1. FITUN ANDRE FAHREZA 2. ASMAUL HUSNA 3. FRAMA SYAWALDI APRI 4. TRISNAWATI 5. M. ATTAMIYAH SULWADIN 6. AMELIA ROHSA 7. AHYARYATI 8. MAGDALENA LATAR BELAKANG Sejak kelahirannya, hubungan kriminologi dengan hukum pidana sangat erat, artinya hasil-hasil penyelidikan kriminologi dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah kejahatan terutama melalui hasil-hasil studi di bidang etiologi kriminal dan penologi. Di samping itu dengan penelitian kriminologi dapat dipakai untuk membantu bidang pembuatan undang-undang, sehingga kriminologi sering disebut sebagai “signalwetenschap”. Bahkan aliran modern yang diorganisasikan oleh von Liszt menghendaki kriminologi bergabung dengan hukum pidana sebagai ilmu bantunya agar bersama-sama menangani hasil penyelidikan “politik kriminal” sehingga memungkinkan memberikan petunjuk jitu terhadap penanganan hukum pidana dan pelaksanaannya, yang semuanya ditujukan untuk melindungi “warga negara yang baik” dari penjahat. Aristotle (382-322 SM) menyatakan property menimbulkan crimen and rebellion. Kelahiran criminology sebagai ilmu pengetahuan,karena pidana baik materiil maupun formal serta system penghukuman sudah tidak efektif lg untuk mencegah dan membrantas kejahatan, bahkan kejahatan semakin meningkat dalam berbagai aspek kehidupan.dengan tidak efektifnya hukum pidana ,maka para ahli piker mulai mengadakan penelitian bukan pada aturan-aturan hukum yang mengenai kejahatan atau bertalian dengan pidana,tapi objeknya adalah orang yang melakukan kejahatan itu sendiri. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah Faktor – Faktor Penyebab
lahirnya Kriminologi ? 2. Bagaimana Objek Terjadinya Kriminologi ? 3. Apa tujuan Mempelajari ilmu Kriminologi ? Faktor-faktor lahirnya kriminologi Istilah kriminologi pertama kali digunakan oleh P. Topinard seorang ahli antropologi Prancis. Secara etimologis kata kriminologi berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan dan logos yang berarti pengetahuan. Membahas tentang kriminologi tidak terlepas dari kalimat kejahatan, Menurut Prof. Dr. Wirjono Projodikoro, S.H., Kejahatan adalah pelanggaran dari norma- norma sebagai unsur pokok kesatu dari hukum pidana, sedangkan didalam bukunya R. Soesilo membagi pengertian kejahatan dalam dua macam, yaitu; 1. Pengertian yuridis 2. Pengertian sosiologis Dua faktor yang memicu perkembangan kriminologi 1. Ketidakpuasan terhadap hukum pidana, hukum acara pidana dan sistem penghukuman. Menentang tindakan sewenang-wenang dalam penjatuhan hukuman yang kejam dan masyarakat merasa tidak terlindungi dari kejahatan. 2. Penerapan metode statistik. Dengan melihat jumlah angka kematian dan kelahiran (statistik). Semakain banyak penduduk, semakin tinggi angka kejahatan. Kejahatan dapat diberantas dengan memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat dengan cara menyeimbangkan angka kelahiran dan kematian.
Objek kriminologi
Secara umum objek kriminologi terbagi menjadi tiga
yaitu : 1. Kejahatan 2. Pelaku 3. Reaksi masyarakat terhadap perbuatan melanggar hokum dan pelaku kejahatan Tujuan dan manfaat kriminologi bagi hukum pidana Tujuan secara umum adalah untuk mempelajari kejahatan dari berbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman mengenai fenomena kejahatan dengan lebih baik. Tujuan secara kongkrit untuk: 1. Bahan masukan pada membuat Undang-Undang (pembuatan\pencabutan Undang-Undang). 2. Bahan masukan bagi aparat penegak hukum dalam proses penegakan hukum dan pencegahan kejahatan non penal terutama Polri. 3. Memberikan informasi kepada semua instansi agar melaksanakan fungsi-fungsi yang diembannya secara konsisten dan konsekwen untuk mencegah tejadi kejahatan. 4. Memberikan informasi kepada perusahan-prusahan melaksanakan pengamatan internal secara ketat dan teridentifikasi serta melaksanakan fungsi social dalam areal wilayah perusahan yang mempunyai fungsi pengamanan external untuk mencegah terjadi kejahatan. 5. Memberikan informasi kepada masyarakat pemukiman, tempat- tempat umum untuk membentuk pengamanan swakarsa dalam mencegah terjadi kejahatan.
Terhadap hukum pidana krimonolgi dapat berfungsi sebagai tinjauan hukum pidana yang berlaku, dan memeberikan rekomendasi guna pembaharuan hukum pidana. Bagi system peradilan hukum pidana, krimonologi berguna sebagai sarana kontrol bagi jalannya peradilan, Manfaat krimonologi terhadap hukun pidana yakni: 1. Hasil penyelidiakan krimonologi dapat membantu pemerintah dan penegak hukum untuk mengungkap kejahatan. 2. Membantu untuk melakukan meminimalisasi dalam produk perundang- undangan pidana. 3. Menurut von Litz, krimonolgi sebaiknya bergabung dengan hukum pidana (politik criminal) 4. Krimonolgi juga (khususnya krimonolgi kritis) hasil penelitianya dapat memperbaiki kinerja aparatur hukum, serta melakukan perbaikan bagi undang – undang pidana itu sendiri