Anda di halaman 1dari 11

Pelajaran X.

4 September 2021

SABAT
PERHENTIAN
“Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,
TETAPI pada hari ketujuh haruslah ada sabat, hari
perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus;
janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah
sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu” (Im
23:3)
Hari jumat disebut juga “Hari Persiapan,” satu-satunya hari
dalam kalender yahudi yang memiliki nama yaitu hari
“Sabbath” yang artinya (“Stop day” or “Day of
rest”=Shabbat). Sedangkan hari-hari yang lain hanya
disebut hari pertama dst. Hari sebelum hari sabat/jumat
disebut “preparation day” or “Pre-Sabbath”.

Bagaimana kita menemukan istirahat pada hari sabat?


Apa yang dapat kita lakukan pada hari sabat?
Rest to remember.
Rest to be thankful.
Rest for everyone.
Rest to serve.
Rest dedicated to God.
#1. REST TO REMEMBER “Remember the Sabbath
day, to keep it holy”
(Exodus 20:8)
Apa yang harus kita ingat pada hari sabat?
1. Kuasa Tuhan. Dia menciptakan dunia ini, alam
semesta dan segala sesuatu yang ada
didalamnya, Bahkan Mencipatkan manusia,
(Kel. 20:11; Kej. 1).
2. Kita harus mengingat bahwa kita diciptakan
dengan cara yang sangat spesial. Cara Tuhan
menciptakan kita sangat berbeda dengan
ciptaan yang lain diatas muka bumi ini (Kej
1:26-27; 9:6)
3. Kita harus mengingat bahwa Tuhan
memberikan tanggung jawab kepada kita
untuk memelihara dan peduli kepada
ciptaanya (Kej 1:28; 2:15).

Yesaya 66:23
#2. REST TO BE THANKFUL
“Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak  di tanah Mesir dan engkau
dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan  yang kuat dan lengan yang
teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari
Sabat.” (Ulangan 5:15)
Apakah kita ini budak? Orang-orang Yahudi memang pernah, tapi kita tidak
pernah… Mari kita baca Roma 6:17-18.
Dosa telah memperbudak kita semua, tidak
terkecuali. Hari Sabat adalah saat untuk bersyukur
kepada Tuhan karena telah membebaskan kita
dari perbudakan dosa melalui darah Yesus yang
berharga.
Perintah keempat memberi kita istirahat dengan
keselamatan yang Allah berikan bagi kita dengan
tangan-Nya yang perkasa.
(Galatia 4:7)
#3.REST FOR EVERYONE
“Enam harilah lamanya engkau melakukan pekerjaanmu, tetapi pada hari ketujuh haruslah
engkau berhenti, supaya lembu dan keledaimu tidak bekerja dan supaya anak budakmu
perempuan dan orang asing melepaskan lelah. (Kel 23:12, Kel 20:10)

Perintah ini diberikan pada saat Penciptaan, jadi ini untuk


semua orang. Oleh karena itu, Tuhan memerintahkan
Israel untuk berbagi berkat perhentian Sabat dengan
semua orang di sekitar mereka.
Gereja atau Umat-umat Tuhan, telah menerima hak
istimewa Israel (1Pet. 2:9). Kita juga dipanggil untuk
membagikan berkat-berkat ini kepada semua orang di
sekitar kita.

So according to the commandment, we


should treat others with love and respect.
We must not abuse or mistreat anyone,
not even any animal.
#4.REST TO SERVE
Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis harus
dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham? (Luk 13:16)

We should not keep from serving others


on Sabbath. On the contrary, the
Sabbath is a day for serving others.
Jesus healed people on Sabbath,
although that was against the strict
Pharisaic customs about rest.
He considered this a crucial matter. He even challenged the
Pharisees by commanding a man who had just been healed to
carry his bed on Sabbath. That was forbidden by their tradition,
not by the commandment (Jn. 5:1-17).
God does not want pointless worship that does not lead to
loving and caring for others (Is. 58:2-4; 13-14). The Sabbath rest
involves service.
“According to the fourth commandment the
Sabbath was dedicated to rest and religious
worship. All secular employment was to be
suspended, but works of mercy and
benevolence were in accordance with the
purpose of the Lord. They were not to be
limited by time or place. To relieve the
afflicted, to comfort the sorrowing, is a labor
of love that does honor to God’s holy day.”
E. G. W. (My Life Today, August 15)
#5.REST DEDICATED TO GOD
“Surely My Sabbaths you shall keep, for it is a sign
between Me and you throughout your generations, that
you may know that I am the Lord who sanctifies you”
(Exodus 31:13)

The Sabbath is a sign that identifies us as God’s people.


It reminds us that we belong to God, and that both our
work and our rest are for Him.
This is not a sign exclusive to Abraham’s physical
descendants. When we accept Jesus, he become
“Abraham’s seed, and heirs according to the promise.”
(Gal. 3:29).
The Sabbath reminds us of our origin, our liberation
from sin, and our responsibility for the weak.
The Sabbath is quality time with our Creator and
Redeemer. He invites us to enter His rest (Heb. 4:9-10).
“The Sabbath is a sign of the
relationship existing between God
and His people, a sign that they are
His obedient subjects, that they
keep holy His law. The observance
of the Sabbath is the means
ordained by God of preserving a
knowledge of Himself and of
distinguishing between His loyal
subjects and the transgressors of
His law.”
E. G. W. (Testimonies for the Church, book 8, cp. 32, p. 198)
Hari jumat disebut juga “Hari Persiapan,” satu-satunya hari
dalam kalender yahudi yang memiliki nama yaitu hari
“Sabbath” yang artinya (“Stop day” or “Day of
rest”=Shabbat). Sedangkan hari-hari yang lain hanya
disebut hari pertama dst. Hari sebelum hari sabat/jumat
disebut “preparation day” or “Pre-Sabbath”.

Bagaimana kita menemukan istirahat pada hari sabat?


Apa yang dapat kita lakukan pada hari sabat?
Rest to remember.
Rest to be thankful.
Rest for everyone.
Rest to serve.
Rest dedicated to God.

Anda mungkin juga menyukai