Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity


Disorder)
Dewiyanti,
Defenisi
• Pengertian anak ADHD ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) adalah gangguan
perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik
anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak
yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini
ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah,
tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang,
dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap
seperti sedang duduk, atau sedang berdiri
Tiga tipe dari hiperaktif
1. Tipe hiperaktif implusif Perilaku implusif ditandai dengan
melakukan sesuatu yang sulit untuk dikendalikan, seperti
terlalu enerjik, lari ke sana ke mari, melompat seenaknya
2. Tipe hiperaktif inatensi  Tidak mampu memusatkan
perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan
konsentrasi. Selain itu, mudah beralih perhatian dari satu
hal ke lain hal.
3. Tipe hiperaktif kombinasi perhatiannya mudah terpecah.
Selain itu, sering berubahnya pendirian yang ada di diri si
anak, dan dalam melakukan sesuatu selalu aktif secara
berlebihan.
FAKTOR PENYEBAB ADHD
• Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari
ADHD.
1. Faktor lingkungan/psikososial
a. Konflik keluarga.
b. Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.
c. Jumlah keluarga yang terlalu besar.
d. Orang tua terkena kasus kriminal.
e. Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).
f. Anak yang diasuh di penitipan anak.
g. Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan
antepartum, fetal distress, bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah, ibu merokok saat hamil, dan alkohol.
2. Faktor genetik
Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor
dopamin(D2 dan D4) pada kromosom 11p. Teori faktor
genetik, beberapa penelitian dilakukan bahwa pada keluarga
penderita, selalu disertai dengan penyakit yang sama
setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Orang tua dan
saudara penderita ADHD memiliki risiko hingga 2- 8 x
terdapat gangguan ADHD.
3. Gangguan otak dan metabolisme a. Trauma lahir
atau hipoksia yang berdampak injury pada lobus frontalis
di otak. b. Pengurangan volume serebrum.
Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif
1. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pertama yang sering menyebabkan masalah
perilaku hiperaktif siswa, antara lain :
a. Keadaan Status Ekonomi Keluarga Dalam lingkungan keluarga
kaya semua kebutuhan anak dapat tercukupi sehingga anak
tersebut memiliki perilaku manja. Perilaku manja inilah yang
sering menjadikan siswa berperilaku hiperaktif.
b. Perhatian Orang Tua Kurangnya perhatian orang tua
cenderung menimbulkan berbagai masalah termasuk perilaku
hiperaktif. Makin besar anak sebenarnya perhatian makin
diperlukan,
Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif
c. Harapan Orang Tua terjadi tuntunan yang lebih dari orang
tua, sementara itu anak tidak mampu memenuhinya,
akhirnya anak melampiaskannya pada diri anak dan
membawa akibat anak melampiaskannya dengan perilaku
hiperaktif.
d. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis Hubungan
keluarga yang tidak harmonis disebabkan oleh perceraian
orang tua, hubungan antar anggota keluarga yang saling
tidak peduli, dan sebagainya. Keadaan ini dapat berakibat
anak untuk mencari sensasi dengan perilaku hiperaktif.
2. Lingkungan Sekolah
a. Kondisi Kurikulum Perubahan kurikulum berakibat
kesiapan siswa sebagai subjek belajar berkurang.
Sedangkan isi kurikulum belum sesuai dengan
perkembangan siswa.
b. Hubungan Guru dengan siswa Hubungan yang
kurang akrab sering menimbulkan siswa berperilaku
hiperaktif. Demikian pula hubungan yang terlalu
akrab antara guru dan siswa mengakibatkan siswa
beranggapan bahwa gurunya adalah temannya
sendiri sehingga berperilaku hiperaktif.
c. Hubungan Antar Siswa Siswa cenderung membuat
kelompok bermain yang satu dengan yang lain saling
berkompetisi dan berusaha untuk saling mencari
perhatian agar kelompoknya diperhatikan oleh orang
lain. Sehingga mereka tampakkan dalam perilaku
hiperaktif.
d. Iklim Sekolah Adanya persaingan yang tidak sehat
antar siswa dapat menyebabkan siswa berperilaku
hiperaktif agar dirinya mendapatkan perhatian dari
teaman-temannya.
3. Lingkungan masyarakat
• Selain lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dapat, menyebabkan perilaku
hiperaktif siswa. Siswa yang bergaul di lingkungan yang pemudanya kurang baik
seperti mabuk-mabukan dapat berimbas pada diri siswa ketika disekolah.
• Berikut perilaku yang muncul dan menghambat proses belajar anak ADHD yaitu:
1)  Aktivitas motorik yang berlebihan,
2)  Menjawab tanpa ditanya,
3)  Menghindari tugas,
4) Kurang perhatian,
5) Tidak menyelesaikan tugas secara tuntas,
6) Bingung terhadap arahan,
7) Disorganisasi aktivitas,
8)  Tulisan yang jelek, dan
9)   Masalah-masalah sosial.
Gejala utama ADHD
1. Inatensi adalah Kurangnya kemampuan untuk
memusatkan perhatian. Seperti,
a. Jarang menyelesaikan perintah sampaituntas.
b. Mainan, dll sering tertinggal.
c. Sering membuat kesalahan.
d. Mudah beralih perhatian (terutama
oleh rangsang suara).
• 2. Hiperaktif Perilaku yang tidak bisa diam. Seperti,
a. Banyak bicara.
b. Tidak dapat tenang/diam, mempunyai kebutuhan
untuk selalu bergerak.
c. Sering membuat gaduh suasana.
d. Selalu memegang apa yang dilihat.
e. Sulit untuk duduk diam.
f. Lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan
mereka yang seusia
3. Impulsive Kesulitan untuk menunda respon (dorongan untuk
mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sabar). Seperti,
a. Sering mengambil mainan teman dengan paksa.
b. Tidak sabaran.
c. Reaktif.
d. Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.
4. Sikap menentang seperti,
e. Sering melanggar peraturan.
f. Bermasalah dengan orang-orang yang memiliki otoritas.
g. Lebih mudah merasa terganggu, mudah marah (dibandingkan
dengan mereka yang seusia).
5. Cemas seperti,
a. Banyak mengalami rasa khawatir dan takut.
b. Cenderung emosional.
c. Sangat sensitif terhadap kritikan.
d. Mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang
tidak familiar.
e. Terlihat sangat pemalu dan menarik diri.
6. Problem sosial
f. Hanya memiliki sedikit teman.
g. Sering memiliki rasa rendah diri dan tidak percaya diri.
Ciri-ciri Anak Hiperaktif
• Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD
1. Tidak ada perhatian. Ketidakmampuan memusatkan perhatian
atau ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada beberapa hal
seperti membaca, menyimak pelajaran, dan sering tidak
mendengarkan perkataan oranglain.
2. Hiperaktif Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara
terus menerus, tidak mampu duduk diam, selalu bergerak, dan
sulit tidur.
3. Impulsif. bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang
lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di
ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu
akibatnya.
Ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai
berikut :
1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering
menggeliat.
2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang
tidak selayaknya.
4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya
tidak pernah habis.
6. Sering terlalu banyak bicara
7. Sering sulit menunggu giliran
8. Sering memotong atau menyela pembicaraan
9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap
apatis terhadap lawan bicaranya)
Problem-problem yang Dialami Anak
Hiperaktif
1. Problem di sekolah
a. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan
oleh guru dengan baik.
b. Konsentrasi yang mudah terganggu
c. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat
selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah.
d. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami
kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika.
Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki
ketrampilan motorik halus yang tidak sebaik anak biasanya
Problem-problem yang Dialami Anak
Hiperaktif
2. Problem berbicara
a. Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun
sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi.
b. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan
komunikasi yang timbal balik.
c. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu
merespon lawan bicara secara tepat.
3. Problem fisik
d. Tingkat kesehatan fisik tidak sebaik anak lain.
e. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan, sulit
tidur dan sering terbangun pada malam hari, aktivitas fisik anak juga
beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir,
dan sebagainya
Penatalaksanaan Anak Hiperaktif
1. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga
a. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas.
b. Kenali kelebihan dan bakat anak
c. Membantu anak dalam bersosialisasi
d. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan
penguat
e. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk
menyalurkan kelebihan energinya
f. Menerima keterbatasan anak
g. Membangkitkan rasa percaya diri anak
h. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak
yang sebenarnya.
Penatalaksanaan Anak Hiperaktif
j. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya
kesalahan dia
k. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti
nakal, bodoh, dan lain sebagainya,
l. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu).
m. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya.
n. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang
agar anak mudah memahami dan menggunakan kekerasan.
o. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik
dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik.
p. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
q. Praktekan pola hidup sehat dengan menu makanan alamiah yang
sesuai kebutuhan
Penanganan anak hiperaktif
melalui bimbingan dan konseling
di Taman Kanak-Kanak
a. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan
energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi
kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
b. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
c. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan
yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
d. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai
kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya,
hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar
anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
e. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena
anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
mengembalikannya.
TEKNIK TEKNIK PENANGANAN YANG
DITERAPKAN OLEH PARA GURU
a. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak
dikehendaki
1) Ekstingsi (extinction) perilaku akan terulang jika mendapat
respon. Jika tingkah laku tersebut tidak dikehendaki jangan
direspon sampai anak menghentikannya.
2) 2) Pemberian hukuman hukuman yang keras akan membuat
situasi tegang dan membuat kebencian sehingga sangat
membahayakan kepribadian anak, oleh karena itu cara ini jarang
dilakukan.
3) Time out Teknik ini dilakukan dengan cara anak dipindahkan dri
tempat yang tidak dikehendaki terjadi, dan membuat anak
melewatkan waktu yang tidak menarik bagi dirinya.
TEKNIK TEKNIK PENANGANAN YANG
DITERAPKAN OLEH PARA GURU
b. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki Teknik
mengembangkan tingkah laku yang dikehendak dilakukan
dengan cara memberi ulangan penguatan
(reinforcement). Prinsip yang digunakan adalah
memberikan ulangan penguatan menunjuk pada suatu
peningkatan frekuensi respon dimana yang diikuti oleh
konsekuensi tertentu.
c. Mengelola kelas, dengan karakteristik; pemberian tugas
yang memerlukan waktu yang tidak lama, kurikulum
pembelajaran yang menarik, menggunakan reinforcemen
positif.
TEKNIK TEKNIK PENANGANAN YANG
DITERAPKAN OLEH PARA GURU
d. Guru sering memantau dan memeriksa pekerjaan
siswa, penuh kesabaran, kehangatan, humoris,
konsisten dan tegas, memiliki pengetahuan tentang
perilaku anak yang berbeda, bekerja sama dengan
guru yang memiliki keahlian khusus tentang anak
hiperaktif.
e. membantu siswa melakukan self monitoring atau
pemantauan perilaku diri sendiri, karena biasanya
siswa menyadari bahwa mereka memiliki masalah
dan ingin memperbaikinya.
PENATALAKSANAAN
• Terapi yang diberikan untuk tatalaksana pasien ADHD
harus dilaksanakan secara menyeluruh, dimulai
dari Edukasi dengan keluarga, terapi perilaku hingga
penatalaksanaan dengan obat- obatan farmasi. Beberapa
terapi yang dapat diberikan adalah, Terapi Obat-obatan
Terapi penunjang terhadap impuls- impuls hiperaktif dan
tidak terkendali, biasanya digunakan antidepresan. Terapi
behaviour Terapi cognitive behaviour untuk membantu
anak dengan ADHD untuk beradaptasi skill dan
memperbaiki kemampuan untuk memecahkan masalah.

Anda mungkin juga menyukai