Anda di halaman 1dari 18

Kelompok : I

• Samuel Alle
• Sari Indriyani
• Scorviona Bilik
Energi Potensial dan Potensial Listrik
• Energi potensial
Energi yang dimiliki benda akibat kedudukan atau posisi bendanya.
Energi potensial disebut juga dengan energi diam sebab benda yang
dalam keadaan diam bisa memiliki energi.Jika benda ini bergerak, maka
benda mengalami perubahan energi potensial yang menjadi energi
gerak.Dari pengertian ini, kita dapat mengetahui bahwa benda yang
diam namun ada di posisi tertentu maka akan memiliki energi
potensial.
Jenis-jenis Energi Potensial
1. Energi Potensial Gravitasi
Ketika ada benda jatuh dari ketinggian, Ep = m.g.h
maka ia akan jatuh menimpa tanah.
Contohnya, bola yang sedang • Keterangan:
dilemparkan oleh badut, pasti akan • Ep : energi potensial (Joule)
jatuh ke tanah, tidak akan melayang di • m : massa benda (kg)
udara.Nah, perubahan kedudukan benda
• g : gravitasi bumi (m/s2)
ini disebut dengan energi potensial. Hal
ini dikarenakan pergerakannya • h : ketinggian suatu benda (m)
dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Itulah
alasan mengapa semua benda pasti
jatuh ke bawah atau tanah.
2. Energi Potensial Elastis
Energi potensial elastis atau pegas adalah energi yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas. Contohnya pada tali busur yang ditarik. Usaha yang dilakukan oleh
pemanah pada tali busur, menyebabkan tali busur menyimpan energi. Saat tali busur dan
anak panah dilepaskan, energi berubah menjadi energi kinetik. Energi yang tersimpan
dalam tali busur yang meregang disebut dengan energi potensial elastis.

Energi potensial elastis ini dimiliki oleh benda-benda elastis, seperti karet, bola karet,
pegas.

Rumus energi potensial elastis :

Ep = ½ k.x2
Keterangan:
Ep : energi potensial (Joule)
k : konstanta Coulomb (9×10^9 N.m2/C2)
x : perubahan posisi (m)
3. Energi potensial listrik
Energi ini dapat terjadi jika sebuah partikel bermuatan bergerak dalam suatu medan
listrik. Saat itulah medan listrik akan mengarahkan gaya, lalu melakukan kerja
terhadap partikel tersebut. Inilah yang disebut dengan energi potensial listrik.

Rumus energi potensial listrik :

Ep = k (Q.q / r)
Keterangan:
Ep : energi potensial (Joule)
k : konstanta Coulomb (9×10^9 N.m2/C2)
Q : muatan sumber atau muatan listrik yang menimbulkan medan listrik (Coulomb)
q : muatan uji atau muatan listrik yang mengalami perpindahan dalam medan listrik
(Coulomb)
r : jarak muatan dari q ke Q (m)
Contoh soal :
Dua muatan disusun seperti pada gambar di bawah ini. Muatan di A adalah +9 μC dan
muatan di B adalah -4 μC. Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C. Berapa
perubahan energi potensial listrik muatan B jika bergerak ke muatan A ?
Diketahui :

Muatan A (q1) = +9 μC = +9 x 10−6 C


Muatan B (q1) = -4 μC = -4 x 10−6 C
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2
Jarak antara muatan A dan B (r) = 10 cm = 0,1 meter = 10-1 meter

Ditanya : 
Perubahan energi potensial listrik muatan B jika bergerak ke muatan A
Ep : energi potensial (Joule)
k : konstanta Coulomb (9×10^9 N.m2/C2)
Q : muatan sumber atau muatan listrik yang menimbulkan
medan listrik (Coulomb)
q : muatan uji atau muatan listrik yang mengalami perpindahan
dalam medan listrik (Coulomb)
r : jarak muatan dari q ke Q (m)
• Potensial listrik
Potensial listrik merupakan jumlah usaha yang akan diperlukan agar bisa
memindahkan unit muatan dari titik referensi ke titik tertentu di dalam lapangan
tanpa menghasilkan akselerasi. Titik referensi yang biasa digunakan adalah Bumi atau
titik tanpa batas, namun titik apapun dapat juga digunakan. Ada alat yang bisa
digunakan dalam mengukur potensial listrik ini, alat tersebut bernama Voltmeter. Alat
akan dipasang secara paralel untuk bisa mengetahui beda potensial antara 2 ujung.

Rumus Potensial Listrik : V = W/Q

• V = beda potensial listrik (satuan Volt, V)


• W = energi listrik (satuan Joule, J)
• Q = muatan listrik (satuan Coulomb, C)
Contoh soal :

Muatan sebesar 6 Coulomb akan dipindahkan dari titik A ke B dengan usaha sebesar 10
Joule. Hitunglah beda potensial antara titik A dan B!
Diketahui :
Q=6C
W = 10 J
Maka, dengan menggunakan rumus di atas, maka kamu akan bisa mendapatkan
jawabanya
V = W/Q
V = 10/6
V = 1,6 V
Dari hasil perhitungan ini, beda potensial antara titik A dan B adalah sebesar 1,6 Volt.
• Potensial oleh beberapa titik

Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain
yang memiliki perbeddaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh
dari tempat yang memiliki ketinggian.Besaran yg menyatakan
perbedaan potensial listrik adalah beda potensial.Beda potensial dari
suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan
sebagai Potensial mutlak atau potensial listrik.Potensial listrik
merupakan besaran skalar yg tidak memiliki arah.
Rumus Potensial Listrik V = kq/r
V = potensial listrik suatu titik (volt = V)
r = jarak titik dari muatan listrik (meter = m)
q = besar muatan listrik (coulomb = C)
Contoh soal :
• Berapa usaha yang diperlukan guna memindahkan muatan listrik 200
μC dalam medan listrik homogen yang mempunyai beda potensial
sebesar 6000 volt

V = potensial listrik suatu titik (volt = V)


r = jarak titik dari muatan listrik (meter = m)
q = besar muatan listrik (coulomb = C)
• Potensial listrik pada distribusi muatan
1. Bola konduktor berongga

Selanjutnya, potensial listrik di titik-titik pada


suatu bola bermuatan, seperti diperlihatkan
pada gambar di samping dapat ditentukan
melalui persamaan (8), yaitu:

Dari persamaan-persamaan di atas dapat


disimpulkan bahwa potensial listrik di dalam
bola sama dengan di permukaan bola,
sehingga:
2. Keping sejajar
Pada konduktor dua keping sejajar, muatannya sama
besar namun tidak sejenis. Seperti pada gambar
disamping, semua medan listrik akan keluar dari
keping positif menuju keping negatif. Akibatnya tidak
ada garis magnet di luar keping.

Potensial listrik:

- di antara dua keping

V = E.r

- di luar keping

V = E.d
• Hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam medan listrikHukum ini berlaku bila tidak
terjadi gaya luar ( exp : gaya gesekan ) pada partikel bermuatan listrik.Hukum kekekalan
energi adalah salah satu dari hukum hukum kekekalan yang meliputi energi kinetik dan
energi potensial.
Rumus : EM1 = EM2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
qV1 + ½ mv12 = qV2 + ½ mv22
q(V1 - V2 ) = ½ m(v22 – v12)
-q( ΔV ) = ½ m(v22 – v12)
q = muatan listrik ( C ) m = massa muatan listrik ( kg )
V1 = potensial listrik mula-mula ( volt ) V2 = potensial listrik akhir ( volt )
v1 = kecepatan muatan listrik mula-mula ( m/s ) v2 = kecepatan muatan listrik akhir ( m/s )
ΔV = V2 – V1ΔV= beda potensial ( volt)
Contoh soal :

Terdapat dua pelat logam yang besar dan terhubung baterai sebesar 100 Volt.
Kedua pelat tersebut berada dalam ruang vakum Tentukan Besar kuat medan listrik
kedua pelat

q = muatan listrik ( C )
m = massa muatan listrik ( kg )
V1 = potensial listrik mula-mula ( volt )
V2 = potensial listrik akhir ( volt )
v1 = kecepatan muatan listrik mula-mula ( m/s )
v2 = kecepatan muatan listrik akhir ( m/s )
ΔV = V2 – V1ΔV= beda potensial ( volt )
Sekian dan Terimakasih <3

Anda mungkin juga menyukai