Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN 11

PELUNASAN PAJAK DALAM


TAHUN BERJALAN (2)
&
PENGHITUNGAN PAJAK AKHIR TAHUN
ANGSURAN PAJAK DALAM TAHUN BERJALAN
2
PASAL 25 AYAT (1)

Besarnya angsuran pajak dlm thn pajak berjalan yg hrs


dibayar sendiri oleh WP utk setiap bulan adalah sebesar
PPh terutang menurut SPT Tahunan PPh thn pajak yg lalu
dikurangi :
1.PPh yg dipotong / dipungut : PPh 21, PPh 22 & PPh 23
2.PPh yangTerutang atau Dibayar di Luar Negeri yang
boleh dikreditkan (PPh psl 24)

Kemudian dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan


dalam bagian tahun pajak
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (1)

3
Contoh Penghitungan Angsuran PPh Psl 25
PPh terutang menurut SPT tahunan PPh 2015
sebesar : Rp. 50.000.000
dikurangi :
PPh yg dipotong pemberi
kerja (PPh Psl. 21) Rp. 15.000.000
PPh yg dipungut pihak lain
(PPh psl. 22) Rp. 10.000.000
PPh yg dipotong pihak lain
(PPh psl 23) Rp. 2.500.000
Kredit PPh Luar Negeri
(PPh psl. 24) Rp. 7.500.000 +
Jumlah Kredit Pajak Rp. 35.000.000
Selisih Rp. 15.000.000
Besarnya angsuran yg hrs dibyr sendiri setiap bln utk thn 2016
sebesar 1/12 x Rp. 15.000.000 yaitu Rp. 1.250.000
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (1)
(LANJUTAN)
4

Apabila PPh sebagaimana dimaksud dlm


contoh di atas berkenaan dgn penghasilan
yg diterima atau diperoleh utk bagian thn
pajak yg meliputi masa 6 bulan dlm thn
2015, maka besarnya angsuran bulanan yg
hrs dibayar setiap bulan dlm thn 2016
adalah sebesar : Rp. 15.000.000 / 6 bln = Rp.
2.500.000
ANGSURAN BULANAN UNTUK BULAN SEBELUM
BATAS
5 WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH
PASAL 25 AYAT (2)

Besarnya angsuran pajak yg hrs dibayar sendiri oleh


WP utk bulan – bulan sebelum SPT Tahunan PPh
disampaikan, sebelum batas waktu penyampaian SPT
Tahunan PPh adlh SAMA BESARNYA dengan :
Besarnya Angsuran pajak untuk bulan terakhir dari thn
pajak yg lalu
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (2)
6

Mengingat batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh bagi


WP OP adlh akhir bln ketiga thn pajak berikutnya, maka
besarnya angsuran pajak yg hrs dibayar sendiri oleh WP utk
bulan – bulan sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan blm dpt
dihitung sesuai dgn ketentuan pd ayat 1
Contoh :
1.Besarnya angsuran pada bulan Des 2015 adlh Rp. 1.000.000.
Apabila SPT Tahunan PPh disampaikan oleh WP OP pd bln Feb
2016, maka besarnya angsuran yg hrs dibayar WP tsb utk bln
Jan 2016 adlh sebesar angsuran pajak bln Desember 2015
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (2)
(LANJUTAN)
7

2. Apabila dlm contoh no 1 diatas, pd bulan Sept 2015


diterbitkan Keputusan pengurangan angsurang
pajak menjadi nihil shg angsuran pajak sejak bln
Okt s/d Des menjadi nihil, maka besarnya angsuran
pajak yg hrs dibayar WP utk bln Jan 2016 tetap
sama dgn angsuran pajak bln Des 2015 yaitu NIHIL
ANGSURAN PPH PASAL 25, APABILA DALAM TAHUN BERJALAN
DITERBITKAN SKP UNTUK TAHUN PAJAK YANG LALU
PASAL 25
8 AYAT (4)

Apabila dlm Thn Pajak berjalan diterbitkan Surat


Ketetapan Pajak (SKP) utk thn pajak yg lalu, maka
besarnya angsuran pajak dihitung kembali
berdasarkan SKP tahun pajak yang lalu, dan berlaku
mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP.
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (4)
9

Berdasarkan SPT PPh thn pajak 2015 yg disampaikan


WP dlm bln Feb 2016, perhitungan besarnya angsuran
pajak yg hrs dibayar adlh sebesar Rp. 1.250.000. Dlm
bln Juni diterbitkan SKP thn pajak 2015 yg
menghasilkan besarnya angsuran pajak setiap bln
sebesar Rp. 2.000.000.
Berdasarkan ketentuan dlm ayat ini, besarnya
angsuran pajak mulai bulan Juli 2016 adlh sebesar Rp.
2.000.000. Penetapan besarnya angsuran pajak
berdasarkan SKP tsb bisa sama, lebih besar atau lebih
kecil dr angsuran pajak sebelumnya berdasarkan SPT.
ANGSURAN PPH PASAL 25 TAHUN BERJALAN
DALAM HAL – HAL TERTENTU
PASAL10 25 AYAT (6)

Dirjen Pajak Menetapkan perhitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun


berjalan dlm hal – hal tertentu, sbb :
1.WP berhak atas kompensasi kerugian
2.WP memperoleh penghasilan tidak teratur
3.SPT Tahunan PPh thn yll disampaikan stlh lewat batas waktu yg ditentukan
4.WP diberikan perpanjangan jgk waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
5.WP membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh yang mengakibatkan angsuran
bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan
6.Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP
ANGSURAN PPH PASAL 25 TAHUN BERJALAN :
11
WP BERHAK ATAS KOMPENSASI

Angsuran PPh Pasal 25 Tahun berjalan Dihitung dengan cara :


Penghasilan Neto dlm SPT : XXX
Sisa Kompensasi Rugi : XXX _
Dasar Perhitungan Angsuran Pajak : XXX
Tarif Pasal 17 : XXX x
PPh Terutang : XXX
Kredit Pajak (PPh 21, 22 & 23) : XXX _
PPh yg hrs dibayar sendiri : XXX

PPh Pasal 25 tahun berikutnya = 1/12 x PPh yg hrs dibayar


sendiri
ANGSURAN
12 PPH PASAL 25 TAHUN BERJALAN :
WP BERHAK ATAS KOMPENSASI
(LANJUTAN)

Kompensasi kerugian adalah KOMPENSASI KERUGIAN


FISKAL berdasarkan :
1. SPT Tahunan,
2. Surat Ketetapan Pajak,
3. Surat Keputusan Keberatan, atau
4. Putusan Banding,

sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) atau Pasal 31A UU


PPh
ANGSURAN
13
PPH PASAL 25 TAHUN BERJALAN :
WP MEMPEROLEH PENGHASILAN TIDAK TERATUR

Angsuran PPh Pasal 25 Tahun berjalan Dihitung dengan


cara :
Penghasilan Neto dlm SPT : XXX
Penghasilan Tdk Teratur : XXX _
Dasar Perhitungan Angsuran Pajak : XXX
Tarif Pasal 17 : XXX x
PPh Terutang : XXX
Kredit Pajak (PPh 21, 22 & 23) : XXX _
PPh yg hrs dibayar sendiri : XXX

PPh Pasal 25 tahun berikutnya = 1/12 x PPh yg hrs dibayar


sendiri
14
ANGSURAN PPH PASAL 25 TAHUN BERJALAN :
WP MEMPEROLEH PENGHASILAN TIDAK TERATUR
(LANJUTAN)
Penghasilan teratur adalah penghasilan yang lazimnya
diterima atau diperoleh scr berkala sekurang – kurangnya sekali
dlm setiap thn pajak, yg bersumber dari kegiatan usaha,
pekerjaan bebas, pekerjaan, harta dan atau modal, kecuali
penghasilan yang telah dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final.
Tidak termasuk dalam penghasilan teratur adalah
keuntungan selisih kurs dari utang/piutang dalam mata uang
asing dan keuntungan dari pengalihan harta (capital gain)
sepanjang bukan merupakan penghasilan dari kegiatan usaha
pokok, serta penghasilan lainnya yang bersifat insidentil.
ANGSURAN PPH PASAL 25 BAGI WP TERTENTU
15
PASAL 25 AYAT (7)

Menteri Keuangan berwenang :


Menetapkan penghitungan besarnya Angsuran PPh Pasal 25
bagi :
1.Wajib Pajak baru
2.Bank, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
WP masuk Bursa & WP lainnya yg berdasarkan Ketentuan
Perundang – undangan hrs membuat Laporan Keuangan
berkala.
3.Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha tertentu dgn tarif
paling tinggi 0,75% dari peredaran bruto
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (7)
16

Pd prinsipnya penghitungan besarnya angsuran blnan dlm thn


berjln didasarkan pd SPT PPh thn yll. Namun ketentuan ini
memberi kewenangan kpd MenKeu utk menetapkan dsr
penghitungan besarnya angsuran blnan selain berdasarkan
prinsip tsb diatas. Hal ini dimaksudkan utk lebih mendekati
kewajaran penghitungan besarnya angsuran pajak krn
didasarkan kpd data terkini kegiatan usaha
1.Bagi WP baru yg mulai menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan dlm thn pajak berjalan, perlu diatur perhitungan
besarnya angsuran krn WP blm pernah memasukkan SPT
Tahunan PPh. Penentuan besarnyanya angsuran pajak
didasarkan atas kenyataan kegiatan usaha atau kegiatan WP
PENJELASAN UU PPH PASAL 25 AYAT (7)
(LANJUTAN)
17

2. Bagi WP yg bergerak dlm bidang perbankan, BUMN, BUMD,


serta WP masuk bursa & WP lainnya, yg berdasarkan
ketentuan diharuskan membuat Lap. Keu berkala perlu
diatur penghitungan besarnya angsuran tersendiri. Hal ini
krn terdpt kewajiban menyampaikan Lap yg berkaitan dgn
pengelolaan keuangan dlm suatu periode ttt kpd intansi
pemerintah, yg dpt dipakai sbg dsr penghitungan utk
menentukan besarnya angsuran pajak dlm thn berjln
3. Bagi WP OP Pengusaha Tertentu, yaitu WP OP yg
mempunyai 1 atau lebih tempat usaha, maka besarnya
angsuran pajak paling tinggi sebesar 0,75% dari peredaran
bruto
FISKAL LUAR NEGERI
PASAL1825 AYAT (8)

WP OP DN yg tidak memiliki NPWP & telah berusia 21


thn yang bertolak ke luar negeri wajib membayar pajak,
Diatur Dengan : Peraturan Pemerintah, PP Nomor 80
Tahun 2008 dan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-
14/PJ/2009
KREDIT PAJAK WP DN & BUT
PASAL1928 AYAT (1)

Bagi WP DN & BUT, pajak yg terutang dikurangi dgn kredit pajak


tahun yang bersangkutan, berupa :
1.PPh 21 : Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa & kegiatan
lainnya
2.PPh 22 : Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau
kegiatan usaha di bidang lainnya
3.PPh 23 : Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa,
hadiah dan penghargaan & imbalan lainnya
4.PPh 24 : Pajak yg dibayar atau terutang atas penghasilan dari
luar negeri yang boleh dikreditkan
5.PPh 25 : Pembayaran yg dilakukan oleh WP sendiri
6.PPh 26 : Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa,
hadiah dan penghargaan & imbalan lainnya yg diperoleh WP LN
PENJELASAN UU PPH PASAL 28 AYAT (1)

20
Contoh Penghitungan Angsuran PPh Psl 25
PPh terutang WP OP Rp. 80.000.000
Kredit Pajak :
a.PPh yg dipotong pemberi
kerja (PPh Psl. 21) Rp. 5.000.000
b.PPh yg dipungut pihak lain
(PPh psl. 22) Rp. 10.000.000
c.PPh yg dipotong pihak lain
(PPh psl 23) Rp. 5.000.000
d.Kredit pph Luar Negeri
(PPh psl. 24) Rp. 15.000.000
e.Dibyr sendiri oleh WP
(PPh psl 25) Rp. 10.000.000 +
Jumlah PPh yg dikreditkan Rp. 45.000.000
PPh yg masih hrs dibayar Rp. 35.000.000
KREDIT PAJAK BAGI WP DN & BUT
PASAL
21 28 AYAT (2)

SANKSI ADMINISTRASI berupa bunga, denda & kenaikan


serta SANKSI PIDANA berupa denda yg berkenaan dgn
Pelaksanaan Peraturan Perundang – Undangan di bidang
Perpajakan yg berlaku TIDAK BOLEH DIKREDITKAN dgn
pajak yg terutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1
RESTITUSI PPH PASAL 28A
22

Apabila Pajak terutang untuk suatu tahun pajak ternyata


Lebih Kecil dari jumlah kredit pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), maka akan dilakukan
pemeriksaan. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan
terdapat kelebihan pembayaran pajak maka akan
dikembalikan setelah diperhitungkan dgn utang pajak
lainnya berikut sanksi
PENJELASAN UU PPH PASAL 28A
23
Sesuai dgn ketentuan dlm Psl 17B ayat (1) UU ttg KUP, maka
Direktur Jenderal Pajak atau pejabat yg ditunjuk berwenang
utk mengadakan pemeriksaan sblm dilakukan pengembalian
atau perhitungan kelebihan pajak.
Hal – hal yg hrs menjadi pertimbangan sblm dilakukan
pengembalian atau perhitungan kelebihan pajak adalah :
a.Kebesaran materiil ttg besarnya PPh yg terutang
b.Keabsahan bukti – bukti pungutan & bukti – bukti
potongan pajak serta bukti pembayaran pajak oleh WP
sendiri & utk thn pajak ybs
PENJELASAN UU PPH PASAL 28A
(LANJUTAN)
24

Oleh krn itu utk kepentingan pemeriksaan, Direktur


Jenderal Pajak atau pejabat lain yg ditunjuk diberi
wewenang utk mengadakan pemeriksaan atas Lap.
Keu, buku – buku & catatan lainnya serta pemeriksaan
lain yg berkaitan dgn penentuan besarnya PPh yg
terutang, kebenaran jmlh pajak & jmlh pajak yg tlh
dikreditkan & untuk menentukan besarnya kelebihan
pembayaran pajak yg hrs dikembalikan.
Maksud pemeriksaan ini untuk memastikan bhw uang
yg akan dibayar kembali kpd WP sbg restitusi itu adlh
benar merupakan hak WP.
BATAS WAKTU PEMBAYARAN PPH PADA AKHIR TAHUN
PASAL 29
25

Apabila Pajak terutang untuk suatu tahun pajak LEBIH


BESAR DARI jumlah kredit pajak sebagaimana dimaksud
dlm Psl 28 ayat (1) terdapat Kekurangan pembayaran
pajak yang terutang maka harus dilunasi SEBELUM SPT
Tahunan PPh disampaikan
PENJELASAN UU PPH PASAL 29

26

Ketentuan ini mewajibkan WP utk melunasi kekurangan


pembayran pajak yg terutang menurut ketentuan UU ini
sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan & paling lambat pd
batas akhir penyampaian SPT Tahunan. Apabila thn buku
sama dengan thn kalender, kekurangan pajak tsb wajib
dilunasi paling lambat tgl 31 Maret bagi WP OP, sedangkan
apabila thn buku tdk sama dgn tahun kelander (misalkan
dimulai tgl 1 Juli s/d 30 Juni), maka kekurangan pajak wajib
dilunasi paling lambat tgl 30 September bagi WP OP.
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 1

1. Angsuran Pajak Dalam Tahun Berjalan diatur dalam... :


a. UU PPh Pasal 25 (1) d. UU PPh Pasal 16
b. UU PPh Pasal 20 (2) e. UU PPh Pasal 17
c. UU PPh Pasal 15

2. Angsuran Bulanan Untuk Bulan Sebelum Batas Waktu


Penyampaian SPT Tahunan PPh diatur dalam :
a. UU PPh Pasal 24 (1) d. UU PPh Pasal 16
b. UU PPh Pasal 25 (2) e. UU PPh Pasal 17
c. UU PPh Pasal 17 (1a)
LATIHAN PILIHAN GANDA 2

2. Angsuran Bulanan Untuk Bulan Sebelum Batas Waktu


Penyampaian SPT Tahunan PPh diatur dalam :
a. UU PPh Pasal 24 (1) d. UU PPh Pasal 16
b. UU PPh Pasal 25 (2) e. UU PPh Pasal 17
c. UU PPh Pasal 17 (1a)

3. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,


PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
jumlah kredit pajaknya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 3
3. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,
PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
jumlah kredit pajaknya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta

4. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,


PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
jumlah selisih PPh terutang dgn kredit pajaknya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 4
4. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,
PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
jumlah selisih PPh terutang dgn kredit pajaknya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta

5. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,


PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
angsuran yg hrs dibayar setiap blnnya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta
LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 5
5. Diketahui : PPh terutang menurut SPT = Rp. 50 juta,
PPh Psl 21 = 15 juta, PPh Psl 22 = 10 juta, PPh Psl 23 =
2,5 juta dan PPh Psl 24 = 7,5 juta. Ditanya : berapakah
angsuran yg hrs dibayar setiap blnnya ?
a. 20 juta d. 50 juta
b. 35 juta e. 1,250 juta
c. 15 juta

1. Angsuran Pajak Dalam Tahun Berjalan diatur dalam... :


a. UU PPh Pasal 25 (1) d. UU PPh Pasal 16
b. UU PPh Pasal 20 (2) e. UU PPh Pasal 17
c. UU PPh Pasal 15

Anda mungkin juga menyukai