Anda di halaman 1dari 20

Antibiotik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :

YANA TRESIA WAANG


EKLESIA H. B. WAJA
FERDINAN KAKA
HENDERINA LONA
INTAN LASRI MOKOS

KELAS : FARMASI A / 3
Definisi Antibiotik
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi
dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara
membunuh dan menghentikan bakteri berkembang biak di dalam
tubuh. Antibiotik juga tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi
akibat virus, seperti flu.
* Turpin dan Velu (1957): Antibiotik adalah semua senyawa kimia
yang dihasilkan oleh organisme hidup atau yang diperoleh melalui
sintesis yang memiliki indeks khemoterapi tinggi yang manifestasi
aktivitasnya terjadi pada dosis yang sangat rendah secara spesifik
melalui inhibisi proses penting pada virus, MO atau bernagai
organisme bersel majemuk.
Pada awalnya antibiotik diperoleh secara alamiah, kemajuan ilmu dan
teknologi memungkinkan semisintesis dan sintesis.
Misal: Struktur dasar penisilin adalah
6-aminopenisilinat (6-APA)
Definisi tersebut menempatkan antibiotik sebagai obat khemoterapi.
Senyawa antibiotik jg dapat berkhasiat sbg
- antivirus (Rifampisin),
- antiparasit (Paromomisin)
- anti jamur (Griseofulvin, amfoterisin B)
Manfaat antibiotik
 Manfaat antibiotik di bidang kesehatan yaitu untuk menyembuhkan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri / virus seperti batuk, flu, atau
demam, tidak bisa disembuhkan dengan memakai antibiotik.
Manfaat antibiotik dalam kesehatan juga diikuti dengan efek samping
yang mungkin terasa. Contohnya, diare, mual, muntah, muncul ruam, dan
sakit perut. Selain itu, ada pula efek samping yang jarang muncul, seperti
munculnya batu ginjal, penggumpalan darah, sensitif terhadap sinar
matahari, dan lain sebagainya
Penggolongan Antibiotik

1. Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia


2. Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya
3. Berdasarkan spektrum kerjanya, antibiotik terbagi atas dua kelompok
besar, yaitu
Antibiotik spektrum luas (broad-spectrum)
Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum)

4. Antibiotik berdasarkan daya kerja


berdasarkan struktur kimia
1. ß-Laktam
- Kelompok Penisilin: Penisilin G
- Kelompok Sefalosporin: Sefalotin
2. Aminoglikosida: Streptomisin
3. Kloramfenikol: Tiamfenikol
4. Kelompok Tetrasiklin: Oksi tetrasiklin
5. Makrolida dan antibiotik yang berdekatan:
6. Eritromisin
7. Rifamisin: Rifampisin
8. Polipeptida Siklik: Polimiksin
9. Antibiotik Polien: Amfoterisin B
10. Antibiotik Lain: Griseofulvin
Antibiotik berdasarkan mekanisme
kerjanya
1. Antibiotik yang Menghambat sintesis atau merusak dinding sel
bakteri. Dinding sel bakterisel bakteri sehingga menghilangkan
kemampuan untuk berkembang biak
( Penisilin, sefalosporin, sikloserin ).
2. yang bekerja langsung thdp membransel, mempengaruhi
permeabilitas shg menimbulkan kebocoran dan kehilangan senyawa
intraseluler , (Nistatin, amfoterisin B).
3. Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat,
misalnya trimetoprim dan sulfonamid.Pada umumnya antibiotik
ini bersifat bakteriostatik.
4. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat,
misalnya kuinolon, nitrofurantoin.

5. Mempengaruhi permeabilitas membran sel bakteri.


Antibiotika yang termasuk adalah polimiksin.
Berdasarkan spektrum kerjanya
Antibiotik terbagi atas dua kelompok besar, yaitu
1. Antibiotik spektrum luas (broad-spectrum)
Spektrum luas, bekerja terhadap lebih banyak bakteri, baik gram negatif
maupun gram positif serta jamur. Contohnya: tetrasiklin dan kloramfenikol.
2. Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum)
Antbiotik spektrum sempit bekerja terhadap beberapa jenis bakteri saja.
Contohnya: penisilin hanya bekerja terhadap bakteri gram positif dan
gentamisin hanya bekerja terhadap bakteri gram negatif
Antibiotik berdasarkan daya kerja
1. Hambatan sintesis dinding selObat
antibiotik dapat menghambat sintesis dinding sel dari mikroba,
terutama bagi bakteri sefalosporin, basitrasin, penisilin, ristoferin,
dan vankomisin.
2. Hambatan fungsi selaput sel , Salah satu contohnya yaitu
( amfoterisin B, kolistin, nistatin, polimiskin)
3. Hambatan sintesis protein
Hambatan sintesis protein diantaranya yaitu ( Eythromisin
Khlorampenikol Linkomisin Tetrasiklin Neomisin )
4. Hambatan sintesis asam nukleat Antibiotik

5. Hambatan enzim esensial dalam metabolisme folat yang termasuk ke


dalam kelompok ini adalah ( asam nalidiksat, rifampin, trimetoprin,
sulfonamid, primetamin, dan novobiosin ) .
Prinsip Penggunaan Antibiotik

Penyalahgunaan Antibiotik secara luas mengandung


Resiko berikut :
Kebanyakan Antibiotik menimbulkan efek samping dan reaksi
toksik.
Hipersensitivitas dapat diinduksi, sehingga memungkinkan
terjadi berbagai reaksi ringan atau gawat pada pemakaian
berulang Antibiotik tersebut.
Flora normal usus sering dimodifikasi sehingga meningkatkan
kemungkinan untuk terjadi superinfeksi.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk
penggunaan antibiotik
Aktivitas antimikroba
Efektivitas dan efisiensi proses farmakokinetik.
Toksisitas antibiotik.
Reaksi karena modifikasi flora alamiah tuan rumah.
Penggunaan kombinasi antibiotik.
Pola penanganan infeksi.
Toksisitas Antibiotik
Reaksi toksik sebagai akibat penggunaan Antibiotik berlangsung
melalui 2 mekanisme:
Reaksi toksik berkaitan dengan dosis
yang diberikan
Reaksi toksik yang tidak berkaitan
dengan dosis yang digunakan, yaitu:
- Alergi,
- idiosinkrasi dan degenerasi sistem organ
manusia.
Kegagalan Terapi Antibiotik
Terapi Antibiotik dinilai gagal bila tidak berhasil menghilangkan gejala
klinik atau infeksi kambuh lagi setelah obat dihentikan.

Sebab-sebab kegagalan terapi AB:


* Salah pilih antibiotik:
* Salah pemberian /penggunaan:
Salah pilih terapi Antibiotik
 Antibiotik yang salah sasaran yaitu :
• Antibiotik yang diberikan untuk demam tanpa dokumentasi
mikroorganisme.
 Menggunakan antibiotik yang tidak aktif invitro atau tidak mampu
mencapai sarang infeksi invitro
 Menggunakan antibiotik yang toksik walaupun ada yang kurang toksik
 Menggunakan antibiotik yang mahal walaupun tersedia yang murah dan
efektif.
Salah pemberian /penggunaan
Dosis keliru
 Rute pemberian tidak memadai
 Jangka waktu pemberian tdk cukup
 Gagal mengenal kejadian toksik
 Tdk memodifikasi dosis
 Mengganti Antibiotik
 Kepatuhan pasien pada dosis tidak tercapai
Resistensi Bakteri Untuk Antibiotik
Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk bertahan
hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini dapat terjadi
apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat,
bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk
membunuh bakteri pun berkurang.
penyebab dari resistensi antibiotik ini terjadi karena
penggunaannya yang berlebihan dan irasional. Bahkan, 40% dari
penggunaan antibiotik ini dipakai untuk hal yang kurang tepat
seperti infeksi virus.
berikut beberapa faktor yang membuat resistensi itu terjadi :
1. Penggunaan yang kurang tepat
2. Berbagai faktor yang berhubungan dengan pasien
3. Peresepan dalam jumlah besar yang tidak terlalu penting
4. Penggunaan monoterapi daripada menggunakan terapi kombinasi
5. Perilaku hidup kurang sehat
6. Adanya infeksi endemic atau pun epidemic
7. Promosi besar-besaran yang menimbulkan salah persepsi di kalangan orang
awam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai