Anda di halaman 1dari 27

TEORI KONSTRUKTIVISME DAN

KOGNITIF
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen : Nur Alawiyah M. pd.

Kelompok 3
Mushthofiyatul Khoiriyyah
1808076047
Alfina Masruroh 1808076048
TEORI KOGNITIF
KONSTRUKTIVISME
Pengertian
Ciri-Ciri pembelajaran
secara konstruktivisme
prinsip-prinsip
konstruktivisme yang
diterapkan dalam belajar
mengajar Tokoh pembelajaran
secara konstruktivisme

Kelebihan dan kelemahan Aplikasi teori


dalam teori pembelajaran pembelajaran
konstruktivisme konstruktifvisme
Apa itu teori belajar konstruktivisme???

Teori Konstruktifisme berasal dari kata konstruktiv dan isme.


Konstruktiv berarti bersifat membina, memperbaiki, dan
membangun. Sedangkan Isme dalam kamus Bahasa Inonesia
berarti paham atau aliran. Konstruktivisme merupakan aliran
filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan
kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri (von Glaserfeld
dalam Pannen dkk, 2001:3). Teori pembelajaran yang bersifat
generatif yaitu tindakan menciptakan suatu makna dari apa
yang dipelajari.teori ini lebih menekankan pada proses dari
pada hasilnya.
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang
diterapkan dalam belajar mengajar adalah :

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.


2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali
hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu
terjadi perubahan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar
proses kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6.
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan.
7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi
anggapan siswa.
Ciri-ciri teori Konstruktivisme
1 Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui
penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2 Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan
menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.
3 Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap
dan pembawaan murid.
4 Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar
sesuatu ide. Menggalakkan & menerima daya usaha &
autonomi murid.
Ciri-ciri teori Konstruktivisme
5 Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.

6 Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama


penting dengan hasil pembelajaran.
7 Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan
eksperimen.
Tokoh teori konstruktivisme

Menurut Bruner, di dalam belajar haruslah


melibatkan tiga proses yang terjadi hampir
selalu bersamaan.

Ketiga proses belajar tersebut, yaitu:


1. Memperoleh informasi baru;
2. Transformasi informasi; Teori Perkembangan
3. Menguji relevansi informasi dengan 1 konstruktifisme,
ketepatan pengetahuan. dikembangkan oleh
Jerome Bruner
Tokoh teori konstruktivisme

Dewey menganjurkan agar guru mendorong


siswa untuk terlibat dalam proyek atau tugas
yang berorientasi pada masalah. Guru juga
diharapkan dapat membantu mereka
menyelidiki masalah-masalah intelektual dan
sosial.
Teori Perkembangan
2 konstruktifisme,
dikembangkan oleh
John Dewey
Tokoh teori konstruktivisme

John Dewey berpandangan bahwa sekolah


seharusnya mencerminkan kehidupan
masyarakat secara lebih besar dan kelas
adalah laboratorium untuk memecahkan
masalah kehidupan nyata.

Teori Perkembangan
3 konstruktifisme,
dikembangkan oleh
Levi vygotsky
Tokoh teori konstruktivisme

Piaget memandang bahwa tahap-tahap


perkembangan intelektual individu dilalui
tanpa memandang latar konteks sosial dan
budaya individu.

Teori Perkembangan
4 konstruktifisme,
dikembangkan oleh
Jean Piaget
Kelebihan teori konstruktivisme
1. Proses pembelajaran konstruktivistik siswa dituntut untuk bisa
berfikir aktif dalam belajar.
2. Murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru,
mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam
semua situasi.
3. Ingat lebih lama semua konsep, yakin murid melalui pendekatan
ini membina sendiri kefahaman mereka. Justru mereka lebih
yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi
baru.
4. Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan
dan guru dalam membina pengetahuan baru.
Kelemahan teori konstruktivisme

1. Kekurangan apabila ada siswa yang pasif pembelajaran


konstruktivistik ini tidak cocok untuk siswa pasif.
2. Dalam pembelajarannya tidak memusatkan pada kurikulum
yang ada.
Aplikasi teori Konstruktivisme dalam
pembelajaran :
TEORI KOGNITIF

Pengertian
Ciri-ciri pembelajaran
secara kognitif
prinsip-prinsip kognitif
yang diterapkan dalam
belajar mengajar
Tokoh pembelajaran
secara kognitif

Kelebihan dan kelemahan


Aplikasi teori
dalam teori pembelajaran
pembelajaran kognitif
kognitif
Apa itu teori belajar kognitif???

Definisi “Cognitive” berasal dari kata “Cognition” yang mempunyai


persamaan dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti
yang luas kognition/kognisi ialah perolahan penataan penggunaan
pengetahuan (Muhibbin, 2005: 65). Teori belajar kognitivisme lebih
mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon sebagaimana dalam teori behaviorisme,
lebih dari itu belajar dengan teori kognitivisme melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks (Nugroho, 2015: 290).
prinsip-prinsip teori kognitif diantaranya
adalah:
1. Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan
memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun
berdasarkan pola dan logika tertentu.
2. Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks.
3. Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan
hanya menghafal tanpa pengertian penyajian.
Adapun ciri-ciri dari teori kognitif yaitu :

1. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia;


2. Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian;
3. Mementingkan peranan kognitif;
4. Mementingkan kondisi waktu sekarang;
5. Mementingkan pembentukan struktur kognitif (Nugroho,
2015: 291).
Tokoh teori Konstruktifisme
Piaget membagi proses belajar kedalam
tiga tahapan yaitu (Nurhadi, 2018: 13;
Winfred F Hill, 2010: 157):

1. Asimilasi
2. Akomodasi
3. Equilibrasi
Teori Perkembangan
1 Kognitif, dikembangkan
oleh Jean Piaget
Tokoh teori Konstruktifisme

Menurut bruner ada 3 tahap dalam


perkembangan kognitif, yaitu
(Warsita, 2016: 72):
1. Enaktif
2. Ikonik
3. Simbolik

Teori Perkembangan
2 Kognitif, dikembangkan
oleh Jarome Bruner
Tokoh teori Konstruktifisme

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap


(Budiningsih, 2015: 43):
Memperhatikan stimulus yang diberikan;
Memahami makna stimulus menyimpan dan
1.
2. menggunakan informasi yang sudah
dipahami;
3. Meaning full learning adalah suatu
Teori Perkembangan
4. proses dikaitkannya.
3 Kognitif, dikembangkan
5.
oleh Ausebel
Tokoh teori Konstruktifisme
Dalam pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian
diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar. Pengolahan
otak manusia :
1. Reseptor;
2. Sensory register;
3. Short-term memor;
4. Long-term memory;
5. Response generator Teori Perkembangan
4 Kognitif, dikembangkan
oleh Robert M. Gagne
Aplikasi teori Kognitif dalam pembelajaran :

Dengan memahami struktur kognitif siswa, maka dengan tepat pelajaran


bahasa disesuaikan sejauh mana kemampuan siswanya. Selain itu, juga
model penyusunan materi pelajaran bahasa arab hendaknya disusun
berdasarkan pola dan logika tertentu agar lebih mudah dipahami.
Penyusunan materi pelajaran bahasa arab di buat bertahap mulai dari
yang paling sederhana ke kompleks. hendaknya dalam proses
pembelajaran sebisa mungkin tidak hanya terfokus pada hafalan, tetapi
juga memahami apa yang sedang dipelajari, dengan demikian jauh akan
lebih baik dari sekedar menghafal kosa kata (Nurhadi, 2018: 21).
Kelebihan teori kognitif
Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu
a. siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
b. Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia
lebih menekankan pada teori kognitif
c. yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang
dimiliki pada setiap individu.
d. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu
e. memeberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk
pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta
didik.
f. pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh
pesertadidik.
kekurangan teori kognitif

Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan;


a. sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut
b. Selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai
kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
c. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara
peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan
pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam
mencarinya.
d. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode
kognitif, maka dipastikan peserta didik tidak
e. akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan.
Simpulan
Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang
ingin belajar atau kebutuhannya dengan bantuan fasilitas orang lain.penerapaanya dalam
pembelajaran adalah Mahasiswa diberi kebebasan mengungkapkan pendapat dan
pemikirannya sendiri tentang sesuatu yang dihadapi. Dengan cara demikian mahasiswa akan
terbiasa dan
1. terlatih untuk berfikir kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan pemikirannya
secara rasional.
2. Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang
3. lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Hakekat belajar menurut
teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan
informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal.
4. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat
5. diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa.
TERIMAKASIH
😁😍

Anda mungkin juga menyukai