Kelompok D
• Syarifah Fatimah Rumi
11190540000034
2. Wilda Husna 11190540000053
3. Andini Rahmawati
11190540000063
1. Pengertian Tokoh Masyarakat
Kata tokoh merupakan atribut atau predikat yang
dimiliki seseorang dalam kelompok khusus atau
masyarakat luas. Kita mengenal tokoh agama, tokoh
adat, tokoh-tokoh lain sesuai dengan bidang
keahliannya. Tokoh masyarakat adalah mereka yang
memiliki kedudukan sosial dan dihormati di
lingkungannya. Mereka disebut tokoh masyarakat
karena memiliki kedudukan serta pengaruh dan
diakui oleh masyarakat.
2. Jenis-Jenis Tokoh Masyarakat
• Teknik Sosiometri
3. Teknik Self-designating
2.3 Ciri-Ciri Tokoh Masyarakat
a. Tokoh masyarakat memiliki hubungan sosial yang luas
daripada pengikutnya.
b. Tokoh masyarakat tidak menyimpan pengetahuan atau keahliannya itu
hanya untuk diri sendiri, melainkan berusaha untuk menyebarkannya
kepada orang lain atau masyarakat.
c. Tokoh masyarakat dikenal oleh anggota-anggota masyarakat lainnya
sebagai ahli yang berkompeten dalam hal inovasi, mungkin karena mereka
telah menerima ide-ide baru sebelum orang lain.
d. Tokoh masyarakat memperoleh posisi mereka sebagai pemimpin
informal, alasannya karena mereka menghargai dan menjaga norma-norma
sistem mereka.
2.5 KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
1. Pengertian
Teori kepemimpinan menunjukkan tahap yang bervariasi di antara
suatu pengembangan pemimpin serta bawahan yang ada di lingkungan
yang terkontrol dengan berbagai variabel situasi yang krusial untuk
level kesiapan bawahan. Seorang pemimpin seharusnya bisa secara
efektif untuk mengarahkan berbagai variabel situasi yang sementara
diperlukan ketabahan dalam merawat tujuan secara tepat.
1. Definisi dari kepemimpinan menurut Beal dan kawan-kawan (1974)
ialah kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi orang-orang untuk
melakukan kegiatan bersama yang mengarah kepada pencapaian tujuan.
2. Menurut Cleaton dan Mason (1992) kepemimpinan adalah suatu sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang
tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpinnya.
3. Margono Slamet (1992) memiliki pendapat bahwa kepemimpinan juga
merupakan suatu proses pengambilan prakarsa untuk bertindak yang
menghasilkan pola interaksi kelompok yang konsisten menuju pemecahan
masalah bersama atau untuk mencapai tujuan bersama.
4. Menurut Yuki 1989 menyatakan bahwa pendekatan kepemimpinan ini
mengindikasikan suatu kelemahan secara konseptual dan keluar dari
kenyataan yang empiris.
Selain itu, ada pula gaya kepemimpinan yang memiliki dua
golongan terbesar yakni:
1. kepemimpinan bergaya orientasi tugas yaitu gaya kepemimpinan
yang difokuskan perlunya pelaksanaan tugas-tugas secara baik
apapun konsekuensinya. Dalam gaya kepemimpinan ini memiliki
istilah yakni otoriter, diktator, supervisory dan initiating.
2. gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada suatu hubungan
baik yakni gaya kepemimpinan yang lebih memfokuskan perlunya
hubungan baik di antara pemimpin dan bawahannya serta di antara
para anggota kelompoknya. Istilah untuk gaya kepemimpinan ini
adalah demokratis, equalitarian, permissiveness, participatory, dan
considerate.
2. Studi Kepemimpinan Situasional pada Beberapa Instansi Pendidikan
1. Studi pada
OHIO University
2. Michigan university.
dan strategi.
3) mereka cenderung