Anda di halaman 1dari 32

1) Paradigma hidup sehat H.L.

Blum

Genetik

Lingkungan Status Kes Yan Kes


masyarakat

Perilaku
Masyarakat
Keempat faktor tsb merupakan faktor
determinan (penentu) yang saling
beriteraksi secara dinamis yang
mempengaruhi timbulnya atau
masalah kesehatan masyarakat yang
pada akhirnya mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat.
 Faktor Perilaku (Gaya hidup/Life
style) : Kebiasaan, adat istiadat,
pendidikan dan perilaku lainnya yg
melekat pd individu atau kelompok
masyarakat merupakan faktor
determinan yg paling besar dan sukar
ditanggulangi, karena faktor lain
dipengaruhi oleh ulah/perilaku
manusia.
 Faktor lingkungan (Sosial ekonomi,
pendidikan, fisik, politik)
 Faktor pelayanan kesehatan :
Jenis, cakupan, kualitasnya,
keterjangkauan, tenaga kesehatan
yg memberikan pelayanan apakah
sesuai dgn kebutuhan masyarakat
yg memerlukannya.
 Faktor keturunan (genetik)
merupakan faktor yg telah ada dlm
diri manusia yg dibawa sejak lahir
misalnya kelompok peny.keturunan.
2) Konsep terjadinya penyakit.
(1) Segitiga Epidemiologi.

Host

(Penjamu)

Agent
Environment
(Penyebab Penyakit) (Lingkungan)
------ Menurut model ini apabila ada
perubahan dari salah satu faktor, maka
akan terjadi perubahan keseimbangan
antara mereka yg berakibat akan
bertambah atau berkurangnya penyakit yg
bersangkutan.
1. Manusia dlm keadaan sehat.

Agent
Penjamu

Lingkungan
2. Manusia menderita penyakit karena daya tahan
tubuh berkurang

Penjamu

Bibit penyakit

Lingkungan
3.Manusia menderita penyakit karena kemampuan
bibit penyakit meningkat

Bibit penyakit

Penjamu

Lingkungan
4. Manusia menderita penyakit karena perubahan
lingkungan

Bibit penyakit

Penjamu

Lingkungan
 HOST (Penjamu )
 Adalah semua faktor yg terdapat pd diri manusia yg dpt
mempengaruhi dan timbulnya suatu perjalanan penyakit.
 Faktor-faktornya adl :
 Daya tahan tubuh thd penyakit : Gizi dan Pola istirahat.
 Genetik : Penyakit keturunan.
 - Umur : Peny,dpt menyerang sesorang pd umur-umur
ttt misalnya morbili, difteri banyak pd anak-
anak.
-Jenis kelamin : Kanker payudara pada wanita, Kanker
Prostat pada laki-laki.
 - Adat kebiasaan : Personal higiene, Kebiasaan
merokok, minum minuman keras.
 - Ras : Penyakit morbili banyak ditemukan pd orang
 Eropa.
 -Pekerjaan : Kontaminasi, Stress akibat kerja.
 Agent
 Adl suatu substansi ttt yg keberadaannya atau
ketidakberadaannya dpt menimbulkan penyakit atau
mempengaruhi suatu perjalanan penyakit diantaranya adl :
 - Golongan Biologik :
 - Mikroorganisme :Virus, bahteri, riketsia,
 - Non Mikroorganisme : Cacing, protozoa,
Jamur.
 - Golongan gizi : Protein, karbohidrat, lemak, vitamin
dan mineral
 - Golongan Fisik : Suhu, kebisingan, tekanan udara,
kelembaban udara, radiasi, atau trauma mekanis.
 - Golongan kimia : Logam berat, insektisida .
 - Golongan mekanik : Kelalaian manusia, kecelakaan lalin,
pukulan, kecelakaan kerja.
 Lingkungan (Environment)
 Adalah segala sesuatu yg berada disekitar
manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.
 - Lingkungan fisik : Cuaca, musim,
geografis, struktur geologis.SAM,
Perumahan
 - Lingkungan Non Fisik : Sosial budaya,
norma-norma yg berlaku, nilai-nilai, adat
istiadat, kepercayaan agama.
 (2) Jaring-jaring sebab akibat (The Web
of Causation)
 Suatu penyakit tidak tergantung kpd
suatu sebab yg berdiri sendiri-sendiri,
melainkan akibat dari serangkaian proses
sebab akibat. Dengan demikian timbulnya
suatu penyakit dpt dicegah atau dihentikan
dgn memotong rantai diberbagai faktor.
 (3) Model Roda.
 Seperti halnya model jaring-jaring sebab akibat
maka model roda memerlukan identifikasi
berbagai faktor yg berperan dlm timbulnya
penyakit .
 Disini dipentingkan hub. antara dgn
lingk.hidupnya, dimana besarnya peranan
lingkungan masing tergantung pd peny.yg
bersangkutan.
 Contoh :
 - Peranan lingkungan sosial pd stres mental.
 - Peranan lingkungan fisik pd penyakit Heat
stroke.
 - Lingkungan biologis pd penyakit melalui
vektor.
 - Peranan inti genetik pd peny.keturunan.
 Ada 3 tingkatan pencegahan penyakit dibidang
pelayanan kesehatan sesuai dgn
perkembangan patologi penyakitnya.
1) Pencegahan Primer (Primer prevention)
 Terdiri dari “ Promosi Kesehatan “ dan “
Perlindungan Spesific “ ( Health
promotion and Specific Protection”) baik
thdp orangnya maupun lingkungannya.
a. Masalah kesehatan yg perlu dicegah
bukan hanya penyakit infeksi yg menular
ttp jg masalah kesehatan lainnya yaitu
kecelakaan, kes.jiwa, kes.kerja dsbnya.
b. Besarnya masalah kesehatan dpt diukur
dgn menghitung
 - “Morbiditas” (kejadian sakit),
 - “Mortalitas” (kematian)
 - “ fertilitas” (Tingkat kelahiran)
 - “ Disability” (Tingkat kecacatan)
c. Pencegahan primer ini dilaksanakan
selama “ Fase Prepathogenese” suatu
kejadian penyakit atau masalah
kesehatan.
d. Penerapan pencegahan primer pd
program Puskesmas dpt dikaji melalui
program : PKM (Promokes), P2M
(Imunisasi dan pemberantasan vektor),
Program Kes.Ling.
A. Peningkatan Kesehatan (Health promotion)
Perbaikan dan peningkatan gizi.
Perbaikan dan pemeliharaan kes perorangan.
Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan spt
penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
perumahan sehat.
Pendidikan kes pd masy ( Promokes)
OR scr teratur sesuai kemampuan ind.
Rekreasi.
Nasehat perkawinan dan pend seksyg
bertanggung jawab.
B.Perlindungan umum dan khusus thp peny t3
Memberikan imunisasi pd gol yg rentan utk
mencegah thdp peny t3.
Isolasi thdp pend peny menular.
Perlindungan thdp kemungkinan kecelakaan di TU
dan ditempat kerja.
Perlindungan thdp bahan-bahan yg bersifat
karsinogenik, B3 maupun alergi.
Pengendalian sumber-sumber pencemaran
2. Pencegahan sekunder (Secondary
Prevention)
 Penemuan kasus secara dini dan
pengobatan tepat ( Early Diagnosis
and prompt treatment).
 Dilakukan mulai saat “ Fase
Patogenesa (Masa inkubasi).
Penerapannya ditingkat Puskesmas
dpt dikaji melalui :
- Program P2M khususnya kegiatan surveilence
- Program pengobatan (Umum, mata, gigi dan ggn
jiwa,
- Program gizi melalui penimbangan anak balita.
- Program KIA melalui deteksi dini faktor resiko ggn
dan kelainan kehamilan.
- Program UKS melalui deteksi dini adanya ggn
kesehatan gigi, mata dsbnya pd kelp anak sekolah.
A. Penegakkan Diagnosa Scr Dini dan
Pengobatan Cepat
Mencari kasus sedini mungkin (Case finding)
Melakukan pemeriksaan kes umum scr rutin.
Pengawasan selektif thdp peny t3 spt peny
kusta, tbc.
Meningkatkan keteraturan pengobatan thdp
penderita (Case holding)
Mencari orang yg pernah berhubungan
dgn penderita berpenyakit menular
( Contact Person ).
Pemberian pengobatan yg tepat pd
setiap pemulaan kasus.
3. Pencegahan tertier
(Tertiary Prevention)
 Dilaksanakan melalui pembatasan
kecacatan dan program rehablitasi utk
mengurangi ketidakmampuan dan
meningkatkan efisiensi hidup penderita
yg meliputi aspek medis dan sosial
 Dilaksanakan pd fase lanjut proses
patogenese st penyakit atau ggn kes.
 Penerapan pd pelayanan kes di
Puskesmas dpt dikaji melalui “ Program
PHN “ (Public health nursing) di rumah,
A. Pembatasan Kecacatan
( Dissability Limitation )
 
Penyempurnaan dan
intensifikasi pengobatan
lanjut agar terarah dan tidak
menimbulkan komplikasi.
Pencegahan terhadap
komplikasi dan kecacatan.
Perbaikan fasilitas kes
sebagai penunjang u/
dimngkinkan pengobatan
dan perawatan yg lebih
intensif.
B. Pemulihan Kesehatan
( Rehabilitation )
Mengembangkan lembaga
rehabilitasi dgn mengikut sertakan
masyarakat.
Menyadarkan masyarakat u/ menerima
mereka kembali dgn memberikan
dukungan moral, setidaknya bagi yg
bersangkutan u/ bertahan.
Mengusahakan perkampungan
rehabilitasi sosial sehingga
setiap penderita yg telah cacat
mampu mempertahankan diri.

 Penyuluhan dan usaha- usaha


kelanjutan yg harus tetap
dilakukan seseorang setelah ia
sembuh dari s/ penyakit

Anda mungkin juga menyukai