adverstising)
Penyampaian pesan melalui media untuk
menyebarluaskan pesan atau informasi kepada
masyarakat seperti surat kabar, majalah, tv,
radio, internet, dll.

2. Penjualan Personal (Personal Selling)


Interaksi antara individu yang saling bertemu
empat mata dengan tujuan untuk menimbulkan
penjualan
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Rangsangan terhadap permintaan suatu produk
dari organisasi melalui pemberitaan yang
menarik tentang produk pada media publisitas

4. Penjualan Personal (Personal Selling)


Semua bentuk intensif untuk mencapai
penjualan dengan cara memberi contoh
(sampel), kupon, diskon, undian, dan bantuan.
TERIMA KASIH

Taufiq Hidayat, S.Pi


PSM Ahli Pertama BPPMDDTT Ambon
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI

Anda mungkin juga menyukai