Anda di halaman 1dari 18

Penyakit/ Gangguan

Pada Kantung Empedu

PATO L O G I P EN YA K I T I N F E K S I
A RI E K R I S N AS A RY
Kandung empedu
• Kandung empedu merupakan
kantong berbentuk seperti buah
alpukat yang terletak tepat dibawah
lobus kanan hati.
• Empedu yang disekresi secara terus
menerus oleh hati masuk ke saluran
empedu yang kecil di dalam hati.
• Fungsi utama kandung empedu
adalah menyimpan dan
memekatkan empedu.
• Kandung empedu mampu
menyimpan sekitar 45 ml empedu
yang dihasilkan hati.
• Cairan empedu
dibentuk oleh hepatosit,
sekitar 600 mL per hari,
terdiri dari air,
elektrolit, garam
empedu, kolesterol,
fosfolipid, bilirubin,
dan senyawa organik
terlarut lainnya.
Dipengaruhi oleh
hormon kolesistokinin
(CCK).
Kolelitiasis
• Batu empedu : suatu bahan keras berbentuk
bulat, oval, ataupun bersegi-segi yang
terdapat pada saluran empedu dan
mengandung kolesterol, kalsium karbonat,
kalsium bilirubin, ataupun campuran dari
elemen-elemen tsb.
• Faktor gaya hidup , seperti obesitas,
kurangnya beraktivitas, diet, dan obat-
obatan juga berperan penting dalam
kejadian batu empedu baik simtomatik
ataupun asimtomatik.
Kolelitiasis
• Kolelitiasis > dijumpai pada individu berusia > 40 th terutama pada wanita
dg faktor resiko,yaitu : obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.
• Batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung
empedu, dan menyebabkan nyeri ( kolik bilier ) atau peradangan kandung
empedu ( kolesistitis ).
• Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu,
sehingga terjadi jaundice karena menyumbat aliran empedu yang normal
ke usus.
• Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat
saluran empedu (kolangitis).
Macam-macam batu yang terbentuk
• Batu empedu kolesterol
• Batu pigmen empedu
• Batu campuran
Patogenesis
• Batu kolesterol: ketidakseimbangan antara kolesterol,
garam empedu, dan fosfolipid yang menyebabkan
terbentuknya empedu litogenik.
• Batu bilirubinat : dikaitkan dengan hemolisis kronik,
infeksi bakteri yang memproduksi beta glukuronidase.
• Batu campuran : dikaitkan dengan abnormalitas
anatomi, stasis, riwayat operasi sebelumnya, dan
riwayat infeksi terdahulu
Manifestasi Klinis
• Kolik bilier
• Ikterus
• Perubahan warna urine dan feses
• Defisiensi vitamin

Tes Diagnostik
1. Computed Tomography (CT)
2. Ultrasonografi/ USG : sensitivitas 95%
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Cholangiopancreatography (MRCP)
4. Endocospic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) : lebih untuk mendeteksi
batu pada saluran empedu
5. Pemeriksaan Laboratorium
• Darah lengkap : leukositosis
• Bilirubin dan amilasi serum : meningkat
• Enzim hati serum : SGOT, SGPT, LDH
• Kadar protombin : menurun bila obstruksi aliran empedu dalam usus
menurunkan absorpsi vitamin K
Penatalaksanaan
• Disolusi Medis
• Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP)  basket
kawat /balon ekstraksi mll muara yg sudah besar tsb menuju lumen
duodenum shg batu dpt keluar brsm tinja
• Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) : Pemecahan batu dengan
gelombang suara
• Kolesistektomi atau pengangkatan kandung empedu merupakan salah satu
prosedur abdominal yang paling umum utk empedu simtomatik
Kolesistitis
• Pada kebanyakan kasus hal ini terjadi karena adanya
batu yang memblok jalan keluar kandung empedu
sehingga menyebabkan penumpukan empedu lalu
terjadilah peradangan. Penyebab lainnya bisa karena
infeksi, tumor, atau luka
• Jika tidak diobati akan mengakibatkan komplikasi
serius seperti kerusakan jaringan, air di kantong
empedu, dan infeksi yang menyebar ke bagian lain
dari tubuh  di rawat inap.
Gejala
• Nyeri di perut kaa bagian atas  mjalar ke bahu kanan
• Mual muntah, demam ringan  tinggi
• Jaundice, leukosit meningkat, amilase jg.

Diagnosa : USG , skintigrafi hepatobilier.


Pankreas
 Di dalam pankreas, sel eksokrin
pankreas menghasilkan cairan
pencernaan, sedangkan sel
endokrin pankreas
menghasilkan hormon insulin
dan glukagon.
Pankreatitis
• Penyakit inflamasi pankreas  menyebabkan nyeri perut dan terkait
dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada akhirnya
fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan
organ pankreas).
Klasifikasi :
• Pankreatitis akut
• Pankreatitis kronik
Pankreatitis Akut
• Pankreatitis yang dikarakterisasi oleh nyeri berat di perut bagian atas dan
meningkatnya level enzim pankreas di dalam darah
Gejala Pankreatitis Akut
• Gejala yang terjadi dapat berupa nyeri pada perut di epigastrium hingga
menjalar ke punggung dan perut bagian bawah.
• Lebih dari 80% penderita pankreatitis akut berhubungan dengan konsumsi
alkohol atau adanya batu empedu
Pankreatitis Kronik
• Peradangan pankreas menahun yang biasanya menyebabkan kerusakan
struktur dan fungsi pankreas.
• Pada kebanyakan pasien bersifat irreversible. Terjadi kerusakan permanen
sehingga menyebabkan gangguan fungsi eksokrin dan endokrin.
• Penyebab paling sering dari pankreatitis kronis adalah alkoholisme.
Penyebab lainnya adalah faktor keturunan dan penyumbatan saluran
pankreas yang disebabkan oleh penyempitan saluran atau kanker pankreas
Gejala Pankreatitis Kronik
• 4 gejala klasik pada pankreatitis kronis : Nyeri perut, malabsorpsi, BB
turun, Diabetes.
• Diagnosis  gejala atau adanya riwayat pankreatitis akut.
• Biopsi jaringan pankreas melalui laparoskopi atau laparotomi adalah cara
terbaik untuk menegaskan diagnosis pankreatitis kronik

Anda mungkin juga menyukai