Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN LIMBAH

KELOMPOK :6

Y U R I U S M AWA R N I ( 2 0 0 2 0 9 0 3 4 )
M A R D H AT I L L A H ( 2 0 0 2 0 9 0 8 2 )
S Y I N TA B E L L A A S M A R A ( 2 0 0 2 0 9 0 4 0 )
A. Pengertian Limbah

Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena
sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain
senyawa organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai,
logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.

Contoh Pengelolaan Limbah

1. Jenis Limbah Industri


Berdasar pada karakteristiknya, limbah industri ini dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah:
• Limbah padat
Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur
maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan
industri, serta dari tempat- tempat umum.

Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air (baca: jenis air) pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di wilayah daratan (baca:
ekosistem darat)  tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari
limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa
semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
● Limbah cair

Limbah cair dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut sebagai limbah cair adalah
limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah industri cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti
selokan, sungai bahkan lautan.

Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat. Limbah industri  yang
berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti sungai (baca: ekosistem sungai), laut, maupun selokan tanpa
dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan
ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari industri
ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air,
kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
● Limbah gas

Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang
berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup
yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini
biasanya mencemari udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran  pabrik, asap
pabrik sisa produksi dan lain sebagainya
● Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Selain limbah padat, cair dan juga gas, ada satu lagi jenis limbah yang dikategorikan sebagai limbah B3, yakni
limbah bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan-bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya, konsentrasinya, maupun jumlahnya baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

B. Cara Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengelola limbah rumah tangga, yaitu:
● Memilah Sampah

Kita bisa menyiapkan tempat untuk sampah organik dan sampah anorganik agar tak tercampur. Selain itu, kita juga
bisa menyiapkan wadah untuk sampah kering yang dapat diolah kembali. Biasanya, di tempat umum pun diberlakukan
kategori sampah tersebut yang ditandai dengan warna tempatnya.Setiap warna tempat sampah ini memiliki arti yang
berbeda. 
● Memanfaatkan Sampah Organik

Setelah dipisahkan, sampah organik bisa kita manfaatkan untuk berbagai hal. Kita bisa mengolahnya menjadi pupuk
kompos untuk berkebun. Selain itu, juga bisa menjadikannya pakan jika beternak atau bahkan menyumbangkannya
kepada pihak yang membutuhkannya.
● Mengolah Sampah Anorganik

Sampah anorganik kering dapat kita olah menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan lagi, misalnya botol untuk tempat
alat tulis, pot tanaman, atau tempat lainnya. Kita pun Bisa mengumpulkannya kemudian menyerahkannya ke bank
sampah.
● Mengganti Alas Sampah

Kebanyakan orang melapisi tempat sampahnya dengan menggunakan plastik, dengan tujuan mempermudah saat
pembuangan nanti, namun secara tak disadari hal tersebut malah membuat sampah plastik menjadi lebih banyak,
mengingat jenis plastik merupakan sampah yang sulit diuraikan. Jadi, solusinya adalah mengganti alas sampah dengan
koran ataupun kardus.
● Meminimalisir Penggunaan Plastik

Ada kaitannya dengan cara pengolahan limbah rumah tangga poin sebelumnya, bahwa kita sebaiknya lebih bijak dan
meminimalisir penggunaan plastik. Seperti halnya gerakan diet kantong plastik yang akhir-akhir ini banyak dijalankan
masyarakat merupakan langkah nyata peduli kita terhadap lingkungan.
● Menyikapi Sisa Minyak Jelantah

Setelah selesai memasak, biasanya ada sisa minyak jelantah yang tak terpakai. Jangan dibuang ke saluran
pembuangan dapur ataupun wastafel ya. Karena bisa berdampak tidak baik, yaitu menyumbat pipa dan lebih parahnya
lagi, mencemari air di daerah kita. Baiknya simpan dalam wadah khusus, dinginkan dan kita bisa sumbangkan ke
instansi pengolahan minyak
● Mengelola Sampah Berbahaya

Seperti apakah sampah yang berbahaya itu? Jenis sampah yang mengandung bahan kimia seperti halnya baterai
ataupun sisa botol dan tempat tinta. Jangan dibuang di tempat sampah biasa atau bahkan dibuang sembarangan. Karena
bisa jadi pencemaran lingkungan. Solusinya adalah dengan memisahkannya, kemudian menyerahkannya ke pusat daur
ulang sampah yang dapat mengelolanya dengan benar. Kemudian, sampah bekas barang elektronik pun kita dapat
serahkan ke toko atau perusahaan yang memproduksinya untuk dimanfaatkan maupun didaur ulang menjadi hal yang
lebih bermanfaat
C. Tips Pengelolaan Limbah dalam Lingkungan

Proses produksi di Industri maupun domestik  umumnya menghasilkan pembuangan atau yang  kita kenal dengan
limbah. limbah  terdiri dari beberapa jenis dan karakteristik tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Jenis limbah yang
biasa kita temui adalah limbah padat atau sampah, dimana limbah ini tidak memiliki nilai ekonomis. Selain sampah, ada
juga kategori limbah lain seperti limbah air kakus (black water) dan limbah air buangan hasil aktivitas domestik lainnya
(grey water).

Sampah yang mengandung bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik tentu akan berdampak negatif pada
aktivitas dan kesehatan manusia. Bahaya ini meningkatkan risiko terhadap timbulnya beberapa penyakit akibat limbah
seperti keracunan. Untuk itu, perlu proses pengolahan limbah atau hasil pembuangan dari aktivitas produksi agar
meminimalisir kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan akibat limbah.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi pengelolaan limbah, diantaranya volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Berangkat dari hal-hal tersebut, maka pengelolaan
limbah dibagi menjadi  dua jenis, yaitu pengelolaan menurut tingkatan perlakuan dan pengelolaan menurut karakteristik
limbah. Berikut ini beberapa pengelolaan limbah menurut tingkatan perlakuan.
● Pertama, perlakuan untuk kawasan permukiman yang memproduksi limbah bisa diatasi dengan pengembangan
layanan sanitasi secara mandiri. Artinya, masyarakat harus menyediakan jamban dan pembuangan air limbah yang
tercukupi. Pembuangan air kakus juga harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit
penanganan air kakus yang benar.
● Kedua, sampah yang menjadi limbah padat atau sampah bisa diatasi dengan menyediakan wadah sampah. Wadah
ini semacam bentuk pengumpulan sampah menggunakan truk atau gerobak sampah yang kemudian dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).  Wilayah yang selalu memproduksi sampah atau buangan harus
memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai upaya pengolahan sampah ke dalam bentuk pupuk kompos
atau pengumpulan bahan yang bisa didaur ulang.
● Ketiga, menggunakan layanan drainase lingkungan untuk menangani limpasan air hujan melalui saluran drainase
dan tersambung ke aliran badan air penerima. Saluran air drainase harus dapat menampung air hujan dengan
kemiringan yang cukup dan tentunya bebas dari sampah.

Contoh limbah B3

Contoh yang akan dipaparkan adalah limbah B3 yang sering kita temui di sekitar kita. Lalu apa saja contoh dari limbah
tersebut yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan?
● Deterjen

Contoh limbah B3 satu ini yang paling sulit untuk dihindari, mengingat sudah menjadi kebutuhan umum
untuk mencuci pakaian dianggap berbahaya bagi lingkungan karena bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya,
seperti surfaktan (15-25%), builder, filler, dan aditif.Bahan tersebut dapat mencemari lingkungan melalui busanya. Busa
tersebut tidak mudah hilang dan membuat kontak antara air dan udara menjadi terbatas. Hal ini dapat membuat
organisme di dalam air mati karena kekurangan oksigen.
 
● Botol bekas cairan pembersih

Setiap botol bekas cairan pembersih pastinya mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Contohnya, pembersih lantai mengandung bahan kimia seperti sulfate (SLS) yang mampu menyebabkan iritasi mata dan
iritasi pada orang-orang dengan kulit sensitif.
● Baterai bekas

Baterai memiliki kandungan bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Ia tergolong limbah B3 karena kandungan yang dimilikinya, seperti merkuri, nikel, timbal, mangan, kadmium, dan
lithium.Baterai dari berbagai jenis dan ukuran dengan latar belakang merah.Oleh karena itu, baterai bekas sangat tidak
disarankan untuk tidak langsung dibuang di pembuangan sampah umum.Kamu bisa pisahkan baterai dengan sampah
lain, kemudian simpan di dalam wadah khusus yang tak konduktif. Buang baterai bekas di fasilitas pengolahan limbah
B3.
● Kaleng aerosol kosong

Kaleng ini bisa kita temui pada produk obat nyamuk, pewangi ruangan hingga hairspray Sifatnya yang mudah
meledak jika terkena panas juga memiliki bahan kimia yang berbaya bagi manusia. Polyvinylpyrrolidone pada
hairspray. Dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide pada obat nyamuk,
sebagai contoh.Bahan kimia itulah yang perlu menjadi pertimbangan untuk kamu agar tidak membuang sampah jenis ini
langsung ke pembuangan umum.

Prosedur pengelolaan limbah B3

Pengelolaan limbah B3 merupakan rangkaian kegiatan dalam usaha mengurangi dan mencegah bahaya yang
berlebihan dari proses pembuangan sampah limbah B3 yang kurang tepat.Beberapa prosedur berikut diatur melalui
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-01l/Bapedal/09/1995.
● Penyimpanan

Prosedur ini bertujuan untuk menghindari limbah B3 untuk langsung kontak dengan lingkungan sekitar.
● Pengumpulan

Prosedur ini mengatur tentang karakteristik limbah, fasilitas laboratorium, perlengkapan penanggulangan kecelakaan,
dan lokasi dalam proses pengumpulan.
● Pengangkatan atau pengangkutan

Merupakan proses pemilihan limbah yang aman dan yang harus diproses.Kegiatan pengangkutan ini terkait dengan
pemberian label, analisa karakter limbah, pengemasan khusus, dan sebagainya.
● Pemanfaatan

Tahap ini adalah bertujuan untuk mendaur ulang limbah yang aman untuk digunakan kembali.Dapat dilalui melalui
kegiatan recycle, recovery, dan reuse. Dilakukan melalui cara thermal, stabilisasi, solidifikasi, dan sebagainya dengan
memperhatikan keramahan pada lingkungan.
● Pengelolaan

Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi kadar racun dari limbah. Biasanya dilakukan dengan menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun lainnya.
● Penimbunan
Prosedur ini khusus bagi limbah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dengan cara menampung dan
mengisolasinya.
D. Peran manusia sebagai pengendali kelestarian lingkungan

Manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjagakelestarian alam sekitar. Ada dua kategori sifat atau perilaku
manusia dalamkaitannya dengan pelestarian alam.Pertama yakni manusia dengan sifat dan perilaku menjaga. Yang
dimaksud di siniyakni manusia yang dengan kesadaran yang dimilikinya senantiasa berperilakumenjaga lingkungan
sekitarnya. Apapun yang dia lakukan senantiasa mencerminkankecintaannya pada lingkungan sekitarnya. Kedua yakni
manusia dengan sifat dan perilaku merusak. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang tanpa sadar dandipengaruhi
faktor tertentu telah merusak alamnya sendiri. Faktor keserakahan penyebab utama pengrusakan terjadi. Yang ada di
otak mereka hanyalah meraupkeuntungan meskipun itu diperoleh dengan cara merusak lingkungan tanpamemikirkan
akibat buruk yang akan terjadi yakni kerusakan alam. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok di antara 2 kategori
manusia ini.

Yang pertama,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam sebagai karunia Tuhan yang harusdijaga, dirawat,
dan dilestarikan. Siapa lagi yang akan peduli terhadap alam jika bukan kita sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga,
merawat dan melestarikan alam jika bukan kita.Yang kedua,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam hanya
sebagai sesuatu yang dapatmemberi keuntungan semata tanpa adanya upaya pelestarian. Mereka tidak pernah berpikir
akan kerusakan yang akan terjadi akibat eksploitasi terhadap alam. Nafsudunia sungguh telah membuat mereka terbuai.
Bencana yang bisa terjadi sama sekalitidak mereka pikirkan lagi.Jauhi perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam
secara berlebihan.Stop penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan. Percayalah bahwareboisasi itu lebih
berguna. “One man one tree”.Jangan pernah membuang sampah di sembarang tempat. Akan sangat baik jikasampah
didaur ulang menjadi pupuk.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai