Anda di halaman 1dari 17

PENDARAHAN

ANTEPARTUM
Mata Kuliah : Patofisiologi Kegawatdaruratan
Dosen : Ns. Engryne Nindi, S.Kep.,M.Kes
PENGERTIAN

Pendarahan Antepartum adalah pendarahan melalui vagina pendarahan jalan lahir


setelah kehamilan 28 minggu.
Pendarahan Antepartum merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yg perlu
mendapatkan penanganan segera.
KLASIFIKASI PENDARAHAN
ANTEPARTUM
 Kelainan implantasi plasenta

-Plasenta previa
-Plasenta letak rendah
 Kelainan insersi tali pusat atau pembuluh darah pada selaput amnion

-Vasa Previa
 Solusio Plasenta
PLASENTA PREVIA

Adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah


rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain
menutupi jalan lahir, plasenta menyebabkan pendarahan hebat, baik
sebelum maupun saat persalinan.

Gejala Plasenta Previa:


• Pendarahan pervaginaan tanpa rasa nyeri
• Darah yang keluar berwarna merah segar
• Pendarahan pertama berlngsung tidak banyak dan berhenti sendiri
• Pendarahan kembali terjadi setelah beberapa waktu kemudian, jadi berulang
TINGKATAN PLASENTA PREVIA

Plasenta previa dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan tergantung dimana lokasi
plasenta berinserasi, yakni antara lain:
• Plasenta Previa totalis: Jika plasenta seluruh pstium uteri interium
• Plasenta Previa lateralis: Jika hanya sebgian ostium uteri interium yg tertutupi oleh
plasenta
• Plasebta previa marginalis: Jika tepi plasenta berada dipinggir ostium uteri interium
• Plasenta previa letak rendah: Plasenta tertanam di segmen bawah uterus sedemikian
sehingga tepi plasenta sebenarnya tdk mencapai ostium uteri interium tetapi berada di
dekatnya.
Faktor Resiko
 Perokok
 Riwayat SC atau kuretase sebelumnya
 Multiparitas
 Usia <20 atau >35 tahun
 Tumor
 Kehamilan kembar
 Malnutrisi

ETIOLOGI
 Endometrium yg inferior
 Korpus luteum yg berreaksi lambat
 Vaskularisasi yang kurang pada desidua terjadi atrofi dan
peradangan sehingga
 Perluasan plasenta
PATOFISIOLOGI
Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama
dan pertama dari
plasenta previa. Walaupun perdarahannya sering dikatakan terjadi pada
triwulan ketiga, akan
tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak
itu segmen bawah
rahim telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Dengan
bertambah tuanya kehamilan,
segmen bawah rahim akan lebih melebar lagi, dan leher rahim mulai
membuka.
Apabila plasenta atau ari-ari tumbuh pada segmen bawah rahim, pelebaran
segmen bawah rahim dan pembukaan leher rahim tidak dapat diikuti oleh plasenta
yang melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada
saat itulah mulai terjadi perdarahan.
Sumber perdarahannya ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya
plasenta dan dinding rahim atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahannya tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot
segmen bawah rahim untuk berkontraksi menghentikan perdarahan itu, tidak
sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan
PENDARAHAN ANTEPARTUM

Plasenta Previa
Solusio plasenta Vase Previa

Totalis Parsialis Plasenta Letak Rendah Marginalis

Bertambah usia kehamilan (20 minggu)

Segmen bawah rahim terbentuk dan


menipis serviks mulai membuka.

Sinus uterus robek karena


terlepasnya plasenta

PENDARAHAN Bisa di atasi


Tidak bisa di atasi

Masalah perawatan Kehamilan diakhiri


- gangguan perfusi jaringan
VASA PREVIA
Vasa Previa merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis
janin berinsersi dengan vilamentosa yakni pada selaput ketuban.
Penyebab vasa previa belum jelas

DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah pada
selaput ketuban. Bila sudah terjadi pendarahan maka akan diikuti
dengan denyut jantung janin yg tdk beraturan, deselerasi atau
bradikadi, khusunya bila pendarahan terjadi ketika atau beberapa
saat setelah seput ketuban pecah
Penatalaksanaan
• Tergantung pada status janin.
Bila ada keguguran tentang maturitas janin tentukan llebih dahulu umur kehamilan, ukuran
janin, maturitas paru dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan kardiotokografi
• Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan seksio sesar segera namun bila janin
sudah meninggal atau imatur, dilakukan persalinan pervaginaan
SOLUSIO PLASENTA

• Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta seblum


waktunya.
• Solusio plasenta pelepasan sebagian atau seluruh
plasenta yang normal implantasinya anatara minggu ke
22 sampai lahirnya anak
KLASIFIKASI
SOLUSIO
PLASENTA
• Solutio placenta dengan
pendarahan keluar
• Solutio Placenta dengan
pendarahan tersembunyi
(haematoma
retroplacenta)
• Solutio placenta dengan
pendarahan tersembunyi
dan keluar
Gejala Solusio Plasenta
 Pendarahan disertai nyeri
 Pendarahan hanya keluar sedikit
 Palpasi sukar karena abdomen terus menerus tegang dan adanya nyeri tekan
 Fundus uteri lama lama menjadi naik
 Rahim keras seperti papan
 Anemi dan syok, beratnya anemi dan syok sering tdk sesuai dengan banyaknya darah
yang terus keluar
 Pada toucher teraba ketuban yg tegang terus menerus karena isi rahim bertambah
 Darah berwarna merah tua/kehitaman
Penatalaksanaan
 Pemberian transfusi darah
 Pemecahan ketuban (amniotomi)
 Pemberian infus oksitosin
 Kalau perlu dilakukan sesio sesar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai