Latar belakang
Trauma kepala sering kita jumpai sehari-hari
Diseluruh dunia tiap 12 menit ada yang
meninggal dunia kr trauma kepala
Pembagian trauma kepala
Cidera wajah
Cidera kepala / otak
Cidera wajah
Pada kll tujuh dari sepuluh penderita
mengalami luka wajah
Bentuk luka tajam dan memar
Yang pertama harus diperhatikan pada
cidera wajah adalah pernafasan,peredaran
darah umum,kesadaran
Jika ada patah tulang wajah,pernafasan
mudah tersumbat kr odema,dislokasi dan
perdarahan
Cidera jaringan lunak wajah
Cidera jar lunak dampak bisa sangat besar secara
kosmetik dan fungsi
Perhatikan cidera saraf sensorik dan motorik,cidera
saluran liur,dan kelenjar
Perhatikan dampak fungsi bicara,mengunyah,penglihatan,
retraksi jaringan parut
Luka wajah sangat mudah sembuh perprimum karena
vaskularisasi wajah yang sangat baik
Saat debridement hemat jaringan utk cegah cacat yang tak
perlu, menggunakan benang yang halus
Juga penting,trauma wajah berakibat hiperekstensi wajah
yang dapat berakibat fraktur tl servikal
Penanganan trauma wajah
Penanganan pertama pada cidera wajah sangat
menentukan, sebab cacat/defek dikemudian hari
sangat sukar ditangani
Ditempat kejadian:
Perhatikan jalan nafas,jika sesak segera
evakuasi sumbatan,biasanya jendalan darah
atau muntahan, segera pasang penyangga
leher(collar) seadanya sebelum dibawa ke RS
Penanganan cont…..
2. Di Rumah Sakit/Puskesmas
Perhatikan ABC
Debridement hemat jaringan
Perhatikan kerapian dan adaptasi pada
tepi2 luka,terutama daerah hidung,bibir
dan sekitar mata
Fraktur tulang wajah
Struktur tulang maksilofascial: os
maksila,zigomatikus dan ethmoid
Inspeksi :
asimeri,udem,trismus,hematom,maloklusi,
nyeri
Wajah biasanya sulit dikenali kr udema
Palpasi: dilakukan serentak kanan dan kiri
bersama,seksama sistimatis
Pembagian fraktur maksilofasial
Le Fort I : adalah fraktr sepertiga bawah
yang ga meliputi mandibula
Le Fort II ; fraktur sepertiga tengah yang
dibatasi tepi atas os orbita dan tepi bawah
basisgigi atas yaitu bag maksila
LeFort III:Bagianatas tepi os orbita yaitu bag
frontalis
FRAKTUR LE FORT I,II,III
FRAKTUR
Trauma duktus Paroticus
Diagnosis
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Ro posisi Waters
Penatalaksanaan
Perlu sarana dan keahlian yang memadai
CIDERA KEPALA
Definisi:
Menurt Dawodu(2002) dan
Sutantosro(2003),cidera kepala adalah trama yag
mengenai calvaria dan atau basis cranii serta
organ2 didalamnya, dimana kerusakan tersbut
besifat non degeneratif/non kongenital yang
disebabkan ok gaya mekanik dari luar sehingga
timbul gangguan fisik,kognitif maupun sosial serta
berhubngan dengan atau tanpa penurunan tingkat
kesadaran
Patofisiologi
Fungsi otak tergantung pada ketersediaan oksigen
dan glukosa
Berat otak 2% dari BB tapi menerima 20% dari
curah jantung
80% glukosa dan oksigen dikonsumsi oleh otak
Cidera kepala berakibat lanjutan berupa gangguan
suplai sel otak terutama oksigen dan glukosa
Sehingga cidera kepala harus terjamin kecukupan
oksigen dg bebaskan airway dan oksigenasi
Patofisiologi cont….
Cidera primer
adalah kerusakan akibat langsung
trauma,misal fraktur tl tengkorak robeknya
pemblh darah,kerusakan jaringan otak
Cidera sekunder
adalah kerusakan lanjutan karena cidera
primer yang berlanut melampaui batas
kompensasi ruang tengkorak
Patofisiologi cont……..
HukumMonroe Kelly
Ruang tengkorak tertutup dan volumenya tetap
Volume dipengaruhi darah,liquor,dan parenkim
otak
Kemampuan kompensasi yang terlampaui akan
berakibat kenaikan tek intrakranial yang tinggi dan
penrunan tekanan perfusi serebral(CPP)
CCP=MAP-ICP
Penurunan CPP<70 mmHg menyebabkan
ischemik otak-> edema sitostatik kerusakan
seluler yang parah dan irreversible
Patofisiologis cont……..
Edem sitosik
Kerusakan jar otak akibatkan pelepasan
berlebih sejenis neurotransmitter yang
sebabkan eksitasi(ExitoryAminoAcid),EAA
melali reseptor AMPA dan MDA
menyebabkan Ca influks berlebih yang
timbulkan edema dan aktifasi enzym
degeneratif dan sebabkan fast
depolarisasi(klinis kejang2)
Gambaran klinis
Assasment dsn klasifikasi pasien cidera
kepala dipandu dengan Glasgow Coma
Scale
GCSterdiri dari 3 parameter: Respon mata,
respon verbal, dan respon motorik
Gambaran klinis ditentukan oleh derajat
cedera dan lokasinya
Derajat cedera otak kurang lebih sesuai
dengan tingkat kesadaranya
Gambaran klinis cont………
Tingkat yag paling ringan adalah yang sering disebut
sebagai gegar otak dengan gangguan kesadaran yang
berlangsung hanya beberapa menit saja
Klasifikasi :
*Berdasar keparahan cidera:
Cidera kepala ringan : GCS 14-15
Cidera kepala sedang: GCS 9-13
Cidera kepala berat ;GCS 3-8
*Berdasar morfologi
Fraktur tengkorak; kranium,basis kranium
Lesi intra serebral :Fokal(epidural,subdural,intraserebral)
Difus
Pemeriksaan
Stats fungsi vital :ABC
Status kesadaran
Status neurologis
Pemeriksaan penunjang;
Rontgen kepala AP/Lat
Head CT Scan
Diagnosis
Anamnesis
riwayat kll,kecelakaan kerja,perkelahian dll
saat terjadi,sifat kecelakaan,adanya
benturan kepala,kesadaran penderita saat
kecelakaan, saat transportasi,adanya
amnesia,
Pemerksaan fisik/penunjang
Indikasi rawat inap
Perubahan kesadaran saat diperiksa
Fraktur tulang tengorak
Defisit neurologis
Sulit menilai kesadaran pasien
Adanya faktor sosial
Penatalaksanaan
Pada cidera sedang dan berat,segera pasang
infus NaCl/RL,cairan isotois ini tdk menambah
edem serebri.Lakukan pemeriksaan darah
lengkap
Selain foto kepala lakukan juga foto leher
Pemasagan kateter
Chest fisiotheraphy,extrimitas fis
Kulit selalu dibersihkan utk cegah dekubitus
Kornea selalu dibasahi
Kejang hrs diatasi kr bisa perberat edema otak
Pengobatan
Memperbaiki dan pertahankan fungsi vital
Mengrangi udem otak:
Hiperventilasi
Cairan hiperosmolar ex;manitol
kortikosteroid
Pembatasan cairan 1500-2000 cc/hari
Neuroprotektor
Antikonfulsan jika ada kejang
KEGAWAT DARURATAN CIDERA
KEPALA
Komosio serebri
Pinsan tdk lebih 10 menit
Tidak disertaikerusakan jarigan otak
Keluhan :nyeri kepala,vertigo,muntah
Amnesia retrograde,terhapusnya keadian2
diarea lobs temporalis
Pemeriksaan : foto tengkorak,EEG,memori
Terapi :simptomatis dg mobilisasi
secepatnya setelah kelhan hilang
Edema serebri Traumatika
Otak sembab tanpa disertai perdarahan
Pinsan lebh 10 menit
Px neurologik tdk dijumpai kerusakan
TIK meningkat sedikit
Biasanya pada petinju; kesadaran sedikit
menurun,linglung,gerakan tdk teratur,tdk
efisien,tdk cepat,pusing sedkit, keadaan ini bisa
sebentar atau berhari hari
Setelah membaik biasanya penderita tidak ingat
apa yang dialami
Terapi : istirahat ,simtomatis
Kontusio Serebri
Terjadi perdarahan2 didalam otak tanpa adanya
robekan jarigan otak meskineuron terputus
Bisa terjadi lesi counter coupe
Pemeriksaan neurlologik:
Pada yang rigan def neurologis tak ada
kesadaran menurun > 6 jam sll ada defisit
neurologis
TIK yang tinggigangg mikrosirkulasi
otakedema tambah hebatkematian
Kontusio…cont……
Jika perdarahandan edema di daerah
enchepalon :Pernafasan bisa cheyne
Stoke,pupilmengecil,reaksi cahaya baik
Pada gangguan mesenchephalon dan ons :
kesadaran menrun hingga koma,pupilmelebar,rc
-,gerakan mata diskonugate,td teratur, extrimitas
sikap ekstensi
Lesi pons bawah; gerakan kepala hilang,
Lesi medula oblogata:Pernafasan melambat tdk
teratt, tersengal-sengal
Px :Roo olos,CT Scan,EEG
Terapi
Mengurangi dan mencegah meningginya TIK:
a. Longgarkan alan nafas
b.hentikan perdarahan
c. Jika ada fraktur ps bidai
d.Posisi miring
e AB profilaksi
f.jika edema otak hebat; Manitol
g. Diuresis
h.kortikosteroid
Epidural hematom
Akibat robeknya arteria meningea
mediaperdarahan antara tengkorak dan
duramater
Sakit kepala ,muntah dan penurnan kesadaran
Gejala neurologik terpenting: pupil anisochor
Relflek patologis positif,hemiparese,reflek tendo
meninggi
Khas : Lucid interval (interval bebas antara dua
penurunan kesadaran)
Sangat emergensi kr sangat progresif
Epidural hem cont……
Diagnosis; gx klinis,grs fraktur menyokong
EDH dan menunjukan tempat EDH
Penanganan:
Trepanasi
Subdural hematoma
Disebabkan trauma otak yang sebabkan robeknya vena
dalam ruang subarachnoid, waktu basanya berlangsung
lama
SDH akut jika terjadi hr 1-3, sulit dibedakan dg EDH
Terjadi gejala desak ruang yang hebat hingga sering
dianggap neoplasma
Gejala yang timbul Nyeri kepala hebat,gangguan
penglihatan kr edema papil N II
Pemeriksaan: Ro Kepala,CT scan,EEG
Terapi :trapanasi danevakuasi hematom
Prognosis lebih jelek
INTRA CEREBRAL HEMATOM
Diagnosa Keperawatan
1. Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d akumulasi skret.
2. Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan dan edema
cerebral
3. Resiko peningkatan TIK b.d proses desak ruang akibat edema
cerebral
4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate:
penurunan kesadaran (soporokoma)
5. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan
kesadaran (soporokoma)
6. Kerusakan integritas kulit b.d adanya luka lacerasi
7. Deficit perawatan diri b.d kelemahan/keterbatasan gerak
8. Resti terbatasnya pengetahuan (kebutuhan belajar) keluarga
mengenai proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaannya
b.d terbatasnya informasi
01/19/22 Cidera ep_SUnardi 40
Implementasi
1.Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d
akumulasi skret.
Intervensi keperawatan
Mandiri:
Memonitor suara paru tiap 8 jam dan observasi adanya
roncki/penumpukan skret
Memberikan posisi semi atau elevasi kepala 30 derajat
dan kepala miring 1 sisi bergantian
Mempertahankan hidrasi cairan 2-3 liter/hari, melalui
asupan parenteral yang diberikan.
Memonitor dan melakukan karakterisitik sekret, warna,
jumlah, dan konsistensinya bila terdapat skret yang
keluar melalui hidung/mulut.
Kolaborasi :
Memberikan obat Antibiotik: (Cefriaxon 2 x 2 g (tiap 12
01/19/22
jam) IV) Cidera Kep_SUnardi 41
2. Perubahan perfusi jaringan cerebral dan resiko peningkatan TIK b.d perdarahan
dan edema cerebral
Intervensi keperawatan
Mandiri :
Memonitor/obs tanda vital tiap 4 jam dan memonitor/obs kesadaran / GCS setiap 4 jam
Memberikan posisi Elevasi kepala 30 derajat setiap 4 jam
Menentukan faktor2 penyebab penurunan perfusi jaringan otak/resiko TIK meningkat.
Memantau/mencatat status neurologis secara teratur dan membandingkan dg nilai normal
Mempertahankan tirah baring miring kiri/kanan dengan posisi kepala netral
Mengkaji kondisi vaskular (suhu, warna, pulsasi dan capillary refill) tiap 8 jam
mencatat intake dan output.
menurunkan stimulasi eksternal yang dapat meningkatkan TIK dan berikan kenyamanan
dengan menciptakan lingkungan tenang dan suhu ruangan dalam kondisi normal (mengatur
suhu ruangan menyalakan AC). Memasang pagar pengaman tempat tidur dan memasang
retrain pada daerah ekstermitas
Penkes pada keluarga dan selalu bicara dan komunikasi dengan pasien.
Kolaborasi :
Memberikan O2 kanul 4 l/mnt
Memberi pertimbangan pemeriksaan AGD, LED, Leukosit setelah 3 hari perawatan
Pemasangan cairan IV NaCl 0,9% /12 jam
Memberikan obat-obatan injeksi :
- Citicolin 2 x 500 mg - Ranitidin 2 x 1 ampl
- Vit C 1 x 400 mg - Kaltropen 3 x 1 ampl
- Dexametason 4 x 1 ampl - Cefriaxon 2 x 2 g