Anda di halaman 1dari 9

Wakaf

Nama: Ananda setiawan s.


Kelas: X MIPA 1
Pengertian Wakaf
 Pengertian wakaf secara bahasa (lughowi) adalah menahan. Secara istilah, wakaf adalah
menahan harta yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum tanpa mengurangi
nilai harta.
Wakaf bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Berbeda dengan sedekah,
pahala wakaf jauh lebih besar lantaran manfaatnya dirasakan oleh banyak orang dan
sifatnya kekal. Pahala wakaf akan terus mengalir meskipun wakifnya telah meninggal dunia.
Macam Macam Wakaf
Wakaf dibagi menjadi 4 macam yaitu:
 Wakaf berdasHP,kan peruntukan
Berdasarkan peruntukan, terdapat 2 wakaf yang mesti diketahui, yakni wakaf ahli
dan Khairi.
Wakaf ahli sendiri adalah wakaf yang tujuannya diperuntukan untuk kepentingan dan
jaminan sosial dalam lingkungan kerabat sendiri dan keluarga.
Sedangkan wakaf Khairi adalah wakaf yang dilakukan untuk kepentingan agama atau
kemasyarakatan (kebajikan umum).
.
 Wakaf berdasarkan jenis harta
 Wakaf berdasarkan jenis harta dibagi ke dalam 3 kelompok, yakni benda tidak
bergerak, benda bergerak selain uang, dan benda bergerak berupa uang.
 Benda tidak bergerak:
Hak atas tanah: hak milik strata title, HGB/HGU/HP, Bangunan/bagian bangunan/satuan
rumah susun, Tanaman dan benda yang berhubungan dengan tanah, dan benda tidak bergerak
lainnya.
Benda bergerak selain uang:
Benda yang dapat berpindah,benda yang bisa dihabiskan dan yang tidak, air dan bahan bakar
minyak, benda bergerak karena sifatnya yang bisa diwakafkan, surat berharga, hak atas
kekayaan intelektual; dan hak atas benda bergerak lainnya.
Benda bergerak berupa uang
Wakaf tunai dan Cash waqf.
Hukum Wakaf
Wakaf hukumnya adalah amalan sunnah yang dianjurkan. Hal itu berdasarkan firman Allah
SWT dalam Al Quran surat Yasin ayat 12 yang berbunyi:
‫ص ْي ٰنهُ فِ ْٓي اِ َم ٍام ُّمبِ ْي ٍن‬ َ َ‫ب َما قَ َّد ُم ْوا َو ٰاث‬
ْ ‫ار ُه ۗ ْم َو ُك َّل ش‬
َ ‫َي ٍء اَ ْح‬ ُ ُ‫اِنَّا نَ ْحنُ نُ ْح ِي ا ْل َم ْو ٰتى َونَ ْكت‬

Latin: innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in


aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
Artinya: Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang
mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan
segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
Dari ayat di atas, Syaikh Prof Dr Khalid bin Ali Al-Musyaiqih berkata, “Di antara bekas yang
ditinggalkan oleh orang yang telah wafat adalah wakaf.”
Rukun Dan Syarat Wakaf
Ada empat rukun dalam berwakaf, yakni orang yang berwakaf (al-waqif), benda yang
diwakafkan (al-mauquf), orang yang menerima manfaat waqaf (al-mauquf ‘alaihi), dan
terakhir lafadz atau ikrar wakaf (sighah).
Syarat wakaf pada orang yang melaksanakannya, benda yang diwakafkan, orang yang
menerima, hingga ucapan lafadz berbeda-beda. Adapun seperti di bawah ini
-Syarat orang yang berwakaf, yakni memiliki secara penuh harta tersebut, berakal, baligh, dan
mampu bertindak secara hukum (rasyid).
-Syarat benda yang akan diwakafkan pertama adalah barang berharga, barang yang diketahui
jumlahnya, dimiliki oleh orang yang berwakaf, dan benda yang berdiri sendiri atau tidak
melekat pada harta lain.
-Syarat orang yang menerima manfaat wakaf adalah orang Muslim, merdeka, dan kafir zimmi
untuk tertentu. Sedangkan, untuk tidak tertentu adalah orang yang menerima harus
menjadikan wakaf untuk kebaikan yang dengannya dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Wakaf hanya ditujukan untuk kepentingan Islam saja.
-Syarat wakaf yang terakhir berkaitan dengan isi ucapan. Pertama, ucapan harus
menunjukkan kekal (ta’bid). Tidak sah bila ucapan dengan batas tertentu. Kedua, ucapan
harus dapat direalisasikan. Lalu ucapan bersifat pasti dan keempat tidak diikuti syarat yang
bisa membatalkan.
Hikmah Dan Manfaat Wakaf
 Hikmah Wakaf
 Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya.
 Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah menjadi milik
seseorang secara sah, tetapi masih ada di dalamnya harta agama yang mesti diserahkan
sebagaimana halnya juga zakat.
 Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan yang cukup .
Maka persiapan bekal itu diantaranya adalah harta yang pernah diwakafkan.
Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan umat islam, baik aspek
ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.
 Manfaat Wakaf
 Pahala yang trus menerus mengalir selama benda yang diwakafkan masih dimanfaatkan
walaupun si wakif sudah meninggal dunia
Terus-menerusnya manfaat dalam berbagai jenis kebaikan dan tidak terputus dengan sebab
berpindahnya kepemilikan.
Skema tata cara wakaf
1. Pewakaf Wajib Bertemu Pihak Nadzir (Penerima)
Skema tata cara wakaf yang pertama adalah seorang al-wakif harus bertemu pihak nadzir
atau si penerima harta wakaf tersebut. Pertemuan ini harus langsung disaksikan oleh Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), yang merupakan pejabat berwenang dan telah dtunjuk
oleh Kementerian Agama.
Apabila harta yang ingin diwakafkan tidak menentu jumlahnya, maka pihak penerima tidak
diwajibkan hadir. Begitupun sebaliknya, jika benda atau harta yang diwakafkan dapat diukur
jumlahnya, maka pihak nadzir wajib mendampingi.
2. Mengucapkan ikrar wakaf
Ikrar wakaf biasanya diucapkan oleh seorang wakif dihadapan nadzir. Ini juga merupakan
poin penting dalam skema tata cara wakaf.
Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 41 tahun 2004, ikrar wakaf adalah pernyataan yang
diucapkan oleh seorang wakif baik secara lisan ataupun tulisan kepada nazir dan dihadapan
PPAIW serta dua orang lainnya sebagai saksi, ketika dia akan mewakafkan sebagian harta
miliknya.
Nantinya ikrar wakaf yang sudah diucapkan tersebut akan ditulis kembali dalam Akta Ikrar
Wakaf oleh PPAIW.
3. Penyampaian Akta Ikrar Wakaf Kepada Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia
Setelah membacakan ikrar, skema tata cara wakaf berikutnya adalah pihak PPAIW
menyampaikan Akta Ikrar Wakaf tersebut kepada Kementerian Agama dan Badan Wakaf
Indonesia (BWI). Nantinya, akta ini akan dimuat dalam register umum wakaf oleh BWI.
4. Menyertakan Dokumen Sah akan Harta yang Ingin Diwakafkan
Terakhir, ketika akta sudah dimuat dalam register umum, seorang wakif wajib menyertakan
dokumen asli atas harta yang akan diwakafkan. Dokumen yang dimaksud tersebut dalam
skema tata cara wakaf ini adalah sertifikat tanah atau surat berharga lainnya.
Jangan lupa untuk melengkapi dokumen tersebut dengan identitas diri secara jelas dan
lengkap yang telah dilegalisir oleh pejabat berwenang.

Anda mungkin juga menyukai