Laporan Kasus Retensio Plasenta
Laporan Kasus Retensio Plasenta
DISUSUN OLEH:
REISA MAULIDYA TAZAMI
G1A213048
PEMBIMBING:
DR. HANIF M. NOOR, SP.OG
PENDAHULUAN
Nama : Nn. W
Umur : 17 tahun
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : RT 10 Desa Simpang Sungai Duren
Os datang ke IGD RSUD Raden Mattaher hari Senin, tanggal 30 September
2014 pukul 23.14 WIB.
Os datang ke ruang VK bagian Obsgyn RSUD Raden Mattaher, hari Selasa,
tanggal 1 Oktober 2014 pukul 01.00 WIB.
KELUHAN UTAMA
• KU : Lemah Kepala
• Kesadaran : CM
• Tanda Vital : • Rambut : Kebersihan cukup,
• TD : 100/70 rontok (-)
mmHg • Wajah : Pucat (+), sianosis (-),
• HR : 90 x/menit cloasma gravidarum (-)
• RR : 18 x/menit • Mata : CA (+/+), sklera ikterik
• Temp : 36,4 ºC (-/-), pupil isokor
• Kenaikan berat badan • THT : Dbn
selama hamil: 5 Kg • Mulut : Dbn
• Tinggi badan : 165 cm • Leher : Dbn
Thorax
Abdomen : Cembung,
• Inspeksi : Simetris kanan dan membesar asimetris, linea nigra
kiri, retraksi (-), mammae dbn (+), striae albicans (+)
• Palpasi : Stem fremitus kanan
= kiri
Genitalia Eks : Labia
• Perkusi : Sonor pada semua
lapangan paru mayora/minora simetris,
• Auskultasi :
• Pulmo : Vesikuler (+/+), Ekstremitas : Simetris (+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-) akral dingin (-/-), edema (-/-)
• Cor : BJ I-II reguler, murmur
(-), gallop (-)
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan luar
TFU : 3 jari di atas pusat
Pemeriksaan dalam
Inspekulo :
Portio : Livide
OUE : Terbuka, tampak
plasenta tanpa tali Vaginal Touche:
pusat Tidak dilakukan
Fluksus : Perdarahan (+) aktif
Fluor :-
Erosi :-
Laserasi :-
Polip :-
Cavum Douglas : Tidak menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Hb : 4,1 gr/dl
Ht : 13,9 L %
Eritrosit : 1,78 106/mm3
Leukosit : 6,1 H 103/mm3
Trombosit : 344 103/mm3
Golongan Darah : B+
Kimia darah
GDS : 96 mg/dl
Urine rutin : Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja Prognosis
A : Post manual plasenta a/i HPP e.c retensio plasenta hari ke-3, P 1A0 post
partus spontan hari ke-6 + anemia ringan
P : - IVFD RL + 1 amp induxcin + 1 amp metergin 20 gtt/I
- Rencana kuretase besok
04/10/14 S :-
O : K/U : sedang, TD : 110/80 mmHg, HR : 81x/i
RR : 22x/i, T : 36ºC
TFU : 2 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : Baik
Hb: 10,8 g/dl
A : Post
manual plasenta a/i HPP e.c retensio plasenta hari ke-4, P 1A0 post partus
spontan hari ke-7 + anemia ringan
P : - Premedikasi
- Kuretase
Laporan kuretase a/i sisa plasenta:
1. Pasien dibaringkan di atas meja ginekologi
2. Pasien diatur posisinya dengan letak lithotomi
3. Lakukan premedikasi dengan anastesi
4. Lakukan tindakan septik dan antiseptik
5. Lakukan pemasangan sims atas dan bawah
6. Portio dijepit dengan tenakulum arah jam 11
7. Masukkan sonde 10 cm
8. Kuretase dimulai searah jarum jam, didapatkan darah ± 30 cc
9. Kuretase selesai
Terapi:
IVFD RL + Metergin 1 amp, Phitosin 1 amp
Ciprofloxacin 2x1
Paracetamol 3x1
05/10/14 S :-
O : K/U : sedang, TD : 130/80 mmHg, HR : 80x/i
RR : 20x/i, T : 36ºC
TFU : 2 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : Baik
Hb: 10,8 g/dl
A : Post kuretase a/i sisa plasenta hari ke-2, Post manual plasenta a/i HPP e.c
retensio plasenta hari ke-5, P1A0 post partus spontan hari ke-8 + anemia
ringan
P: - Metronidazol 3x1
- Paracetamol 3x1
- Cefadroxil 2x1
06/10/14 S: -
O : K/U : sedang, TD : 120/80 mmHg, HR : 80x/i
RR : 20x/i, T : 36,5ºC
TFU : 3 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : Baik
Hb: 10,8 g/dl
A : Post kuretase a/i sisa plasenta hari ke-3, Post manual plasenta a/i HPP
e.c retensio plasenta hari ke-6, P1A0 post partus spontan hari ke-9 +
anemia ringan
P: - Cefadroxil 2x1
- Paracetamol 3x1
- Metergin 3x1
Pasien BLPL:
Post kuretase a/i sisa plasenta hari ke-3, Post manual plasenta a/i HPP e.c
retensio plasenta hari ke-6, P1A0 post partus spontan hari ke-9 + anemia
perbaikan
TINJAUAN PUSTAKA
Darah segar yang mengalir segera setelah Pucat Robekan jalan lahir
bayi lahir, uterus kontraksi dan keras, Lemah
plasenta lengkap Menggigil
Plasenta belum lahir setelah 30 menit, Tali pusat putus akibat traksi berlebihan, Retensio plasenta
perdarahan segera (P3), uterus berkontraksi inversion uteri akibat tarikan, perdarahan
dan keras lanjutan
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus Tertinggalnya sebagian plasenta atau ketuban
pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahan tidak berkurang
segera (P3)
Uterus tidak teraba, lumen vagina terisi Neurogenik syok Inversio Uteri
massa, tampak tali pusat (bila plasenta belum Pucat dan limbung
lahir)
Sub-involusi uterus, nyeri tekan perut bawah Anemia Endometristis atau sisa fragmen plasenta
dan pada uterus, perdarahan, lochea (terinfeksi atau tidak)
mukopurulen dan berbau Late postpartum haemorrhage
Perdarahan postpartum sekunder
PENGELOLAAN UMUM PPP
INDIKASI:
Perdarahan pada kala III
persalinan kurang lebih 500 cc
Retensio plasenta setelah 30
menit anak lahir
Setelah persalinan yang sulit
seperti forceps, vakum, perforasi
dilakukan eksplorasi jalan lahir
Tali pusat putus
Perdarahan post partum yang
aktif (berapa pun kadar hb ibu)
ANALISIS KASUS
Diagnosis pada kasus ini adalah P1A0 post partus spontan dengan
perdarahan post partum e.c retensio plasenta dan anemia berat.
Berdasarkan hasil analisa, diagnosis pada kasus ini sudah tepat sesuai
yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
ANAMNESIS
Pada kasus ini terjadinya PPP disebabkan karena tertahannya atau belum
lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir
retensio plasenta
Sebab-sebab plasenta belum lahir bisa karena plasenta belum lepas dari
dinding uterus atau karena plasenta sudah lepas, akan tetapi belum
dilahirkan.
Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar,
disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah
penanganan kala III, sehingga terjadi lingkaran konstriksi pada bagian
bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta (inkarserasio
plasenta).
Pada kasus ini penyebab tertahannya plasenta disebabkan oleh persalinan
pada pasien ini tanpa pengawasan dan pertolongan medis tidak adanya
usaha untuk melahirkan / salah penanganan kala III
Sehingga, kemungkinan sebelum plasenta dapat lahir sudah terjadi
lingkaran konstriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi
keluarnya plasenta (inkarserasio plasenta)
Sementara itu, uterus terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta yang
sebenarnya sudah terlepas tersebut dan hal ini mengakibatkan terjadinya
perdarahan post partum.
APAKAH PENATALAKSANAAN PADA PASIEN INI SUDAH
TEPAT ?