Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN NIFAS dan KB

Midwifery up date
Ikatan Bidan Indonesia

NURAIDA KELUNG, STR.Keb


Asuhan Nifas

Asuhan Masa Nifas adalah


pelayanan kesehatan yang
diberikan bagi ibu dan bayi baru
lahir dalam kurun waktu 6 jam
sampai 42 hari setelah
melahirkan, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan
komprehensif.
JADWAL KUNJUNGAN NIFAS

 Kunjungan I : 6 - 48 jam setelah persalinan


 Kunjungan II : 3 - 7 hari setelah persalinan
 Kunjungan III : 8 - 28 hari setelah persalinan
 Kunjungan IV : 29 - 42 hari setelah persalinan
Ruang lingkup pelayanan masa nifas
 Pemeriksaan tanda-tanda vital
 Pemeriksaan tinggi fundus uteri
 Pemeriksaan lokhia dan
 Pemeriksaan perdarahan
 Pemeriksaan jalan lahir
ASI Ekslusif Payudara dan anjuran
 pemberian
Pemberian kapsul vitamin A
 Penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada
masa nifas
 Pelayanan Konseling dan Kontrasepsi
pascapersalinan
Pelayanan Nifas pada masa Pandemi covid-19
Zona kuning (Risiko
Jenis Pelayanan Zona Hijau (tidak Rendah), Orange (Risiko
terdampak/tidak ada kasus sedang), Merah (Risiko
tinggi)

Kunjungan 1: Kunjungan nifas 1 bersamaan dengan kunjungan


6 jam - 2 hari setelah neonatal 1 dilakukan di fasyankes
persalinan
Kunjungan 2 : Pada kunjungan nifas 2,3 Pada kunjungan nifas 2,3
3 - 7 hari setelah dan 4 bersamaan dengan dan 4 bersamaan dengan
persalinan kunjungan neonatal 2 dan 3 kunjungan neonatal 2
dilakukan kunjungan rumah dan 3 dilakukan melalui
oleh nakes didahului dengan media komunikasi/secara
Kunjungan 3 : janji temu dan menerapkan daring, baik untuk
8 - 28 hr setelah protkes. Apabila diperlukan pemantauan maupun
persalinan dapat dilakukan kunjungan edukasi. Apabila
ke Fasyankes dengan sangatdiperlukan dapat
didahului janji dilakukan kunjungan
Kunjungan 4 : temu/teleregistrasi rumah oleh nakes
29 - 42 hr setelah didahului oleh janji temu
persalinan dan menerapkan protkes
baik nakes maupun ibu
dan keluarga
Pelayanan Kontrasepsi
KONSELING

Dalam Pelayanan Kontrasepsi, Konseling memegang


peranan yang paling penting.
Dengan melakukan konseling yang baik :
 Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan
kebutuhan reproduksinya
 Klien puas terhadap pilihannya sehingga dapat mengurangi
keluhan atau penyesalan
 Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan lama
penggunaan alat kontrasepsi
 Klien memahami semua manfaat yang akan diperoleh dan siap untuk
mengantisipasi berbagai efek samping yang mungkin akan terjadi
Membangun rasa saling percaya

PRINSIP KONSELING MENGGUNAKAN ALAT BANTU

 Klien yang membuat keputusan


 Provider membantu klien
menimbang dan membuat
keputusan yang paling tepat bagi
klien
 Sejauh memungkinkan keinginan
klien dihargai / dihormati
 Provider menanggapi
pernyataan, pertanyaan ataupun
kebutuhan klien
 Provider harus mendengar apa
yang dikatakan klien untuk
mengetahui apa yang harus ia
lakukan selanjutnya
------·--
----------
----------- - ---- - - - -- -- -

�-----------·

KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI


KONSELIN BERIMBANG KB
Ada 4 alat bantu (visual memory aids)
yang di gunakan untuk membantu
konseling SKB KB:
Diagram bantu,
Kartkonseling,
Brosur macam-
macam
kontrasepsi
Roda klop

Tiga tahap Strategi


Konseling
D I A G R A M B A N T U K O N S E L I N G KB
M E N G G U N A K A N S T R AT E G I K O N S E L I N G B E R I M B A N G

1) S apa Klie n d a n p a s a n g a n at au ke lu a r ga y an g ik u t d e n g a n h a n g at , p e rk e n a lk a n d i r i.
2) Sampaikan pada Klien bahwa kesempatan ini untuk mendiskusikan tentang pemilihan metode kontra sepsi yang aman
dan tepat sesuai dengan kondisi kesehatan klien dan pasangan.
3) Samp aikan pada klien bahwa pr ivasi dan kerahasia an klie n dijamin, sehingg a klien diharapkan terbuka dan tidak
menutupi
4) i n fnoyr a
Ta mkaasni bt eernat pa an gj udmi rl ianhy ad.a n u s i a a n a k k l i e n . Tid a k, t an yaka n al as a n.
T AN YA : bila klien bersama pasangannya, gunakan kartu
M e n d a p a t k an d u k u n g a n b e r KB d a r i S u a m i
(l a n j u t k a n
kP l;1npk.:1h , \

TAHAP l. A p a k a h saat in i ib u s e dang m e n gg u n ak an


s a l ah s at u m e t o de k o nt r as e p s i ?
Y a , Ta n y a k a n a p a k a h k l i e n p u a s d e n g a n m e t o d e y a n g s e d a n g d i
gunakan atau
(s i m p a n k a rtu yang
bemiat menggu nakan M etode lain ?
t id o k d isu k oi , m i nt a k l ie n

SEBELUM
un t u k
menjelaskan rnetode yang digunakon, don t anyakan apakah
kl i e n be rse d i a me neri m a i nf orm asl t e nt ang met o de k on t ra se psi
y a n g l ai n ( b i /a y o , l o n j u t k a n k e l an g k a h 3 )

PEMILIHAN
Y a , la n ju t k an p r o se d u r p e m e r ik s aa n A N C , d a n
t an y ak an
apakah ingin melanjutkan konseling.
2. A pakah saat i ni l bu sedang hamil ? lanjutkan ke langkah 3

Ti d a k , g u n a k a n K a r t u D a f t a r T i l i k U n t u k M e r a s a C u k u p
Y a k i n l b u Ti d a k S e d a n g H a m i l ( L a n j u t k a n l a n g k a h k e 3 )

3. A pak ah i bu mas i h i ngi n puny a anak l ag i di


masa yang akan datang?
-\ Ya , Singkirka n Kartu MOW dan MOP, Je laskan meng apa
(Lanjutkan ke la ngkah 4)

Tid ak, simpa n kar tu MOP dan MOW d an kart u lain yg


4. Jelaskan waktu dan jarak sehat untuk hamil blm disingkirkan, Jelaskan mengapa (Lanju tkan ke
dengan meng gunak an k art u Wa kt u dan J ara k langkah 4 )
Kehamilan yang Sehat (lanjut ke langkah S)
Ya:
Ji k a m e n y u s u i b a y l k r g d r 6 m ln g g u si n g ki r k an k a r t u
PU
kombinasi, suntik 1 bin & sunt ik 3 bin (Jelaskan ),
5. A p a k ah ib u sed an g M en yusui B ayi y an g Jik a meny usui bay i lbh dr 6 m inggu, singklrk an k artu sunt ik 1
ber usi a K uran g da ri 6 bul an s ecar a eks kl us i f ? bin dan pil kombinasi (Jelaskan) Lanjutkan ke langkah 6

Ti d a k , s i n g k i r k a n K a r t u M A L , J e l a s k a n m e n g a p a
(Lanjutkan ke langkah 6)

--
Ca r i t ah u le bih la n ju t k o n d isl d a n m a s a la h k e se h a t an
klien, gunakan Diagram Ungka ran K riterla K elayakan Med ls
Dal am Pe n g g un aa n Ko n t r a s e p si (W HO M EC , e d is i 2 2 0 1 7 )
untuk menapis met ode yang ti dak sesuai, sisihkan me tode
6. A pa k a h i bu m e mi l i k i ma s a l ah k e s eh a t a n?
tersebut, Jelaskan mengapa (Lanjutkan ke langkah 7)
.I

Tidak bersedia, tanyakan alasan, anjurkan berkonsultasi


d e n g a n k e lu a rg a d a n ja d wa lka n k on s e lin g u la ng
7. A p a k a h lb u b e rse d ia m e la n ju t ka n ko n selin g
un t u k m em il ih s a lah sa t u m e t o de K B ?
Ya, Bersedia (Lanjutkan ke tahap pemilihan lang kah ke-8)
TAHAP
PEMILIHAN

...
TAHAP SETELAH
PEMILIHAN
4 K Proses Pengambilan Keputusan
 KONDISI masalah yang dihadapi
 Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatif
keputusan
 Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihan
yang ada
 Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakah
keputusan itu sudah merupakan pilihan terbaik.
PENAPISAN KEHAMILAN
 Untuk melakukan penapisan kehamilan, ajukan 6 pertanyaan berikut :
 Apakah klien pantang sanggama sejak haid terakhir ?

 Apakah klien baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu ?


 Apakah klien mempunyai bayi berumur kurang dari 6 bulan dan
menyusui secara ekslusif serta belum mendapat haid ?
 Apakah klien masih dalam 7 hari pertama siklus haid ?
 Apakah klien mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir ?

 Apakah klien sedang menggunakan kontrasepsi secara tepat dan konsisten ?

Jika klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan, maka


kemungkinan kehamilan tidak dapat disingkirkan

Jika klien menjawab “YA” pada MINIMAL salah satu pertanyaan, maka
kemungkinan kehamilan dapat disingkirkan, klien dapat menggunakan
metode kontrasepsi
Tingkat Efektifitas Metode Kontrasepsi
Nilai 0 – 1: Sangat Efektif 2 – 9: Efektif > 9: Kurang Efektif

Kehamilan per 100 perempuan dalam 12


bulan pertama pemakaian
Efektifitas Metode
Kontrasepsi Digunakan secara Digunakan secara
biasa tepat dan konsisten
Sangat Efektif Implan 0,05 0,05
Vasektomi 0,15 0,01
Suntikan Kombinasi 2 0,05
Suntikan Progestin 3 0,3
Tubektomi 0,5 0,5
AKDR T Cu 380 A 0,8 0,3
Sangat efektif bila Metode Laktasi Amenore 2 0,9
dipakai secara tepat Pil Kontrasepsi Kombinasi 8 0,3
dan konsisten
Pil Progestin (non-laktasi) 8 0,5

Efektif bila dipakai Kondom Pria Sanggama 15 2


secara tepat dan Terputus Diafragma + 27 4
konsisten
Spermasida KB Alamiah 16 6
Kondom Perempuan 26 4
Spermasida 21 5
Tidak menggunakan 29 18
Kontrasepsi 85 85
PENGGUNAAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL

FASE FASE FASE


MENUNDA MENJARANGKAN
KEHAMILAN TIDAK INGIN
KEHAMILAN HAMIL LAGI

3 – 5 TH

• IUD
• Steril
• pil • suntikan
• IUD
• IUD • minipil
• Implan
• sederhana • pil
• suntikan
• Implan • implant
• pil
• suntikan • sederhana
• sederhana

20 35

URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL


Klasifikasi Persyaratan Medis (WHO)

 1 : Tidak ada pembatasan apapun dalam


penggunaan kontrasepsi

 2 : Manfaat lebih besar dari risiko

 3 : Risiko lebih besar dari manfaat

 4 : Tidak ada manfaat kecuali risiko


Kontrasepsi Hormon KOMBINASI (KHK)
Pil (KPK) dan suntik (KSK)

KHK tidak dapat digunakan pada klien dengan :


 TD > 140/90
 Sedang menggunakan obat-obat anti konvulsi, obat TBC
 Migren dengan aura
 Usia > 35 th dan merokok > 15 batang per
hari
 Penderita penyakit kardiovaskuler
 Tromboemboli vena
 Penyakit Hepar.
Interaksi obat ( Pil )

 Obat2an: rifampisin, barbiturat, fenitoin,


griseofulfin dan karbamazepin dapat mengurangi
efek kontrasepsi pil sehingga angka kegagalan
lebih tinggi.
 Antibiotika seperti ampisilin dan doksisiklin,
dapat mengurangi flora bakteri usus yang
berperan
dalam daur ulang etinilestradiol sehingga terjadi

penurunan konsentrasi hormon.
Beberapa jenis jamu juga dapat mengurangi efek
kontrasepsi pil.
Waktu Penggunaan KSK

 Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK pertama


dapat diberikan. Tidak diperlukan perlindungan
kontrasepsi tambahan.
 Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi : KSK pertama
dapat diberikan jika cukup yakin bahwa wanita tersebut
tidak hamil. Klien tidak boleh berhubungan seksual dalam
7 hari setelah pemberian KSK, atau harus menggunakan
kontrasepsi tambahan.
KSK ULANGAN
 KSK ulangan harus diberikan setiap empat minggu.
 KSK ulangan dapat diberikan 7 hari lebih awal tetapi dapat
mengganggu pola perdarahan.
 KSK ulangan dapat diberikan hingga 7 hari terlambat tanpa
memerlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
 Jika pengguna tersebut terlambat lebih dari 7 hari untuk
suntikan ulangan, klien dapat diberikan suntikan jika
cukup yakin bahwa dia tidak hamil. Klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual dalam 7 hari setelah
pemberian KSK, atau harus menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan. Jika diperlukan, penggunaan
kontrasepsi darurat dapat dipertimbangkan.
Keadaan yang perlu mendapatkan perhatian

 Nyeri dada hebat atau nafas  Kemungkinan ada bekuan darah


pendek. di paru atau serangan jantung

 Sakit kepala hebat, atau  Kemungkinan terjadi stroke,


gangguan penglihatan. hipertensi atau migren

 Nyeri tungkai hebat.  Kemungkinan terjadi sumbatan


pembuluh darah pada tungkai

 Tidak terjadi perdarahan atau


spotting selama 7 hari sebelum  Pastikan kemungkinan terjadi
suntikan berikutnya, kehamilan.
KONTRASEPSI HORMON PROGESTIN (KHP)
Pil (KPP), Suntik (KSP) dan Implant

23
EFEK SAMPING DARI KSP
EFEK SAMPING PENANGANAN
 Amenore  Jelaskan bahwa hal tsb normal
terjadi pada sebagian besar
pengguna

 Perdarahan Ireguler  Gunakan ibuprofen 3 x 800 mg


selama 5 hari atau KPK 1 siklus

 Kenaikan Berat badan  Lakukan pola diet atau rujuk ke


ahli gizi

 Sefalgia  Berikan salah satu : aspirin, ibu


profen, paracetamol
Waktu pemberian KSP (ulangan)
 Suntikan ulangan DMPA harus diberikan setiap tiga
bulan.
 Suntikan ulangan DMPA dapat diberikan hingga 2
minggu lebih awal dan dapat diberikan hingga 4
minggu terlambat tanpa memerlukanperlindungan
kontrasepsi tambahan.
 Jika klien terlambat lebih dari 4 minggu untuk
mengulang suntikan DMPA, dapat diberikan jika yakin
klien tidak hamil dan tidak boleh berhubungan
seksual atau dapat menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan dalam 7 hari kedepan atau
pertimbangkan untuk penggunaan kontrasepsi
darurat, jika perlu.
KETERBATASAN
 Gangguan haid. Siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan banyak
atau sedikit, spotting atau tidak haid
sama sekali
 BB meningkat
 Terlambatnya kesuburan
 Pada penggunaan jangka panjang
terjadi perubahan lipid serum,
menurunkan densitas tulang, vagina
kering, menurunkan libido, gangguan
emosi, sakit kepala, nervositas dan
jerawat
IMPLANT

 Implan 2 batang

 Implan 1 batang
Waktu pemasangan Implan
 jika diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
 Jika diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi tambahan selama 7 hari
 Bila klien tidak mendapat haid, Implan dapat
diberikan setiap saat, asal dapat dipastikan klien
tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan
seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan
metode kontrasepsi yang lain selama 7 hari
Klasifikasi penggunaan Implan
menurut WHO :
 Tekanan Darah 140 – 159 / 90 klasifikasi 1
 Tekanan darah > 160 /100 klasifikasi 2
 Penyakit Hepar ( Tumor hati ) klasifikasi 3
 Kanker Payudara klasifikasi 4
Keuntungan Kontrasepsi Implant

 Sangat efektif (0.05–1 kehamilan per 100 wanita


dalam tahun pertama pemakaian)
 Segera bekerja efektif (< 24 jam)
 Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 3
tahun)
 Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum
pemakaian
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Tidak berpengaruh pada produksi ASI
 Dapat dipasang segera pada klien post partum

30
Penanganan efek samping atau
masalah yang ditemukan
Masalah Penanganan
 Amenore  Jelaskan bahwa hal tersebut normal
terjadi pada sebagian besar pengguna
 Bila tidak ada tanda infeksi, dan
 Ekspulsi kapsul yang lain masih baik, pasang 1
kapsul ditempat insersi berbeda. Bila
ada tanda2 infeksi, cabut kapsul,
pasang kapsul baru ditempat berbeda.
 Infeksi pada daerah  Tanpa nanah, bersihkan dengan sabun
insersi antiseptik dan berikan antibiotika
yang sesuai selama 7 hari. Implan
jangan dilepas
 Jelaskan bahwa hal tersebut normal.
Kaji ulang diet. Jika klien tidak dapat
 Berat badan bertambah menerima hal tersebut, ganti dengan
metode lain
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)
Copper-releasing: Progestin-releasing:
 Copper T 380A  Progestasert
 Nova T  Mirena (LNG-20)
 Multiload 375

32
Keuntungan Kontraseptif
 Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun
pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
 Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika
menggunakan Tembaga T 380A)
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
 Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang tidak perlu
awal, kembali ke klinik jika tak ada masalah
 Dapat dipakai sampai menopause ( 6 bln )
 Bisa sebagai kontrasepsi Darurat
 Tidak berinteraksi dengan obat-obatan 33
INFORMASI PENTING DALAM KONSELING

Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:


 Stenosis Servikalis
 Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
 Nyeri haid
 Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial
vaginosis) tanpa servisitis
 Gejala penyakit katup jantung katup

34
WAKTU PEMASANGAN AKDR
 Setiap saat selama 12 hari pertama menstruasi atau
dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
 Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, sampai
48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu
atau setelah 6 bulan menggunakan MLA)
 Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari
pertama) selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul

35
Efek samping dan penatalaksanaan
Efek samping Penatalaksanaan
 PERDARAHAN  Lakukan evaluasi penyebab-penyebab
perdarahan. Jika tak ditemukan penyebab
lainnya, beri non steroidal anti-inflamatori
(NSAID) seperti ibuprofen) selama 5-7 hari
 KRAM / NYERI  Cari penyebab nyeri dan beri penanganan
yang sesuai. Jika tidak ditemukan
penyebab-penyebab lainnya berikan
asetaminofen atau ibuprofen setiap hari
pada beberapa hari pertama menstruasi.

 KELUHAN BENANG  Gunting benang sehingga tidak menonjol


keluar dari mulut rahim. Buat dalam
catatan klien bahwa benang telah
dipotong rata setinggi permukaan serviks
(penting untuk teknik melepas AKDR
nantinya).
KONTRASEPSI KONDISI KHUSUS

 KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN

 KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN

 KONTRASEPSI DARURAT
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
JENIS

KONTRAS O 48 jam 4 mgg 6 mgg 6 bulan 12 bulan


EPSI
AKDR
Implan
Tubektomi
Pil Progestin
Hormon Kombinasi

Suntik progestin

MAL
KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN

 Semua jenis kontrasepsi dapat segera


diberikan dalam 7 hari pertama pasca
keguguran.
 AKDR dapat dipasang segera setelah
keguguran trimester kedua apabila tidak
terdapat kasus infeksi.
 Kontrasepsi pasca keguguran trimester 1
sama dengan interval
 Kntrasepsi keguguran trimester 2 sama
dengan pasca persalinan.
Formulasi dan dosis Pil Kontrasepsi Darurat :
Jumlah tablet yang
Tipe Kontrasepsi Pil Formulasi diminum
Pertama kali 12 jam
kemudia
n
Pil khusus kondar berisi progestin 1.5 mg LNG 1 0
0.75 mg LNG 2 0
Pil Kombinasi 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2

0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2

0.05 mg EE + 0.5 mg 2 2
norgestrel
03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4

0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 4 4

0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5

Pil khusus kondar berisi Ulipristal 30 mg ulipristal acetat 1 0


PELAYANAN KONTRASEPSI SELAMA MASA PANDEMI
 Akseptor KB sebaiknya tidak mendatangi langsung petugas
kesehatan
 Akseptor yang ingin mendatangi petugas kesehatan harus
membuat janji temu terlebih dulu dengan petugas kesehatan
menggunakan mekanisme teleregistrasi
 Klien dan keluarga harus menerapkan protokol Kesehatan
pada saat akan mendatangi tenaga Kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan
 Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
kontrasepsi harus menggunakan APD yang sesuai
standar, sesuai dengan jenis layanan yang diberikan.
 Pilihan utama adalah metode kontrasepsi jangka panjang
yang reversible.
 Pelayanan kontrasepsi selama situasi pandemi harus tetap
menjaga kualitas dan memenuhi standard operating
procedure (SOP) yang sudah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai