ANTEPARTUM
Mata Kuliah : Patofisiologi Kegawatdaruratan
Dosen : Ns. Engryne Nindi, S.Kep.,M.Kes
PENGERTIAN
-Plasenta previa
-Plasenta letak rendah
Kelainan insersi tali pusat atau pembuluh darah pada selaput amnion
-Vasa Previa
Solusio Plasenta
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan tergantung dimana lokasi
plasenta berinserasi, yakni antara lain:
• Plasenta Previa totalis: Jika plasenta seluruh pstium uteri interium
• Plasenta Previa lateralis: Jika hanya sebgian ostium uteri interium yg tertutupi oleh
plasenta
• Plasebta previa marginalis: Jika tepi plasenta berada dipinggir ostium uteri interium
• Plasenta previa letak rendah: Plasenta tertanam di segmen bawah uterus sedemikian
sehingga tepi plasenta sebenarnya tdk mencapai ostium uteri interium tetapi berada di
dekatnya.
Faktor Resiko
Perokok
Riwayat SC atau kuretase sebelumnya
Multiparitas
Usia <20 atau >35 tahun
Tumor
Kehamilan kembar
Malnutrisi
ETIOLOGI
Endometrium yg inferior
Korpus luteum yg berreaksi lambat
Vaskularisasi yang kurang pada desidua terjadi atrofi dan
peradangan sehingga
Perluasan plasenta
PATOFISIOLOGI
Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama
dan pertama dari
plasenta previa. Walaupun perdarahannya sering dikatakan terjadi pada
triwulan ketiga, akan
tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak
itu segmen bawah
rahim telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Dengan
bertambah tuanya kehamilan,
segmen bawah rahim akan lebih melebar lagi, dan leher rahim mulai
membuka.
Apabila plasenta atau ari-ari tumbuh pada segmen bawah rahim, pelebaran
segmen bawah rahim dan pembukaan leher rahim tidak dapat diikuti oleh plasenta
yang melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada
saat itulah mulai terjadi perdarahan.
Sumber perdarahannya ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya
plasenta dan dinding rahim atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahannya tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot
segmen bawah rahim untuk berkontraksi menghentikan perdarahan itu, tidak
sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan
PENDARAHAN ANTEPARTUM
Plasenta Previa
Solusio plasenta Vase Previa
DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah pada
selaput ketuban. Bila sudah terjadi pendarahan maka akan diikuti
dengan denyut jantung janin yg tdk beraturan, deselerasi atau
bradikadi, khusunya bila pendarahan terjadi ketika atau beberapa
saat setelah seput ketuban pecah
Penatalaksanaan
• Tergantung pada status janin.
Bila ada keguguran tentang maturitas janin tentukan llebih dahulu umur kehamilan, ukuran
janin, maturitas paru dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan kardiotokografi
• Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan seksio sesar segera namun bila janin
sudah meninggal atau imatur, dilakukan persalinan pervaginaan
SOLUSIO PLASENTA