Anda di halaman 1dari 28

JOURNAL READING

Clinical study of patients with trauma to the chest in a tertiary care centr
e
PEMBIMBING : dr. Lauhil Mahfudz, Sp.B(K)V

Raja Asdika
19174016
Background
Chest trauma merupakan salah satu cedera serius dan juga salah satu penyebab utama
kematian akibat trauma fisik. Studi saat ini dirancang untuk mempelajari profil klinis,
pola cedera, komplikasi dan modalitas pengobatan yang diperlukan dalam manajemen
trauma dada.
Methods
Sebuah studi observasional prospektif dilakukan di Shri Vasantrao Naik Government
Medical College, sebuah rumah sakit perawatan tersier di Yavatmal, Maharashtra, India
pada 246 pasien yang dirawat dari 1 Maret 2018 – 31 Agustus 2019. Semua kasus
ditangani di unit gawat darurat dengan catatan sejarah, pemeriksaan klinis dilakukan dan
manajemen awal dilakukan sesuai pedoman ATLS.
Results
Pria yang menduduki usia ke 30-40an merupakan kelompok yang paling rentan.
Kecelakaan lalu lintas (KLL) adalah penyebab paling umum (71,14%), diikuti oleh
penyerangan (11,79%) dan jatuh karena kecelakaan (11,38%). Serangan tumpul adalah
mekanisme yang paling umum (93,09%). Fraktur tulang rusuk terjadi pada 26,83%,
memar paru pada 8,13% pasien, diikuti oleh hemotoraks (7,32%), hemopneumotoraks
(5,70%) dan pneumotoraks (3,25%). Pneumonia dan atelektasis adalah komplikasi umum
masing – masing 2,03%. Tingkat kematian adalah 1,22%. Rata-rata lama rawat inap di
rumah sakit adalah 4 – 6 hari.
Kesimpulan
Trauma dada umumnya mengenai laki – laki muda dengan RTA yang menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Sebagian besar pasien dapat diobati secara
konservatif.
Introduction

Chest trauma merupakan salah satu cedera utama yang ditemui pada
korban trauma dan juga penyebab utama kematian akibat trauma fisik
setelah cedera kepala. Cedera dada ditemukan menjadi penyebab
utama atau penyebab sekitar seperempat dari semua kematian terkait
trauma.
Introduction

Cedera pada dada dapat mempengaruhi dinding dada dan organ –


organ rongga dada. Ini termasuk kerangka tulang (tulang rusuk,
klavikula, tulang belikat, tulang dada), paru - paru dan pleura,
kerongkongan, jantung, pembuluh darah besar dan diafragma.
Introduction

Perawatan pasien trauma yang optimal memerlukan manajemen yang


terkoordinasi dari titik cedera, melalui fasilitas rumah sakit yang
didirikan untuk mengatasi tuntutan masalah multisistemik ini, hingga
struktur rehabilitasi yang dapat mengembalikan pasien ke potensi
kerja maksimal dalam masyarakat. Sistem perawatan pra-rumah sakit
dan trauma yang canggih telah terbukti mengurangi jumlah kematian
yang dapat dicegah setelah trauma, dan untuk mengurangi beban
trauma harus berasal dari strategi pencegahannya.
Methods
Penelitian ini merupakan penelitian observasional prospektif yang dilakukan
di Shri Vasantrao Naik Government Medical College, sebuah rumah sakit
perawatan tersier di Yavatmal, India. Penelitian ini dimulai setelah
mendapat persetujuan dari komite etik institusional dan departemen bedah.
Penelitian ini melibatkan 246 pasien yang terutama dirawat karena trauma
dada dari 1 Maret 2018 hingga 31 Agustus 2019. Semua kasus segera
ditangani di unit gawat darurat dengan riwayat dicatat, pemeriksaan klinis
dilakukan dan manajemen awal dilakukan sesuai pedoman ATLS.
Kriteria Inklusi dan Esklusi

Patients with
and patients
road traffic
with fall of
accidents
heavy object
(RTAs) with
over chest,
trauma to
chest,

patients with
animal attack
assault with
with chest
trauma to the
trauma.
chest,

accidental
fall,
RESULTS

Out of a total of 246 patients, 61 patients were in the age group


of 31-40 years constituting maximum number of cases i.e.
24.80%. The next common decade was the 3 rd i.e., age group
of 21-30 years with 57 patients. The mean average age was
38.56 years. Majority were males comprising of 84.15% (207
cases) whereas females comprised of 15.85%.
03
Your Picture Here Your Picture Here
01 Animal attack consisted
of 13 patients of which
12 were males and 1
Road traffic accident female which accounted
71,14%. for 5.28% of total.

Your Picture Here Your Picture Here

02 04
Assault followed by
accidental fall one case of fire arm
accounting for 29 injury
cases (11.79%) and
28 cases (11.38%)
respectively.
Infographic Style

Table 1: Mode of injury in chest trauma patients.


Infographic Style
Table 2: Cedera yang berbeda ditemui pada pasien trauma dada
Sebagian besar pasien (86,59%) diobati dengan manajemen konservatif 
pengobatan berupa pereda nyeri dengan analgesik, blok saraf interkostal, analgesia
epidural, fisioterapi dada, suplementasi oksigen dan cairan intravena, antibiotik dan
ventilasi mekanik jika diperlukan. Satu pasien di antaranya membutuhkan ventilasi
tekanan positif karena dia mengalami flail chest.

Penatalaksanaan dengan tube thoracostomy diperlukan pada 12,19% pasien dengan hemotoraks signifikan,
pneumotoraks, hemopneumotoraks, tension pneumotoraks. Dari 30 kasus ini, dua pasien membutuhkan ventilasi
mekanis.
Torakotomi diperlukan dalam 3 kasus (1,22%) di mana 1 membutuhkan dukungan
ventilasi.
Di antara tiga torakotomi yang dilakukan,
- satu kasus memiliki cedera dada tembus dengan hemotoraks yang dilakukan
reseksi baji paru,
- yang lain memiliki laserasi paru dengan cedera diafragma yang dilakukan
reseksi baji dengan perbaikan diafragma
- Pada kasus ketiga, ada hemotoraks masif dengan internal cedera arteri toraks
dimana ligasi pembuluh darah dan evakuasi hemotoraks dilakukan (Tabel 3).
Your Picture Here

Table 3: Modality of treatment in chest trauma.


Your Picture Here

Table 4: Pain management in chest trauma.


Our Services
Your Picture Here

Table 5: Complications of chest trauma.


Usia rata – rata adalah 38,56 tahun mulai dari 8 tahun hingga 74 tahun. Pengamatan serupa dari usia
rata-rata dicatat oleh Shorr et al (36,9 tahun), Shah et al (35 tahun) dan Kulshrestha et al (34,5 tahun).
Insiden yang lebih tinggi (48%) pada kelompok usia 21-40 tahun.

KLL adalah penyebab umum cedera dada yang terdiri dari 71,14% dari semua cedera lainnya.
Penyerangan yang berkontribusi sebesar 11,79%,
Jatuh yang tidak disengaja terhitung 11,38%,
Serangan hewan, cedera senjata api berkontribusi pada minoritas kasus dalam penelitian ini dengan 5,28%
dan 0,41% kasus masing-masing.
Dalam penelitian ini diamati bahwa :
Patah tulang rusuk adalah cedera tulang yang paling umum di daerah dada yaitu 26,83%.
Fraktur klavikula pada 13,82% kasus,
Memar paru adalah cedera viseral yang paling umum ditemui di 8,13% kasus
Haemothorax hadir di 7,32%,
Pneumotoraks di 3,25%,
Dalam penelitian kami, hemopneumotoraks terjadi pada 5,70%
CONCLUSION

Trauma dada memberikan kontribusi yang signifikan terhadap morbiditas


dan mortalitas terutama pada laki-laki dewasa korban kecelakaan lalu lintas.
Dengan demikian, diagnosis dini dan manajemen yang cepat sangat penting
pada cedera dada. Sebagian besar kasus ini dapat dikelola secara konservatif.
Tube thoracostomy atau thoracotomy mungkin diperlukan dalam pengelolaan
cedera yang mengancam jiwa.
CONCLUSION

Manajemen nyeri merupakan aspek terpenting dalam manajemen trauma


dada yang memungkinkan pasien untuk mobilisasi dini dan mengurangi
komplikasi cedera dada. Penggunaan blok saraf interkostal atau analgesia
epidural harus dilakukan jika diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit.
Recommendations

Morbiditas dan mortalitas terutama pada orang dewasa setelah cedera dada akan mengakibatkan akan
mengakibatkan hilangnya banyak tenaga dan sumber daya manusia. Pendekatan multidisiplin harus
dilakukan untuk mengurangi efek ini dengan langkah-langkah berikut.
Langkah-langkah pencegahan seperti penegakan peraturan dan peraturan lalu lintas yang ketat, etc

Perawatan primer segera dan tindakan transportasi


Edukasi masyarakat tentang pertolongan pertama dan manajemen perdarahan. Layanan ambulans 24/7
yang dilengkapi dengan baik tenaga medis yang cukup terlatih dalam manajemen trauma.
Recommendations

Modalitas diagnostik yang tersedia di ruang gawat darurat seperti mesin sinar-X portabel, mesin
ultrasound, mesin gas darah arteri. Ketersediaan ventilator, model portabel yang relatif murah harus
dibangun karena ada kelangkaan di sebagian besar rumah sakit karena biayanya. Bank darah 24×7
dengan ketersediaan semua golongan darah adalah keharusan.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai