Anda di halaman 1dari 18

MATERI KESELAMATAN & KESEHATAN

KERJA (HSE)
1. T E O R I DA N KO N S E P K3
2. P R O S E D U R K E R J A A M A N
3. A L AT P E L I N D U N G DIRI
4. P E R M I T S Y S T E M
5. J O B S A F E T Y A N A LY S E S
6. E R G O N O M I C S A F E T Y
7. I N D U ST R I A L H Y G I E N E
8. M S D S
9.L O C K O U T TAG O U T /L O TO
10.H OUS E K E E P I N G
1 1 .P E N G E LO L A A N L I N G K U N G A N
1 2 . P E N G E LO L A A N B3
13. P E N A N G A N A N G A S M U D A H
T E R BA K A R
14. L I F T I N G R I G G I N G
15. I N C I D E N T I N V E S T I G AT I O N
16. E M E R G E N C Y P R E PA D N E S S
17. S C A F F O L D I N G
DATA PRIBADI

NAMA : MOH. NUR SAMUDIN W


TTL : P O S O, 10 M A R E T 1968
P E N D I D IKAN : S1 T E K N I K J U R U S A N S IP I L
PEKERJAAN : Ast. Manager H S S E
PT P E RTA M I NA
EP
A L A M AT JAT
: KOIM BP
A ERRTA
ANGM U N D U,
FKI A
ELRD
A N G A M P E L , I N D R A M AY U
ST A T U S : 203
PERKEMBANGAN HSE
PERKEMBANGAN HSE

Era Tradisional (1750 SM)


Kode Hammurabi: Undang-undang keselamatan kerja awal

Era Revolusi Industri (1750-1850)


Perubahan sistem kerja, Penggunaan tenaga mesin, Pengenalan
metode baru pengolahan bahan baku, Pengorganisasian
pekerjaan, Muncul penyakit yang berhubungan dengan paparan
Hammurabi , Raja ke
enam kerajaan Babilonia
Era Industrialisasi
Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD dan
Peralatan Pengaman)

Era Manajemen
H.W Heinrich: Teori Domino
Frank Bird dan Germain: Teori Loss Causation Model
ISO, SMHSE, OHSAS 18001

Mesin Uap James Watt. Mesin Uap telah


memicu
Revolusi Industri di Inggris Raya dan di Dunia
Mengenai Lambang K3 bisa dilihat di Kepmenaker RI
1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berikut ialah penjelasan mengenai arti dan makna lambang/logo/simbol
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna


hijau di atas warna dasar putih.

Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :

Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Warna Putih : bersih dan suci.

Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.

Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang


No 1
PERATURAN PERUNDANGAN
DASAR HUKUM
1. UU No 1 Tahun 1970: Keselamatan Kerja
2. UU No 13 Tahun 2009: Ketenaga Kerjaan
3. UU No 22 Tahun 2001: Minyak dan Gas Bumi
4. UU No 32 Tahun 2009: Perlidungan dan Pengelolaan LH
5. MPR (Mijn Politie Reglement) No 341 Tahun 1930
6. PP No 19 Tahun 1973: Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang
Pertambangan
7. PP No 35 Tahun 2004: Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
8. PP No 34 Tahun 2005: Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004
Kegiatan Usaha Hulu Migas
9. Permen Pertambangan No 02/P/M/Pertamb/1975: Keselamatan Kerja pada Pipa
Penyalur serta Fasilitas Kelengkapan untuk Pengangkutan Minyak dan Gas Bumi Diluar
Wilayah Kuasa Pertambangan Migas
10. Kepmentamben No 300.K/38/M.PE/1997: Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan
Gas Bumi
11. Permen ESDM No 045 Tahun 2006: Pengelolaan Lumpur Bor, Limbah Lumpur dan
Serbuk Bor pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi
DASAR HUKUM
U U RI N O . 1 TA H U N 1970

Bab I : Tentang Istilah-Istilah


Pasal 1:
1. Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja, dimana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya, termasuk semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja.

2. Pengurus ialah orang yang memimpin langsung tempat kerja.

3. Pengusaha ialah :
a. Orang atau badan hukum yang menjalankan usaha milik sendiri
yang mempergunakan tempat kerja;
b. Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
usaha bukan miliknya yang mempergunakan tempat kerja;
c. Orang atau badan hukum yang di Indonesia mewakili orang atau
badan hukum termaksud (a) dan (b), jika yang diwakili
berkedudukan di luar Indonesia.
DASAR HUKUM

4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang-undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga Kerja.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari
luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja untuk mengawasi ditaatinya undang-undang ini.

BAB II : RUANG LINGKUP

Pasal 2 :
1. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam
tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada
didalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
DASAR HUKUM
BA B II : R UA N G L I N G K U P

1. Berlaku dalam tempat kerja dimana :


1. dibuat, dicoba, dipakai, diolah atau dipergunakan dengan alat apapun
atau dengan bahan atau barang apapun yang dapat membahayakan
atau menimbulkan : kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
2. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan,
pembongkaran, bongkar muat, penyelaman, dalam ketinggian, diatas
permukaan tanah atau perairan, dibawah tekanan udara, suhu yang
tinggi atau rendah, dalam tangki, penbuangan atau pemusnahan
sampah atau limbah, kelistrikan, gas, minyak atau air.
3. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pertambangan, pendidikan,
penyelidikan atau penelitian, rekreasi.

2. Dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan atau lapangan-


lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan
yang bekerja dan atau yang berada diruangan atau lapangan itu dan dapat
dirubah perincian dalam ayat (2).
DASAR HUKUM

BAB III: SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3:
1. Syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
o Mencegah, mengurangi, mengendalikan, mengamankan, memberi
pertolongan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan, kebakaran,
peledakan, suhu, kelembaban, timbulnya penyakit, peracunan,
infeksi, terkena listrik yang berbahaya.
2. Ketentuan tersebut ayat (1) dapat dirubah sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan baru dikemudian
hari.

Pasal 4 :
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, pengguinaan, pem,eliharaan dan
penyimpanman bahan, barang dan produk teknik dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
DASAR HUKUM

2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip teknis ilmiah yang terumus


secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi,
bahanpengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat pelindung,
pengujian dan pengesahan, pengepakan, pemberian tanda pengenal
atas bahan, produk teknis dan aparat produksi guna menjamin
keselamatan barang, keselamatan tenaga kerja dan keselamatan
umum.

BAB IV PENGAWASAN

Pasal 8
• Pengurus wajib memeriksakan kesehatan, kondisi mental dan
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterima maupun
yangkan dipindahkan .
• Pengurus wajib memeriksakan secara berkala kepada Dokter yang
ditunjuk.
• Norma pengujian kesehatan diatur dalam peraturan perundangan.
DASAR HUKUM

Bab V Pembinaan
Pasal 9
1. Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan :
a. Kondisi dan bahaya yang timbul ditempat kerja.
b. Alat pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat
kerja.
c. APD bagi tenaga kerja.
d. Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.

Bab VI. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pasal 10
2. Menaker berwenang membentuk P2K3, guna mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
K3.
3. Susunan P2K3 ditetapkan oleh Menaker.
DASAR HUKUM
Bab VII Kecelakaan
Pasal 11
1. Pengurus wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
yang dipimpinnya pada pejabat yang ditunjuk Menaker.
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan oleh pegawai termaksud ayat
(1)
diatur dengan peraturan perundangan.

Pasal 12
Kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar.
b. Memakai APD.
c. Memenuhi dan mentaati syarat K3.
d. Meminta pengurus melaksanakan syarat K3.
e. Menyatakan keberatan kerja, dimana syarat K3 dan APD diragukan.

Bab IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja


Pasal 13
Siapapun wajib mentaati semua petunjuk K3 dan memakai APD yang diwajibkan.
DASAR HUKUM
Bab X Kewajiban Pengurus
Pasal 14
Pengurus wajib :
a. Menempatkan/ menempelkan semua syarat K3, pada tempat yang
mudah dilihat dan terbaca.
b. Memasang gambar K3 pada tempat yang mudah dilihat dan terbaca.
c. Menyediakan secara cuma-cuma semua APD bagi setiap orang yang
memasuki tempat kerja disertai petunjuk yang diperlukan.
DASAR HUKUM

UU RI No. 13 TAHUN 2003

BAB X, Pasal 86

1. Setiap pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :


• keselamatan dan kesehatan kerja;
• moral dan kesusilaan; dan
• perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama;

2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/ buruh guna mewujudkan produktivitas kerja


yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
PEMUTARAN FILM SAFETY

Anda mungkin juga menyukai